Authentication
461x Tipe PDF Ukuran file 0.60 MB
Materi Pembelajaran BAB Fungi Kelas X
Fungi/Jamur
Jamur banyak terdapat di lingkungan, bentuknya bermacam-macam misalnya:
berbentuk bola, gada, payung, dan sebagainya. Jamur hidup pada tempat yang lembab
yang mengandung sisa-sisa organik, pada kayu yang sudah lapuk, pada tempat buang
sampah terutama banyak tumbuh pada waktu musim hujan.
Bila dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi jamur memiliki ciri-ciri: tubuh
buahnya berupa talus, sedangkan tumbuhan yang lainnya sudah memiliki akar, batang,
dan daun yang sebenarnya. Jamur tidak memiliki klorofil dengan demikian cahaya
matahari tidak dibutuhkan untuk proses penyusunan makanan, oleh karena itu dalam
memperoleh makanannya jamur bersifat heterotrof, saprofit, dari sisa-sisa organik
maupun heterotrof parasit pada organisme lain. Sedangkan tumbuhan tingkat tinggi
membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi proses fotosintesis, dengan
demikian tumbuhan dapat menyediakan makanan bagi dirinya sendiri. Organisme
demikian bersifat fotoautotrof.
Istilah fungi (jamur) digunakan untuk menunjuk pada organisme mirip tumbuhan yang
tidak mempunyai klorofil. Menurut klasifikasi Margulis dan Schwartz, fungi terdiri dari
organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Organisme eukariotik yang menghasilkan spora
• Dinding sel-nya tidak mempunyai selulosa (melainkan kandungannya kitin)
• tidak mempunyai flagella dalam daur hidupnya
Fungi dibagi menjadi 4 divisio yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur
penghasil spora. Kelima divisi tersebut adalah:
1. Divisi Zygomycotina
2. Divisi Ascomycotina
3. Divisi Basidiomycotina
4. Divisi Deuteromycotina.
Klasifikasi Jamur
1. Zygomycotina
Kelas Zygomycetes
Jamur ini dinamakan Zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang
berdinding tebal yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan
menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.
Zygomycetes berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati.
Zygomycetes merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza
(simbiosis jamur dengan akar tanaman). Zygomycetes terutama terdiri dari jamur
yang hidup sebagai sprofit.
a. Struktur Tubuh
Miseliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat-sekat (bersifat
senositik). Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk.
Hifa bersepta dan hifa tidak bersepta.
Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
1) Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya
roti).
2) Rhizoid; hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk
menyerap makanan
3) Sporangiofor; hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan
memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) di ujung-nya.
1
b. Cara reproduksi
Zygomycetes dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
secara aseksual adalah dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium.
Reproduksi seksualnya dengan konjugasi. Reproduksi seksual dan aseksual
berlangsung seperti pada Gambar 7.3.
Cabang pendek Rhizopus yang berjenis positif dan cabang pendek Rhizopus dari
individu lain berjenis negative bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan
terbentuk sekat dinding di bawah ujung cabang hifa. Gamet dari kedua
Rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk zigot. Zigot mempunyai
dinding pelindung yang tebal. Kemudian zigot memasuki periode dormansi
(tidak melakukan aktivitas metabolisme). Dormansi biasanya berlangsung
selama 1 sampai 3 bulan. Setelah periode dormansi, zigot berkecambah. Saat
berkecambah, inti sel zigot melakukan meiosis, kemudian hifa haploid pendek
tumbuh dari zigot. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang akan
memproduksi spora aseksual. Setelah dibebaskan dari sporangium, spora
aseksual akan membentuk miselium baru.
Spesies Zygomycetes yang bermanfaat dalam pembuatan makanan misalnya
Rhizopus. Beberapa spesies anggota Zygomycetes antara lain Rhizopus dan
pliobolus.
Struktur tubuh Rhizopus sp.
Siklus reproduksi seksual dan aseksual Rhizopus sp.
2. Ascomycotina
Divisi ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersepta. Reproduksi seksual
membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai saprobe (dalam
tanah, kayu membusuk) atau sebagai parasit, yang menimbulkan penyakit pada
tumbuhan. Pada reproduksi aseksualnya dibentuk konidium, dapat tunggal atau
berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor.
Kecuali pada beberapa jenis tertentu, pada umumnya askus dibentuk di dalam
tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma. Bentuk askus ada bermacam-
macam, antara lain:
• askus tanpa askokarp
• askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium
• askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium
• askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum
disebut peritesium.
2
Diagram irisan mangkok Ascomycetes
Adanya macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat
kelas.
a. Kelas Hemiascomycetes
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa,
tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga
terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah
khamir saccharomyces.
Pada reproduksi aseksual, dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil.
Dengan membesarnya tonjolan ini sitoplasma dari sel induk mengalir ke
dalamnya dan sel itu menyempit pada bagian dasarnya. Nukleus di dalam sel
induk membelah secara mitosis dan salah satu inti bergerak ke dalam sel
tunas. Sel anak dapat memisahkan diri atau tetap melekat sambil
melangsungkan pertunasan bersama-sama sel induknya, sehingga membentuk
koloni.
Perkembangbiakan seksual terjadi bila keadaan lingkungan sesuai. Sel khamir
dapat berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid dapat melangsungkan
pembelahan meiosis sehingga terbentuk empat sel haploid (n), lalu dinding sel
melindungi inti-inti itu bersama sitoplasma yang berasal dari sel induk dan
pada akhirnya terdapat empat askospora haploid.
Beberapa jenis saccharomyces antara lain sebagai berikut:
1) Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khamir
raja yang berguna dalam pembuatan roti dan alcohol
2) Scaaharomyces tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi tuak.
3) Saccharomyces ellipsoideus, memfermentasi buah anggur menjadi anggur
minuman. Siklus hidup khamir ini dapat dilihat pada gambar
Tidak semua khamir bermanfaat bagi manusia. Beberapa spesies dapat
menimbulkan penyakit bagi manusia. Sebagai contoh, Candida albicans adalah
penyebab penyakit sariawan, dan keputihan.
Pembentukan tunas pada Saccharomycetes
Siklus hidup khamir pembuat anggur secara kojugasi
3
b. Kelas Plectomycetes
Kelas ini bercirikan adanya askokrap berbentuk bola yang disebut
kleistotesium. Kelompok ini ada yang saprobe, parasit atau hiperparasit.
Yang termasuk kelas pectomycetes adalah Aspegillus dan Penicillium.
Reproduksi aseksual kedua jamur ini adalah dengan pembentukan konidium
dalam rantai pada konidiofor. Sedangkan reproduksi seksualnya dengan spora
yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus tersebut berkumpul dalam suatu
badan yang disebut askokarp.
1) Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saprobe pada bermacam-macam bahan organic,
seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-
kacangan, dan lain-lain. Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning, atau
cokelat.
Jenis-jenis Aspergillus antara lain:
a) Aspergillus fumigatus, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit
pada saluran pernapasan bangsa unggas.
b) Aspergillus flavus, penghasil aflatoksin yang diduga sebagai penyebab
penyakit kanker hati. Kapang ini banyak terdapat pada kacang tanah
dan makanan yang dibuat darinya
c) Aspergillus niger menghasilkan asam sitrat.
d) Aspergillus oryzae, untuk merombak zat pati dalam pembuatan
minuman beralkohol.
e) Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.
f) Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
Struktur tubuh Penicillium
2) Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung
konidiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan deretan
konidium pada cabang-cabang tadi. Lihat gambar diatas.
Penicilium, banyak terdapat pada bahan-bahan organic dan sebagai
saprofit, misalnya sebagai berikut:
a) Penicillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotic
(penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander fleming.
b) Penicillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk
meningkatkan kualitas keju.
c) Penicillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing
dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.
d) Penicillium expansum, menyebabkan buah apel membusuk di tempat
penyimpanan
e) Penicillium islandicum merusak beras sehingga berubah warna menjadi
kuning maka disebut “yellow rice”
c. Kelas Pyrenomycetes
Ciri khas yang dimiliki adalah askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi
dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh buah
seperti itu disebut peritesium, yang dapat berwana cerah atau gelap.
Contoh kelas Pyrenomycetes adalah Neurospora sitophila yang banyak
digunakan di Indonesia untuk membuat oncom merah dari ampas tahu atau
bungkil kacang merah dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Neurospora
4
no reviews yet
Please Login to review.