Authentication
510x Tipe PDF Ukuran file 0.06 MB Source: sawitwatch.or.id
Budidaya Padi Gogo
Karya : Adhi Surya Perdana
Mahasiswa Swadaya Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM
BUDIDAYA PADI GOGO
I. PENDAHULUAN
A. Sejarah Singkat
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari
dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa
penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan
gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India,
beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.
B. Jenis Tanaman
Klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp.
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies yaitu Indica
(padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe
yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang
memerlukan penggenangan. Varietas padi gogo lokal yang berasal dari Kalimantan yang masih
diminati oleh petani karena daya adaptifnya yang baik antara lain : varietas Buyung, Cantik,
Katumping, Sabai dan Sasak Jalan. Demikian pula di Sumatera varietas lokal seperti Arias,
Simaritik, Napa, Jangkong, Klemas, Gando, Seratus Malam, dll. Varietas-varietas lokal
umumnya selain berumur panjang, potensi hasilnya rendah sekitar 2 ton GKG/ha. Namun
kelebihannya varietas lokal mempunyai rasa enak yang sesuai dengan etnis daerah setempat.
Selain itu varietas lokal toleran terhadap keadaan lahan yang marjinal, tahan terhadap beberapa
jenis hama dan penyakit, memerlukan masukan (pupuk dan pestisida) yang rendah, serta
pemeliharaan mudah dan sederhana.
Varietas unggul padi gogo telah dilepas sejak tahun 1960-1994. Varietas Danau Atas, Danau
Tempe dan Laut Tawar merupakan varietas yang cocok dibudidayakan pada lahan podsolik
merah kuning. Varietas Gajah Mungkur dan Kalimutu yang dilepas tahun 1994 cocok
dikembangkan pada lahan-lahan kering yang tersebar di kawasan Nusa Tenggara.
C. Manfaat Tanaman
Beras merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan Negara Asia. Negara-
negara lain seperti di benua Eropa, Australia dan Amerika mengkonsumsi beras dalam jumlah
yang jauh lebih kecil daripada negara Asia. Selain itu jerami padi dapat digunakan sebagai
penutup tanah pada suatu usaha tani.
D. Sentra Penanaman
Pusat penanaman padi di Indonesia adalah Pulau Jawa (Karawang, Cianjur), Bali, Madura,
Sulawesi, dan akhir-akhir ini Kalimantan. Pada tahun 1992 luas panen padi mencapai 10.869.000
ha dengan rata-rata hasil 4,35 ton/ha/tahun. Produksi padi nasional adalah 47.293.000 ton. Pada
tahun itu hampir 22,5 % produksi padi nasional dipasok dari Jawa Barat. Dengan adanya krisis
ekonomi, sentra padi Jawa Barat seperti Karawang dan Cianjur mengalami penurunan produksi
yang berarti. Produksi padi nasional sampai Desember 1997 adalah 46.591.874 ton yang meliputi
area panen 9.881.764 ha. Karena pemeliharaan yang kurang intensif, hasil padi gogo hanya 1-3
ton/ha, sedangkan dengan kultur teknis yang baik hasil padi sawah mencapai 6-7 ton/ha.
E. Syarat Pertumbuhan
Pada dasarnya dalam budidaya tanaman, pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat
dipengaruhi oleh faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang paling penting
adalah tanah dan iklim serta interaksi kedua faktor tersebut. Tanaman padi gogo dapat tumbuh
pada berbagai agroekologi dan jenis tanah. Sedangkan persyaratan utama untuk tanaman padi
gogo adalah kondisi tanah dan iklim yang sesuai. Faktor iklim terutama curah hujan merupakan
faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya padi gogo. Hal ini disebabkan kebutuhan
air untuk padi gogo hanya mengandalkan curah hujan.
1. Iklim
Padi gogo memerlukan air sepanjang pertumbuhannya dan kebutuhan air tersebut hanya
mengandalkan curah hujan. Tanaman dapat tumbuh pada derah mulai dari daratan rendah sampai
0 0
daratan tinggi. Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45 LU sampai 45 LS dengan cuaca
panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik
adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat
ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air
irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah prduksi dapat menurun karena
penyerbukankurang intensif. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan
temperature 22-27 derajat C sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperature
19-230C.
Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan. Di Indonesia memiliki
2
panjang radiasi matahari ± 12 jam sehari dengan intensitas radiasi 350 cal/cm /hari pada musim
penghujan. Intensitas radiasi ini tergolong rendah jika dibandinkan dengan daerah sub tropis
2
yang dapat mencapai 550 cal/cm /hari. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan
tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan tanaman.
2. Tanah
Padi gogo harus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis tanah tidak begitu
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo. Sedangkan yang lebih berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil adalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain
kesuburannya. Untuk pertumbuhan tanaman yang baik diperlukan keseimbangan perbandingan
penyusun tanah yaitu 45% bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian air, dan 25% bagian
udara, pada lapisan tanah setebal 0 – 30 cm.
Struktur tanah yang cocok untuk tanaman padi gogo ialah struktur tanah yang remah. Tanah
yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus, berlempung halus sampai tanah
kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada
harus < 50%. Keasaman (pH) tanah bervariasi dari 5,5 sampai 8,0. Pada pH tanah yang lebih
rendah pada umumnya dijumpai gangguan kekahatan unsur P, keracunan Fe dan Al. sedangkan
bila pH lebih besar dari 8,0 dapat mengalami kekahatan Zn.
II. TEKNIK BUDIDAYA
A. Pemilihan Varietas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan varietas padi gogo untuk diusahakan di suatu
daerah antara lain adalah;
1. Kesesuaiannya terhadap lingkungan tumbuh (ketinggian tempat, iklim),
2. Umur tanaman yang erat kaitannya dengan curah hujan yang ada dan pola tanam,
3. Ketahanan terhadap hama dan penyakit,
4. Produktivitas.
Sedangkan syarat benih yang baik:
a) Tidak mengandung gabah hampa, potongan jerami, kerikil, tanah dan hama gudang.
b) Warna gabah sesuai aslinya dan cerah.
c) Bentuk gabah tidak berubah dan sesuai aslinya.
d) Daya perkecambahan >80%.
B. Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah untuk pertanaman padi gogo dimulai sebelum atau menjelang musim
penghujan. Pengolahan tanah dilakukan sesuai kondisi lahan. Pada prinsipnya pengolahan tanah
dilakukan untuk menciptakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman, yaitu
menciptakan keseimbangan antara padatan, aerasi dan kelembaban tanah. Ada lahan yang perlu
pengolahan tanah sedikit (minimum tillage) atau bahkan tidak perlu pengolahan tanah (zerro
tillage) seperti tanah podzolik merah Kuning di Sumatra yang memiliki tingkat kemiringan >
10%. Karena jika dilakukan pengolahan tanah justru akan merugikan disamping menambah
biaya juga menyebabkan tanah lebih peka terhadap erosi sehingga kesuburannya menurun.
Demikian pula hasil padi yang diperoleh antara sistem olah tanah sempurna dengan oleh tanah
minimum tidak berbeda nyata, sehingga sistem olah tanah minimum lebih ekonomis. Cara
pengolahan tanah adalah sebagai berikut:
1. Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput sambil memperbaiki pematang dan
saluran drainase.
2. Tanah dibajak dua kali pada kedalaman 25-30 cm, tanah dibalik.
3. Pemupukan organik diberikan pada waktu pembajakan yang kedua sebanyak 20 ton/ha.
4. Untuk menghaluskan tanah, tanah digaru lalu diratakan.
5. Tanah dibiarkan sampai hujan turun.
Dalam budidaya tanpa olah tanah untuk mengendalikan gulma digunakan herbisida. Sebelum
aplikasi herbisida dilakukan, gulma (terutama alang-alang) direbahkan atau dibakar terlebih
dahulu, setelah tumbuh sekitar 60 cm (tidak sedang berbunga) baru diadakan penyemprotan.
Takaran herbisida jenis Roundup antara 5-6 l/ha dengan pelarut air antara 200-800 l/ha.
C. Waktu tanam
Penaman yang baik dilakukan setelah terdapat 1 – 2 kali hujan, awal musim penghujan (Oktober
– Nopember). Bahkan ada petani yang telah menebar benih pagi gogo sebelum hujan turun atau
yang lebih dikenal dengan sistem Sawur tinggal. Sistem tanam sawur tinggal dapat dianjurkan
pada daerah-daerah yang memiliki curah hujan sedikit (bulan basah antara 3 – 4 bulan) per tahun
dan sulit mendapatkan tenaga kerja.
D. Penanaman
Penanaman padi gogo pada dasarnya dapat dilakukan dengan tiga macam cara yaitu :
1. Cara tanam disebar
Cara tanam ini dilakukan dengan menyebar rata diatas permukaan tanah atau lahan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu. Kebutuhan benih pada cara ini biasanya lebih banyak dibandingkan
no reviews yet
Please Login to review.