Authentication
336x Tipe PDF Ukuran file 0.42 MB Source: www.iik.ac.id
PERBEDAAN EFEK PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN GERUSAN DAUN
PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) DAN POVIDON IODINE 10 % DALAM
MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA BERSIH PADAMARMUT (Cavia
porcellus)
Ika Rahmawati, S.Kep.Ns, M.Kep
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri ika_rahma23@yahoo.com
ABSTRAK
Luka merupakan salah satu masalah dalam lingkup keperawatan medikal bedah.
Povidon iodine 10% merupakan obat yang biasa dipakai untuk menyembuhkan
luka, tetapi mempunyai efek samping menimbulkan iritasi pada kulit. Gerusan
daun petai cina mengandung bahan – bahan yang ampuh untuk menyembuhkan
luka tanpa efek samping. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui
perbedaan efek perawatan luka menggunakan gerusan daun petai cina dibandingkan
dengan Povidon iodine 10%. Desain penelitian ini adalah true experiment dengan
post test group only dengan sampel terdiri dari 20 ekor marmut yang dibagi
dalam 4 kelompok perlakuan masing-masing 5 ekor yang dipilih dengan simple
random sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah rata-rata
kesembuhan luka pada perlakuan perawatan luka menggunakan gerusan daun petai
cina 10 gram, gerusan daun petai cina 20 gram, gerusan daun petai cina 30 gram
dan Povidon iodine 10% dengan uji statistik one way anova. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa semakin besar dosis pemberian gerusan daun petai cina
semakin mempercepat penyembuhan luka bersih yang didukung dengan hasil
analisa statistik pada kelompok gerusan daun petai cina 30 gram p = 0,002
sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara perawatan luka menggunakan
gerusan daun petai cina 30 gram dibandingkan dengan Povidon iodine 10%. Tetapi
perawatan luka menggunakan gerusan daun petai cina 10 gram dan 20 gram
dibandingkan dengan Povidon iodine 10% hasil analisa menunjukkan p = 0,077 dan
p = 0,008 dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Penelitian selanjutnya
hendaknya dilakukan dengan menggunakan penilaian kesembuhan luka yang lebih
komplek untuk menutupi keterbatasan dalam penelitian ini.
Kata kunci : Gerusan daun petai cina, Povidon iodine 10%, kecepatan
penyembuhan, luka bersih
ABSTRACT
Wound is one of the problems within the scope of medical-surgical nursing. 10%
povidone iodine is a drug commonly used to heal wounds, but has the side effect of
causing irritation to the skin. Scours banana leaves chinese containing materials - a
powerful ingredient to heal wounds without side effects. So that the necessary research to
determine the difference effect of wound treatment using banana leaves chinese scours
compared with 10% povidone iodine. The design of this study is true experiment with post
test only with a sample group consisted of 20 head of guinea pigs were divided into 4
treatment groups respectively - each 5 tail selected with simple random sampling.
Variables measured in this study is flat - flat wound healing in wound care treatment
using banana leaves chinese scours 10 grams, banana leaves chinese scours 20 grams,
banana leaves chinese scours and 30 grams of povidone iodine 10% with one-way
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014
227
ANOVA statistical test. These results prove that the greater the dose of banana leaves
chinese scours the net accelerating wound healing which is supported by the results of
statistical analysis on the group scours China banana leaves 30 grams p = 0.002 so that
there are significant differences between the treatment of wounds using banana leaves
chinese scours 30 grams compared with 10% povidone iodine. But the wound care using
banana leaves chinese scours 10 grams and 20 grams compared with 10% povidone
iodine analysis showed p = 0.077 and p = 0.008 where there are no significant
differences. Future studies should be performed using wound healing assessment is more
complex to cover up the limitations in this study.
Key words : Leucaena glauca, Benth, povidone iodine 10%, speed healing, the
wound clean
PENDAHULUAN Dalam perawatan luka untuk
Luka digambarkan sebagai mempercepat penyembuhan luka
gangguan dalam kontinuitas sel-sel secara medis bisa diolesi preparat
kemudian diikuti dengan antibiotik atau gel penutup luka.
penyembuhan luka yang merupakan Sebelum gel penutup luka dan cairan
pemulihan kontinuitas tersebut. antiseptik dengan berbagai merek di
Sedangkan luka bersih adalah luka pasaran, secara tradisional sejumlah
bedah tidak terinfeksi dimana tidak tanaman dan hewan telah digunakan
terdapat inflamasi dan kontaminasi untuk mencegah peradangan dan
dari saluran pernafasan, percernaan, penyembuhan luka.
genital atau saluran kemih. Klasifikasi Berdasarkan data di Rumah
luka berdasarkan mekanisme cedera Sakit Umum Daerah Gambiran
terdiri dari luka insisi, luka kontusi, Kediri, bahan yang digunakan untuk
luka laserasi atau luka tusuk. perawatan luka adalah povidon iodine
Sedangkan klasifikasi luka 10 %. Tetapi di salah satu sisi
berdasarkan tingkat kontaminasi luka kandungan dari povidon iodine 10 %
saat pembedahan terdiri dari luka dapat menimbulkan iritasi pada luka,
bersih, luka kontaminasi bersih, luka saat proses penyembuhan luka
terkontaminasi, dan luka kotor atau berlangsung.
terinfeksi (Smeltzer, 2001). Alam Indonesia yang subur ini
Penyembuhan luka merupakan sudah menyediakan bahan alami dan
suatu proses yang kompleks namun ekonomis yang berasal dari tanaman.
sistematik. Proses penyembuhan luka Salah satunya tanaman yang bisa
meliputi peradangan, reepitelisasi, digunakan sebagai pengobatan
kontraksi luka, dan metabolisme tradisional adalah petai cina. Terdapat
kolagen (Kalangi, 2004). Pada proses berbagai macam kegunaan petai cina
penyembuhan luka ada banyak faktor dalam kehidupan sehari-hari
yang mempengaruhi lambatnya diantaranya daunnya bisa digunakan
penyembuhan luka diantaranya infeksi, untuk mengobati luka baru dan
gizi buruk, daya tahan tubuh tertekan, bengkak dengan cara daunnya
obat-obatan, diabetes, radiasi, dikunyah atau digerus lalu
penyakit, merokok, stres. Dalam ditempelkan pada luka (Ardhi, 2010).
proses penyembuhan luka hal ini Berdasarkan hasil penelitian
perlu dihindari (Macruf, 2006). Proses para ilmuwan sebelumnya, dalam
penyembuhan luka membutuhkan petai cina mengandung zat aktif yang
perawatan yang mencakup berupa alkaloid, saponin, flavonoid,
pembersihan luka dan debridemen, mimosin, lektin, protein, lemak,
pengolesan preparat antibiotik topikal kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A
serta pembalutan (Smeltzer, 2001). dan vitamin B. Berbagai kandungan
yang terdapat dalam daun petai cina
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014
228
diperkirakan sebagai antiinflamasi sampel tiap kelompok perlakuan
adalah flavanoid. Sementara lektin sebanyak 5 ditambah 1 ekor sebagai
berfungsi menstimulasi pertumbuhan cadangan.
sel kulit. Antibiotik yang terkandung Variabel Dependen dalam
dalam saponin dapat mempercepat penelitian ini adalah lama penyembuhan
penyembuhan luka karena luka bersih. Sedangkan variabel
menghambat pertumbuhan bakteri Independennya adalah Perawatan luka
(Priosoeryanto, 2006). bersih menggunakan gerusan daun
Berdasarkan fenomena dan petai cina 10 gram, 20 gram, 30 gram,
teori di atas, peneliti sangat tertarik dan povidon iodine 10%.
untuk mengkaji lebih lanjut untuk Langkah pertama dilakukan
mengetahui perbandingan kecepatan insisi pada sampel yang kemudian
penyembuhan luka bersih dengan dilakukan pemberian perlakuan sesuai
menggunakan gerusan daun petai cina dengan rencana penelitian hanya pada
(Leucaena glauca, Benth) dan empat kelompok perlakuan. Pada
povidon iodine 10 %. tahap akhir penelitian, sampel
dilakukan penilaian terhadap
METODE PENELITIAN kesembuhan luka bersih. Penilaian
Penelitian ini menggunakan kesembuhan luka bersih dilakukan
rancangan penelitian true setiap hari dengan menggunakan
eksperimental yang dilaksanakan metode Single Blind. Analisa yang
dengan menggunakan hewan coba digunakan dalam penelitian ini adalah
marmut (Cavia porcellus), untuk Parametric Test yaitu One Way
mengetahui efek perawatan luka Anova dengan uji komparasi.
dengan menggunakan gerusan daun
petai cina dan Povidon iodine 10% HASIL
dalam mempercepat penyembuhan Setelah dilakukan percobaan
luka bersih pada marmut (Cavia pada 20 ekor marmut (Cavia
porcellus). porcellus) selama 12 hari dengan
Penelitian ini dilakukan di perlakuan berupa perawatan luka
Laboratorium Anatomi Institut Ilmu bersih dengan menggunakan bahan
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri pada yang berbeda didapatkan hasil sebagai
tanggal 11-22 Agustus 2014. berikut :
Yang digunakan sebagai 0.9 78%
sampel dalam penelitian ini adalah 0.8 68%
62%
0.7 58%
marmut (Cavia porcellus). Hewan 0.6
0.5
coba ini dilakukan penyayatan atau 0.4
pembuatan luka bersih, dengan 0.3
0.2 Series1
kriteria : sehat, umur marmut (Cavia 0.1
porcellus) antara satu sampai dua 0 Series2
bulan, dengan jenis kelamin jantan,
jenis marmut yang sama dan berat
badan rata- rata 240 gram serta
mendapatkan nutrisi yang sama.
Sampel dilakukan pembagian menjadi
empat kelompok, yaitu tiga kelompok
perlakuan dan satu kelompok kontrol. Gambar 1 Hasil Penilaian Lama Luka
Pembagian kelompok ini dilakukan sembuh
dengan cara Random sampling. Dalam
penelitian ini didapatkan jumlah
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014
229
cina 30 gram. Dari hasil percobaan
diperoleh lama penyembuhan luka
bersih dari tiap kelompok
Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 perlakuan juga berbeda. Untuk
kelompok perlakuan yang
menggunakan gerusan daun petai
cina 10 gram memiliki lama
penyembuhan terbanyak pada hari
Hari ke 5 Hari ke 6 Hari ke 7
ke 7, untuk kelompok perlakuan
menggunakan gerusan daun petai
cina 20 gram memiliki lama
Hari ke 8 penyembuhan terbanyak pada hari
ke 6 dan untuk kelompok
Gambar 2 Perkembangan luka menggunakan perlakuan menggunakan gerusan
gerusan daun petai cina mulai daun petai cina 30 gram memiliki
hari ke 2-hari ke 8 lama penyembuhan terbanyak pada
hari ke 5.
Dari hasil analisa statistik
menunjukkan, perbandingan antara
kelompok perlakuan menggunakan
gerusan daun petai cina 30 gram
dan Povidon iodine 10% adalah p
Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 = 0,002, gerusan daun petai cina
10 gram dan Povidon iodine 10%
adalah p = 0,077, gerusan daun
petai cina 20 gram dan Povidon
Hari ke 5 Hari ke 6 Hari ke 7 iodine 10% adalah p = 0,008.
Artinya gerusan daun petai cina 30
gram dan Povidon iodine 10%
memiliki perbedaan yang signifikan
Hari ke 8 dengan kelompok yang lain. Hasil
Gambar 3 Perkembangan luka menggunakan ini dikarenakan gerusan daun petai
Povidon iodine 10% mulai cina mempunyai sifat-sifat yang
hari ke 2-hari ke 8 sangat bagus dan menguntungkan
untuk perawatan luka, walaupun
PEMBAHASAN lama penyembuhan luka berbeda
a. Efek Perawatan Luka berdasarkan dosis pemberian tetapi
Menggunakan gerusan daun petai untuk kelompok perlakuan
cina menggunakan gerusan daun petai
Dalam percobaan untuk cina memiliki lama penyembuhan
kelompok perlakuan yang luka lebih cepat dibandingkan
menggunakan gerusan daun petai kelompok perlakuan menggunakan
cina dibagi dalam tiga kelompok Povidon iodine 10%. Dari
berdasarkan dosis pemberian yaitu berbagai literatur telah disebutkan
kelompok perlakuan menggunakan bahwa daun petai cina dapat
gerusan daun petai cina 10 gram, digunakan untuk mengobati luka
kelompok perlakuan menggunakan baru dan bengkak dengan cara
gerusan daun petai cina 20 gram ditumbuk halus atau dikunyah
dan kelompok perlakuan kemudian ditempelkan pada bagian
menggunakan gerusan daun petai yang luka dan dibalut dengan kain
Jurnal Wiyata : Volume 1. Nomor 2, Desember 2014
230
no reviews yet
Please Login to review.