Authentication
320x Tipe PDF Ukuran file 1.65 MB
KADAR HS, NO , DAN DEBU PADA PETERNAKAN AYAM BROILER 2 2 DENGAN KONDISI LINGKUNGAN YANG BERBEDA DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI NOVA PRASETYANTO DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 i RINGKASAN Nova Prasetyanto. D14061892. 2011. Kadar H S, NO , dan Debu pada 2 2 Peternakan Ayam Broiler dengan Kondisi Lingkungan yang Berbeda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Maria Ulfah, S. Pt., MSc. Agr. Pembimbing Anggota : Ir. Siti Badriyah Rushayati, MSi. Berkembangnya peternakan ayam broiler dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya diantaranya emisi berupa gas hidrogen sulfida (H S) dan nitrogen dioksida (NO ) serta partikel berupa debu. Kualitas lingkungan, 2 2 diantaranya dipengaruhi oleh suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan ketinggian lokasi, yang baik sangat diperlukan ayam broiler. Faktor-faktor tersebut juga dapat mempengaruhi kadar gas dan debu. Informasi mengenai kadar gas H S, 2 NO, dan debu di peternakan ayam broiler di Kabupaten Bogor sampai saat ini belum 2 banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar H S, NO , dan debu di 2 2 peternakan ayam broiler pada dua lokasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di peternakan ayam broiler Bagus Farm yang terletak di Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor dengan ketinggian lokasi 170 m dpl dan peternakan ayam broiler Ikhtiar Farm di Desa Cikoneng Talang, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor dengan ketinggian lokasi 520 m dpl. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober sampai dengan November 2010. Analisis H2S dilakukan dengan menggunakan metode metilen blue. Analisis NO dilakukan dengan menggunakan metode G. Saltzman. Analisis konsentrasi 2 partikel debu dilakukan dengan menggunakan metode Gravimetri. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Kisaran suhu udara di peternakan Bagus Farm di dalam kandang adalah 26,8- o o 28,2 C dan di luar kandang adalah 27,7-29,6 C. Kisaran suhu udara di peternakan Ikhtiar Farm di dalam kandang adalah 25,6-27,0 oC dan di luar kandang adalah 25,9- o 27,9 C. Kisaran kelembaban udara di peternakan Bagus Farm di dalam kandang adalah 81%-92% dan di luar kandang 77%-87%. Kisaran kelembaban udara di Ikhtiar Farm di dalam kandang adalah 70%–85% dan di luar kandang adalah 67%- 84%. Kecepatan angin di sekitar kandang peternakan Bagus Farm berkisar 0,8-1,5 m/detik. Kecepatan angin di peternakan ayam broiler Ikhtiar Farm berkisar antara 0,4-3,3 m/detik. Kadar H S di peternakan ayam broiler Bagus Farm adalah 0,0014–0,0122 2 ppm. Kadar H S di peternakan ayam broiler Ikhtiar Farm Talang adalah <0,001– 2 0,0067 ppm. Kadar NO2 di peternakan ayam broiler Bagus Farm adalah 6,042– 10,129 µg/m3. Kadar NO di peternakan ayam broiler Ikhtiar Farm adalah 3,949– 3 2 4,629 µg/m . Kadar debu di peternakan ayam broiler Bagus Farm adalah 13,616– 31,533 µg/m3. Kadar debu di peternakan ayam broiler Ikhtiar Farm adalah 11,683– 28,377 µg/m3. Hasil penelitian menunjukkan kadar H S, NO dan debu di dua lokasi 2 2, peternakan ayam broiler berada di bawah standar baku mutu udara ambien. Peternakan Ikhtiar Farm menghasilkan kadar H S, NO dan debu yang lebih rendah 2 2 bila dibandingkan dengan peternakan Bagus Farm. Hal tersebut dipengaruhi oleh i kondisi lingkungan (suhu udara, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin, dan ketinggian lokasi), kondisi kandang (bahan atap, sistem kandang) dan kondisi sekitar kandang (areal pertanian, keberadaan tanaman di sekitar kandang). Penelitian lanjutan mengenai H S, NO dan debu pada peternakan ayam broiler perlu dilakukan 2 2 untuk mendapatkan data kadar pencemar dari peternakan ayam broiler yang lebih lengkap di Kabupaten Bogor. Kata-kata kunci: peternakan ayam broiler, kondisi lingkungan, kadar H S, NO , 2 2 debu ii ABSTRACT Levels of H S, NO , and Dust from Broiler Chicken Farm at Different 2 2 Environmental Conditions in Bogor Regency, West Java Prasetyanto, N., M. Ulfah, and S. B. Rushayati The development of broiler chicken farms may cause negative impacts such as emissions include hydrogen sulfide (H2S) and nitrogen dioxide (NO2) and particles of dust. Environmental quality is very necessary for broiler chicken. The levels of gases and dust is affected by environmental condition. Information of the levels of HS, NO , and dust in broiler chicken farms in Bogor Regency has not been widely 2 2 available. The purpose of this study was to assess the levels of H S, NO , and dust 2 2 from broiler chicken farms with different environmental conditions. This research was conducted on Bagus Farms that located in West Semplak, Kemang District, Bogor Regency (170 above see level) and Ikhtiar Farm that located in Cikoneng Talang, Pamijahan District, Bogor Regency (520 above sea level). This research was conducted during October until November 2010. The result shows that the levels of HS, NO and dust at two research sites were lower than basic standard of H S, NO 2 2 2 2 and dust consisted in ambient air. The level of H S, NO and dust in Ikhtiar Farm 2 2 that was lower than in Bagus Farm was caused by enviromental condition (temperature, humidity, wind speed and altitude), broiler chicken farm condition (roofing, the broiler chicken farm system) and condition around the broiler chicken farm (agriculture area and plants planted around broiler chicken farm). However, the further researches on emissions inventory from broiler chicken farms is needed to provide a comprehensive data of emissions from broiler chicken farms in Bogor Regency. Keywords: broiler chicken farm, environmental conditions, levels of H S, N O, dust 2 2 iii
no reviews yet
Please Login to review.