Authentication
351x Tipe PDF Ukuran file 0.46 MB Source: simdos.unud.ac.id
ISSN: 2302-8890
Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 8 Nomor 1 Tahun 2014
Table of Contents
Articles
EXCESS CASH HOLDINGS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA PDF
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
Yessica Tria Christina, Erni Ekawati
MARKET OVERREACTION, SIZE EFFECT ATAU LIQUIDITY EFFECT? STUDI PDF
PADA BURSA EFEK INDONESIA
Danes Quirira Octavio, I Wayan Nuka Lantara
MODEL PEMBERDAYAAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) SEBAGAI PDF
SUMBER PENDANAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI
KABUPATEN GIANYAR
Ni Luh Putu Wiagustini, I Gusti Bagus Wiksuana, Desak Ketut Sintaasih, Ida Ayu
Nyoman Saskara
ANALISIS KINERJA KESEHATAN LPD DAN PENGARUHNYA TERHADAP PDF
PERTUMBUHAN ASET LPD KABUPATEN BADUNG
Made Rusmala Dewi S, I Ketut Suwarta, I.G.N. Jaya Agung Widagda K
PENGARUH CITRA TOKO TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN NIAT PDF
BELI ULANG PADA CIRCLE K DI KOTA DENPASAR
Ni Made Dhian Rani Yulianti, Ni Wayan Sri Suprapti, Ni Nyoman Kerti Yasa
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN EKOWISATA PADA DESTINASI PDF
WISATA DOLPHIN HUNTING LOVINA
Ni Luh Putu Agustini Karta, I Ketut Putra Suarthana
PENGARUH ORGANIZATIONAL JUSTICE SERTA JOB INSECURITY PDF
TERHADAP JOB SATISFACTION PEGAWAI KONTRAK PADA PT. WICO
INTERNA, SINGARAJA-BALI
Komang Aris Yasadiputra, Made Surya Putra
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PDF
DAN KUALITAS LAYANAN
Ni Made Dwi Puspitawati, I Gede Riana
18 Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Februari 2014
MODEL PEMBERDAYAAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
SEBAGAI SUMBER PENDANAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) DI KABUPATEN GIANYAR
Ni Luh Putu Wiagustini(1)
I Gusti Bagus Wiksuana(2)
Desak Ketut Sintaasih(3)
Ida Ayu Nyoman Saskara(4)
(1)(2)(3)(4)Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Email: wiagustini@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah mengidentifiksi varibel-variabel penentu keberhasilan LPD dan merumuskan
strategi pemberdayaan dan program kerja LPD sebagai sumber pendanaan UMKM. Lokasi penelitian dilakukan
di Kabupaten Gianyar pada 142 LPD sebagai sampel penelitian, data dianalisis dengan tehnik analisis SWOT
( Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat ). Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa posisi strategis
LPD Kabupaten Gianyar pada saat ini memiliki daya saing kategori kuat dan daya tarik kategori sedang.
Strategi yang sebaiknya diterapkan agar nantinya LPD Kabupaten Gianyar memiliki daya tarik kuat dan daya
saing kuat sebagai sumber pendanaan UMKM adalah strategi Growth and Build yang meliputi (1) Strategi
penetrasi pasar yaitu peningkatan nasabah lebih aktif melalui sistem jemput bola kepada UMKM yang ada
pada daerah wilayah LPD yang bersangkutan; (2) Pengembangan produk yaitu sebagai sumber pendanaan
UMKM dengan sistem pola bagi hasil.
Kata kunci : strategi growth and build, sistem pola bagi hasil
ABSTRACT
This research is aimed to indentify the defining variables of the success of Village Installment Institution and
composing the empowerment strategy and work plan as founding source of Middle and Micro Business. 142
Village Installment Institutions in Gianyar Regency are taken as samples in this research. They are taken
based on their performance by using Stratified Random Sampling. In addition, SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, and Threat) is used as the analysis tool in this research. Based on the result of analysis, it is
found that recently, Village Installment Institution in Gianyar Regency has strong competitive quality and
middle attractive quality. The suggested strategies to improve the competitive and attractive quality as Middle
and Micro Founding Institution are Growth and Build strategy. The strategy covers the market penetration
strategy-active improvement by using pick up system to middle and micro business in its area, and product
development – as middle and micro business founding source by using profit sharing.
Keywords: growth and build strategy, profit sharing system.
PENDAHULUAN mempunyai usaha skala mikro. Kedua, LKM
Siu (2001) menjelaskan bahwa Micro Finance dibutuhkan karena menjadi salah satu instrumen
Institution yang di Indonesia disebut Lembaga pengembangan pasar keuangan mikro. Secara
Keuangan Mikro (LKM) adalah lembaga yang pragmatis, pasar keuangan mikro merupakan
menyediakan jasa keuangan kepada masyarakat aspek keuangan dari semua proses ekonomi di
miskin dan keluarga berpendapatan rendah (serta segmen mikro yang meliputi segala sesuatu yang
kegiatan usaha skala mikro mereka), memungkinkan menyangkut tabungan dan kredit usaha.
mereka mengelola dengan lebih baik resikonya, Salah satu LKM yang ada di Bali adalah
mencapai pola konsumsi yang konsisten, serta Lembaga Perkreditan Desa (LPD). LPD, adalah
mengembangkan basis ekonominya. Pantoro merupakan jenis LKM milik desa adat/pekraman
(2008) mengungkapkan bahwa latar belakang di Bali, yang keberadaannya pertama kali dilandasi
dibutuhkannya LKM adalah; Pertama, sebagai oleh Perda Tingkat I Bali No 06 Tahun 1986. LPD
salah satu instrumen dalam rangka mengatasi memiliki beberapa tujuan (Mantra, 1986 :326) :
kemiskinan. Masyarakat miskin pada umumnya (1) Mendorong pembangunan ekonomi masyarakat
Ni Luh Putu Wiagustini, Model Pemberdayaan Lembaga Perkreditan... 19
desa melalui tabungan yang terarah serta penyaluran sehingga diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan.
modal yang efektif; (2) Memberantas sistem ijon, Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memfokuskan
gadai gelap, dan lain-lain yang bisa disamakan dengan kajian tentang bagaimana model pemberdayaan LPD
itu di daerah pedesaan; (3) Menciptakan pemerataan sebagai sumber pendanaan UMKM.
dan kesempatan kerja bagi warga pedesaan; (4) Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Menciptakan daya beli dan melancarkan lalu lintas variabel-variabel penentu keberhasilan LPD dan
pembayaran dan pertukaran di Desa. Keberadaan merumuskan strategi pemberdayaan dan program
LPD menjadi lebih diperhatikan sebagai LKM, kerja LPD sebagai sumber pendanaan UMKM.
terlihat dari Peraturan Daerah Provinsi Bali kembali Manfaat teoritis yang diharapkan penelitian ini adalah
mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi dapat memberikan kontribusi dalam bentuk empiris
Bali No 8. Tahun 2002 disertai Keputusan Gubernur pada teori penguatan LKM, khususnya LPD di Bali
yang mengatur pendirian, lapangan usaha, modal, serta manfaat praktis bagi LPD sendiri dan Pengawas
organisasi, rencana kerja dan anggaran, pelaporan LPD (PT Bank Pembangunan Daerah Bali dan
dan pengawasan, serta pembinaan LPD. Pengawas Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten),
Penelitian yang ada tentang LPD mengungkapkan diharapkan dapat memberikan informasi, sebagai
bahwa Pemberdayaan LPD sangat berperan dalam dasar pengambilan keputusan tentang pengembangan
mendorong penggalian dana dan menyalurkannya LPD dimasa yang akan datang.
kembali kepada masyarakat dalam rangka
pembangunan pedesaan dalam arti luas. Gunawan, METODE
(2009); menemukan bahwa budaya organisasi, Kabupaten Gianyar sebagai lokasi penelitiana
gaya kepemimpinan, motivasi dan kepusan kerja ini, karena jumlah UMKM yang ada di Kabupaten
berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada LPD. Gianyar paling Banyak di Bali. Populasi adalah
Selanjutnya Riana et al., (2011) menemukan seluruh LPD di Kabupaten Gianyar yang berjumlah
bahwa motivasi intrinsik maupun motivasi 219 unit. Sampel diambil sebanyak 142 unit dengan
ekstrinsik berpengaruh positip signifikan terhadap menggunakan menggunakan rumus slovin (Umar,
kepemimpinan dan kepusan kerja; Motivasi belum 2003:108) yaitu :
mampu meningkatkan kinerja LPD itu sendiri; pada
sisi lain motivasi berpengaruh positip signifikan
terhadap kinerja LPD melalui kepemimpinan dan Keterangan :
kepuasan kerja. Ramantha, (2006) mengungkapkan n = ukuran sample
jika Kesehatan LPD dinilai dengan menggunakan N = ukuran populasi
CAMEL, perlu disadari bahwa kelima komponen e = prosentase kelonggaran kesalahan pengambilan
tersebut memiliki hubungan yang sangat erat sampel yang masih dapat ditolerir (5%)
antara yang satu dengan yang lain, tidak satu pun
di antara komponen tersebut yang bisa diabaikan Berdasarkan rumus slovin, maka besarnya
walaupun komponen yang lain memiliki bobot sampel penelitian :
yang sangat tinggi. Selanjutnya Gunawan (2009),
juga melakukan penelitian dengan judul Analisis
Faktor Kinerja Organisasi Lembaga Perkreditan
Desa di Bali (Suatu Pendekatan Perspektif Pengambilan sampel dengan Stratified Random
Balanced Scorecard), menemukan bahwa faktor- Sampling, berdasarkan atas status kesehatan LPD
faktor perspektif finansial, perspektif pelanggan, yang memiliki katagori sangat sehat, sehat, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan cukup sehat sesuai data Bank BPD Bali sebagai
merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja pembina teknis LPD di Bali. Stratified Random
organisasi LPD dan perspektif finansial merupakan Sampling dipergunakan untuk mendapatkan data
faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja yang representatif pada masing-masing LPD
organisasi LPD. berdasarkan tingkat kesehatannya.
Penelitian tentang LPD yang telah diuraikan, Metode Pengumpulan data dilakukan dengan
menekankan pada aspek pengelolaan organisasi kuisioner dan Teknik analisis data adalah dengan
dikaitkan dengan kinerja LPD, pengukuran kinerja LPD Analisis SWOT, yang merupakan analisis terhadap
dengan pendekatan Balance Scorecard, dan penilaian variabel lingkungan suatu perusahaan atau industri
kesehatan LPD dengan CAMEL. Kajian-kajian tersebut yang dapat menciptakan strength, weakness,
belum ada yang mengungkapkan bagaimana model opportunity dan Threat. Analisis SWOT terhadap LPD
pemberdayaan LPD sebagai sumber pendanaan UMKM, di Kabupaten Gianyar terdiri beberapa tahapan yaitu
20 Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Februari 2014
sebagai berikut 1) mengidentifikasi faktor-faktor untuk memposisikan lingkungan eksternal pada
strategis. Merupakan tahap pertama yang dilakukan peluang dan ancaman serta lingkungan internal
dalam analisis SWOT yaitu melakukan identifikasi pada kekuatan dan kelemahan. Untuk menentukan
faktor-faktor strategis LPD baik dari lingkungan interval dipergunakan rumus sebagai berikut :
internal maupun eksternal. 2) memberikan Interval = Rentang Nilai
pembobotan terhadap faktor-faktor strategis. Kelas
Pembobotan diberikan oleh tim penilai berdasarkan Interval = 3
tingkat kepentingan dari pengaruh faktor-faktor 4
strategis terhadap kesuksesan perusahaan. Total = 0,75
nilai pembobotan untuk seluruh komponen faktor- Sedangkan garis pembatas (cut point) adalah :
faktor strategis masing-masing adalah 1,00 untuk Cut Point = Total Nilai
lingkungan internal dan eksternal. 3) penilaian Kelas
terhadap faktor-faktor strategis. Setelah dilakukan = 4 +3+2+1
pembobotan, selanjutnya tim penilai memberikan 4
penilaian pada masing-masing indikator strategis = 10
dengan menggunakan skala likert dimana tim penilai 4
diminta untuk memberikan nilai terhadap setiap = 2,5
indikator faktor strategis dengan memilih salah satu Jadi nilai yang diperoleh di atas 2,5 merupakan
dari 4 skala berjenjang yaitu :Sangat baik, dengan peluang dan kekuatan, sedangkan jika nilai yang
nilai 4; Baik, dengan nilai 3; Kurang, dengan nilai diperoleh di bawah 2,5 maka merupakan ancaman dan
2; Sangat kurang, dengan nilai 1. 3) menentukan kelemahan. Dari hasil perhitungan interval nilai tersebut
rentang nilai/interval. Rentang nilai ini diperlukan maka dapat diketahui kriteria hasil seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Hasil Analisis
Nilai Rentang Nilai Kriteria Internal Eksternal
4 3,26 – 4,00 Sangat Baik Kekuatan Peluang
3 2,51 – 3,25 Baik Kekuatan Peluang
2 1,76 – 2,50 Kurang Kelemahan Ancaman
1 1,00 – 1,75 Sangat Kurang Kelemahan Ancaman
Sumber: Umar, 1998:108
4) Memposisikan nilai yang diperoleh dalam diagram pengawas. Jumlah tersebut dianggap mewakili,
Matrik Internal dan Eksternal (IE). Hasil dari skor karena permasalahan LPD relatif homogen dan
masing-masing faktor dimasukkan ke dalam matrik orang-orang tersebut sangat memahami tentang
internal dan eksternal untuk mengetahui posisi keberadaan LPD baik saat ini maupun prediksinya
Lembaga Keuangan Mikro di Kabupaten Gianyar, dimasa yang akan datang.
setelah dimasukkan kemudian dapat ditentukan Faktor-faktor strategis yang teridentifikasi
strategi pemberdayaan yang tepat sesuai dengan menentukan keberhasilan LPD yang terdiri dari
kondisi lingkungan perusahaan. faktor strategis internal dan eksternal, yang
disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menggambarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa ada 13 faktor strategis internal dan 10
Identifikasi faktor-faktor strategis yang menentukan faktor strategis eksternal yang teridentifikasi
keberhasilan LPD, menentukan keberhasilan LPD. Faktor strategis
Penentuan faktor-faktor strategis yang internal atau sering disebut faktor lingkungan
menentukan keberhasilan LPD, dalam penelitian ini internal akan menjadi kekuatan atau kelemahan
dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada perusahaan/industri yang bersangkutan. Jika
pihak yang kompeten atau memahami tentang faktor lingkungan internal berpengaruh positif
kinerja LPD, yang meliputi akademisi, praktisi akan menjadi kekuatan, dan bila berpengaruh
LPD (manajer KUD), pengawas LPD dalam hal ini negatif akan menjadi kelemahan. Faktor strategis
adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan eksternal yang disebut juga faktor lingkungan
Pengawas Lembaga Perkreditan Desa Kabupaten eksternal merupakan peluang atau ancaman bagi
(PLPDK), dengan jumlah keseluruhan yang perusahaan/industri. Jika berpengaruh positif
mengisi kuesioner adalah 20 orang yang terdiri dari akan menjadi peluang, dan jika berpengaruh
9 orang akademisi, 6 orang Praktisi, dan 5 orang negatif akan menjadi ancaman.
no reviews yet
Please Login to review.