Authentication
193x Tipe PDF Ukuran file 0.68 MB Source: repository.lppm.unila.ac.id
Sumayyah Annida dan Dian Isti Angraini | Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Anak Diare Akut Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Anak Diare Akut Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga 1 2 Sumayyah Annida , Dian Isti Angraini 1 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Bagian Ilmu kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak di Negara berkembang. Satu studi data nasional melaporkan Provinsi Lampung menyumbang 32.148 kasus diare pada tahun 2018. Kasus diare terbanyak ditemukan pada kelompok umur 5 – 14 tahun diikuti kelompok umur 15 – 24 tahun, dan perempuan lebih sering terserang diare dibandingkan laki laki. Mengidentifikasi faktor resiko internal dan eksternal dan masalah klinis pada pasien, serta melakukan penatalaksanaan pasien secara holistik dengan penerapkan dokter keluarga sesuai evidence based medicine melalui pendekatan patient centred dan family approach. Analisis studi ini merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis (autoanamnesis dan alloanamnesis) pemeriksaan fisik dan kunjungan ke rumah. Data sekunder didapat dari rekam medis pasien. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses, dan akhir studi secara kualitiatif dan kuantitatif. Pasien An. NO berusia 5 tahun, telah didiagnosis diare akut tanpa dehidrasi memiliki kekhawatiran akan kondisi kesehatan yang semakin menurun dengan BAB cair yang tidak kunjung berhenti. Keterbatasan akan pengetahuan keluarga pasien terhadap penyakit yang di derita pasien (penyebab, cara penularan, faktor resiko, penanganan, serta komplikasi), penggunaan air sumur yang tidak bersih untuk memasak serta tidak memperhatikan kebersihan makanan menjadi faktor utama permasalahan. Penatalaksanaan secara holistik dan komperhensif terhadap permasalahan pasien An. NO telah dilakukan dengan pemberian penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit diare dan hidup bersih dan sehat. Kata Kunci: Anak, diare akut, kedokteran keluarga Holistic Management Of Pediatric Acute Diarrhea Patients Through Family Medicine Appoaches Abstract Acute diarrhea is still a major cause of child morbidity and mortality in developing countries. One national data study reported that Lampung Province contributed 32.148 cases of diarrhea in 2018. Most cases of diarrhea were found in the age group 5-14 years followed by the age group of 15-24 years, and women were more often stricken with diarrhea than men. To identify internal and external risk factors and clinical problems in patients, as well as holistically manage patients by applying family doctors according to evidence based medicine through a patient centered approach and family approach. This study analysis is a case report. Primary data were obtained through history taking (autoanamnesis from the patient and alloanamnesis from the patient's family) physical examination and home visits. Secondary data were obtained from the patient's medical record. Assessment is based on a holistic diagnosis from the beginning, process, and end of study in a qualitative and quantitative manner. Patient An. NO, 5 years old, has been diagnosed with acute diarrhea without dehydration, has a concern about the declining health condition with a liquid chapter that does not stop. Limitations of the patient's family knowledge of the patient’s disease (cause, mode of transmission, the risk of the risk factors, treatment, and complications), use of unclean water for cooking and not paying attention to food hygiene are the main factors of the problem. Holistic and comprehensive management of patients' problems An. NO has been done by providing counseling to improve patient and family knowledge of diarrheal diseases and clean and healthy life. Keywords: Acute diarrhea, childrec, family medicine Korespondensi: Sumayyah Annida, alamat Jl. Hi. Sanusi Raya No.18, Sukarame, Bandar Lampung, HP 082280572330 e-mail: sumayyah.annida@gmail.com Pendahuluan mortalitas anak di Negara berkembang. Diare akut adalah buang air besar pada Terdapat banyak penyebab diare akut pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai anak. Pada sebagian besar kasus penyebabnya perubahan konsistensi tinja mejadi cair dengan adalah infeksi akut intestinum yang disebabkan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung oleh virus, bakteri atau parasit. Diare karena kurang dari satu minggu. Diare akut masih virus umumnya bersifat self limiting, sehingga merupakan penyebab utama morbiditas dan aspek terpenting yang harus diperhatikan Medula | Volume 10 | Nomor 2 |Juli 2020 | 341 Sumayyah Annida dan Dian Isti Angraini | Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Anak Diare Akut Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga adalah mencegah terjadinya dehidrasi yang adanya kontak dengan tinja sebelum mengolah menjadi penyebab utama kematian dan makanan. Faktor risiko lainnya adalah usia menjamin asupan nutrisi untuk mencegah penderita, makanan yang tidak higienik, dan 1 gangguan pertumbuhan akibat diare. penggunaan air tercemar untuk dikonsumsi. Di Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia, diketahui bahwa hampir 69 juta Indonesia tahun 2018, diare akut karena infeksi orang tidak memiliki akses terhadap fasilitas dilaporkan sebagai penyakit yang paling sering sanitasi dasar dan 55 juta orang tidak memiliki 5 menyebabkan rawat inap di rumah sakit akses terhadap sumber air yang aman. dengan case fatality rate sebesar 4,76%. Keadaan negara Indonesia sebagai Insidensi diare pada rawat jalan walaupun negara berkembang dengan berbagai tidak setinggi pada perawatan inap juga permasalahan kebersihan dan sanitasi dilaporkan dalam kelompok lima besar menjadikan diare sangat mudah untuk 2 penyakit yang sering dijumpai di Indonesia. berkembang. Keadaan geografis serta iklim Berdasarkan data dari RISKESDAS Indonesia juga menjadi faktor pendukung KEMENKES RI tahun 2018, kasus diare terjadinya diare. Sehingga berdasarkan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk selama periode tahun 2018 berjumlah melakukan penatalaksanaan holistik pada 1 sebanyak 1.017.290 kasus, dengan wilayah pasien diare. tertinggi yaitu Jawa Barat (186.809 kasus). Pelayanan kedokteran keluarga Provinsi Lampung menyumbangkan 32.148 terintegrasi dengan pendekatan yang luas dan kasus diare selama tahun 2018. Kasus diare mencakup beberapa prinsip yaitu general, terbanyak ditemukan pada kelompok umur 5 – continous, family oriented care, dan community 14 tahun diikuti kelompok umur 15 – 24 tahun, oriented. Prinsip prinsip ini dapat diterapkan dan perempuan lebih sering terserang diare pada penatalaksanaan diare akut, yang 3 dibandingkan laki laki. memerlukan perawatan multidisiplin dan Diare masih menjadi salah satu masalah berkelanjutan untuk mencegah komplikasi kesahatan di Provinsi Lampung, dimana diare jangka panjang dan meningkatkan kualitas menempati urutan ke tujuh dari sepuluh besar hidup pasien. Keterlibatan dan peran keluarga penyakit terbanyak di Provinsi Lampung pada dalam penatalaksanaan diare akut dapat tahun 2015. Diketahui bahwa angka kesakitan memberikan dukungan emosional dan (Insidens Rate) diare untuk semua kelompok psikologi, meningkatkan perilaku hidup sehat umur di Provinsi Lampung dari tahun 2005– pada keluarga, yang berujung pada 2014 cenderung meningkat, yaitu 9,8 per 1000 peningkatan hasil dari penatalaksanaan, penduduk menjadi 21,4 per 1000 penduduk keterlibatan keluarga menjadi faktor yang pada tahun 2013. Pada tahun 2017 terjadi 21 penting dalam keberhasilan pengobatan pada 4 2 kali. pasien diare akut. Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam enam kelompok besar Kasus yaitu infeksi (yang meliputi infeksi bakteri, Pasien An. NO, usia 5 tahun, datang virus, dan parasit), malabsorpsi, alergi, bersama ibunya ke puskesmas rawat inap keracunan, imunisasi, defisiensi, dan sebab- kemiling pada tanggal 7 Desember 2019. sebab lain. Diare yang disebabkan oleh kuman Menurut ibu pasien, pasien telah BAB cair sejak patogen penularannya bersifat oro-fecal. tiga hari yang lalu dengan frekuensi lebih dari Diketahui bahwa faktor risiko penyebaran empat kali per hari. Konsistensi BAB ini sama penyakit ini adalah rendahnya pola hidup sehat seperti air namun terdapat sedikit ampas, masyarakat khususnya dalam penyediaan berwarna kuning kecoklatan dengan bau sarana sanitasi yang baik untuk menunjang seperti BAB biasanya. Tidak ditemukan darah kesehatan lingkungan, hal tersebut mencakup dan lendir pada BAB, dan muntah. Sebelum sarana pembuangan tinja yang tidak terjadi keluhan BAB cair, tidak ditemukan memenuhi syarat dan proses pencucian tangan keluhan lain. Selama 2 hari ini pasien terasa yang tidak baik setelah buang air besar, serta demam. Menurut keterangan ibunya, pasien Medula | Volume 10 | Nomor 2 |Juli 2020 | 342 Sumayyah Annida dan Dian Isti Angraini | Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Anak Diare Akut Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga masih dapat minum dan makan walaupun gangguan pada fungsi ekonomi keluarga, dengan jumlah yang sedikit. Sebelumnya karena sumber penghasilan keluarga ini hanya menurut ibu pasien, pasien pernah mengalami terdapat pada ayah pasien. Dengan keluhan yang sama tetapi tidak sehebat ini. Ibu penghasilan kurang lebih sebesar 50.000/hari. pasien mengatakan pasien tiba-tiba saja mengalami hal seperti ini dan tidak mengetahui penyebab yang mendasari kesehatannya saat ini. Pasien saat ini tinggal bersama kedua orangtua, kakak dan adiknya di rumah namun tidak ada yang mengalami keluhan serupa dengannya di rumah. Ibu pasien mengatakan sebelum mengalami keluhan tersebut pasien sempat beberapa kali membeli jajanan makanan diluar rumah tanpa memperhatikan kebersihan dari tempat dimana ia membeli makan. Menurut ibu pasien, selama ini ia kurang memperhatikan kebersihan baik dari makanan Gambar 1. Genogram Keluarga pasien An.NO yang dimakannya ataupun kebersihan air di rumahnya. Untuk keperluan memasak air Hubungan pasien dengan anggota minum menggunakan air sumur walaupun air keluarga dan lingkungan sekitar terjalin baik. sumur sedikit keruh. Selain memasak sendiri, Upaya menjaga kesehatan pasien dan ibunya juga beberapa kali membeli makanan di keluarganya adalah kuratif yaitu apabila luar rumah dan tidak memperhatikan mengalami keluhan, pasien baru datang untuk kebersihan tempat dimana ia membeli makan. berobat dan mencari pelayanan kesehatan. Ibu Pasien tampak resah dan terganggu pasien mengatakan pasien memiliki keinginan aktivitas bermainnya karena harus berulang untuk sembuh. kali ke toilet. Ibu pasien awalnya tidak mau membawanya pergi berobat karena merasa kondisinya akan membaik dengan meminum obat warung dan beristirahat. Setelah menunggu satu hari, kondisi pasien tidak mengalami perubahan pada kesehatannya, dan semakin terlihat lemas dan sulit untuk beraktivitas, akhirnya pasien dibawa berobat ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Pasien tinggal dengan keluarga inti di rumahnya yaitu dengan Ayah, Ibu, empat orang anak perempuan. Pasien merupakan Gambar 2. Hubungan Antar keluarga anak ke tiga dari empat bersaudara, saat ini ibu pasien merupakan seorang IRT, dan ayah Rumah pasien berada dalam lingkungan pasien bekerja sebagai buruh bangunan. pemukiman. Luas tanah sebesar 12 x 8 m dan Komunikasi dalam keluarga baik, pasien selalu luas bangunan 8 x 5 m. Rumah pasien bertemu dengan ayah, ibu, kakak, dan adiknya. berdinding tembok. Lantai rumah pasien Keputusan keluarga ditentukan oleh ayah beralaskan semen. Rumah pasien memiliki pasien. Untuk memenuhi kebutuhan materi jendela yang berada di setiap kamar dan di sehari-hari keluarga ini bergantung kepada ruang tamu bagian depan rumah sebagai ayah pasien. Menurut siklus Duvall, siklus sumber ventilasi. Ayah pasien memiliki keluarga ini berada pada tahap IV yaitu tahap kebiasaan merokok di dalam rumah. keluarga dengan anak usia sekolah. Terdapat Penerangan dari rumah pasien cukup baik, Medula | Volume 10 | Nomor 2 |Juli 2020 | 343 Sumayyah Annida dan Dian Isti Angraini | Penatalaksanaan Holistik Pada Pasien Anak Diare Akut Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga dengan cahaya matahari yang menembus ke Pada pemeriksaan fisik didapatkan dalam dari jendela dan ventilasi yang ada di Tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 118 dalam rumah, selain itu sumber penerangan kali/menit, pernapasan 23 kali/menit, dan suhu adalah listrik yang bersumber dari PLN. Sumber tubuh 37,2°C. Berat badan 18 kg dan tinggi air pada rumah ini adalah air sumur yang badan 110 cm. status gizi dalam batas normal. diambil dengan menggunakan mesin pompa Pada status generalis mata konjungtiva anemis air, tetapi kondisi air yang sedikit keruh. Kamar (-/-) dan air mata mata (+/+). telinga dan mandi serta jamban terdapat dalam satu hidung kesan dalam batas normal. Pada ruangan di dalam rumah, ruangan ini pemeriksaan leher, JVP tidak meningkat, kesan berdinding tembok dan berlantai semen. Air dalam batas normal. Paru, gerak dada dan kotor serta hasil buangan jamban mengalir ke fremitus taktil simetris, tidak didapatkan rhonki selokan. Bagian samping rumah pasien dan wheezing, suara dasar vesikuler normal terdapat kandang ayam yang berjarak kurang kanan dan kiri sama, kesan dalam batas lebih dua meter dari sumur pasien. normal. Batas kanan jantung pada linea Rumah pasien terdiri dari satu ruang sternalis kanan, batas kiri jantung tepat pada tamu, satu ruang keluarga, satu dapur, satu linea midclavicula, ICS 5, kesan batas jantung kamar madi, dan dua kamar tidur. Denah normal. Abdomen datar dan tidak didapatkan rumah pasien An.NO dapat dilihat pada organomegali ataupun asites, bising usus gambar 3. Barang barang yang ada di dalam sedikit meningkat 13x/menit, tidak terdapat rumah tidak tertata dengan rapi. Kebersihan di nyeri tekan, dan turgor kulit normal (cepat dalam rumah juga kurang terjaga, begitu juga kembali). Pada ekstremitas tidak terdapat kebersihan sekitar rumah pasien kurang terjaga edema, capillary refil time (CRT) kurang dari dikarenakan halaman di depan tampak adanya dua detik dan akral teraba hangat, kesan dalam tumpukan pasir dan bebatuan serta daun-daun batas normal. Pada pemeriksaan penunjang kering yang berserakan di halaman rumah. pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang. Sampah rumah tangga tidak tersusun dengan baik di bagian samping, dan depan rumah. Diagnostik Holistik Awal Menurut ibu pasien, sampah akan dibakar jika 1. Aspek Personal sudah menumpuk. - Alasan kedatangan: BAB cair sebanyak Daerah tempat tinggal pasien terletak di lebih dari empat kali pe hari sejak tiga pemukiman warga, tidak tampak adanya hari yang lalu. pabrik. Karena halaman depan rumah pasien - Kekhawatiran: kondisi fisik pasien cukup luas dan tidak dikelilingi pagar rumah semakin memburuk seperti BAB yang maka ibu pasien mengatakan terkadang ada tidak berhenti dan semakin lemes. beberapa warga tidak dikenal yang suka - Persepsi: pasien dan keluarga tidak membuang sampah ke halaman rumah pasien, mengetahui penyebab kondisi fisiknya menurut keluarga hal tersebut cukup memburuk mengganggu pasien. - Harapan: keluhan dapat berkurang serta sembuh dan kembali beraktivitas normal. 2. Aspek Klinik - Diare akut tanpa dehidrasi 3. Aspek Risiko Internal - Kebiasaan perilaku pasien membeli jajanan makanan tanpa memperhatikan kebersihan tempat penjual makanan. - Kurang penjelasan akan kebersihan seperti kebiasaan pasien yang tidak Gambar 3. Denah Rumah pasien An.NO membersihkan tangan sebelum makan. 4. Aspek Risiko Eksternal - Kondisi sumber air di rumah yang keruh. Medula | Volume 10 | Nomor 2 |Juli 2020 | 344
no reviews yet
Please Login to review.