Authentication
400x Tipe PDF Ukuran file 0.51 MB
LAPORAN
KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI
4
Nama Peserta : Dewi Puspariana
NUPTK : 1547744657300003
Nomor Peserta PLPG : 17030721710049
Bidang Studi Sertifikasi : SENI BUDAYA
Sekolah Asal : SMP NEGERI 2 KALIKAJAR,
KAB WONOSOBO
Sumber Belajar : Kompetensi Profesional
(BAB 8)
LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI 4
Nama Peserta : Dewi Puspariana
NUPTK : 1547744657300003
Nomor Peserta PLPG : 17030721710049
Bidang Studi Sertifikasi : SENI BUDAYA
Sekolah Asal : SMP NEGERI 2 KALIKAJAR
Sumber Belajar : BAB 8 PENILAIAN TINDAKAN KELAS
SENI BUDAYA
A. RINGKASAN MATERI SUMBER BELAJAR KOMPETENSI
PROFESIONAL
BAB 8 PENELITIAN TINDAKAN KELAS SENI BUDAYA
A. Konsep PTK
1. Tujuan PTK untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan berbagai alternatif tindakan yang dipandang sesuai
dengan masalah dan tingkat perkembangan peserta didik. Tujuan
khususnya adalah meningkatkan sikap profesional guru, memperbaiki
dan meningkatkan kualitas isi, proses dan hasil pembelajaran agar
tercapai tujuan pembelajaran, mengidentifikasi, menemukan solusi dan
mengatasi masalah, menumbuhkembangkan budaya meneliti dan
kerjasama sesama pendidik, meningkatkan kreativitas dan inovasi
pembelajaran serta menerapkan ide dan strategi baru dalam pembelajaran
untuk meningkatkan mutu dan inovasi guru dalam dunia pendidikan.
2. Karakteristik
- Dilakukan guru secara terintegrasi di kelas
- Dapat bersifat individual bila dilaksanakan peneliti dibantu observer
(pengamat dari teman sejawat), atau bersifat kolaborasi bila
dilaksakan oleh tim peneliti.
- Bersifat siklus dengan prosedur baku: tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
- Bertujuan mengubah kenyataan menjadi sesuai harapan
- Berupa suatu tindakan intervensi pembelajaran
1
- Tindakan yang diterapkan menggunakan model, metode, strategi atau
media
- Judul PTK mengarah kepada peningkatan, pengefektifan,
pengoptimalan dll.
- Pelaksanaan PTK tidak boleh menghambat pelaksanaan program
kurikulum.
3. Manfaat
- Guru dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif
- Guru dapat belajar secara sistematis dari pengalamannya sendiri
- Guru daoat meningkatkan wawasan serta pemahamannya tentang
siswa dalam hubungannya dengan pembelajaran
- Guru tetap menjalankan kegiatan mengajarnya.
B. Model PTK
1. Model Kemmis dan Taggard (1988) yang sering digunakan guru-guru di
Indonesia. Terdiri dari siklus-siklus yang saling berhubungan. Tiap
siklus terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan atau
observasi, dan refleksi. Siklus berikutnya selalu terdiri dari perbaikan
rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Tahapan sebelum perencanaan yaitu identifikasi masalah, penetapan
masalah dan pemilihan tindakan tidak dimunculkan pada model ini.
Kegiatan sebelum perencanaan berasal dari hasil refleksi pada
pembelajaran di kelas.
Kegiatan perencanaan diawali dari persiapan guru yaitu RPP yang
menggambarkan tahapan/sintaks pembelajaran sesuai tindakan,
bahan ajar termasuk LKS, Alat evaluasi seperti quis dan tes, media
pembelajaran, dan lembar observasi.
2
Kegiatan pelaksanaan / tindakan harus sesuai dengan kegiatan
pembelajaran di RPP sesuai waktu yang disediakan. Pada tahap ini guru
mengajar sambil mengumpulkan data dan merekam kegiatan yang terjadi
pada waktu pembelajaran.
Observasi/pengamatan dilakukan terintegasi dengan pelaksanaan
pembelajaran. Umumnya guru kesulitan melaksanakan 2 kegiatan
sekaligus sehingga memerlukan observer.
Tiap siklus diakhiri dengan tes blok penguasaan materi yang dilakukan
selama 3 kali pertemuan. Data yang diperoleh ada 2 yaitu data kualitatif
seperti rekaman kegiatan guru, perubahan yang terjadi pada siswa, jenis
pertanyaan dan jawaban, dan seluruh kejadian yang telah direkam selama
kegiatan dan data kuantitatif seperti daftar nilai. Data-data tersebut
dianalisis apakah sudah berhasil dan tindakan yang dilakukan sudah
dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Bila belum
maka dilakukan siklus ke-2 berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Guru
perlu menyusun perbaikan perencanaan siklus 2. Perbaikan tindakan
dilakukan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan dari tindakan
yang sama pada siklus 1. Karena siklus ke 2 dilaksanakan selama 3 kali
pertemuan berikutnya maka materi pelajaran pun berbeda sehingga pada
PTK untuk materi pelajaran bukan diulang lagi tapi yang dikenai
tindakan adalah pada materi berikutnya sehingga pemecahan masalah
dilakukan oleh tindakan yang dipilih sebelumnya.
2. Model Dave Ebbut
Proses refleksi aksi pada model ini setelah diadakan tindakan 1
dilanjutkan ke refleksi. Dari refleksi ini diputuskan perlu melanjutkan
tindakan yang ke-2, atau revisi ulang rencana tindakan dan kembali lagi
melaksanakan tindakan 1, atau revisi tindakan dan lanjut ke tindakan 2,
atau bahkan bisa jadi peneliti memulai penelitian dari awal lagi yaitu
menelaah kembali dan mengganti latar belakang masalah.
3
no reviews yet
Please Login to review.