Authentication
365x Tipe DOCX Ukuran file 0.17 MB Source: bdkmanado.kemenag.go.id
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Eka Hartaty Lamusu
Balai Diklat Keagamaan Manado
ekahartaty1987@gmail.com / 085240028286
ABSTRAK
Berorganisasi membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan
kualitas suatu pelayanan. Oleh sebab itu pemimpin pada sebuah organisasi berperan sebagai
penentu arah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka kualitas layanan
yang semakin baik. Kompetensi kepemimpinan dapat diketahui dari keberhasilan seseorang
dalam kepemimpinannya bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Pelayanan, Organisasi
BAB I
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Secara umum kepemimpinan adalah suatu kewenangan yang disertai kemampuan
seseorang dalam mamberikan pelayanan untuk menggerakan orang-orang yang berada dibawah
koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat
terselenggara dengan efisien dan efektif serta bermanfaat. Untuk itu diperlukan diperlukan
pengaturan mengenai tugas, cara kerja dan hubungan antara pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan yang lain agar terjadi ketertiban dalam kegiatan organisasi. Kompetensi kepemimpinan
dapat diketahui dari keberhasilan seseorang dalam kepemimpinannya bagi pencapaian tujuan
organisasi. Seorang pemimpin aparatur dituntut harus mampu membawa organisasi publik yang
dipimpinnya memberikan pelayanan yang berkualitas.
Tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang berkualitas, mengharuskan pembenahan
dalam manajemen publik. Masih tingginya tingkat keluhan peserta pelatmasyarakat pengguna
jasa menunjukkan bahwa pemerintah sebagai organisasi publik masih belum sepenuhnya mampu
menciptakan sistem pelayanan yang akseptabel dimata rakyat. Hal ini sedikit banyak telah
membawa dampak menurunnya kepercayaan publik terhadap organisasi publik. Nunik (2001)
mengatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat (public trust) kepada organisasi publik mulai
menurun. Lebih lanjut dikatakan bahwa pada kebanyakan organisasi publik masih sering
dijumpai fungsi pengaturan yang lebih dominan dibanding fungsi pelayanan. Berbagai hasil
survey (termasuk pooling) juga memperlihatkan adanya kecenderungan penurunan kepercayaan
dan keyakinan publik terhadap organisasi publik. Misalnya, survey ”Rethinking Government
2000” di Canada yang dilakukan oleh Ekos Research Associates Inc. menemukan hanya 16% dari
publik yang percaya bahwa pemerintah membuat keputusan yang sejalan dengan kepentingan
publik. Hal ini tentu harus disikapi dengan bijaksana yaitu dengan interospeksi dan selanjutnya
melakukan perubahan dan perbaikan yang signifikan.
Balai Pendidikan Pelatihan Keagamaan adalah unit pelaksana teknis Badan Penelitian
Pengembangan Agama dan Pendidikan Pelatihan Keagamaan yang tugasnya melaksanakan
pendidikan dan pelatihan tenaga Administrasi dan tenaga teknis keagamaan sesuai dengan
wilayah kerja masing-masing. Dengan beberapa fungsi dari Balai Diklat Keagamaan itu sendiri
salah satu fungsinya adalah pelayanan dibidang pendidikan dan pelatihan keagamaan. Untuk itu
sangat diperlukan pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan untuk
dapat menggerakkan orang-orang yang berada dibawah wewenangnya dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
B. TUJUAN PENULISAN
Kajian dalam tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran kepemimpinan dalam
rangka peningkatkan kualitas pelayanan pada lembaga kediklatan..
BAB II
PEMBAHASAN
Joseph C. Rost berpendapat bahwa kepemimpinan adalah hubungan yang saling
mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata
dan mencerminkan tujuan yang sama.
Edwin A. Locke menegaskan ada beberapa indikator dasar-dasar kepemimpinan yakni :
1. Suatu kesenian untuk menciptakan kesesuaian paham;
2. Suatu bentuk persuasi dan inspirasi;
3. Suatu kepribadian yang memiliki pengaruh;
4. Suatu tindakan dan perilaku;
5. Suatu titik sentral proses kegiatan kelompok;
6. Suatu hubungan kekuatan dan kekuasaan. Dalam hal ini kepemimpinan adalah suatu bentuk
hubungan sekelompok orang , hubungan antara yang memimpin dan yang di pimpin;
7. Sarana pencapaian tujuan;
8. Suatu hasil interaksi. Kepemimpinan adalah proses sosial yang merupakan hubungan antar
pribadi, dimana pihak lain mengadakan penyesuaian, proses saling mendorong dalam
pencapaian tujuan bersama;
9. Suatu peranan yang berbeda;
10. Suatu inisiaatif struktur.
Kepemimpinan merupakan sebuah kewenangan yang disertai kemampuan seseorang
dalam memberikan pelayanan demi menggerakan orang-orang yang berada dibawah
koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi agar kegiatan tersebut dapat
terselenggara dengan efektif dan efisien serta memiliki manfaat. Oleh karena itu diperlukan
pengaturan berkaitan dengan tugas, cara kerja dan hubungan antara pekerjaan yang satu dengan
pekerjaan yang lain sehingga terjadi ketertiban dalam kegiatan pada organisasi.
Menurut Martin M. Brodwell, dalam bukunya Supervisor dan Masalahnya, pada
dasarnya setiap pemimpin (Manajer) apakah dia seorang pemimpin tingkat atas (top
management), pemimpin tingkat menengah (middle management) dan pemimpin tingkat bawah
(lower management), wajib melaksanakan empat fungsi yaitu, merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengawasi. Dari empat fungsi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan merupakan suatu hal terpenting dari seluruh kegiatan. Proses yang
mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan
dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.suatu hal terpenting
dari seluruh kegiatan. Perencanaan adalah sarana bagi pemimpin untuk menentukan kearah
mana gerak organisasinya akan dibawa, sulit diharapkan hasil yang baik apabila
perencanaanya kurang baik, sekalipun pelaksanaanya dilakukan secara ketat.
2. Pengorganisasian merupakan istilah yang memiliki arti yang luas karena mempunyai dua hal
yaitu struktur organisasi sebagai wadah melaksanakan kegiatan dan penempatan tenaga kerja
dalam organisasi.
3. Memimpin adalah kemampuan seseorang untuk mengilhami bawahan agar dapat bekerja
untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga dengan demikian, pemimpin akan sukses jika:
a. Pemimpin mempunyai kemampuan untuk memaklumi pandangan orang lain.
b. Pemimpin harus peka tehadap masalah orang lain.
c. Pemimpin harus tanggap terhadap apa yang dikatakan bawahan.
d. Pemimpin harus mempunyai kemampuan analisin yang tinggi.
e. Pemimpin harus mengetahui kelebihan atau kelemahan dan kesalahanya
f. Pemimpin harus berseedia menerima tanggun jawabnya .
4. Mengawasi merupakan fungsi yang cukup menentukan karena dengan mengawasi akan
menghasilkan sesuatu yang sesuai dangan yang direncanakan sebelumnya. Pemimpin
mengawasi tiga hal dasar yaitu uang, bahan, dan tenaga kerja. Ada beberapa tahap yang
dilakukan dalam mengawasi yaitu :
a. Menentukan standar
b. Mengambil tindakan kebijakan jika diperlukan.
Pemimpin berperan sangat penting dalam mencapai tujuan sebuah organisasi. Dapat
dikatakan bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan sebagian besar oleh
bagaimana kualitas kepemimpinannya. Dalam suatu organisasi, umumnya ada tiga level atau tiga
tingkatan manajemen yaitu :
a. Manajemen tingkat atas (Top Level Management)
Manajemen Tingkat Atas atau sering disebut dengan Top Management
(Manajemen Puncak) atau Executives (Eksekutif) adalah Manajer-manajer yang
bertanggung jawab atas kinerja manajemen organisasi secara keseluruhan. Mereka
memegang jabatan-jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial
Officer), COO (Chief Operational Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur,
Direktur Utama dan lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan
manajemen tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum
dalam mengendalikan organisasi atau perusahaannya. Beberapa tugas atau fungsi utama
Manajer yang berada di manajemen tingkat atas ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1.1 Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini merumuskan tujuan
utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendeknya.
1.2 Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas membuat
kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama yang telah ditetapkan.
1.3 Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-manajer di
tingkat menengah.
1.4 Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan seperti sumber
daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya untuk melakukan kegiatan
sehari-hari dalam organisasi.
1.5 Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup organisasi/perusahaan.
1.6 Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat pemerintah,
pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.
no reviews yet
Please Login to review.