Authentication
298x Tipe PDF Ukuran file 0.37 MB Source: eprints.umbjm.ac.id
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kualitas Pelayanan Keperawatan
2.1.1 Pengertian kualitas pelayanan keperawatan
Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Kualitas pelayanan adalah tingkat kesempurnaan yang
diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan. kualitas pelayanan secara sederhana,
yaitu ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Artinya kualitas pelayanan
ditentukan oleh kemampuan perusahaan atau lembaga tertentu untuk
memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan apa yang diharapkan atau
diinginkan berdasarkan kebutuhan pelanggan/pengunjung (Tjiptono,
2012).
Kualitas jasa pelayanan secara umum adalah perbandingan antara
harapan konsumen dengan kinerja kualitas pelayanan. Kualitas jasa
pelayanan yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, pelayanan,
kualitas dan level atau tingkat. Pelayanan terbaik pada pelanggan
(excelent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik yang
konsisten untuk dapat mempertemukan harapan konsumen (standar
pelayanan eksternal dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan
(standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan) (Yamit, 2010).
Kualitas pelayanan keperawatan adalah kualitas yang berkaitan dengan
pemberian perawatan yang harus tersedia, dapat diterima, menyeluruh,
berkelanjutan dan didokumentasikan (Budiastuti, 2012). Kualitas
perawatan adalah aplikasi pengetahuan medis yang tepat bagi perawatan
pasien sambil menyeimbangkan resiko-resiko yang melekat pada
intervensi keperawatan dan keuntungan yang diharapkan dari intervensi
keperawatan (Gillies, 2009).
2.1.2 Prinsip-prinsip kualitas pelayanan
Menurut Wolkins, dikutip dalam Saleh (2010) prinsip kualitas pelayanan
terdiri atas:
2.1.2.1 Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan
komitmen dari manajemen puncak.Manajemen puncak harus
memimpin dan mengarahkan organisasinya dalam upaya
peningkatan kinerja kualitas. Tanpa adanya kepemimpinan dari
manajemen puncak, usaha peningkatan kualitas hanya akan
berdampak kecil.
2.1.2.2 Pendidikan
Semua karyawan perusahaan, mulai dari manajer puncak
sampai karyawan operasional, wajib mendapatkan penekanan
dalam pendidikan tersebut antara lain konsep kualitas sebagai
strategi bisnis, alat, teknik implementasi strategi kualitas, dan
peranan eksekutif dalam implementasi strategi kualitas.
2.1.2.3 Perencanaan
Strategik Proses perencanaan strategi harus mencakup
pengukuran dan tujuan kualitas yang digunakan dalam
mengarahkan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.
2.1.2.4 Review
Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif
bagi manjemen untuk mengubah perilaku organisasi. Proses ini
menggambarkan mekanisme yang menjamin adanya perhatian
terusmenerus terhadap upaya mewujudkan sasaran-sasaran
kualitas.
2.1.2.5 Komunikasi Implementasi
strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses
komunikasi organisasi, baik dengan karyawan, pelanggan,
maupun dengan stakeholder lainnya.
2.1.2.6 Total Human Reward
Reward dan recognition merupakan aspek krusial dalam
implementasi strategi kualitas. Setiap karywan berprestasi perlu
diberi imbalan dan prestasinya harus diakui. Dengan cara seperti
ini, motivasi, semangat kerja, rasa bangga dan rasa memiliki
(sense of belonging) setiap anggota organisasi dapat meningkat,
yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan
produktifitas dan profitabilitas bagi perusahaan, serta kepuasan
dan loyalitas pelanggan.
2.1.3 Syarat pokok pelayanan kesehatan
Syarat-syarat pokok pelayanan kesehatan menurut Azwar (2009) adalah:
2.1.3.1 Tersedia dan berkesinambungan
Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah
pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta
bersifat berkesinambungan (continuous). Artinya semua jenis
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
mudah dicapai oleh masyarakat.
2.1.3.2 Dapat diterima dan wajar
Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah apa
yang dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat
wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak
bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan,
kepercayaan masyarakat dan bersifat wajar.
2.1.3.3 Mudah dicapai
Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang
mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian
ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi.
Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang
baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting.
2.1.3.4 Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang keempat adalah mudah
dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian
keterjangkauan di sini terutama dari sudut biaya. Pengertian
keterjangkauan terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan
pendekatan sarana pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan
diharapkan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
2.1.3.5 Berkualitas
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang
berkualitas (quality). Pengertian kualitas yang dimaksud adalah
yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para
pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang
telah ditetapkan.
2.1.4 Dimensi kualitas pelayanan
Menurut Kotler (2004) dalam Nursalam (2015) mengidentifikasi lima
kelompok karakteristik yang digunakan oleh pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas jasa pelayanan, antar lain:
2.1.4.1 Realibility (keandalan) yakni kemampuan untuk melaksanakan
jasa yang telah di janjikan secara konsisten dan dapat diandalkan.
2.1.4.2 Assurance (jaminan) mencakup pengetahuan dan keramah-
tamahan para karyawan dan kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, kesopanan, sifat dapat
no reviews yet
Please Login to review.