jagomart
digital resources
picture1_Otonomi Desa Pdf 58619 | 72576 Id Pengaruh Penerapan Otonomi Desa Terhadap


 128x       Tipe PDF       Ukuran file 0.17 MB       Source: media.neliti.com


Otonomi Desa Pdf 58619 | 72576 Id Pengaruh Penerapan Otonomi Desa Terhadap

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                          Pengaruh Penerapan Otonomi Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam 
                              Pembangunan (Suatu Studi Di Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan) 
                                                                        
                                                                        
                                                           Yonadap Ajamsaru 
                                                              Ari. J. Rorong 
                                                              Verry Y. Londa 
                     
                     
                          Abstract: This research moved from the initial observation that the application by the amah Village 
                    Autonomy Law. No. 6 Year 2015 About the Village is not optimal so that the impact on the low participation of 
                    rural communities, especially in the district of South Sorong Regency Saifi. Thus, this study aimed to analyze 
                    the effect of implementation of village autonomy to public participation in the development of Saifi village in 
                    the district of South Sorong regency. Denagn applying the method of descriptive and quantitative approaches 
                    and applying imntrumen questionnaire, distributed to 46 people selamnjutnya government officials Kampung 
                    distributed into five villages. After the data and information collected, then processed and analyzed by using 
                    frequency tables and analysis product moment correlation analysis and simple linear regression to test the 
                    hypothesis. 
                          The results of data analysis menunkkan that (1). The implementation of village autonomy is in the 
                    category "medium" tend to be "low", while the level of community participation in rural development are in 
                    the category of "moderate" tend to be "high". (2). The implementation of village autonomy as one of the factors 
                    that influence people's participation in rural development. The implementation of village autonomy contribute 
                    positively and significantly on the level of participation of rural communities, especially in the district of South 
                    Sorong Regency Saifi. Thus, it can be concluded that the hypothesis can be tested by empirical validity as well 
                    as to justify the underlying theories. 
                          It is necessary to give some suggestions, among others: (1). Not optimal application of Village Autonomy, 
                    it is expected that the government (district / city and province) is committed to delegate authority under the 
                    legislation  in  force  regarding  some  matters  that  are  directly  handled  by  the  village  government  so  as  to 
                    encourage an increase in the intensity of the implementation of village autonomy. (2). It is recommended that 
                    the local government encourages well as streamline the functions of village institutions as a partner with the 
                    village government through education and functional training. 
                     
                    Keywords: Autonomy village, community participation, rural development 
                     
                                                                           desa    mempunyai       makna     membangun 
                    PENDAHULUAN                                            masyarakat  perdesaan  dengan  mengutamakan 
                            Pembangunan  pedesaan  merupakan               pada aspek kebutuhan masyarakat (Adisasmita, 
                    bagian     integral     dari     pembangunan           2006:4). 
                    nasional.Pembangunan       pedesaan     adalah     
                    bagian dari usaha peningkatan kualitas Sumber          Peran serta  masyarakat  dalam pembangunan 
                    Daya Manusia (SDM) pedesaan dan masyarakat             pedesaan  dapat  diartikan  sebagai  aktualisasi 
                    secara  keseluruhan  yang  dilakukan  secara           dari   kesediaan.   Dengan     dikeluarkannya 
                    berkelanjutan  berlandaskan  pada  potensi  dan        Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang 
                    kemampuan  desa  itu  sendiri.Pelaksanaan              kemudian         disempurnakan          dengan 
                    pembangunan      pedesaan    mengacu      pada         dikeluarkannya  Undang-Undang  Nomor  32 
                    pencapaian    tujuan    pembangunan       yaitu        Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan 
                    mewujudkan  kehidupan  masyarakat  pedesaan            lebih  rinci  lagi  pada  saat  dikeluarkannya 
                    yang mandiri, maju, sejahtera dan berkeadilan          Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2015 Tentang 
                    (Adisasmita, 2006:3).                                  Desa,  memberikan  landasan  kuat  bagi  desa 
                                                                           GDODPPHZXMXGNDQ³Development Community´
                    Pembangunan  masyarakat  desa  mencakup                di  mana  desa  tidak  lagi  sebagai  level 
                    seluruh    kegiatan     pembangunan       yang         administrasi  atau  bawahan  daerah  tetapi 
                    berlangsung di desa yang meliputi seluruh aspek        VHEDOLNQ\D VHEDJDL ³Independent  Community´
                    kehidupan masyarakat serta dilaksanakan secara         yaitu desa dan masyarakatnya berhak berbicara 
                    terpadu  dengan  mengembangkan  swadaya                atas  kepentingan  masyarakat  sendiri.  Desa 
                    gotong-royong.Tujuan     pembangunan      desa         diberi  kewenangan  untuk  mengatur  desanya 
                    adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat           secaramandiri  termasuk  bidang  sosial,  politik 
                    desa  berdasarkan  kemampuan  dan  potensi             dan ekonomi. Dengan adanya kemandirian ini 
                    Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan             diharapkan akan dapat meningkatkan partisipasi 
                    kualitas  hidup,  ketrampilan  dan  prakarsa           masyarakat desa dalam pembangunan disemua 
                    masyarakat. Melalui cara tersebut peningkatan          aspek kehidupan masyarakat. Dalam hubungan 
                    dan   pengembangan      desa    menuju    desa         ini,  Adisasmita  (2006:34)  menyatakan  bahwa 
                    swasembada  dapat  terwujud.  Pembangunan              Partisipasi  masyarakat  dalam  pembangunan 
                     merupakan  keterlibatan  anggota  masyarakat              khususnya  bidang  kajian  administrasi  publik 
                     dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam                dan pemerintahan daerah. Di sisi yang lain, hasil 
                     perencanaan  dan  pelaksanaan  (implementasi)             penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan 
                     program  atau  proyek  pembangunan  yang                  kontribusi  pemikiran  kepada  pihak  terkait, 
                     dikerjakan  di  dalam  masyarakat  lokal(desa).           khususnya       pemerintah      daerah     dalam 
                     Partisipasi dan kemampuan anggota masyarakat              meningkatkan  partisipasi  masyarakat  dalam 
                     untuk  berkorban  dan  berkontribusi  dalam               pembangunan,  khusunya  pembangunan  desa 
                     implementasi       program       atau     proyek          diera otonomi desa di Distrik Saifi Kabupaten 
                     pembangunan di masyarakat yang direncanakan               Sorong Selatan. 
                     oleh masyarakat sendiri. 
                                                                                       Dalam pelaksanaan otonomi desa salah 
                             Namun,       sesuai     dengan      hasil         satu agenda pokok yang hendak dilaksanakan 
                     pengamatan awal dilokasi penelitian, khususnya            adalah suatu reformasi birokrasi. Saat ini setiap 
                     di  kampung-kampung  dalam  wilayah  Distrik              desa  memiliki  hak  untuk  mengembangkan 
                     Saifi  Kabupaten  Sorong  Selatan,  diketahui             kemandirian dalam memajukan masyarakatnya 
                     bahwa  peranserta  atau  partisipasi  masyarakat          secara  demokratis,  baik  dibidang  politik, 
                     dalam  proses  penyenggaraan  pembangunan                 ekonomi, maupun budaya, maka memerlukan 
                     belumlah optimal. Hal ini diindikasikan dengan            suatu birokrasi yang reformis, efisien, kreatif, 
                     masih  banyaknya  anggota  masyarakat  yang               inovatif,  dan  mampu  menjawab  tantangan 
                     kurang peduli terhadap kegiatan yang sifatnya             dalam menghadapi ketidakpastian di masa kini 
                     gotong-royong  sebagai  akibat  dari  masuknya            dan  masa  yang  akan  datang.  Menurut 
                     proyek-proyek  pemerintah  dipedesaan  yang               Sumaryadi       (2005     :    87)Pembangunan 
                     lebih  menggunakan  pendekatan  top  down                 partisipatif       merupakan         pendekatan 
                     ketimbang buttom up, terutama dalam proses                pembangunan  yang  sesuai  dengan  hakikat 
                     perencanaan pembangunan itu sendiri, sehingga             otonomi daerah(termasuk otonomi desa) yang 
                     masyarakat mulai terbiasa menerima upah kerja.            meletakkan  landasan  pembangunan  yang 
                     Budaya local atau kearifan lokal yang dulunya             tumbuh      berkembang       dari    masyarakat, 
                     lebih  mengedepankan  sifat  gotong-royong                diselenggarakan  secara  sadar  dan  mandiri 
                     masyarakat  kampung,  secara  perlahan-lahan              oleh masyarakat dan hasilnya dinikmati oleh 
                     mulai tergerus oleh dinamika program/proyek               seluruh masyarakat. 
                     pemerintah.Kondisi ini,  diduga  ada  kaitannya 
                     dengan penerapan prinsip-prinsip otonomi desa                     Dengan penerapan otonomi desa yang 
                     yang belum optimal dilakukan.                             mengedepankan desentralisasi dan demokrasi, 
                                                                               sangat  besar  harapan  digantungkan  agar 
                             Dalam konteks inilah, penulis tertarik            pemerintahan      desa    dapat    meningkatkan 
                     untuk  mengangkat  tema  penelitian  dalam                akuntabilitasnya                          dengan 
                     penyusunan  skripsi  dengan  judul  :  Pengaruh           mempertanggungjawabkan hasil kerja  mereka 
                     penerapan Otonomi Desa terhadap Partisipasi               kepada masyarakat. Dalam salah satu prinsip 
                     Masyarakat dalam Pembangunan (Suatu Studi                 pelaksanaan        otonomi        desa      yaitu 
                     di  Distrik  Saifi  kabupaten  Sorong  selatan).          dilaksanakannya otonomi secara luas, nyata dan 
                     Berdasarkan  latar  belakang  dan  indentifikasi          bertanggungjawab, tidak terkecuali dalam hal 
                     masalah  di  atas,  maka  permasalahan  dalam             pelimpahan kewenangan urusan pemerintahan, 
                     penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut           pemerintah  desa  memiliki  kewenangan  untuk 
                     :  ³Seberapa besar pengaruh penerapan otonomi             mengatur      urusan      pemerintahan       yang 
                     desa  terhadap  partisipasi  masyarakat  dalam            dilimpahkan       dari    kabupaten/kota.Dalam 
                     pembangunan desa di Distrik Saifi Kabupaten               pelaksanaan     pemerintahan      desa   tersebut 
                     Sorong Selatan´"                                         dituntut adanya suatu aspek tata pemerintahan 
                                                                               yang  baik  (Good  Governance),  dimana  salah 
                             Mengacu pada rumusan masalah di atas,             satu karakteristik atau unsur utama dari Good 
                     PDNDSHQHOLWLDQLQLEHUWXMXDQ³XQWXNPHQJDQDOLVLV        Governance adalah akuntabilitas. Akuntabilitas 
                     besarnya  pengaruh  penerapan  otonomi  desa              dapat diartikan sebagai bentuk tanggungjawab 
                     terhadap     partisipasi   masyarakat      dalam          pelaksanaan  misi  organisasi  dalam  mencapai 
                     pembangunan desa di Distrik Saifi Kabupaten               tujuan  yang  telah  ditetapkan  melalui  media 
                     Sorong Selatan´.                                          pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara 
                             Hasil    penelitian    ini    diharapkan          periodik.   Jadi,   akuntabilitas   pemerintahan 
                     bermanfaat ganda.Di satu sisi, hasil penelitian           sangat diperlukan sebagai penunjang penerapan 
                     ini  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan             otonomi desa agar dapat berjalan dengan baik. 
                     bagi  pengembangan  ilmu  pengetahuan  sosial,            Desa  yang  otonom  akan  memberi  ruang 
                                                                               gerak     yang     luas    pada     perencanaan 
                    pembangunan  yang  merupakan  kebutuhan                 METODE PENELITIAN 
                    nyata masyarakat dan tidak terbebani oleh 
                    program-program       kerja    dari    berbagai                 Sesuai  dengan  karakteristik  masalah 
                    instansi   dan  pemerintah.  Setiap  desa               yang  diangkat,  maka  pendekatan  kuantitatif 
                    memiliki  kondisi  dan  potensi  yang  khas,            relevan digunakan dengan penerapan metode 
                    berbeda dengan desa lainnya, demikian pula              deskriptif   (Nazir  1999;  Koentjaranigrat, 
                    aspirasi dan karakter masyarakatnya.                    1997); dan ekplanatoris survai (Vredenbreght, 
                                                                            1981).Hal  ini  dimungkinkan  karena  di 
                            Oleh sebab itu, pembangunan di desa             samping  penelitian  ini  ingin  mengungkap 
                    memang  sepatutnya  lebih  banyak  ditentukan           masalah-masalah  yang  bersifat  aktual  dan 
                    oleh   masyarakat     desa   sendiri.Kedudukan          faktual,   juga   bertujuan    untuk    mencari 
                    pemerintah desa telah diberi kewenangan penuh           hubung/pengaruh  antara  satu  faktor  atau 
                    untuk memberdayakan masyarakatnya dan tentu             gejala  dengan  faktor  atau  gejala  lainnya. 
                    harus mempunyai kemampuan untuk mengurus                Menurut Vredenbreght (1981),bahwa metode 
                    rumah    tangganya     sendiri   dengan    lebih        eksplanatoris  survai  adalah  metode  yang 
                    mengedepankan hak-hak masyarakat.                       digunakan untuk menguji suatu hipotesis, atau 
                                                                            lebih  umum  lagi  menjelaskan  hubungan-
                            Dengan demikian dapat terlihat jelas            hubungan antar variabel-variabel. 
                    bahwa  salah  satu  esensi  dari  penerapan 
                    otonomi desa diarahkan sebagai wahana untuk                     Mengacu  pada  hipotesis  penelitian, 
                    mewujudkan  peranserta  aktif  masyarakat               maka  penelitian  ini  melibatkan  dua  variabel 
                    dalam pembangunan menuju masyarakat yang                pokok,  masing-masing  :  (1).  Penerapan 
                    maju,  mandiri,  sejahtera,  dan  berkeadilan.          Otonomi  Desa  sebagai  variabel  bebas  atau 
                    Dari  esensi  tersebut  maka  timbulah  suatu           independent variable yang diberi simbol X; dan 
                    kewajiban          untuk         melaksanakan           (2).  Partisipasi  Masyarakat  sebagai  variabel 
                    pemberdayaan       masyarakat      dimana     di        terikat  (tergantung)  atau  dependent  variable, 
                    dalamnya  dicanangkan  salah  satu  tujuan              yang  diberi  simbol  Y.pembangunan  yang 
                    khusus     yaitu   meningkatkan      partisipasi        berlangsung  dalam  masyarakat.  Atau  dengan 
                    masyarakat  dalam  merencanakan  proses                 kata lain bahwa partisipasi masyarakat prakarsa, 
                    pengambilan       keputusan,     implementasi,          inisiatif dan keikutsertaan masyarakat, baik 
                    pemantauan  dan  pemeliharaan  hasil-hasil                         Adapun  definisi  konseptual  dari 
                    pembangunan.                                              variabel-variabel    penelitian    ini   dapat 
                                                                              dirumuskan sebagai berikut : 
                            Dalam      perspektif    ini,   menurut         1.   Penerapan      Otonomi     desa    sebagai 
                    Huntington dan Nelson (1994 :270), partisipasi               variabel    bebas    atau    variabel    X, 
                    politik  masyarakat  merupakan  ciri  khas                   dikonsepsikan       sebagai      penerapan 
                    modernisasi politik dalam pembangunan desa,                  prinsip-prinsip    otonomi     desa    atau 
                    kemajuan demokrasi dapat dilihat dari seberapa               otonomi  murni  berdasarkan  peraturan 
                    besar  partisipasi  masyarakat  dalam  proses                perundang-undangan  dan  nilai  budaya 
                    perencanaan  dan  pelaksanaan  pembangunan                   atau kearifan lokal yang berlaku dalam 
                    desa.   Dalam  kaitan  ini,  Tjokroamidjojo                  proses  penyelenggaraan  pemerintahan 
                    (1996:113), menyebutkan, pertama : partisipasi               dan  pembangunan  desa,  mulai  dari 
                    aktif  masyarakat  berarti  keterlibatan  dalam              perencanaan  sampai  pada  pemanfaatan 
                    proses penentuan arah, strategi dan kebijakan;               hasil-hasil pembangunan desa, seperti : 
                    kedua,  keterlibatan  dalam  memikul  hasil  dan             prinsip  demokrasi  dalam  perencanaan 
                    manfaat  pembangunan  secara  berkeadilan.                   (buttom      up     planning),      prinsip 
                    Dengan  demikian,  penerapan  otonomi  desa                  transparansi,       akuntabilitas      dan 
                    secara  benar  dan  konsisten  akan  mendorong               demokratisasi (Widjaja, 2003).  
                    peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam           Partisipasi Masyarakat sebagai variabel terikat, 
                    proses   penyelenggaraan  pembangunan  di                dikonsepkan  sebagai  keterlibatan  rakyat  di 
                    berbagai aspek.                                          dalam proses pengambilan keputusan, dalam 
                            Mengacu pada uraian kerangka teoritis            implementasi  program,  dalam  menerima 
                    pada    bagian    sebelumnya,     maka     dapat         manfaat pembangunan, dan dalam menilai atau 
                    dirumuskan  hipotesis  penelitian  ini  sebagai          mengevaluasi  setiap  program  (Taliziduhu, 
                    EHULNXW     ³3HQHUDSDQ     2WRQRPL     GHVD        1987).  Jadi,  menurut  konsep  ini,  partisipasi 
                    berpengaruhterhadap  partisipasi  masyarakat             masyarakat     dalam    pembangunan  adalah 
                    dalam  pembangunan  desa  di  Distrik  Saifi             keikutsertaan    atau   keterlibatan   individu 
                    Kabupaten Sorong                                         sebagai anggota masyarakat dalam fase-fase  
                               2.      Mental/pikiran,              tenaga/fisik,            maupun                                   menegakkan               prinsip         transparasi, 
                                       material  (termasuk  uang)  dalam  proses                                                      teruatama            penggunaan              anggaran 
                                       pembangunan  kampung,  khususnya  di                                                           pembangunan kampung; 
                                       Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan.                                                        Keikutsertaan              masyarakat             dalam 
                                      Secara          operasional,             variabel-variabel                                      proses             penyusunan                  rencana 
                               tersebut  di  atas  dapat  didefinisikan  sebagai                                                      pembangunan Kampung; 
                               berikut : 
                                                                                                                                   pembangunan                 di        Distrik          Saifi 
                               1.      Penerapan Otonomi desa sebagai variabel                                        Kabupaten Sorong Selatan. Dengan demikian, 
                                       bebas  (X),  diamati  melalui  indikator-                                      anggota           populasi          adalah         semua          aparat 
                                       indikator, sebagai berikut :                                                   pemerintah desa yang ada di Distrik Saifi, sesuai 
                                       a.    Penyusunan  rencana  pembangunan                                         data  teraklhir  berjumlah  94  orang  yang 
                                       kampung            diawali          dari       musyawarah                      terdistribusi  ke  dalam  10  (sepuluh)  desa  atau 
                                       perencanaan              pembangunan                kampung                    kampung. 
                                       melalui         forrum          rapat       pada         Badan 
                                       permusyawaratan Kampung (Baperkam).                                                         Mengingat  besar  populasi  kurang 
                                       b.     Di       dalam          penyusunan             rencana                  dari 100 (seratus) orang, maka besar sampel 
                                       pembangunan  kampung,  unsur  tokoh                                            ditetapkan  secara  purposive  sebesar  50  % 
                                       masyarakat, tokoh agama dan tetua-tetua                                        dari  besar  populasi,  sehingga besar sampel 
                                       adat dilibatkan bersama-sama pemerintah                                        responden ditarik secara purposive sebanyak 
                                       kampung.                                                                       46 orang aparat pemerintahan Kampung yang 
                                       c.      Di       dalam          proses         pelaksanaan                     terdistribusi  ke  dalam  5  kampung,  yaitu 
                                       pemerintahan dan pembangunan kampung,                                          kampung  Kayabo  yang  berada  di  pesisir, 
                                       Pemerintah kampung menegakkan prinsip                                          kampong  Sira  terletak  di  lereng/punggung 
                                       transparasi,             teruatama              penggunaan                     bukit  dan  3  (tiga)  kampung  lainnya  yang 
                                       anggaran pembangunan kampung;                                                  berada  di  dataran,  yakni  kampung  Sisir, 
                                       d.      Di        dalam          proses         pelaksanaan                    Kampung Komanggaret dan Mlaswat. 
                               pemerintahan  dan  pembangunan,  pemerintah                                                         Adapun  teknik  penarikan  anggota 
                               kampung menerapkan prinsip akuntabilitas publik                                        sampel  dilakukan  secara  purposive  random 
                               melalui          pertanggung             jawaban           hasil-hasil                 sampling berdasarkan nama kampung dan unsur 
                               pelaksanaannya ditingkat kampung.                                                      pemerintahan kampung. Jelasnya dapat dilihat 
                               2.      Partisipasi  masyarakat  sebagai  variabel                                     pada  Tabel  1.Tabel  1.  Besar  Sampel  Direnci 
                                       terikat      (Y)  diukur  melalui  beberapa                                    Menurut Kampung dan Unsur Pemerintahan. 
                                       indikator, yaitu :  
                                      a.     Keikutsertaan               masyarakat             dalam                        Nama          Kepala                   Ketua       Aparat      Ketua    Ketua 
                                             proses              penyusunan                  rencana               No.                                 Sekkam                                                  Jumlah 
                                                                                                                           Kampung        Kampung                 Baperkam     kampung       RW        RT 
                                             pembangunan Kampung; 
                                      b.     Keterlibatan masyarakat dalam proses                                    1    Kayabo                  1          1            1            4        1         1         9 
                                             pelaksanaan                        program/proyek                       2    Sisir                   1          1            1            4        1         1         9 
                                             pembangunan kampung;                                                    3    Sira                    1          1            1            4        1         1         9 
                                      c.     Bantuan  masyarakat  berupa  tenaga, 
                                                                                                                     4    Komanggaret             1          1            1            4        1         1         9 
                                             material  maupundana  yang  diberikan 
                                             masyarakat              a.       a.dalam           proses               5    Mlaswat                 1          1            1            4        1         2        10 
                                             pelaksanaan pembangunan kampung.                                            Jumlah                   5          5            5           20        5         6        46 
                                      d.     Keikutsertaan               masyarakat             dalam 
                                             proses pemantauan dan evaluasi hasil-                                    Sumber : Distrik Saifi Dalam Angka, Tahun 2015  
                                             hasil pembangunan kampung.                                                            Mengacu pada penggunaan pendekatan 
                                      e.     Keterlibatan masyarakat dalam mengawasi                                  kuantitatif,          dan  metode  deskriptif,  maka 
                                             dan  menjaga/  melestarikan  hasil-hasil                                 intrumen  utamanya  untuk  mendapatkan  data 
                                             pembangunan  kampung  agar  dapat                                        primer adalah Kuesioner atau daftar pertanyaan 
                                             dimanfaatkan seefektif mungkin.                                          penelitian.  Untuk  menjaring  data  sekunder 
                                       a.     Populasi dalam penelitian ini adalah                                    digunakan             teknik          dokumentasi               melalui 
                                              keseluruhan               karakteristik             yang                pelacakan  literatur  dan  dokumen-dokumen 
                                              berhubungan                dengan            pengaruh                   tertulis  lainnya.  Adapun  semua  data  dan 
                                              penerapan  otonomi  desa  terhadap                                      informasi dikumpulkan melalui metode survei 
                                              partisipasi         masyarakat  dalam  Di                               dan observasi langsung. 
                                              dalam               proses              pelaksanaan 
                                              pemerintahan               dan        pembangunan 
                                              kampung,             Pemerintah              kampung 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pengaruh penerapan otonomi desa terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan suatu studi di distrik saifi kabupaten sorong selatan yonadap ajamsaru ari j rorong verry y londa abstract this research moved from the initial observation that application by amah village autonomy law no year about is not optimal so impact on low participation of rural communities especially in district south regency thus study aimed to analyze effect implementation public development denagn applying method descriptive and quantitative approaches imntrumen questionnaire distributed people selamnjutnya government officials kampung into five villages after data information collected then processed analyzed using frequency tables analysis product moment correlation simple linear regression test hypothesis results menunkkan category medium tend be while level community are moderate high as one factors influence s contribute positively significantly it can concluded tested empirical validity well justify unde...

no reviews yet
Please Login to review.