Authentication
394x Tipe PDF Ukuran file 0.86 MB Source: repository.ump.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengemukakan
teori-teori yag relevan dengan masalah yang diteliti, serta bahan dasar pemikiran dalam
penyusunan penelitian ini. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini antara lain, meliputi:
A. Pembinaan Akhlak
1. Pengertian Pembinaan Akhlak
Pembinaan Akhlak siswa di sekolah berarti berbagai upaya yang dilakukan
oleh sekolah dalam rangka pembinaan akhlak siswa. Istilah yang identik dengan
pembinaan adalah pembentukan atau pembangunan.
a. Pembinaan
Kata pembinaan berasal dari kata “bina” yang mendapat awalan “pe” dan
akhiran “an” yang mempunyai arti pembaharu atau penyempurnaan dan usaha,
tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
memperoleh hasil yang lebih baik (KBBI, 2007:152). Menurut Hidayat Soetopo
dan Westy Soemanto yang dikutip oleh Pasaribu dan Simanjutak (1990: 2),
menegaskan bahwa pembinaan adalah menunjuk kepada suatu kegiatan yang
mempertahankan dan penyempurnaan apa yang telah ada.
Sedangkan menurut Wahjosumidjo (2007: 203) pembinaan adalah
berusaha agar pengelolaan, penilaian, bimbingan, pengawasan, dan
pengembangan pendidikan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
6
Upaya Pembinaan Akhlak..., Aryanti Zahro, Fakultas Agama Islam UMP, 2014
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembinaan adalah suatu cara yang dilakukan secara efektif dan efisien oleh
seseorang atau kelompok terhadap sesuatu agar tercapai hasil yang lebih baik dan
mengalami kemajuan dengan suatu pengelolaan dan bimbingan.
b. Akhlak
Kata akhlak diambil dari bahasa Arab yang, yaitu khulqu (kata dasar
mufrad) yang berarti perangai, tabiat, kebiasaan, dan adab yang baik. Menurut
KBBI (2007: 20), akhlak adalah budi pekerti, watak, tabiat. Pengertian akhlak
timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara Khaliq
dan makhluq dan antara makhluk dengan makhluk (Anwar, 2010: 12). Pernyataan
ini bersumber dari firman Allah dalam al-Quran surat Al-Qalam: 4
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur (al-Qalam: 4).
Demikian juga, dari hadis Nabi Muhammad SAW
Aku diutus untuk menyempurnakan perangai (budi pekerti) yang mulia. (HR
Akhmad)
Dari pengertian bahasa seperti ini, penulis menyimpulkan akhlak bukan
saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar
sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara manusia
dengan Tuhan, dan bahkan dengan alam semesta sekalipun.
Secara terminologi, akhlak menurut al-Ghazali dalam bukunya Ilyas
(2009: 2) mengartikan bahwa sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
7
Upaya Pembinaan Akhlak..., Aryanti Zahro, Fakultas Agama Islam UMP, 2014
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran
dan pertimbangan.
Dari pengertian di atas, yaitu pembinaan dan akhlak dapat penulis simpulkan
bahwasanya pembinaan akhlak berarti suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
memperbaiki akhlak. Pembinaan akhlak sendiri merupakan tumpuan perhatian utama
dalam ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi
Muhammad SAW yang telah dijelaskan dalam al-Quran, yakni menyempurnakan
akhlak mulia.
Pada dasarnya tujuan pembinaan akhlak yakni menciptakan akhlak mulia.
Dilihat dari sudut teknis pelaksanaan, pembinaan lebih mengarah pada kegiatan
nonformal, misalnya kegiatan ekstrakulikuler di sekolah (bakti sosial, baca tulis al-
Quran, shalat jamaah dan sebagainya).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan juga bahwa membinaan akhlak siswa
bukan hanya tugas guru agama saja melainkan tanggungjawab semua guru mata
pelajaran untuk melaksanakanya. Semua guru dituntut untuk berupaya menanamkan
nilai-nilai kemanusiaan dan ketuhanan, menumbuhkan kreatifitas serta pengembangan
skill peserta didik agar nantinya menjadi generasi yang berguna dan berbudi pekerti
luhur.
Kusuma dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Karakter Kajian Teorotik
dan Praktik di Sekolah, (2011: 25) mengatakan bahwa secara antropologis dan
sosiologis fungsi pendidikan yang utama adalah untuk menumbuhkan kreatifitas
peserta didik serta menanamkan nila-nilai kebaikan atau religiusitas kepada anak
8
Upaya Pembinaan Akhlak..., Aryanti Zahro, Fakultas Agama Islam UMP, 2014
didik, apapun mata pelajaranya punya kewajiban untuk mengembangkan potensi-
potensi kreatif peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia.
Sedangkan menurut Zahruddin (2004: 7-8), objek kajian akhlak meliputi
beberapa komponen, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian baik dan buruk.
b. Menerangkan apa yang seharusnya dilakukan seseorang serta bagaimana cara
bersikap terhadap sesama.
c. Menjelaskan mana yang patut diperbuat.
d. Menunjukan mana jalan lurus yang harus dilalui. (http://digilib.uin-suka.ac.id)
2. Dasar Pembinaan Akhlak
Secara praktis anak harus mendapatkan asuhan, bimbingan dan pendidikan
agar pada usia dewasanya akan menjadi manusia yang sesuai dengan harapan agama.
Dengan demikian pentingnya pembinaan akhlak bagi anak dilandasi oleh beberapa
hal, yaitu :
a. Dasar Religius
Islam menganjurkan agar orang tua menjaga dirinya dan keluarganya dari siksaan
api mereka, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Tahriim ayat 6 :
...
Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimua dan keluargamu dari api
neraka (at-Tahriim: 6).
Ayat lain dalam Al-Qur’an yang menganjurkan orang tua agar
memperhatikan anak-anaknya dan melarang meninggalkan mereka di kemudian
hari dalam keadaan lemah, sebagaimana terdapat dalam Surat An-Nisaa’ ayat 9 :
9
Upaya Pembinaan Akhlak..., Aryanti Zahro, Fakultas Agama Islam UMP, 2014
no reviews yet
Please Login to review.