Authentication
131x Tipe PDF Ukuran file 0.43 MB Source: media.neliti.com
Sintesis dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa 4,4’- dinitrodibenzalaseton dengan Metode DPPH a) a) a) Jessica , Tutuk Budiati *, Catherine Caroline a) Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Senyawa dibenzalaseton dan turunannya yaitu senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton adalah salah satu jenis antioksidan sintetik dan tergolong ke dalam analog Kurkumin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton hasil sintesis. Senyawa dibenzalaseton dan 4,4’- dinitrodibenzalaseton disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt dengan perbandingan benzaldehida/4-nitrobenzaldehida dan aseton adalah 2:1 mEq dengan menggunakan katalis NaOH. Hasil sintesis dilakukan uji kemurnian dan uji identifikasi struktur dengan menggunakan spektroskopi Inframerah. Persentase rendemen hasil sintesis dibenzalaseton dan 4,4’-dinitrodibenzalaseton berturut-turut adalah 92,30% dan 96,70%. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH yang dinyatakan dengan nilai IC , dengan 50 menggunakan pembanding Kurkumin dan Vitamin C. Perolehan rata-rata nilai IC dari senyawa dibenzalaseton, 50 4,4’-dinitrodibenzalaseton, kurkumin dan vitamin C secara berturut-turut adalah 66 mM, 1,6 mM, 0,074 mM, dan 0,0846 mM. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton (IC50 =1,6 mM) lebih besar dibanding dengan senyawa dibenzalaseton (IC50 =66 mM) yang disebabkan oleh penambahan dua gugus nitro. Aktivitas antioksidan yang dimiliki oleh Kurkumin lebih tinggi dari senyawa hasil sintesis. Potensi antioksidan dari 4,4’-dinitrodibenzalaseton terhadap vitamin C sebesar 5,28%. Kata kunci: kondensasi Claisen-Schmidt, 4,4’-dinitrodibenzalaseton, antioksidan, DPPH. Synthesis and Antioxidant Activity of 4,4’-dinitrodibenzalacetone by DPPH Method Dibenzalacetone and its derivative, 4,4'-dinitrodibenzalacetone, are one of the synthetic antioxidant types antioxidant and are classified as curcumin analogues. This study aims to determine the antioxidant activity of the synthesized 4,4'-dinitrodibenzalacetone compound. Dibenzalacetone and 4,4'-dinitrodibenzalacetone were synthesized through Claisen-Schmidt condensation reaction with a benzaldehyde/4-nitrobenzaldehyde and acetone ratio of 2: 1 mEq using NaOH as catalyst. The purity of the synthesized compounds was carried out by its melting point and thin layer chromatogram; the structural identification using infrared spectroscopy. The yield percentages of dibenzalacetone and 4,4'-dinitrodibenzalacetone were 92.30% and 96.70%, respectively. The antioxidant activity test was carried out by the DPPH method which was stated with the IC value, using curcumin 50 and Vitamin C as comparison compounds. The average IC value of the compound dibenzalacetone, 4,4'- 50 dinitrodibenzalacetone, curcumin and vitamin C were 66 mM, respectively. 1.6 mM, 0.074 mM, and 0.0846 mM. This shows that the antioxidant activity of 4,4’-dinitrodibenzalacetone compound (IC = 1.6 mM) is greater than 50 dibenzalacetone compound (IC = 66 mM) due to the addition of two nitro groups. The antioxidant activity 50 possessed by curcumin is higher than the synthesized compound. The antioxidant potential of 4,4'-dinitro- dibenzalacetone against vitamin C is 5.28%. Keywords: Claisen-Schmidt condensation, 4,4’-dinitrodibenzalacetone, antioxidant, DPP. *Corresponding author: Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jl. Raya Kalisari Selatan No. 1 Surabaya, e-mail: budiatitutuk@gmail.com JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE I VOLUME 8 I NUMBER 2 I OKTOBER 2021 62 J PHARM SCI & PRACT, 2021, 8(2): 62 - 68 PENDAHULUAN melihat pengaruh gugus 4-NO menggunakan 2 Antioksidan dapat diartikan sebagai metode DPPH. senyawa yang dapat menangkal atau meredam Oleh karenanya senyawa 1b hasil sintesis dampak negatif dari radikal bebas (Sugiharto et akan diuji aktivitas antioksidan dengan al., 2012). Berdasarkan sumbernya, antioksidan menggunakan metode DPPH (α,α-diphenyl-β- dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu picrylhydrazyl). Prinsip dasar dari pengujian antioksidan enzimatik dan antioksidan non- DPPH adalah pengukuran dari resonansi elektron enzimatik. Golongan antioksidan non-enzimatik yang ditangkap dengan spektrometer selama terdiri dari antioksidan alami dan antioksidan bereaksi dengan senyawa antioksidan (Susanto, sintetik (Yuslianti, 2018,). 2019). Sebagai pembanding pada uji antioksidan Kurkumin merupakan salah satu senyawa ini digunakan Kurkumin. golongan polifenol dengan bahan aktif berupa Zingiberaceae yang dapat berperan sebagai METODE PENELITIAN antioksidan untuk mengurangi dampak negatif radikal bebas (Astuti, 2019; Sugiharto et al., Alat 2012). Senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton Timbangan analitis (Sartorius, Germany), merupakan salah satu jenis antioksidan sintetik seperangkat alat kromatografi lapis tipis, Melting yang merupakan analog senyawa Kurkumin, Point Apparatus (Stuart Scientific SMP1, UK), senyawa alami yang mempunyai berbagai Spektrofotometer Inframerah (Shimadzu FTIR- aktivitas farmakologik, juga berkhasiat sebagai 8400S), Multiskan-Go (Thermo Fisher Scientific, antioksidan (Raju et al.,2017). Senyawa golongan USA), Microplate 96-wells (Iwaki, Japan). dibenzalaseton merupakan salah satu analog Kurkumin yang juga menunjukkan aktivitas Bahan antioksidan. Struktur dari 4,4’- Aseton p.a. (SAP Chemicals), 4- dinitrodibenzalaseton terlihat pada Gambar 1. Nitrobenzaldehida p.a.(Merck, Jerman), Propanol p.a. (Mallinckrodt Chemicals, USA), Kurkumin p.a. (Sigma Aldrich, USA), vitamin C p.gg (PT Brataco), Natrium Hidroksida (Mallinckrodt Chemicals, USA), Asam Klorida (Mallinckrodt Chemicals, USA), DPPH (α,α-diphenyl-β- picrylhydrazyl) (Sigma Aldrich, USA) Heksana p.a. (Mallinckrodt Chemicals, USA), Etil Asetat p.a. (Mallinckrodt Chemicals, USA), lempeng Silica Gel 60 F254 (Merck, Jerman). Gambar 1. Struktur 4,4’-dinitrodibenzalaseton. Tahapan Penelitian Terdapat dua tahapan kerja, yaitu tahap Dibenzalaseton dapat dideskripsikan sintesis dan tahap uji antioksidan dari senyawa sebagai penangkap radikal bebas dan memiliki (1a) dan (1b). sifat antioksidan potensial (Rayar et al., 2015). Senyawa Dibenzalaseton dan turunannya dapat Sintesis Senyawa Dibenzalaseton (1a) dan disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen- 4,4’-dinitrodibenzalaseton (1b) Schmidt, yaitu reaksi antara aseton dan Senyawa turunan benzaldehida diambil benzaldehid atau turunannya dengan sebanyak 5 mmol ditambahkan dengan propanol perbandingan 1:2 mEq. Pada penelitian ini akan p.a. (1,25 ml) kemudian ditambahkan dengan disintesis senyawa Dibenzalaseton (senyawa 1a) aseton p.a. sebanyak 0,18 ml (2,5 mmol), diaduk dan 4,4’-dinitrodibenzalaseton (senyawa 1b) sampai semua bahan terlarut. Tambahkan NaOH melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt, 20% sedikit demi sedikit sebanyak 1,25 ml, aduk dengan katalis basa NaOH (Handayani,, et al., selama 1-3 jam pada suhu kamar. Kesempurnaan 2010). antioksidan senyawa golongan reaksi diuji setiap 1 jam secara kromatografi lapis Dibenzalaseton. Uji aktivitas senyawa 1b sebagai tipis (KLT).Tambahkan asam klorida dan cuci antioksidan pernah diteliti oleh Raju et al (2017), dengan aquadest yang telah ditambah dengan es namun hasil penelitian yang dilakukan secara batu. Saring, keringkan dalam oven dan spektrofotometrik kuantitatif menunjukkan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang bahwa senyawa tersebut tidak memiliki aktivitas sesuai. sebagai antioksidan. Secara teori adanya gugus 4- NO menyebabkan bentuk terkonjugasi semakin Uji Kemurnian dan Identifikasi Struktur 2 Senyawa Hasil Sintesis panjang sehingga elektron bebas dapat dengan Uji kemurnian senyawa hasil sintesis mudah terlepas sehingga makin mudah bereaksi berdasarkan data titik leleh dan uji kromatografi dengan radikal bebas. Berdasarkan alasan lapis tipis (klt) menggunakan merupakan 3 fase tersebut, maka dilakukan penelitian untuk dapat JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE I VOLUME 8 I NUMBER 2 I OKTOBER 2021 63 Sintesis dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton dengan Metode DPPH gerak yang memiliki kepolaran berbeda. Sebagai antioksidan dinyatakan sebagai berikut (Jun et pembanding digunakan 4-nitrobenzaldehida al., 2003): untuk KLT senyawa (1b) dan Benzaldehida untuk ( ) KLT senyawa (1a). − X 100 Identifikasi struktur secara spektrofotometer IR dengan metode pelet KBr dan diamati pada panjang gelombang 4000-600 Sedangkan konsentrasi yang dibutuhkan untuk -1 cm . dapat meredam radikal bebas sebanyak 50% disebut dengan nilai IC . Perhitungan nilai IC Uji Aktivitas Antioksidan 50 50 adalah : 50 = + , dimana nilai a dan b didapat Pembuatan Larutan Induk DPPH dari nilai regresi antara konsentrasi senyawa yang DPPH ditimbang sebanyak 150 mg dan digunakan dengan % aktivitas antioksidan yang dilarutkan dengan etanol p.a. sampai tepat 100 ml dihasilkan. sehingga menghasilkan konsentrasi 1500 ppm. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan Panjang Gelombang Terpilih Sintesis turunan Dibenzalaseton Larutan induk DPPH dipipet berturut-turut Pada penelitian ini diperoleh hasil sintesis sebanyak 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, dan 22 µl berupa padatan. Senyawa (1a) serbuk berwarna kemudian ditentukan absorbansi yang mendekati kuning pusat sedangkan senyawa (1b) berwarna nilai 1. coklat seperti tampak pada Gambar 2. Pembacaan blanko positif dilakukan dengan cara memipet etanol sebanyak 150 µl ditambah dengan larutan induk DPPH konsentrasi terpilih. Pada penelitian ini, larutan 4,4’-dinitrodibenzalaseton berwarna merah coklat sehngga tidak bisa teramati pada 518 nm yang merupakan panjang gelombang DPPH. Karena itu pengamatan dilakukan pada tiga panjang gelombang (518 ± 10)nm yaitu 508 nm, 518 nm, dan 528 nm. Cara perhitungan absorbansi menggunakan tiga panjang gelombang adalah sebagai berikut (Irwan, 2016) : (1a) : 518 − 508 + 528 = ΔA 2 Pengukuran Absorbansi Sampel dan Pembanding Senyawa (1a) dan senyawa (1b) diuji dengan konsentrasi awal berturut-turut 26000 ppm, dan 5000 ppm. Kemudian keduanya diencerkan berderet sebanyak 7x. Pembanding yang digunakan adalah Kurkumin; sedangkan Vitamin C dipakai untuk validasi metode uji antioksidan. Kurkumin dan vitamin C dibuat dengan (1b) konsentrasi berturut-turut 500 ppm dan 100 Gambar 2. Senyawa Dibenzalaseton (1a) dan ppm, kemudian diencerkan berderet sebanyak 7 4,4’-dinitrodibenzalaseton (1b). kali. Masing-masing konsentrasi baik senyawa Senyawa Dibenzalaseton (1a) hasil sintesis maupun pembanding dipipet Senyawa dibenzalaseton yang terbentuk sebanyak 150 µl ke dalam microplate dan dari hasil sintesis berupa serbuk padatan ditambahkan larutan induk DPPH dengan volume berwarna kuning pucat dan berbau khas; dengan terpilih. Setelah itu diinkubasi selama 30 menit di rata-rata rendemen sebesar 92,3 ± 4,83 %. tempat gelap lalu dilakukan pembacaan serapan Berdasarkan hasil pengujian titik leleh didapat (absorbansi) dengan menggunakan 3 panjang hasil rata-rata rentang titik leleh yaitu 107 - gelombang yaitu 508 nm, 518 nm, dan 528 nm. O 109 C. Penentuan Nilai IC Hasil eluasi dengan 3 fase gerak berbeda 50 memberikan noda tunggal dengan Rf berbeda dari Kemampuan yang dimiliki oleh suatu zat senyawa awal. Harga Rf tersebut adalah Rf = 0,40 dalam meredam radikal bebas disebut sebagai (heksana: etil asetat = 19:1); Rf = 0,67 (heksana : aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam satuan persen. Perhitungan persen aktivitas JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE I VOLUME 8 I NUMBER 2 I OKTOBER 2021 64 J PHARM SCI & PRACT, 2021, 8(2): 62 - 68 2 etil asetat (17:5, v/v); dan Rf = 0,74 (heksana : etil adanya ikatan C-H sp aromatis yang muncul asetat (17:8, v/v). pada bilangan gelombang 3082 cm-1 dan adanya Spektrum IR senyawa (3a) yang dibuat ikatan C=C aromatis yang muncul pada bilangan -1 dengan metode pellet KBr menunjukkan adanya gelombang 1629 dan 1458 cm . Gugus nitro (NO ) 2 gugus benziliden yaitu ikatan C=C (1591 dan 1447 dibuktikan dengan munculnya spektrum -1 -1 cm ) dan C -H (3052 cm ) cincin benzena; C=O inframerah pada bilangan gelombang 1347 dan sp2 -1 -1 (keton α,β-tak jenuh) (1651 cm ). 1519 cm . Sintesis turunan dibenzalaseton Senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton (1b) berlangsung melalui reaksi kondensasi Claisen- Senyawa 4,4’-dinitrodibenzalaseton berupa Schmidt yang terdiri dari 3 tahapan reaksi yaitu padatan berwarna coklat, tidak berbau, larut pembentukan ion enolat, adisi nukleofilik dalam aseton; asam asetat glasial; dan DMSO, terhadap gugus karbonil yang dilanjutkan dengan sedikit larut dalam etanol; metanol; dan anhidrida reaksi eliminasi. Mekanisme reaksinya terlihat asetat, tidak larut dalam air; kloroform; eter; dan pada Gambar 4. etil asetat. Persentase rendemen hasil sintesis Adanya substituen 4-NO memperlambat 2 adalah 96,70 ± 1,88%). terjadinya reaksi adisi nikleofilik pada karbonil. Hasil eluasi dengan 3 fase gerak berbeda Hal ini disebabkan gugus 4-NO akan 2 menunjukkan noda tunggal, masing-masing menurunkan rapatan elektron pada cincin dengan Rf = 0,53 (aseton : heksana (1,5:3,5, v/v); benzena melalui resonansi sehingga mempersulit Rf = 0,60 (aseton : heksana (2:3, v/v), dan Rf = terjadinya polarisasi gugus C=O. Akibatnya ion 0,97 (aseton : etil asetat (2:3, v/v). enolat sebagai nukleofil juga lebih lambat Identifikasi inframerah senyawa 4,4’- menyerang gugus C=O (McMurry, 2016) . dinitrodibenzalaseton ditunjukkan pada Gambar Hal ini bisa teramati berdasarkan lama 3. Spektrum IR senyawa (1b) yang dibuat dengan reaksi yang dilakukan pada penelitian ini; pada metode pellet KBr menunjukkan adanya ikatan sintesis (1a) memerlukan waktu pengadukan 1 jam -1 C=C benzena (1605 dan 1458 cm ) dan C -H sedangkan sintesis (1b) harus diaduk selama 3 sp2 -1 (3082 cm ) aromatis; C=O keton terkonjugasi jam dengan persen hasil sintesis tidak jauh - - (1651 cm1), bensena tersubstitusi trans (852 cm berbeda. 1 -1 ); N=C-H imina (2985 cm ) serta adanya gugus NO (1347 dan 1519 cm-1). Uji Aktivitas Antioksidan 2 Uji aktivitas antioksidan diawali dengan penentuan panjang gelombang DPPH yang 75.0 terpilih; yaitu pada 518 nm dengan absorbansi 70 terpilih sebesar 1,1528 pada pemipetan 14 µl. 1013,69 65 2295,68 1458,68 755,67 543,68 Pembacaan blanko positif dilakukan dengan 2454,66 987,68 742,67 480,69 1686,64 1412,67 1189,65 833,65 656,69 60 1560,65 1178,65 702,63 menggunakan tiga panjang gelombang yaitu 508 2965,60 1109,64 852,60 647,69 2856,61 1648,59 630,69 nm, 518 nm, dan 528 nm karena senyawa hasil 55 3109,57 1629,59 %T 3082,58 3746,54 sintesis merupakan senyawa yang berwarna dan 50 2935,60 1604,53 dapat memberikan serapan pada panjang 45 1519,48 gelombang 518 nm yang akan mempengaruhi 40 3460,43 hasil pembacaan. 1347,39 35.0 Senyawa uji (senyawa (1a), senyawa (1b), 4000.0 3000 2000 1500 1000 450.0 cm-1 kurkumin dan vitamin C) hasil pengenceran sesuai prosedur kerja diuji aktivitas Gambar 3. Spektrum inframerah senyawa antioksidannya dengan penambahan DPPH. Dari 4,4’-dinitrodibenzalaseton. delapan konsentrasi dipilih 4 konsentrasi agar persamaan garis mendekati linier. Dilakukan tiga Perbedaan antara senyawa hasil sintesis kali replikasi dan nilai IC50 untuk masing-masing dengan senyawa awal ditunjukkan dengan adanya replikasi I, II, dan III, kemudian ditentukan nilai gugus keton α,β-tak-jenuh pada senyawa hasil rata-ratanya. Grafik konsentrasi vs % aktivitas sintesis sedangkan senyawa 4-nitrobenzaldehida antioksidan dari ke-empat senyawa uji dapat tidak memiliki gugus keton α,β-tak-jenuh dilihat pada Gambar 5a-d. Berdasarkan melainkan memiliki ikatan C-H yang merupakan persamaan garis dapat ditentukan nilai IC50. Dari tanda spesifik adanya gugus aldehid. Gugus keton persamaan garis tersebut, ditentukan nilai IC (C=O) ditunjukkan dengan munculnya spektrum 50 -1 senyawa uji seperti yang tercantum pada Tabel 1. inframerah pada bilangan gelombang 1604 cm . Vitamin C digunakan sebagai pembanding Perbedaan juga ditunjukkan dengan adanya untuk mengetahui metode DPPH yang digunakan ikatan C=C (alkena) yang dimiliki oleh senyawa telah valid dan dapat diterapkan dalam penentuan hasil yang ditunjukkan dengan munculnya aktivitas antioksidan senyawa hasil sintesis. Lung spektrum inframerah pada bilangan gelombang dan Destiani (2017) yang telah melakukan review 1648 cm-1. Adanya gugus fenil dibuktikan dengan artikel mengenai uji aktivitas antioksidan vitamin JOURNAL OF PHARMACY SCIENCE AND PRACTICE I VOLUME 8 I NUMBER 2 I OKTOBER 2021 65
no reviews yet
Please Login to review.