Authentication
356x Tipe PPT Ukuran file 0.40 MB Source: putuwidyanto.files.wordpress.com
Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa antara lain :
1. Memberi Angka
Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam memberi nilai,
yang hendaknya angka tersebut mencerminkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam melakukan
sesuatu pekerjaan.
Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa
3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk merangsang
dan menguatkan motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok =
lomba2.
4. Ego Invoivement
Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan pentingnya tgs
disekolah dan menerimanya sbg suatu tentangnya sehingga siswa berusaha
bekerja keras mengerjakan tgs dengan harga dirinya sbg. Jaminan.
5. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari pada di
lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai dengan
prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati dan tidak termotivasi
C. TEORI MOTIVASI
belajar.
1. Motivasi dan Penguat
Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu memisahkan
antara teori belajar dan motivasi
Siswa yang tlh. Diberi penguatan untuk belajar (nilai, pujian) akan termotivasi
untuk belajar demikian juga siswa yang tlh. “dihukum” dlm belajarnya, maka
tdk lg termotivasi belajar.
2. Hadiah dan Penguatan
Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi penguat yg efektif krn sbg
penguat ditentukan oleh pribadi dan situasi.
Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak faktor.
3. Cognitive Dissonance
teori yang menerangkan tentang tingkah laku seseorang dengan memberi
alasan untuk menunjukkan bahwa dirinya positif.
Teori ini berpegang bahwa orang akan marah/tdk senang jika nilai
kepercayaannya ditentang oleh tingkah laku yang secara psikologi tidak
konsisten untuk mengatasi untuk mengatasi ketidak senangan ini mrk.
Mengubah tingkah lakunya dengan memberikan alasan yang kira2 masuk
akal.
4. Teori Atribusi
Mencari penjelasan dan mencoba untuk mengerti mengapa seseorang
memberikan alasan terutama jika seseorang mengalami
kegagalan/kesuksesan.
Orang mencoba untuk menyatakan bahwa dirinya positif/ mempunyai kesan
positif dan akan mencari alasan untuk menghindari kesan negatif.
Teori ini berfungsi bagaimana siswa menginterprestasikan dan menggunakan
umpan balik atas prestasi akademik mereka dan menyarankan kepada guru
bagaimana mrk hrs. memberikan umpan balik yang dapat menimbulkan
motivasi yang sangat besar bgi siswa.
5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)
Teori ini menggabungkan komponen motivasi dengan persepsi yang
menyebabkan sukses dan gagal.
Seorang individu blj dr persepsi masyarakat bahwa seseorang dinilai karena
prestasinya.
seseorang mempertahankan persepsi bahwa dia mempunyai kemampuan
yang positif. Jika seseorang gagal dalam menjalankan tgs persepsi orang
bahwa dia tidak mampu.
kegagalan menciptakan perasaan diri yang tidak berharga dan menolak
dirinya sendiri.
6. Expectancy Theories Of Motivation
Hubungan antara kebutuhan dan tingkah laku adl individu merespon terhadap
kebutuhan yang muncul.
Individu sering dihadapkan pd bagaimana memilih respon untuk berbagai
kebutuhan
upaya memilih milih menurut jenisnya = teori harapan
Individu tdk hanya merespon kejadian yg tlh. Terjadi, tetapi mrk merespon
hal2 yang mungkin dan diharapkan akan terjadi
7. Teori Humanistik Untuk Motivasi
Teori belajar humanistik, menjelaskan bahwa proses belajar harus dimulai
dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia (proses
humanisasi). Teori belajar humanistik lebih menekankan bagaimana
memahami persoalan manusia dari berbagai dimensi baik kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya pendidik memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,
yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Peserta
didik tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan
ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi peserta didik.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang
proses.
no reviews yet
Please Login to review.