Authentication
443x Tipe DOC Ukuran file 0.03 MB
Peran Psikologi dalam Perusahaan
Oleh Johanes Papu
Team e-psikologi
Jakarta, 1 Maret 2002
Dalam perjalanannya sebagai sebuah ilmu, Psikologi telah banyak memberikan
kontribusi bagi perkembangan organisasi atau perusahaan. Teori, hasil penelitian
dan teknik-teknik atau metode tentang perilaku organisasi telah banyak
diaplikasikan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Para lulusan Psikologi yang berkarir dalam dunia bisnis juga telah banyak
menunjukkan peranan penting mereka dalam pengembangan sumber daya
manusia di perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Permasalahannya
adalah masih banyak orang yang belum dapat melihat peran tersebut karena
memang cenderung "implisit" artinya seringkali tidak langsung dapat dilihat
secara finansial.
Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-
laku manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa
karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmu-ilmu
yang lain, maka Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi
Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi
Lintas Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi
Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari beberapa sub bidang tersebut
Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang khusus yang
memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi masalah-
masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus menyangkut
penggunaan sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
Bagaimana Psikologi Berperan
Secara umum berbagai teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat
dimanfaatkan di berbagai bidang dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang
dilakukan terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50%
responden menyebutkan Psikologi Industri dan Organisasi memberikan peran
penting pada area-area seperti pengembangan manajemen SDM (rekrutmen,
seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi kerja, moral
dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial sebagai area
kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting PIO pada disain struktur
organisasi dan desain pekerjaan.
Hasil riset tersebut di atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area
dimana Psikologi dapat berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas
misalnya peran para psikolog dalam menangani individu-individu yang mengalami
masalah-masalah psikologis melalui employees assistant program (EAP) atau pun
klinik-klinik yang dimiliki oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami
masalah psikologis sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja
perusahaan. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan
digerakan oleh individu-individu yang saling berinteraksi di dalamnya.
Dalam kenyataan sehari-hari banyak faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi
seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor tersebut seringkali tidak dapat
diselesaikan dengan pendekatan-pendekatan lain di luar psikologi. Contoh: dalam
suatu team yang terdiri dari para pakar yang sangat genius seringkali justru tidak
menghasilkan performance yang baik dibandingkan dengan sebuah team yang
terdiri dari orang-orang yang berkategori biasa-biasa saja.
Bagaimana Psikologi berperan dalam perusahaan, menurut John Miner dalam
bukunya Industrial-Organizational Psychology (1992), dapat dirumuskan dalam 4
bagian:
Terlibat dalam proses input : melakukan rekrutmen, seleksi, dan
penempatan karyawan.
Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada
produktivitas: melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan
manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja,
meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap
kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan..
Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada
pemeliharaan: melakukan hubungan industrial (pengusaha-buruh-
pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung
dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan
bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya, pelayanan berupa
bimbingan, konseling dan therapi bagi karyawan-karyawan yang
mengalami masalah-masalah psikologis
Terlibat dalam proses output: melakukan penilaian kinerja, mengukur
produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan.
Dengan melihat peran tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi
berperan dalam semua aspek-aspek individual yang berhubungan dengan
pekerjaan dan organisasi. Peran tersebut diatas juga sekaligus menepis anggapan
yang mengatakan bahwa para Psikolog yang direkrut oleh perusahaan tidak lebih
dari "tukang test dan Interviewer". Meskipun dalam kenyataannya masih sering
ditemui bahwa para Psikolog yang ditempatkan di HRD atau Personalia hanya
dapat menjalankan fungsinya sebagai recruiter atau petugas yang membayar gaji
pegawai semata. Bagaimana para Psikolog memaksimalkan perannya dalam
perusahaan merupakan tantangan bagi para profesional di bidang Psikologi untuk
bersaing dengan para lulusan dari bidang-bidang ilmu lain seperti Ekonomi,
Hukum, dll. (jp)
____________________________
Sumber :
http://www.e-psikologi.com/masalah/peran%20psikologi.htm
no reviews yet
Please Login to review.