Authentication
325x Tipe PDF Ukuran file 0.10 MB Source: media.neliti.com
ANALISIS PEMBELAJARAN HOLISTIK INTEGRATIF PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA GROGOL KABUPATEN KEDIRI 1 2 DEMA YULIANTO , ANIK LESTARININGRUM , 3 HANGGARA BUDI UTOMO PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Kediri. Telp (0354) 771576 1 2 E-mail: dema.yulianto@gmail.com , aniklestariningrum@gmail.com , 3 hanggara@unpkediri.ac.id Abstract: The purpose of this study was to determine the extent to which the process of learning in early childhood implement a holistic integrative process that consists of health, nutrition, education, protection and care of children. This research is qualitative research. This research was conducted in TK Negeri Pembina Grogol Kediri. Subjects were young children aged 4-5 years, amounting to 18 children. The process of collecting data in this study is a qualitative observation, qualitative interviews and documents qualitative. The data analized using an interactive model. The results of the study of holistic integrative learning analysis on TK Negeri Pembina Grogol, Kediri is generally good and meet the elements of a holistic integrative namely health, nutrition, stimulation of education, care and protection. The conclusion of this research is the analysis of integrative holistic learning meets the elements of a holistic integrative program in early childhood. Keywords: holistic, integrative, learning Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran pada anak usia dini mengimplementasikan proses holistik integratif yang terdiri dari kesehatan gizi, pendidikan, perlindungan dan pengasuhan pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Grogol Kabupaten Kediri. Subjek penelitian adalah anak usia dini usia 4-5 tahun yang berjumlah 18 anak. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi kualitatif, wawancara kualitatif, dokumen-dokumen kualitatif. Teknik menganalisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian analisis pembelajaran holistik integratif di TK Negeri Pembina Grogol, Kabupaten Kediri sudah baik dan memenuhi unsur dari holistik integratif yaitu kesehatan, gizi, rangsangan pendidikan, pengasuhan dan perlindungan. Simpulan penelitian ini adalah analisis pembelajaran holistik integratif sudah memenuhi unsur-unsur program holistik integratif di PAUD. Kata Kunci: holistik, integratif, pembelajaran 277 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 Hakekat pembangunan nasional lahir sampai dengan 6 tahun dapat adalah peningkatan kualitas sumber disebut dengan satuan pendidikan anak daya manusia seutuhnya, karena usia. Menjadi pendidik pada lembaga kualitas SDM sangat menentukan PAUD tidaklah mudah, bahkan paling kemajuan bangsa. Kualitas SDM sulit di antara jenjang pendidikan dapat terwujud bila dimulai sejak usia lainnya. Pendidik harus memiliki rasa dini yaitu dengan memenuhi sayang yang besar pada anak, kebutuhan yang esensial bagi anak. kepribadian yang baik, menarik dan Periode 5 tahun pertama dalam energik, serta pendidik juga harus kehidupan anak merupakan masa menguasai ilmu pendidikan, ilmu emas (golden period) atau jendela psikologi perkembangan anak, serta kesempatan (window opportunity) konsep dasar pengembangannya dalam memahami perkembangan (Aisyah, 2007). dasar seorang anak. Kualitas Negara Indonesia memiliki perkembangan anak akan banyak lembaga PAUD, namun menentukan kualitas sosial, pelaksanaan Paud di Indonesia masih emosional, kemampuan belajar, rendah dan hanya menjangkau kesehatan fisik, mental, dan perilaku sebagian kecil di masyarakat. Data sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, tahun 2000 menjelaskan bahwa masa emas (golden period) harus banyak anak usia 0-6 tahun dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperoleh layanan perawatan dan mengoptimalkan pertumbuhan dan pendidikan yang rendah. Pada tahun perkembangan anak sesuai dengan 2001, dari 26,2 juta anak usia dini potensi yang dimilikinya (Alimoeso, baru sekitar 4,5 juta anak (17%) 2013). memperoleh layanan pendidikan anak Dalam mengoptimalkan usia dini. Hal tersebut dapat dilihat pertumbuhan dan perkembangan anak, dari kontribusi layanan bina keluarga dibutuhkan suatu layanan pendidikan balita (9,5%), layanan TK (6,1%), agar anak dapat berkembang sesuai layanan RA (1,5%), layanan dengan potensi yang dimilikinya. penitipan anak (1%) dan layanan Layanan pendidikan bagi anak usia 278 Analisis Pembelajaran Holistik . . . Dema Yulianto, Anik Lestariningrum, Hanggara Budi Utomo kelompok bermain (0,24%) seharusnya pelayanan yang diberikan (Setyawan, 2014). harus saling mengisi dan mampu Data Bappenas tahun 2001 memenuhi kebutuhan dasar anak, mengungkapkan bahwa dari sekitar agar tingkat perkembangan anak 26,2 juta anak usia 0-6 tahun baru mengalami tumbuh kembang secara sekitar 7,3 juta anak yang telah optimal. memperoleh layanan perawatan dan Faktor yang menjadi penyebab pendidikan anak usia dini melalui hal tersebut adalah jumlah kader bina berbagai program, sedangkan sekitar keluarga balita yang terbatas; 18,8 juta anak belum memperoleh minimnya pengetahuan yang dimiliki layanan PAUD. Kemudian terdapat kader BKB; kurangnya pelatihan bina sekitar 10,2 juta untuk kelompok anak keluarga balita; belum adanya dengan rentang usia 4-6 tahun belum program layanan terpadu yang terlayani oleh program pendidikan pra- mencakup layanan pendidikan, sekolah (Bappenas, 2015). kesehatan, perawatan dan gizi; Masih rendahnya layanan dukungan yang terbatas dari pendidikan bagi anak usia dini saat ini pemerintah dalam pemerataan antara lain disebabkan masih pelayanan paud, dan belum minimnya jumlah lembaga yang intensifnya kerjasama antara memberikan layanan pendidikan usia pemerintah, dunia usaha, dan dini yang berbanding terbalik dengan lembaga masyarakat dalam jumlah anak yang seharusnya menyelenggarakan Paud (Setyawan, memperoleh layanan tersebut. 2014). Berbagai program yang ada, yaitu Berdasarkan fenomena program bina keluarga balita dan permasalahan diatas, maka untuk posyandu yang telah ditempuh selama meminimalisir masalah tersebut perlu ini ternyata belum memberikan dilakukan penelitian pengembangan layanan secara utuh, belum adanya anak usia dini yang menyentuh sinergitas dan belum terintegrasi seluruh kebutuhan tumbuh kembang dengan aspek pendidikan, kesehatan anak, dilakukan secara sistematis, dan dan gizi (Setyawan, 2014). Padahal melibatkan seluruh pelaku 279 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016 pembangunan anak usia dini. dibandingkan dengan pelayanan yang Penelitian tentang pendidikan anak hanya dilakukan oleh posyandu atau usia dini secara holistik integratif bina keluarga balita secara mandiri. perlu segera dimulai agar tercapainya Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan pendidikan anak usia dini secara utuh orang tua untuk datang ke Pos Paud dan menyeluruh. yang terintegrasi dengan posyandu Pemenuhan kebutuhan Paud dan bina keluarga balita untuk holistik integratif adalah pemenuhan mengetahui tentang pelayanan anak hak tumbuh kembang anak usia dini usia dini (Sabarini, Zahraini, & Dewi, sebagai upaya peningkatan kesehatan, 2013). gizi, perawatan, pengasuhan, Tujuan pemenuhan tumbuh perlindungan, kesejahteraan, dan kembang anak usia dini yang rangsangan pendidikan yang dilakukan secara holistik integratif dilakukan secara simultan, sistematis, yaitu sebagai upaya pengembangan menyeluruh, terintegrasi, dan anak usia dini untuk memenuhi berkesinambungan (Perpres No 60 kebutuhan esensial anak yang Tahun 2003). beragam dan saling terkait secara Penyelenggaran Pendidikan simultan, sistematis, dan terintegrasi. anak usia dini secara holistik Selain itu, pemenuhan tumbuh integratif penting untuk di kaji karena kembang anak usia dini dilakukan akan memunculkan komunikasi yang secara holistik integratif dengan baik antara orang tua dengan sekolah, harapan anak dapat tumbuh dan orang tua satu dengan orang tua yang berkembang secara optimal sesuai lainnya, dan dapat menambah dengan tahapan perkembangan dan pengetahuan dan keterampilan orang potensi yang dimilikinya untuk tua dalam mengasuh dan mendidik menjadi manusia yang berkualitas anak (Laila, 2013). Di sisi lain, (Laila, 2013). Lebih lanjut menurut desain penyelenggaran holistik Laila (2013) penyelenggaraan integratif yang diterapkan di Paud program PAUD holistik integratif dengan bina keluarga balita dan yang akan dilaksanakan, diharapkan Posyandu juga sangat efektif dapat meningkatkan kesadaran orang 280
no reviews yet
Please Login to review.