jagomart
digital resources
picture1_Keseimbangan Pdf 64085 | 4669bc7f783713873dc3b596b23d2516


 178x       Tipe PDF       Ukuran file 0.36 MB       Source: simdos.unud.ac.id


File: Keseimbangan Pdf 64085 | 4669bc7f783713873dc3b596b23d2516
pelatihan 12 balance exercise lebih meningkatkan keseimbangan dinamis daripada balance strategy exercise pada lansia di banjar bumi shanti desa dauh puri kelod kecamatan denpasar barat 1 2 3 made hendra ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                      PELATIHAN 12 BALANCE EXERCISE LEBIH MENINGKATKAN 
                 KESEIMBANGAN DINAMIS DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE 
                   PADA LANSIA DI BANJAR BUMI SHANTI, DESA DAUH PURI KELOD, 
                                    KECAMATAN DENPASAR BARAT  
                       1                            2             3 
                         Made Hendra Satria Nugraha ,  Nila Wahyuni,  I Made Muliarta 
                      1. Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali 
                      2. Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali 
                           3. Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali 
                                                     
                                                ABSTRAK 
                    Keseimbangan  dinamis  adalah  pemeliharaan  kesetimbangan  tubuh  ketika  dalam  posisi  bergerak. 
               Gangguan keseimbangan merupakan masalah umum pada lansia. Masalah yang akan timbul pada gangguan 
               keseimbangan yaitu peningkatan risiko jatuh pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek 
               pelatihan 12 balance exercise lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan dinamis daripada balance 
               strategy exercise. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Pre and 
               Post Test Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random 
               sampling. Sampel penelitian berjumlah 28 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol 
               yang diberikan pelatihan balance strategy exercise dan kelompok perlakuan yang diberikan pelatihan 12 
               balance  exercise.  Masing-masing  kelompok  terdiri  dari  14  orang.  Pengumpulan  data  dilakukan  dengan 
               mengukur keseimbangan dinamis lansia menggunakan skor Berg Balance Scale (BBS) sebelum dan setelah 
               pelatihan pada setiap kelompok. Uji normalitas data diuji dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test dan uji 
               homogenitas dengan Levene’s Test. Hasil uji paired sample t-test didapatkan perbedaan yang signifikan pada 
               kelompok kontrol dengan nilai p=0,002 dan menunjukkan adanya peningkatan keseimbangan dinamis pada 
               kelompok kontrol sebesar 1,143, begitupula pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan yang signifikan 
               dengan  nilai  p=0,000  dan  menunjukkan  adanya  peningkatan  keseimbangan  dinamis  pada  kelompok 
               perlakuan sebesar 3,000. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang 
               bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana p=0,000 dengan persentase sebesar 
               2,58% pada kelompok kontrol dan 6,78% pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut 
               dapat disimpulkan bahwa pelatihan 12 balance exercise lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan 
               dinamis daripada balance strategy exercise pada lansia.  
               Kata kunci : keseimbangan dinamis, balance strategy exercise, 12 balance exercise, lansia. 
                THE TRAINING OF 12 BALANCE EXERCISES IS MORE INCREASING DYNAMIC BALANCE 
                 RATHER THAN BALANCE STRATEGY EXERCISE AMONG THE ELDERLY PEOPLE IN 
                  BANJAR BUMI SHANTI, DAUH PURI KELOD VILLAGE, DENPASAR BARAT DISTRICT 
                                                ABSTRACT 
                    Dynamic balance is the maintenance of body equilibrium when the body is moving. Balance disorder 
               is  a  common problem that found among the elderly people. Problems that would arise from a balance 
               disorder is an increased risk of falls among the elderly people. The purpose of this study was to determine the 
               effect of the training of 12 balance exercises is more effective in increasing dynamic balance than balance 
               strategy  exercise.  This  study  was  an  experimental  study  with  Pre and  Post  Test Control  Group  Design. 
               Sampling methods used in this study was simple random sampling. This study involved 28 subjects were 
               divided into two groups; a control group, which was given of balance strategy exercise and an intervention 
               group which was given of 12 balance exercises. In each group, there were consisted of 14 samples. Data was 
               collected by measuring the dynamic balance among the elderly people using Berg Balance Scale (BBS) at the 
               beginning and the end of the exercise in each group. Normality and homogeneity of data were tested using 
               Saphiro-Wilk Test and Levene’s Test. The research result showed, there is an increase of dynamic balance in 
               the control group of 1.143, whereas in the treatment group there was an increase of dynamic balance of 
               3.000. Paired t-test result showed significant result with p=0.002 (p<0.05) in the control group and p=0.000 
               (p<0.05) in the intervention group.  Independent t-test result  showed a significant difference in dynamic 
               balance between the control group and intervention group, where p=0.000 (p<0.05) with the percentage of 
               the control group of 2.58% and the intervention group of 6.78%. Based on these results it can be concluded 
               that the training of 12 balance exercises is more increasing dynamic balance than balance strategy exercise 
               among the elderly people.  
               Keywords: dynamic balance, balance strategy exercise, 12 balance exercises, elderly people. 
                                                     
                
                     
                     
                    PENDAHULUAN                                                  Keseimbangan  diartikan  sebagai 
                                                                          kemampuan  untuk  mengontrol  pusat 
                          Permasalahan  utama  yang  sering               massa tubuh (center of mass) atau pusat 
                    dialami  oleh  lansia  di  seluruh  dunia             gravitasi  (center  of  gravity)  terhadap 
                    adalah  jatuh.  Setiap  tahunnya  terdapat            bidang tumpu (base of support). Dalam 
                    satu per tiga lansia di dunia yang berumur            mempertahankan                 keseimbangan 
                    di atas 65 tahun mengalami jatuh. Angka               diperlukan     integrasi   sistem     sensoris 
                    ini  cenderung  meningkat seiring dengan              meliputi:      visual,    vestibular,     dan 
                    bertambahnya         usia.     Jatuh      dan         somatosensoris  yang  memberi  informasi 
                    osteoporosis         secara       bersamaan           ke  sistem  saraf  pusat  sebagai  pemroses 
                    mengakibatkan  terjadinya  fraktur  tulang            dan diteruskan ke sistem neuromuskular 
                    panggul  pada  lansia.  Sebanyak  38%                 sebagai efektor yang mengadaptasi secara 
                                                                                                                       4
                    lansia  yang  jatuh  dan  dirawat  di  rumah          cepat perubahan posisi tubuh dan postur.  
                    sakit mengalami fraktur panggul dan 90%                      Systematical        review        yang 
                    kejadian  fraktur  tulang  panggul  dialami           dikemukakan  oleh  Horak  (2006)  dan 
                                                             1
                    oleh lansia berumur 70 tahun ke atas.                 metaanalisis     Sibley     et   al    (2015) 
                          Studi  epidemiologi  membuktikan                menyimpulkan         bahwa      terdapat     6 
                    bahwa  faktor  risiko  jatuh  pada  lansia            komponen dasar penyusun sistem kontrol 
                    meliputi faktor intrinsik (host) dan faktor           postural,      meliputi:     (1)     Kendala 
                    ekstrinsik      (environmental).       Faktor         biomekanik,  terkait  kekuatan  otot  dan 
                    intrinsik   terdiri    dari:   permasalahan           limit   of   stability   yaitu   kemampuan 
                    keseimbangan  dan  berjalan,  kelemahan               seseorang  dalam  menggerakkan  pusat 
                    otot,    riwayat      jatuh     sebelumnya,           gravitasi     tubuh      dan      mengontrol 
                    penggunaan  alat  bantu,  permasalahan                keseimbangan  tanpa  mengubah  bidang 
                    penglihatan,     radang     sendi,   depresi,         tumpu,  (2)  Strategi  gerakan  berupa 
                    permasalahan  kognitif,  serta  usia  lebih           feedback  berupa  respon  protektif  atau 
                    dari 80 tahun. Faktor ekstrinsik meliputi:            respon  korektif  dan  feedforward  berupa 
                    penggunaan  alas  kaki  yang  tidak  tepat,           respon postural saat mengantisipasi suatu 
                    permukaan  lantai  yang  licin  atau  kasar,          perubahan  posisi  tertentu,  (3)  Strategi 
                    pencahayaan       yang      kurang,      serta        sensoris meliputi: sensory integration dan 
                    banyaknya hambatan yang terdapat pada                 sensory  re-weighting,  yaitu  kemampuan 
                    lingkungan.2                                          untuk    meningkatkan  bobot  sensorik 
                          Studi  observasional  analitik  di              bergantung      pada     seberapa     penting 
                    Semarang yang dilakukan Farabi (2007)                 konteks sensori dalam menjaga stabilitas, 
                    membuktikan  bahwa  terdapat  hubungan                (4)  Orientasi  ruang,  yaitu  kemampuan 
                    antara  keseimbangan  dengan  frekuensi               untuk     mengarahkan        bagian     tubuh 
                    jatuh    pada     lansia.   Penelitian     ini        sehubungan  dengan  gravitasi,  bidang 
                    menggunakan alat ukur Time Up and Go                  tumpu,  sistem  visual,  dan  referensi 
                    Test (TUGT). TUGT merupakan standar                   internal,  (5)  Kontrol  dinamik,  dan  (6) 
                    pengukuran       keseimbangan        dinamis.         Proses  kognitif  terkait  perhatian  dan 
                    Peneliti    sebelumnya        menyimpulkan            proses pembelajaran.5,6  
                    bahwa semakin tinggi skor TUGT maka                          Ada     banyak      macam       latihan 
                    frekuensi     kejadian     jatuh     semakin          keseimbangan  yang  dapat  dilakukan 
                    meningkat.3 Oleh karena itu, fokus utama              untuk      meningkatkan        keseimbangan 
                    dalam  menangani  permasalahan  jatuh                 lansia,  salah  satunya  Balance  Strategy 
                    pada  lansia  adalah  dengan  memperbaiki             Exercise.  Balance  Strategy  Exercise 
                    dan menjaga keseimbangan tubuh.                       terdiri  dari  tiga  tahapan,  yaitu:  ankle 
                                                                          strategy  exercise,  hip  strategy  exercise, 
                                                                       
                     
                   serta  stepping  strategy  exercise.  Ankle              Pada  pelatihan  Balance  Strategy 
                   strategy  exercise  melatih  penggunaan            Exercise  manfaat  yang  akan  diperoleh 
                   aktivasi  otot-otot  plantar  fleksor  dan         berupa  peningkatan  functional  stability 
                   dorsofleksor  sendi  pergelangan  kaki             limit,    perbaikan     sistem     motoris, 
                   untuk menggerakkan pusat massa tubuh.              perbaikan     kontrol    postural,    serta 
                   Hip strategy exercise melatih penggunaan           peningkatan        stabilitas     dinamik. 
                   aktivasi otot fleksor hip dan otot trunkus         Sebaliknya,     pelatihan    12    Balance 
                   (batang  tubuh)  untuk  menggerakkan               Exercise mampu memberikan ke seluruh 
                   pusat massa tubuh secara cepat. Stepping           manfaat  seperti  yang  telah  dijelaskan 
                   strategy exercise yaitu latihan melangkah          sebelumnya  oleh  Sibley,  hanya  saja 
                   ke  depan  atau  ke  belakang  untuk               pelatihan ini memiliki risiko lebih tinggi 
                   menggerakkan bidang tumpu agar pusat               daripada    balance    strategy   exercise, 
                   massa tubuh tetap berada di dalam bidang           sehingga      dibutuhkan       pemantauan 
                   tumpu.     Balance     strategy    exercise        mendalam  pada  lansia  selama  sesi 
                   berfungsi menjaga sendi-sendi dan postur           latihan. 
                   tubuh  tetap  baik.  Gerakan-gerakan  ini                Kedua jenis terapi  latihan  tersebut 
                   berfungsi  untuk  meningkatkan  kekuatan           efektif       dalam          meningkatkan 
                   otot  pada  anggota  gerak  tubuh  bagian          keseimbangan  dinamis  pada  lansia. 
                   bawah     serta   memantapkan       kontrol        Penelitian  serupa  yang  membandingkan 
                   postural   yang  pada  akhirnya  dapat             efektivitas  antara  kedua  jenis  pelatihan 
                   meningkatkan  keseimbangan  postural               tersebut belum pernah dilakukan di Bali 
                   pada lansia.7                                      maupun  di  Indonesia.  Oleh  karena  itu, 
                         Penelitian yang dilakukan oleh Jun           perlu    dilakukan     penelitian    terkait 
                   Hyun  pada  26  lansia  yang  memiliki             perbedaan  efektivitas  terhadap  ke  dua 
                   riwayat jatuh dengan memberikan Ankle              jenis pelatihan keseimbangan tersebut.  
                   Strategy  Exercise  selama  3  kali  dalam          
                   seminggu     selama     delapan    minggu           
                   membuktikan  bahwa  pemberian  Ankle               METODE PENELITIAN 
                   Strategy  Exercise  mampu  meningkatkan             
                   keseimbangan  dinamis  lansia  setelah             Rancangan Penelitian 
                   dievaluasi  menggunakan  Berg  Balance                     Penelitian       ini        bersifat 
                   Scale. Hal ini dikarenakan, ankle strategy         eksperimental       dengan       rancangan 
                   exercise mampu memperbaiki kecepatan               Randomized  Pre  Test  and  Post  Test 
                   berjalan,  panjang  langkah,  serta  waktu         Control     Group      Design,      dimana 
                   yang dibutuhkan ketika berjalan.8                  pembagian      sampel      menjadi     dua 
                         Penelitian  lainnya  yang  dilakukan         kelompok  dilakukan  secara  acak  atau 
                   oleh Wolf et al, terhadap 49 lansia yang           random.  Penelitian  dilakukan  di  Banjar 
                   berusia   lebih   dari   dari   75   tahun         Bumi  Shanti,  Desa  Dauh  Puri  Kelod, 
                   membuktikan  bahwa  pemberian  12                  Kecamatan  Denpasar  Barat  pada  bulan 
                   balance exercise 3 kali seminggu selama            April-Mei 2015.  
                   4-6   minggu      mampu  meningkatkan               
                   keseimbangan dinamis setelah dievaluasi            Populasi dan Sampel 
                   dengan  menggunakan  Berg  Balance                         Populasi target pada penelitian ini 
                   Scale.  Gerakan  12  balance  exercise             adalah semua lanjut usia di Provinsi Bali. 
                   meliputi: single limb stance, eye tracking,        Populasi  terjangkau  pada  penelitian  ini 
                   clock  reach,  tandem  stance,  single  limb       adalah semua lanjut usia yang berusia 60 
                   stance  with  arm,  balancing  wand,  knee         – 74 tahun di Banjar Bumi Shanti, Desa 
                   marching,  body  circles,  hel  to  toe,           Dauh  Puri  Kelod,  Kecamatan  Denpasar 
                   grapevine,    stepping    exercises,    dan        Barat yaitu sebanyak 60 orang. 
                   dynamic walking.9 
                                                                   
                    
                              Besar        sampel         ditentukan           sampai 4. Nilai 0 diberikan apabila pasien 
                     berdasarkan  hasil  penelitian  Wolf,  et  al             tidak  mampu  melakukan  tugas  yang 
                     tahun 2010 dimana pelatihan 12 balance                    diberikan  dan  nilai  4  diberikan  apabila 
                     exercise  3  kali  seminggu  selama  4                    pasien  mampu  melengkapi  tugas  sesuai 
                     minggu mampu meningkatkan skor Berg                       kriteria yang diberikan. Nilai maksimum 
                     Balance  Scale  dengan  rerata  42,5  dan                 untuk pengukuran ini adalah 56. 
                     pada       penelitian       ini     diharapkan                    Lima  penelitian  menginvestigasi 
                     peningkatan  lebih  tinggi  10%  dari                     hubungan  BBS  dengan  populasi  pada 
                     penelitian  Wolf,  et  al  sehingga  µ2                   lansia.           Empat              penelitian 
                     menjadi  46,75.  Jumlah  sampel  minimal                  menggunakannya pada komunitas lansia 
                     dalam  penelitian  ini  ditentukan  dengan                sedangkan  1  penelitian  pada  nursing 
                                                             10
                     perhitungan rumus Pocock (2008).                          home       care.      Penelitian       tersebut 
                              Dari  hasil  perhitungan  sampel,                menyimpulkan  bahwa  range  sensitivitas 
                     sampel  yang  digunakan  berjumlah  11                    antara  53%  -  88,2%,  spesifisitas  antara 
                     sampel.  Untuk  mengantisipasi  subjek                    53% - 96%, dan cutoff scores antara 46 – 
                     drop out, maka jumlah sampel ditambah                     54.  Peneliti  juga  menyimpulkan  bahwa 
                     20% menjadi 14 sampel. Maka terdapat                      lansia yang memiliki skor BBS dibawah 
                     14    sampel  untuk  setiap  kelompok                     46  kemungkinan  memiliki  resiko  yang 
                     sehingga  jumlah  keseluruhan  sampel                     besar untuk mengalami jatuh.11 
                     pada     kedua     kelompok  sebesar  28                          Analisis data menggunakan SPSS 
                     responden.                                                1.6,  dimana  uji  statistik  yang  dilakukan 
                              Sampel  penelitian  berasal  dari                meliputi:  Uji  Statistik  Deskriptif,  Uji 
                     populasi penelitian dan setelah memenuhi                  Normalitas dengan Saphiro Wilk Test, Uji 
                     kriteria   inklusi.    Kriteria  inklusi:  (a)            Homogenitas  dengan  Levene’s  test,  dan 
                     Lanjut  usia  yang  berumur  60-74  tahun,                Uji     hipotesis       menggunakan          uji 
                     (b)  Lansia  dengan tingkat aktivitas  fisik              parametrik yaitu paired sample t-test dan 
                     sedang yang diukur dengan menggunakan                     independent sample t-test. 
                     International          Physical         Activity                   
                     Questionnaire        (IPAQ),      (c)    Lansia           HASIL PENELITIAN 
                     mandiri,  tanpa  keterbatasan  fungsional                  
                     yang diukur dengan menggunakan index                              Berikut  ini  dipaparkan  deskripsi 
                     barthel, (d) Indeks Massa Tubuh kategori                  data     berupa      karakteristik      sampel 
                     normal dan overweight. Kriteria eksklusi:                 penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, 
                     Lansia dengan penyakit Parkinson, tumor                   umur, dan Indeks Massa Tubuh (IMT).  
                     pada tulang atau otot, osteoartritis, Hernia                                       
                     Nukleus       Pulposus      (HNP),       fraktur          Tabel 1. Distribusi Data Sampel Berdasarkan 
                     ekstremitas      bawah,      dan      gangguan                            Jenis Kelamin 
                     pendengaran  yang  didiagnosis  melalui  Jenis Kelamin                        P1                     P2 
                     keterangan dokter. Kriteria drop out: (a)                            Jumlah   Persentase   Jumlah    Persentase 
                     Sampel tersebut  mengundurkan diri, (b)  Laki-Laki                    2         14,3%          2       14,3% 
                     Sampel  memburuk  setelah  diberikan  Perempuan                       12        85,7%         12       85,7% 
                     pelatihan,  (c)  Jika  selama  pengambilan                         
                     data  pasien  tiba-tiba  jatuh  sakit  atau                       Data pada Tabel 1  menunjukkan 
                     cedera karena suatu hal.                                  bahwa  pada  kelompok  kontrol  dan 
                                                                               kelompok  perlakuan  terdapat  kesamaan 
                     Instrumen Penelitian                                      pada jenis kelamin. Sampel dengan jenis 
                              Alat  ukur  keseimbangan  yang                   kelamin  laki-laki  sebanyak  2  orang 
                     digunakan       adalah      kuesioner      Berg           (14,3%) sedangkan perempuan sebanyak 
                     Balance Scale (BBS). BBS menggunakan                      12 orang (85,7%). 
                     14  item  pengukuran  dengan  skala  0                     
                                                                           
                      
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pelatihan balance exercise lebih meningkatkan keseimbangan dinamis daripada strategy pada lansia di banjar bumi shanti desa dauh puri kelod kecamatan denpasar barat made hendra satria nugraha nila wahyuni i muliarta program studi fisioterapi fakultas kedokteran universitas udayana bali bagian faal abstrak adalah pemeliharaan kesetimbangan tubuh ketika dalam posisi bergerak gangguan merupakan masalah umum yang akan timbul yaitu peningkatan risiko jatuh tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek efektif eksperimental dengan menggunakan rancangan pre and post test control group design teknik pengambilan sampel simple random sampling berjumlah orang dibagi menjadi kelompok kontrol diberikan dan perlakuan masing terdiri dari pengumpulan data dilakukan mengukur skor berg scale bbs sebelum setelah setiap uji normalitas diuji saphiro wilk homogenitas levene s hasil paired sample t didapatkan perbedaan signifikan nilai p menunjukkan adanya sebesar begitupula beda selisih independent bermakna a...

no reviews yet
Please Login to review.