Authentication
164x Tipe PDF Ukuran file 0.16 MB Source: www.e-campus.fkip.unja.ac.id
ANALISIS MINAT BELAJAR BIOLOGI PADA RUMPUN LINTAS MINAT BERDASARKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Christin Panjaitan Universitas Jambi c_ulipanjaitan@yahoo.co.id Abstrak. Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukkan kompetensi serta karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar biologi pada rumpun lintas minat berdasarkan implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas x sma Negeri 5 Kota Jambi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat belajar biologi siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat belajar biologi dengan rata-rata persentase 74.54% termasuk dalam kategori tinggi. Minat belajar biologi terdiri dari kesukaan sebesar 77.76% (kategori tinggi), ketertarikan sebesar 73.53%% (kategori tinggi),perhatian sebesar 75.54% (kategori tinggi) dan keterlibatan sebesar 71.33% (kategori tinggi). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar biologi pada siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran biologi. Saran, Perlunya perhatian kepala sekolah terhadap siswa lintas minat, agar siswa lintas minat bebas memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya. Kata Kunci: Minat belajar, Implementasi kurikulum 2013 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2010:3). Dunia pendidikan tidaklah sebatas mengetahui ilmu dan memahaminya, akan tetapi dalam dunia pendidikan sangat berhubungan dengan dunia luar yang nyata. Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2013:7). Penyelenggaraan pendidikan dalam satuan pendidikan di SMA selama ini (sebelum kurikulum 2013) terdapat program penjurusan peserta didik, bagi peserta didik SMA dilaksanakan di kelas XI. Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum 2013, istilah yang muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan tidak sebatas pemilihan dan penetapan saja, namun juga termasuk adanya langkah lanjut yaitu pendampingan, pengembangan, penyaluran, evaluasi dan tindak lanjut. Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu Budaya dan Bahasa (IBBU). Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan dan lintas minat mana yang akan dimasuki. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya. Minat belajar tinggi ditunjukkan dengan perasaan senang yang mendalam terhadap peminatan tertentu (mata pelajaran, bidang studi keahlian, program studi keahlian, kompetensi keahlian) berkontribusi positif terhadap proses dan hasil belajar. Peserta didik merasa senang, antusias, tidak merasa cepat lelah,sungguh-sungguh dalam mengikuti 2 pembelajaran di sekolah maupun aktivitas belajar di rumah disebabkan memiliki minat yang tinggi terhadap apa yang dipelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui minat belajar biologi pada rumpun lintas minat berdasarkan Implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas X SMA 5 Negeri Kota Jambi . METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah deskritif dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat- sifat populasi atau daerah tertentu.(Zuriah, 2009:47). Tujuan penelitian deskritif yaitu untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karateristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat (Sukardi, 2011:157). Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa lintas minat biologi kelas X IIS di SMA N 5 Kota Jambi, jumlah siswa sebanyak 219 siswa kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Sementara teknik pengambilan sampel untuk keseluruhan siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi yang dengan teknik sampel random yang proporsional. Menurut Arikunto (1987:122) jika subjeknya besar dapat diambil antara 25-30%. Berdasarkan hal tersebut maka jumlah sampel diambil 25% dari jumlah populasi, sehingga jumlah sampel yang diperlukan adalah 25% x 219 = 54 orang siswa. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari jawaban angket siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Data sekunder diperoleh penulis melalui lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data yang didapat dari penelitian dan dianalisis secara deskritif. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui minat belajar biologi pada siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi. 1. Analisis angket dan observasi Menurut Anas (2009:43) persentase analisis minat belajar biologi siswa lintas minat kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi sebagai berikut: 3 P = x 100% Keterangan: P = Persentase analisis minat belajar biologi F = Skor jawaban responden N = Skor total maksimum Menurut Riduwan (2011:89) kategori pengukuran (kriteria penafsiran) angket sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria penafsiran angket No Persentase(%) Kategori 1 81-100 Sangat Tinggi 2 61-80 Tinggi 3 41-60 Sedang 4 21-40 Rendah 5 0-20 Sangat Rendah 2. Analisis wawancara Menurut Narbuko (2009:83) wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Hasil wawancara dalam lisan akan diubah menjadi tulisan, dan selanjutnya menganalisis hasil wawancara tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil angket dari siswa lintas minat biologi kelas X IIS SMA Negeri 5 Kota Jambi diperoleh data distribusi frekuensi angket mengenai minat belajar biologi pada rumpun lintas minat adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi rata-rata keseluruhan indikator angket minat belajar biologi pada rumpun lintas minat pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi No Indikator minat belajar biologi Jumlah butir Persentase (%) Kategori urut pernyataan 1 Kesukaan 5 77.76 Tinggi 4
no reviews yet
Please Login to review.