Authentication
468x Tipe DOC Ukuran file 0.29 MB Source: library.binus.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kalkulus
Pada abad ke-14, seorang ahli Matematika asal India, Madhava bersama rekan-
rekan ahli matematika lainnya di Kerala School membuat penemuan-penemuan (yang
nantinya akan menjadi dasar-dasar kalkulus) dan selanjutnya tidak pernah
dikembangkan oleh siapapun dan di manapun di dunia ini dari sejak saat itu. Hingga
akhirnya perkembangan penemuan itu terjadi pada abad ke-17, di mana Newton dan
Leibniz menemukan secara terpisah teorema fundamental kalkulus dan hasil karya pada
notasi kalkulus.
Kalkulus yang merupakan cabang pusat dari matematika, yang dikembangkan
dari aljabar dan geometri dan dibangun dari dua buah ide tambahan utama. Salah satu
konsepnya adalah kalkulus diferensial. Kalkulus diferensial mempelajari besarnya
perubahan, yang biasanya digambarkan dengan kemiringan kurva.
Konsep yang lain adalah kalkulus integral. Kalkulus integral mempelajari
akumulasi jumlah seperti luas area di bawah kurva, jarak linear yang ditempuh dan
volume.
1
2.2 Kalkulus Diferensial
Kalkulus diferensial muncul dari pembelajaran limit kuosien, Δy , sebagai
Δx
denominator Δx mendekati nol, di mana x dan y adalah peubah-peubahnya. Y dapat
diekspresikan sebagai beberapa fungsi x, atau f(x) , dan Δy dan Δx mewakili
penambahan koresponden, atau perubahan dalam y dan x. Limit dari Δy disebut
Δx
derivatif dari y terhadap x dan diindikasikan dengan Δy atau D y :
Δx x
lim Δy = dy =D y (2.2.1)
= Δx dx x
Δx 0
+ −
= = f(x h) f(x)
D y f' (x) lim (2.2.2)
x h→0 h
Gambar 2.1.1 Garis singgung pada (x,f(x))
Gambar 2.1.2 secant kurva y = f(x) yang ditentukan oleh titik (x, f(x)) dan
(x+h, f(x+h)).
Simbol-simbol dy dan dx disebut diferensial-diferensial (di mana keduanya
sebagai simbol dan bukan produk), dan proses menemukan derivatif y = f(x) disebut
dy df(x) juga didenotasikan sebagai y’, atau f’(x). Turunan
diferensiasi. Derivatif =
dx dx
f’(x) merupakan fungsi dari x dan dapat diturunkan, yang mana hasilnya adalah turunan
2
kedua yakni didenotasikan sebagai y”, f”(x) atau d y
2. Proses ini dapat dilanjutkan
dx
dengan meneruskan ke turunan ketiga, turunan keempat, dan seterusnya.
Dalam prakteknya telah dikembangkan rumus untuk mencari turunan-turunan
dari semua fungsi-fungsi yang ada. Misalnya, jika y = x n , maka y' = nx n -1 , dan jika
y = sin x, maka y’ = cos x.
Sebuah fungsi dikatakan differentiable pada titik x jka terdapat turunan dari
fungsi tersebut di titik itu; sebuah fungsi disebut differentiable pada sebuah interval jika
untuk setiap x dalam interval itu fungsi tersebut dapat diturunkan. Jika sebuah fungsi
tidak kontinu pada nilai x , maka tidak terdapat garis singgung dan fungsi tersebut tidak
differentiable pada nilai x; bagaimanapun, bahkan jika sebuah fungsi kontinu pada nilai
x, mungkin saja fungsi tersebut tidak differentiable. Dengan kata lain, differentiability
mengarah pada kontinuitas, namun tidak sebaliknya.
2.3 Kalkulus Integral
Di dalam kalkulus, integral merupakan sebuah fungsi generalisasi dari luas,
massa, isi, jumlah dan total. Proses menemukan integral disebut integrasi.
Secara intuitif, integral dari fungsi f bilangan riil positif yang kontinu dengan
satu variabel riil x di antara batas kiri a dan batas kanan b merepresentasikan daerah
yang dibatasi oleh x = a dan x = b dan sumbu x. Lebih formalnya dapat dinyatakan
sebagai berikut :
S ⎧(x, y) 2 : a x b,0 ⎫
= ⎨ ∈ ℜ ≤ ≤ ≤ f(x) , (2.3.1)
⎬
⎭
y ≤ ⎩
yang mana integral f di antara a dan b adalah pengukuran dari S.
Leibniz memperkenalkan notasi s panjang yang standar untuk integral. Sehingga
persamaan (2.3.1) dapat ditulis menjadi
b f(x)dx . (2.3.2)
∫
a
Persamaan di atas juga dapat dinyatakan sebagai berikut :
lim
no reviews yet
Please Login to review.