jagomart
digital resources
picture1_Diare Pdf 59472 | Penydalam Umar4


 235x       Tipe PDF       Ukuran file 0.10 MB       Source: repository.usu.ac.id


File: Diare Pdf 59472 | Penydalam Umar4
diare akut infeksius pada dewasa umar zein fakultas kedokteran divisi penyakit tropik dan infeksi bagian ilmu penyakit dalam unievrsitas sumatera utara pendahuluan diare akut pada orang dewasa merupakan tanda dan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                
                                  Diare Akut Infeksius Pada Dewasa 
                                                    
                                               Umar Zein 
                                                    
                                          Fakultas Kedokteran 
                                     Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi 
                                       Bagian Ilmu Penyakit Dalam  
                                       Unievrsitas Sumatera Utara 
                
               Pendahuluan : 
                
               Diare  akut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit yang umum 
               dijumpai dan bila terjadi tanpa komplikasi, secara umum dapat di obati sendiri oleh 
                       1 
               penderita. Namun, bila terjadi komplikasi akibat dehidrasi atau toksik menyebabkan 
               morbiditas dan mortalitas, meskipun penyebab dan penanganannya telah diketahui 
               dengan baik serta prosedur diagnostiknya juga semakin baik. 
               Meskipun diketahui bahwa diare merupakan suatu respon tubuh terhadap keadaan tidak 
               normal, namun anggapan bahwa diare sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk 
               mengekskresikan mikroorganisme keluar tubuh, tidak sepenuhnya benar. Terapi kausal 
               tentunya  diperlukan pada diare akibat infeksi, dan rehidrasi oral maupun parenteral 
               secara simultan dengan kausal  memberikan hasil yang baik terutama pada diare akut 
               yang menimbulkan dehidrasi sedang sampai berat. Acapkali juga diperlukan terapi 
               simtomatik untuk menghentikan diare atau mengurangi volume feses, karena berulang 
               kali buang air besar merupakan suatu keadaan/kondisi yang menggganggu akitifitas 
               sehari-hari. 
                
               Definisi : 
               Diare  atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses yang tidak 
               berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. 
               Bila diare  berlangsung kurang dari 2 minggu, di sebut sebagai Diare Akut. Apabila diare 
               berlangsung 2 minggu atau lebih, maka digolongkan pada Diare Kronik 
               Pada feses dapat  dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala ikutan dapat berupa 
                                                                                   1,2,3  
               mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam dan tanda-tanda dehidrasi.
                
               Klasifikasi & Patofisiologi : 
                
               Secara etiologi, diare akut dapat disebabkan oleh infeksi, intoksikasi (poisoning), alergi, 
                                                 4 
               reaksi obat-obatan, dan juga faktor psikis.
               Berikut ini akan diuraikan klasifikasi dan patofisologi diare akut yang disebabkan oleh 
               proses infeksi pada usus atau Enteric Infection 
                
               Pendekatan klinis yang sederhana dan mudah adalah pembagian diare akut berdasarkan 
               proses patofisiologi enteric infection, yaitu membagi diare akut atas mekanisme 
                                                       2,5
               Inflamatory, Non inflammatory, dan Penetrating.  (Tabel 1) 
               Inflamatory diarrhea akibat proses invasion dan cytotoxin di kolon dengan manifestasi 
               sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah (disebut juga Bloody 
                                                                                       1
               e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 
                
               diarrhea). Biasanya gejala klinis yang menyertai adalah keluhan abdominal seperti mulas 
               sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda 
               dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau 
               darah, secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear. Mikroorganisme penyebab 
               seperti, E.histolytica, Shigella,  Entero Invasive E.coli (EIEC),V.parahaemolitycus, 
               C.difficile, dan C.jejuni. 
               Non Inflamatory diarrhea dengan kelainan yang ditemukan di usus halus bagian 
               proksimal, Proses diare adalah akibat adanya enterotoksin yang mengakibatkan diare cair 
               dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah, yang disebut dengan Watery diarrhea. 
               Keluhan abdominal biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda 
               dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang tidak segera mendapat cairan pengganti. 
               Pada pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit. Mikroorganisme penyebab 
               seperti, V.cholerae, Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Salmonella. 
               Penetrating diarrhea lokasi pada bagian distal usus halus. Penyakit ini disebut juga 
               Enteric fever, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis demam disertai diare. Pada 
               pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit mononuclear. Mikrooragnisme penyebab 
               biasanya  S.thypi, S.parathypi A,B, S.enteritidis, S.cholerasuis, Y.enterocolitidea, dan 
               C.fetus. 
                
                
                               Tabel 1 : Karakteristik Pada 3 Tipe Diare Akut 
                
                  Karakteristik Non Inflamatory  Inflamatory              Penetrating 
               Gambaran Tinja :        Watery          Bloody, mukus        Mukus 
                                      Volume >>       Volume sedang      Volume sedikit 
                                     Leukosit (-)      Leukosit PMN       Leukosit MN 
               Demam (-) (+) (+) 
               Nyeri Perut               (-)               (+)               (+)/(-) 
               Dehidrasi (+++) (+) (+)/(-) 
               Tenesmus (-) (+) (-) 
               Komplikasi Hipovolemik Toksik  Sepsis 
                
                
                
               Epidemiologi : 
               Lebih dari 2 juta kasus diare akut infeksius di Amerika setia tahunnya yang merupakan 
                                                                   6 
               penyebab kedua dari  morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia
               Gambaran klinis diare akut acapkali tidak spesifik. Namun selalu behubungan dengan 
               hal-hal berikut : adanya traveling (domestik atau internasional), kontak personal, adanya 
               sangkaan  food-borne transmisi dengan masa inkubasi yang pendek. Jika tidak ada 
               demam, menunjukkan adanya proses mekanisme enterotoksisn. Sebaliknya, bila ada 
               demam dan masa inkubasi yang lebih panjang, ini karakteristik suatu etiologi infeksi. 
               Beberapa jenis toksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme (seperti E.coli 0157:H7) 
                                                   7
               membutuhkan beberapa hari masa inkubasi.    
                
                
                                                                                       2
               e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 
                    
                           1,8,9,10
                   Etiologi      : 
                   1. Virus : 
                   Merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (70 – 80%). Beberapa jenis virus 
                                       8,9 
                   penyebab diare akut :
                      ƒ   Rotavirus serotype 1,2,8,dan 9 : pada manusia. Serotype 3 dan 4 didapati pada 
                          hewan dan manusia. Dan serotype 5,6, dan 7 didapati hanya pada hewan. 
                      ƒ   Norwalk virus : terdapat pada semua usia, umumnya akibat food borne atau water 
                          borne transmisi, dan dapat juga terjadi penularan person to person.  
                      ƒ   Astrovirus,  didapati pada anak dan dewasa 
                      ƒ   Adenovirus (type 40, 41) 
                      ƒ   Small bowel structured virus 
                      ƒ   Cytomegalovirus 
                    
                   2. Bakteri : 
                   ƒ  Enterotoxigenic E.coli (ETEC). Mempunyai 2 faktor virulensi yang penting yaitu 
                      faktor kolonisasi yang menyebabkan  bakteri ini melekat pada enterosit pada usus 
                      halus dan enterotoksin (heat labile (HL) dan heat stabile (ST) yang menyebabkan 
                      sekresi cairan dan elektrolit yang menghasilkan watery diarrhea. ETEC tidak 
                      menyebabkan kerusakan brush border atau menginvasi mukosa. 
                   ƒ  Enterophatogenic E.coli (EPEC). Mekanisme terjadinya diare belum jelas. 
                      Didapatinya proses perlekatan EPEC ke epitel usus menyebabkan kerusakan dari 
                      membrane  mikro vili yang akan mengganggu permukaan absorbsi dan aktifitas 
                      disakaridase. 
                   ƒ  Enteroaggregative E.coli (EAggEC). Bakteri ini melekat kuat pada mukosa usus 
                      halus dan menyebabkan perubahan morfologi yang khas. Bagaimana mekanisme 
                      timbulnya diare masih belum jelas, tetapi sitotoksin mungkin memegang peranan. 
                   ƒ  Enteroinvasive E.coli (EIEC). Secara serologi dan biokimia mirip dengan Shigella. 
                      Seperti Shigella, EIEC melakukan penetrasi dan multiplikasi didalam sel epitel kolon. 
                   ƒ  Enterohemorrhagic E.coli (EHEC). EHEC memproduksi verocytotoxin (VT) 1 dan 2 
                      yang disebut  juga Shiga-like toxin yang menimbulkan edema dan perdarahan diffuse 
                      di kolon. Pada anak sering berlanjut menjadi hemolytic-uremic syndrome. 
                   ƒ  Shigella spp. Shigella menginvasi dan multiplikasi didalam sel epitel kolon, 
                      menyebabkan kematian sel mukosa dan timbulnya ulkus. Shigella jarang masuk 
                      kedalam alian darah. Faktor virulensi termasuk : smooth lipopolysaccharide cell-wall 
                      antigen yang mempunyai aktifitas endotoksin serta membantu proses invasi dan 
                      toksin (Shiga toxin dan Shiga-like toxin) yang bersifat sitotoksik dan neurotoksik dan 
                      mungkin menimbulkan watery diarrhea 
                   ƒ  Campylobacter jejuni (helicobacter jejuni). Manusia terinfeksi melalui kontak 
                      langsung dengan hewan (unggas, anjing, kucing, domba dan babi) atau dengan feses 
                      hewan melalui makanan yang terkontaminasi seperti daging ayam dan air. Kadang-
                      kadang infeksi dapat menyebar melalui kontak langsung person to person. C.jejuni 
                      mungkin menyebabkan diare melalui invasi kedalam usus halus dan usus besar.Ada 2 
                      tipe toksin yang dihasilkan, yaitu cytotoxin dan heat-labile enterotoxin. Perubahan 
                      histopatologi yang terjadi mirip dengan proses ulcerative colitis.    
                   ƒ  Vibrio cholerae 01 dan V.choleare 0139. Air atau makanan yang terkontaminasi oleh 
                      bakteri ini akan menularkan kolera. Penularan melalui person to person jarang terjadi. 
                                                                                                        3
                   e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 
                          
                              V.cholerae melekat dan berkembang biak pada mukosa usus halus dan menghasilkan 
                              enterotoksin yang menyebabkan diare. Toksin kolera ini sangat mirip dengan heat-
                              labile toxin (LT) dari ETEC. Penemuan terakhir adanya enterotoksin yang lain yang 
                              mempunyai karakteristik tersendiri, seperti accessory cholera enterotoxin (ACE) dan 
                              zonular occludens toxin (ZOT). Kedua toksin ini menyebabkan sekresi cairan 
                              kedalam lumen usus. 
                         ƒ    Salmonella (non thypoid). Salmonella dapat menginvasi sel epitel usus. Enterotoksin 
                              yang dihasilkan menyebabkan diare. Bila terjadi kerusakan mukosa yang 
                              menimbulkan ulkus, akan terjadi bloody diarrhea 
                          
                         3. Protozoa : 
                         ƒ    Giardia lamblia. Parasit ini menginfeksi usus halus. Mekanisme patogensis masih 
                              belum jelas, tapi dipercayai mempengaruhi absorbsi dan metabolisme asam empedu. 
                              Transmisi melalui fecal-oral route. Interaksi host-parasite dipengaruhi oleh umur, 
                              status nutrisi,endemisitas, dan status imun. Didaerah dengan endemisitas yang tinggi, 
                              giardiasis dapat berupa asimtomatis, kronik, diare persisten dengan atau tanpa 
                              malabsorbsi. Di daerah dengan endemisitas rendah, dapat terjadi wabah dalam 5 – 8 
                              hari setelah terpapar dengan manifestasi diare akut yang disertai mual, nyeri 
                              epigastrik dan anoreksia. Kadang-kadang dijumpai malabsorbsi dengan faty 
                              stools,nyeri perut dan gembung. 
                         ƒ    Entamoeba histolytica.               Prevalensi Disentri amoeba ini bervariasi,namun 
                              penyebarannya di seluruh dunia. Insiden nya mningkat dengan bertambahnya 
                              umur,dan teranak pada laki-laki dewasa. Kira-kira 90% infksi asimtomatik yang 
                              disebabkan oleh E.histolytica non patogenik (E.dispar). Amebiasis yang simtomatik 
                              dapat berupa diare yang ringan dan persisten sampai disentri yang fulminant. 
                         ƒ    Cryptosporidium. Dinegara yang berkembang, cryptosporidiosis 5 – 15% dari kasus 
                              diare pada anak. Infeksi biasanya siomtomatik pada bayi dan asimtomatik pada anak 
                              yang lebih besar dan dewasa. Gejala klinis berupa diare akut dengan tipe watery 
                              diarrhea, ringan dan biasanya self-limited. Pada penderita dengan gangguan sistim 
                              kekebalan tubuh seperti pada penderita AIDS, cryptosporidiosis merupakan 
                              reemerging disease dengan diare yang lebih berat dan resisten terhadap beberapa jenis 
                              antibiotik. 
                         ƒ    Microsporidium spp 
                         ƒ    Isospora belli 
                         ƒ    Cyclospora cayatanensis 
                          
                         4. Helminths : 
                         ƒ    Strongyloides stercoralis. Kelainan pada mucosa usus akibat cacing dewasa dan 
                              larva, menimbulkan diare. 
                         ƒ    Schistosoma spp. Cacing darah ini menimbulkan kelainan pada berbagai organ 
                              termasuk intestinal dengan berbagai manifestasi, termasuk diare dan perdarahan 
                              usus.. 
                         ƒ    Capilaria philippinensis. Cacing ini ditemukan di usus halus, terutama jejunu, 
                              menyebabkan inflamasi dan atrofi vili dengan gejala klinis watery diarrhea dan nyeri 
                              abdomen. 
                                                                                                                                             4
                         e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Diare akut infeksius pada dewasa umar zein fakultas kedokteran divisi penyakit tropik dan infeksi bagian ilmu dalam unievrsitas sumatera utara pendahuluan orang merupakan tanda gejala yang umum dijumpai bila terjadi tanpa komplikasi secara dapat di obati sendiri oleh penderita namun akibat dehidrasi atau toksik menyebabkan morbiditas mortalitas meskipun penyebab penanganannya telah diketahui dengan baik serta prosedur diagnostiknya juga semakin bahwa suatu respon tubuh terhadap keadaan tidak normal anggapan sebagai mekanisme pertahanan untuk mengekskresikan mikroorganisme keluar sepenuhnya benar terapi kausal tentunya diperlukan rehidrasi oral maupun parenteral simultan memberikan hasil terutama menimbulkan sedang sampai berat acapkali simtomatik menghentikan mengurangi volume feses karena berulang kali buang air besar kondisi menggganggu akitifitas sehari hari definisi mencret didefinisikan berbentuk unformed stools cair frekwensi lebih dari jam berlangsung kurang minggu sebut apabila...

no reviews yet
Please Login to review.