jagomart
digital resources
picture1_Penelitian Pdf 9406 | Pola Pewarisan Karakter Buah Tomat | Pertanian Dan Peternakan


 204x       Tipe PDF       Ukuran file 0.12 MB       Source: 5.


File: Penelitian Pdf 9406 | Pola Pewarisan Karakter Buah Tomat | Pertanian Dan Peternakan
pola pewarisan karakter buah tomat inheritance of characters tomato fruit 1 2 3 rudi hari murti triasih kurniawati dan nasrullah kata kunci pola pewarisan buah tomat epistasis korelasi key words ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                     POLA PEWARISAN KARAKTER BUAH TOMAT 
                                                        (INHERITANCE OF CHARACTERS TOMATO FRUIT) 
                                                                          1)                        2)                  3)
                                                       Rudi Hari Murti , Triasih Kurniawati , dan Nasrullah  
                                      Kata kunci : pola pewarisan, buah tomat, epistasis, korelasi  
                                      Key words : inheritance, fruit characters, epistasis, correlation  
                                                        Abstract                                                Sari 
                                      This  paper  elaborate  the  pattern  of              Dalam  naskah  ini  diuraikan  pola  pewa-
                                      inheritance of fruit characters on tomato             risan  karakter  buah  tomat  berdasarkan 
                                      based on the segregation F2 generation.               segregasi  hasil  persilangan  tetua  yang 
                                      The  parental  used  for  producing  F2               mempunyai sifat berbeda. Perbedaan sifat 
                                      population  had  some  difference  cha-               tetua meliputi warna buah mentah, warna 
                                      racters of fruit. The gene that controlled            buah masak, bentuk buah, jumlah bunga 
                                      the fruit characters had elaborated in this           dan buah per tandan, jumlah rongga buah 
                                      research.                                             dan beberapa sifat lainnya.  
                                      The  research  used  four  parental  (GM1,            Bahan yang digunakan pada penelitian ini 
                                      GM3, Gondol Putih and Gondol Hijau), F1               terdiri  dari  empat  tetua  (P)  yaitu  GM1, 
                                      and  F2  of  GM1×GH,  GM3×GH,  dan                    GM3, Gondol Hijau dan Gondol Putih serta 
                                      GM3×GP. Each parental and F1 consisted                keturunan  F1  dan  F2  dari  persilangan 
                                      of   20  plants,  while  F2  generation               GM1×GH, GM3×GH dan GM3×GP. Jumlah 
                                      consisted of 200 plants.                              tanaman  masing-masing  tetua  dan  F1 
                                      The result of showed that fruit ripe color            sebanyak 20 tanaman, sedangkan F2 dari 
                                      controlled  by  two  locus  (two  alel  per           masing-masing persilangan sebanyak 200 
                                      locus  and  three  allele  per  locus  on  the        tanaman.  
                                      other hand) or three locus (two allele per            Hasil  penelitian  menunjukkan  warna 
                                      locus)  but  one  of  difference  locus  con-         buah masak dikendalikan oleh dua lokus 
                                      ferred by two parental (Gondol Putih and              dengan dua alel pada satu lokus dan tiga 
                                      Gondol Hijau). The flattened fruit  shape             alel  di  lokus  yang  lain  atau  tiga  lokus 
                                      was dominant to sphere shape. The fruit               dengan  dua  alel  per  lokus  tetapi  salah 
                                      shape was controlled by two locus with                satu  lokus  berbeda  pada  tetua  Gondol 
                                      epsitesis  dominant  interaction  between             Putih dan Gondol Hijau. Bentuk buah apel 
                                      locus.  The flower number, fruit number,              (gepeng) dominan terhadap bentuk bulat, 
                                      fruitset,   and    loculus    included     into       dikendalikan  oleh  dua  lokus  dengan 
                                      qualitative characters, while diameter and            interaksi  antar  lokus  epistasis  dominan. 
                                      length of fruit included into quantitative            Jumlah bunga, jumlah buah, fruitset, dan 
                                      characters. Potence ratio of all characters           jumlah  rongga  buah  termasuk  sifat 
                                      showed  the  dominance  effect,  except               kualitatif    sedangkan       panjang     dan 
                                      fruitset    on    GM3×GP  crossed.         The        diameter buah termasuk sifat kuantitatif. 
                                      pleotropy or linkage was exist on flower              Nisbah potensi pada semua variabel me-
                                      number, fruit number, and loculus.                    nunjukkan efek dominan, kecuali fruitset 
                                                                                            pada persilangan GM3×GP. Ada pleotropi 
                                                                                            atau    tautan     (linkage)    antara     gen 
                                                                                            pengendali  jumlah  rongga  buah,  jumlah 
                                      1)  Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakul-            bunga, dan ukuran buah. 
                                          tas Pertanian UGM 
                                      2)  Alumni Fakultas Pertanian UGM 
                                      3)  Laboratorium  Biometrik,  Fakultas  Perta-
                                          nian UGM 
                                      140 Zuriat, Vol. 15, No. 2, Juli-Desember 2004 
                                               Pendahuluan                        buat pola segregasi berbeda. Tipe aksi 
                                                                                  gen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 
                                  Permasalahan utama pada budidaya ta-            interaksi  antar  alel  pada  lokus  yang 
                                  naman  tomat  di  Indonesia  adalah  ku-        berbeda (interlokus) dan interaksi antar 
                                  rang  tersedianya  varietas  unggul  yang       alel pada lokus yang sama (intralokus). 
                                  berpotensi  hasil  tinggi,  memiliki  kua-      Karakter  yang  dikendalikan  oleh  satu 
                                  litas  buah  yang baik serta tahan terha-       lokus dua alel per lokus maka interaksi 
                                  dap serangan hama dan penyakit. Pemu-           intralokus dominan akan menghasilkan 
                                  liaan  tanaman  tomat  bertujuan  untuk         perbandingan  segregasi  fenotipe  3:1 
                                  meningkatkan  produktivitas  dan  kuali-        pada keturunan F , sedangkan jika tidak 
                                  tas,  antara  lain  ukuran  buah,  warna                          2
                                                                                  ada  dominansi  menghasilkan  nisbah 
                                  buah, kekerasan, rasa serta karakter hor-       1:2:1. Pada karakter yang dikendalikan 
                                  tikultura  seperti  jumlah  bunga  per          dua  lokus  dengan  dua  alel  per  lokus 
                                  tandan,  jumlah  tandan  bunga  per             akan  menghasilkan  nisbah  12:3:1  jika 
                                  tanaman  (Purwati,  1997).  Kemajuan            interaksi  interlokus  epistasis  dominan, 
                                  genetik  pemuliaan  hasil  di  California       9:3:4 untuk epistasis resesif, 15:1 untuk 
                                  dan Israel berturut-turut sebesar 1.54%         duplikasi  epistasis  dominan,  9:7  untuk 
                                  dan 0.4% per tahun. Kemajuan genetik            duplikasi  epistasis  resesif,  dan  13:3 
                                  yang  nyata  terjadi  untuk  warna  buah,       untuk interaksi inhibitor (Welsh, 1991).  
                                  yaitu 1.15% per tahun (1977–1987) di 
                                  California dan 2.73% per tahun (1985–           Hasil penelitian Purwati (1988) menun-
                                  1995) di Israel (Grandillo et al., 1999).       jukkan bahwa jumlah rongga buah to-
                                                                                  mat  dikendalikan  oleh  gen  mayor  dan 
                                  Variabilitas pada tanaman tomat cukup           rongga  buah  sedikit  dominan  terhadap 
                                  besar.  Rahmat  (1983)  cit.  Panjaitan         jumlah rongga banyak. Hasil penelitian 
                                  (1990)  mengatakan  bahwa  kultivar             Effendi  (1993)  pada  tanaman  terung 
                                  Gondol mempunyai warna dan bentuk               menunjukkan bahwa jumlah bunga ma-
                                  buah menarik, tahan pengepakan dan ti-          jemuk dominan parsial terhadap bunga 
                                  dak mudah rusak selama pengangkutan.            tunggal.  Hasil  penelitian  White  et  al., 
                                  Ambarwati  dan  Murti  (1999)  menam-           (2000)  menunjukkan  bahwa  bentuk 
                                  bahkan  bahwa  kultivar  Gondol  Hijau          buah  pears  dikendalikan  oleh  genetik 
                                  dan Gondol Putih merupakan tetua yang           dengan  nilai  heritabilitas  >0.5  berda-
                                  baik untuk disilangkan. GM1 dan GM3             sarkan  metode  regresi  tetua-keturunan 
                                  mempunyai  bentuk  buah  apel,  warna           dan komponen varian. 
                                  merah  muda  saat  masak,  daging  buah 
                                  tebal, ukuran buah besar, kulit kuat dan        Karakter kualitatif umumnya dikendali-
                                  hasilnya  tinggi  (Murti  dan  Trisnowati,      kan oleh sedikit gen monogenik ataupun 
                                  2001).  Tetua-tetua  tersebut  telah  disi-     oligogenik yang dicirikan dengan sebar-
                                  langkan dan menghasilkan biji F .               an fenotipnya diskontinu, pengaruh gen 
                                                                    2
                                                                                  secara  individu  mudah  dikenali,  cara 
                                  Informasi genetik merupakan hal yang            pewarisannya sederhana, tidak atau se-
                                  penting  dalam  menyeleksi  hasil  persi-       dikit  dipengaruhi  lingkungan.  Karakter 
                                  langan  untuk  mendapatkan  varietas            kuantitatif  dikendalikan  oleh  banyak 
                                  unggul. Informasi ini sangat sedikit dan        gen yang masing-masing gen berpenga-
                                  jarang diperoleh. Kajian genetika buah          ruh  kecil  terhadap  ekspresi  suatu  ka-
                                  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan           rakter  (Trustinah,  1997).  Sifat  tersebut 
                                  populasi    F     dari   populasi    yang 
                                                2                                 penting  diketahui  sebagai  dasar  dalam 
                                  mempunyai karakter berbeda. Generasi            pemuliaan tanaman tomat. 
                                  F   tanaman  akan  mengalami  segregasi 
                                    2
                                  sesuai dengan hukum Mendel. Aksi dan            Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menge-
                                  interaksi gen yang berbeda akan mem-            tahui pola pewarisan karakter kualitatif 
                                                                                      Pola Pewarisan Karakter Buah Tomat  141
                                     dari   beberapa  persilangan  tanaman               buah  (g),  ukuran  buah  (cm),  dan 
                                     tomat dan aksi gen pada beberapa buah               fruitset. 
                                     tomat.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat          Data hasil pengamatan pada populasi F  
                                     memberi informasi genetik pada tanam-                                                           2
                                     an  tomat  sehingga  bermanfaat  dalam              untuk setiap tanaman dari ketiga persi-
                                     menentukan metode seleksi yang akan                 langan  dianalisis  dengan  uji  Lilliefors 
                                     dilakukan.                                          mengunakan  program  SPSS  versi  7.5. 
                                                                                         untuk  mengetahui  apakah  data  mengi-
                                                                                         kuti distribusi normal. Data pengamatan 
                                               Bahan dan Metode                          yang termasuk dalam karakter kualitatif 
                                                                                         dilanjutkan dengan uji Chi-kuadrat un-
                                     Penelitian  dilakukan  di  Kebun  Balai             tuk     mengetahui       nisbah      genetik 
                                     Benih  Induk  Hortikultura  Ngipiksari,             (Crowder,  1993).  Nisbah  yang  mem-
                                     Pakem, Sleman, selama 5 bulan, yaitu                punyai nilai lack of fitted terkecil dipilih 
                                     dari bulan Juni sampai Oktober. Peneli-             karena penyimpangan dari nilai harapan 
                                     tian  dilakukan  dengan  menanam  ketu-             paling kecil. 
                                     runan F  dan F  persilangan GM1×GH, 
                                              1       2
                                     GM3×GH,  dan  GM3×GP,  serta  ke-                   Potensi  digunakan  untuk  mengetahui 
                                     empat tetuanya (Gondol Hijau, Gondol                aksi  gen  dari  sifat  yang  diamati.  Be-
                                     Putih,  GM1,  GM3).  Jumlah  tanaman                sarnya derajat dominansi gen (h) dihi-
                                     masing-masing persilangan F  sebanyak               tung  dengan  menggunakan  Nisbah 
                                                                      1
                                     20  tanaman  dan  F   sebanyak  200  ta-            Potensi menurut Petr dan Frey (1966). 
                                                           2
                                     naman, serta 20 tanaman untuk masing-               Koefisien  korelasi  antar  variabel  yang 
                                     masing  tetua.  Keturunan  F ,  F   ketiga 
                                                                     1   2               diamati pada populasi F  dianalisis de-
                                     persilangan  dan  keempat  tetua  (P)                                           2
                                                                                         ngan menggunakan program SAS. Ko-
                                     ditanam secara terpisah pada bedengan               efisien korelasi dihitung dengan rumus 
                                     yang berbeda.                                       Singh dan Chaudhary (1979). 
                                     Pemupukan  dengan  menggunakan  pu-
                                     puk  kandang  (ayam)  sebanyak  20  ton                    Hasil dan Pembahasan 
                                     ha–1,  dan  pupuk  anorganik  yaitu  Urea 
                                     300 kg, TSP 200 kg dan KCl 150 kg                   Bagian tomat yang mudah dikenali oleh 
                                     ha–1. Kapur dolomite ditaburkan di atas             konsumen  adalah  sifat  fisik  buah  dan 
                                     bedeng secara merata untuk mengurangi               penampilan buah. Faktor yang mempe-
                                     keasaman tanah. Bedengan ditutup de-                ngaruhi penampilan buah adalah warna, 
                                     ngan  mulsa  plastik  hitam  perak  dan             ukuran,  bentuk,  dan  kerusakan  fisik 
                                     dilubangi dengan jarak tanam 60 cm ×                (Grierson dan Kader, 1986). Warna dan 
                                     50  cm  dengan  diameter  10  cm.  Pem-             bentuk buah dipengaruhi oleh faktor ge-
                                     bibitan  dilakukan  dengan  menanam                 netik. 
                                     benih di dalam polibag kecil. Perawatan             Warna  buah  tomat  dipengaruhi  oleh 
                                     tanaman berupa pengairan, penyulaman                kandungan  klorofil  dan  betakarotin. 
                                     dan  wiwilan  yang  dilakukan  terhadap             Warna buah mentah yang muncul pada 
                                     daun yang tua, daun yang terserang pe-              generasi F  dari ketiga persilangan ber-
                                     nyakit,  dan  tunas-tunas  air.  Pengenda-                      2
                                     lian  hama  dan  penyakit  dilakukan                warna hijau muda, akan tetapi memiliki 
                                     dengan menggunakan pestisida. Penga-                warna  pangkal  buah  beragam,  yaitu 
                                     matan dilakukan untuk setiap tanaman                hijau tua, hijau dan hijau muda (seluruh 
                                     pada  keturunan  F ,  F   ketiga  persi-            buah  berwarna  hijau  muda).  Warna 
                                                           1    2                        hijau pada kulit buah dipengaruhi oleh 
                                     langan  dan  keempat  tetuanya.  Sifat              kandungan klorofil a dan b. Total klo-
                                     yang diamati meliputi warna buah, ben-              rofil  pada  buah  hijau  mentah  adalah 
                                     tuk  buah,  jumlah  rongga  buah,  bobot 
                                     142 Zuriat, Vol. 15, No. 2, Juli-Desember 2004 
                                   Tabel 1. Nisbah segregasi warna buah persilangan GM1×GH 
                                                                                        F  
                                                                                         1
                                                            GM1            GH        GM1××GH          Nisbah Segregasi 
                                                                                         ××
                                     a. Buah masak      Merah muda      Merah       Merah        12 Merah : 3 Merah muda :  
                                                                                                 1 Merah jingga 
                                     b. Buah mentah     Hijau muda      Hijau tua   Hijau tua    3 Hijau tua : 1 Hijau muda 
                                   Keterangan: GH = Gondol Hijau 
                                   Tabel 2. Nisbah Segregasi Warna Buah pada persilangan GM3×GP 
                                                                                         F                     F  
                                                                                          1                     2
                                          Warna              GM3           GP        GM3××GP                GM3××GP 
                                                                                          ××                    ××
                                     a. Buah masak      Merah muda      Merah        Merah        12 Merah : 3 Merah muda : 
                                                                                                  1 Merah jingga 
                                     b. Buah Mentah     Hijau muda      Hijau tua    Hijau tua    3 Hijau tua : 1 Hijau muda 
                                   Keterangan: GP = Gondol Putih 
                                                       –1                            beda    sehingga    menyebabkan  efek 
                                   sekitar  13  µg  g   buah.  Kandungan 
                                   karotenoid buah mentah jauh lebih kecil           epistasis dominan.  
                                   dibandingkan  klorofil  (Grierson  dan            Nisbah segregasi persilangan GM1×GH 
                                   Kader, 1986). Hasil analisis warna buah           dan GM3×GP dapat dilihat pada Tabel 
                                   mentah  untuk  ketiga  persilangan  me-           1 dan Tabel 2. Warna buah masak ta-
                                   nunjukkan  warna  buah  mentah  diken-            naman F  pada kedua persilangan ada-
                                   dalikan oleh lokus tunggal dengan dua                      2
                                                                                     lah  merah,  merah  muda  dan  merah 
                                   alel  per  lokus.  Hal  ini  tampak  dari  ta-    jingga  dengan  nisbah 12:3:1. Hasil ini 
                                   naman F2 (dari ketiga persilangan) yang           menunjukkan warna buah masak diken-
                                   menghasilkan buah dengan warna hijau              dalikan oleh dua lokus dengan dua alel 
                                   tua dan hijau muda dengan nisbah 3:1.             per lokus, dengan interaksi antar lokus 
                                   Karakter  warna  pangkal  buah  mentah            epistasis dominan.  
                                   hijau tua dominan terhadap warna hijau 
                                   muda. Warna buah hijau akan berubah               Warna buah masak pada keturunan F  
                                                                                                                               2
                                   menjadi merah akibat destruksi klorofil           persilangan  GM3×GH  adalah  merah, 
                                   dan  peningkatan  akumulasi  β-karotin            merah jingga dan merah muda dengan 
                                   dan  lycopene  (Grierson  dan  Kader,             nisbah  genetik  9:6:1.  Hal  ini  menun-
                                   1986).  Gen  hp  (high  pigment)  dan  dg         jukkan jumlah lokus dan alel sama de-
                                   (dark green) berkaitan dengan kandung-            ngan dua persilangan lainnya tetapi pa-
                                   an  vitamin  C  buah  tomat,  yang  juga          da  persilangan  GM3×GH terjadi inter-
                                   mempunyai  efek  pleotropi  terhadap              aksi  antar  lokus  semi  epistasis  (Tabel 
                                   ukuran  buah  kecil  dan  hasil  rendah           3). 
                                   (Martin, 2000).                                   Berdasarkan  segregasi  tampak  bahwa 
                                   Warna buah masak pada F  persilangan              warna  buah  masak  dikendalikan  oleh 
                                                                2
                                   GM1×GH adalah  merah,  merah  muda                dua  gen.  Perbedaan  nisbah  segregasi 
                                   dan merah jingga dengan nisbah genetik            warna buah masak dan proporsi warna 
                                   12:3:1  seperti  terdapat  pada  Tabel  1.        merah  jingga  pada  F   GM3×GP  dan 
                                                                                                             2
                                   Hal  ini  menunjukkan  terjadinya  inter-         GM3×GH  disebabkan  oleh  perbedaan 
                                   aksi antar alel pada dua lokus yang ber-          letak salah satu lokus  pengendali warna 
                                                                                        Pola Pewarisan Karakter Buah Tomat  143
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pola pewarisan karakter buah tomat inheritance of characters tomato fruit rudi hari murti triasih kurniawati dan nasrullah kata kunci epistasis korelasi key words correlation abstract sari this paper elaborate the pattern dalam naskah ini diuraikan pewa on risan berdasarkan based segregation f generation segregasi hasil persilangan tetua yang parental used for producing mempunyai sifat berbeda perbedaan population had some difference cha meliputi warna mentah racters gene that controlled masak bentuk jumlah bunga elaborated in per tandan rongga research beberapa lainnya four gm bahan digunakan pada penelitian gondol putih and hijau terdiri dari empat p yaitu gh serta gp each consisted keturunan plants while tanaman masing result showed ripe color sebanyak sedangkan by two locus alel three allele other hand or menunjukkan but one con dikendalikan oleh dua lokus ferred dengan satu tiga flattened shape di lain atau was dominant to sphere tetapi salah with epsitesis interaction between ape...

no reviews yet
Please Login to review.