Authentication
324x Tipe PDF Ukuran file 0.84 MB Source: repository.usm.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Literatur
2.1.1 Difinisi Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami
peningkatan peneningkatan dari hasil yang sebelumnya. Dimana segala aktivitas
yang ada didalamnya ditunjukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut
Suyanto (2010:179) keberhasilan usaha industry kecil di pengaruhi oleh berbagai
fakta. Kenerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha.
Kinerja usaha industry kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan usaha
suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti : kinerja keuangan dana
image perusahaan.
Menurut Noor (2007), keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha adalah
tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas
didalamnyaditunjukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan dalam
pengertianumum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau
unggul daripada masa sebelumnya. Menurut Ina Primana dalam adijati (2016:186)
mengemukakan bahwa keberhasilan usaha adalah permodalan sudah terpenuhi,
pelayanan yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi.
8
9
Menurut Suryana dalam Adijati (2016:186) faktor penyebab keberhasilan
berwirauaha ditentukan oleh beberapa faktor yaitu :
a. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki
kemauan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukes.
b. Tekad yang kuat dan kerja keras.
c. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
Menurut Faizal Noor dalam Adijati (2016:187) keberhasilan usaha
hakikatnya adalah keberhasilan bisnis mencapai tujuanya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis.
2.1.2 Kualitas Pelayanan
Layanan yang baik menjadi salah satu syarat kesuksesan suatu produk dalam
perusahaan. Kualitas layanan seringkali diartikan sebagai perbandigan antara
layanan yang diharapkan dengan layanan yang diterima secara nyata oleh
konsumen.
Menurut Fandy Tjiptono (2008), dalam kaitannya dengan kepuasan
pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, bergantung pada
konteksnya. Dalam kasus pemasaran barang, ada delapan dimensi utama yang
biasanya digunakan:
10
1. Kinerja (performance); karakteristik operasi dasar dari suatu produk misalnya
kecepatan pengiriman paket titipan kilat, ketajaman gambar dan warna sebuah
TV, serta kebersihan masakan di restoran.
2. Fitur (featurs): karakeristik pelengkap khusus yang dapat menambah
pengalaman pemakain produk, contohnya minuman gratis selama
penerbangan pesawat, AC mobil dan koleksi tambahan aneka nada panggilan
pada telepon genggam.
3. Reli (Realibility), yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan
produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadi
kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.
4. Konformasi (conformance), yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar
yang telah ditetapkan, misalnya ketetapan waktu keberangkatan dan
kedatangan kereta api; dan kesesuaian antara ukuran sepatu dengan standar
yang berlaku.
5. Daya tahan (durability), yaitu jumlah pemakaian produk sbelum produk
bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang
dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk. Baterai merupakan
salah sau contoh produk yang kerap kali menekankan aspek daya tahan tinggi
sebagai positioning kunci.
6. Servicebillity, yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta
kompetensi dan keramahantamahan staf layanan.
7. Estetika (aesthetics), menyangkut penampilan produk yang dapat dinilai
dengan panca indera (rasa, aroma, suara dan seterusnya)
11
8. Presepsi terhadapkualitas (perceived quality), yaitu kualitas yang dinilai
berdasarkan reputasi penjual, contohnya mobil BMW, arloji Rolex, Kemeja
Polo, dan peralatan elektronik Sony.
Kualitas layanan mencerminkan perbandingan antara tingkat layanan yang
disampaikan perusahaan dibandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas layanan
diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi atau melampaui harapan pelanggan.
Pertama, will expectation, yaitu tingkat kinerja yang diantisipasi atau diperkirakan
konsumen akan diterimanya, berdasarkan semua informasi yang diketahuinya. Tipe
ini merupakan tingkat harapan yang paling sering dimaksudkan oleh konsumen
sewaktu menilai kualitas layanan. Kedua, should expectation, yaitu tingkat kinerja
yang dianggap sudah sepantasnya diterima konsumen. Biasanya tuntutan dari apa
yang seharusnya diterima jauh lebih besar dari pada apa yang diperkirakan bakal
diterima. Ketiga, idea expectation yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang
diharapkan dapat diterima konsumen. Singkat kata, faktor utama yang
mempengaruhi kualitas layanan ada dua: expexted service dan perceived service.
Menurut martin (2001) dalam atmadjati (2018) kualitas layanan adalah suatu
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan internal dan ekternal dan internal
pelanggan secara konsisten sesuai prosudur. Dalam hal ini penyajian jasa dituntut
untuk berusaha mengerti apa yang diinginkan pelanggan. Sehingga mempunyai
harapan pendapatan kualitas pelayanan yang baik.
no reviews yet
Please Login to review.