Authentication
TEORI RESISTENSI
Pengertian
Resistensi terhadap perubahan menurut Oreg (2003)
adalah perilaku karyawan yang ditandai dengan munculnya
reaksi emosi negatif terhadap perubahan, enggan melakukan
suatu perubahan, memiliki fokus jangka pendek ketika bekerja,
dan memiliki pemikiran yang kaku (tidak open mind ).
Resistensi terhadap perubahan juga diartikan sebagai sikap atau
perilaku yang mengindikasikan tidak adanya keinginan untuk
mendukung atau membuat sebuah perubahan (Mullins;
Schermerhorn; Hunt & Osborn dalam Yilmaz & Kilicoglu, 2013).
RESISTENSI KARYAWAN MINIMARKET
TERHADAP KEBIJAKAN PEMOTONGAN
GAJI BULANAN SEBAGAI BENTUK
GANTI RUGI BARANG STOCK OPNAME
Resistensi yang dilakukan pekerja merupakan satu aksi yang timbul karena
adanya ketidakpuasan dalam hal kebijakan yang telah diberikan oleh
pemilik modal. Kebijakan ini dianggap pekerja merugikan dan mengancam
mereka dalam bekerja. Kebijakan yang diterapkan oleh pemilik modal akan
terus mengalami resistensi di setiap gerai apabila tidak adanya sistem
baru, dimana suara pekerja juga memiliki andil dalam pembuatannya.
Resistensi yang dilakukan akan memperbaiki struktur hingga sistem
perekonomian setiap pekerja membaik.
PERAN PIMPINAN DALAM MENGHADAPI
RESISTENSI
Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari segi
otoritas yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan
komitmen karena memimpin perubahan dengan segala
kompleksitas permasalahan dan hambatannya
memerlukan power, keyakinan, kepercayaan diri, dan
keterlibatan diri yang ekstra. Seorang pemimpin tidak
boleh bersikap pasif terhadap tujuan-tujuan organisasi,
melainkan harus mengambil sikap aktif. Dengan begitu ia
tidak akan mudah patah oleh hambatan dan perlawanan.
Ia justru akan bergairah menghadapi tantangan perubahan
yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinannya.
Cara Mengatasi Resistensi
1. Pendidikan, komunikasi, sosialisasi. Diperlukan ketik terdapat
kesenjangan informasi, misinformation, beredar informasi-
informasi yang tidak akurat tentang program perubahan atau
kurangnya informasi yang diterima. Cara ini memakan waktu,
namun pemrakarsa perubahan harus menyadari pentingnya
melakukan sosialisasi perubahanArtikel untuk hasil jurnal ditulis
setalah laporan teknis resmi selesai disusun.
2. Pertisipasi dan melibatkan. Cara ini ditempuh bila
pemrakarsa perubahan tidak memiliki informasi
lengkap untuk merancang perubahan dan pihak
penentang memiliki kekuatan untuk menentang lalu
perlu dilibatkan. Harapannnya orang yang diajak
berpartisipasi akan sungguh-sungguh berkontribusi
melaksanakan perubahan.
no reviews yet
Please Login to review.