Authentication
437x Tipe DOCX Ukuran file 0.08 MB
MODUL PERTAMA
PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Di Susun Oleh:
Erna Multahada, M.Si
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
2010
MR-1.PI/O:Pengantar Psikologi Industri dan Organisasi
1
MODUL PERTAMA
PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah membaca modul ini, Anda akan dapat memahami pengantar
psikologi industri dan organisasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat:
a. Mengetahui dan memahami sejarah dan latar belakang tingkah laku
organisasi
b. Mengetahui dan memahami pengertian dari ilmu psikologi
c. Mengetahui dan memahami pengertian ilmu psikologi industri dan organisasi
d. Mengetahui dan persoalan pokok psikologi industri dan organisasi
3. Pengantar Psikologi Industri
Organisasi adalah alat yang digunakan orang-orang secara individu
maupun kelompok untuk mencapai beberapa tujuan. Organisasi menggabungkan
pengetahuan kolektif, nilai dan visi orang-orang yang secara sadar (dan kadang
tidak sadar) berusaha untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan.
Organisasi juga dapat dikatakan sebagai respon dan alat menciptakan
keuntungan yang memenuhi beberapa kebutuhan manusia. Beberapa organisasi
baru bermuculan ketika beberapa teknologi baru tersedia, sebagai contoh
organisasi perusahaan.
Perusahaan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen manusia,
bahan-bahan mentah dan mesin-mesin. Produktivitas suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh bagaimana interaksi antara ketiga komponen tersebut. Namun
faktor manusianya tetap sebagai penentu terhadap segala produktivitas.
Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak dapat
dibayangkan. Bagaimanapun sederhana ataupun kompleksnya suatu bentuk
usaha, manusia yang menjadi intinya. Karena dalam dunia kerja yang semakin
kompetitif dan memiliki banyak tuntutan, para manajer tidak hanya
MR-1.PI/O:Pengantar Psikologi Industri dan Organisasi
2
mengandalkan keterampilan teknis mereka saja, namun dibutuhkan suatu
keterampilan teknis di dalam menangani orang dengan baik, bagaimana suatu
pemimpin dan manajer mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja
dan memperhatikan fasilitas yang memuaskan bagi konsumen.
Untuk menyikapi tuntutan dan permasalahan yang ada di dalam dunia
industri dan organisasi (perusahaan), saran-saran psikologis sangat dibutuhkan,
guna mendapatkan pemikiran yang semakin realistis dan maju. Karena psikologi
di dalam dunia industri dan organisasi mampu menangani masalah-masalah
manusia dan masalah antar manusia secara profesional.
Komponen:
Perusahaan Mesin-mesin Profuktivitas
Bahan-bahan mentah
Manusia
Pemimpin dan Manajer:
1 Menangani manusia dengan baik
2 Mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja
3 Memperhatikan fasilitas yang bagi konsumen
memuaskan
Saran-saran Psikologis:
Mendapatkan pemikiran yang semakin realistis
dan maju. Karena mampu menangani masalah-
masalah manusia dan masalah antar manusia
secara profesional.
Adapun ruang lingkup psikologi dalam industri dan organisasi meliputi,
studi mengenai tingkah laku tenaga kerja (sebagai komponen) dalam
interaksinya dengan organisasi perusahaan (sistemnya) di mana ia menjadi
anggotanya. Manusia dipelajari berperan sebagai calon tenaga kerja dan tenaga
kerja. Psikologi dalam industri dan organisasi juga mempelajari permaslahan
tingkah laku sebagai komponen di luar sistem organisasi permasalahan yang
berinteraksi dengan sistem perusahaan tersebut. Dalam hal ini manusia di
MR-1.PI/O:Pengantar PsikologiIndustri danOrganisasi
3
pelajari tidak hanya berperan sebagai calon tenaga kerja dan tenaga kerja, tetapi
juga berperan sebagai konsumen.
4. Sejarah dan Latar Belakang Tingkah Laku Organisasi
Tingkah laku manusia pada dasarnya adalah cermin yang paling
sederhana dari motivasi sederhana mereka. Setiap manusia memiliki cita-cita
tentang dirinya sendiri, mau jadi apa dan di mana tempat dia hidup dan bekerja.
Secara keseluruhan, tingkah lakunya dituntun oleh keinginan untuk mewujudkan
diri sendiri sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam suatu organisasi
(industri), misalnya perusahaan dapat menjadi tekanan bagi seseorang bila
keadaan menuntut darinya untuk bertindak berlawanan dengan apa yang
dianggapnya sebagai kepentingan sendiri.
Tingkah laku organisasi sampai pada abad ke-19 (Kartono, 2002) yang
disebut sebagai periode Palaeoteknik (palaio = tua, abad yang banyak
menggunakan unsur batubara, besi dan mesin uap; merupakan periode awal
tumbuhnya industri dengan metode kerja yang tua) sangat memprihatinkan.
Manusia dianggap sebagai “gerigi” bagi mesin industri, tidak ubahnya dengan
sebuah “mur” dari mesin pabrik; atau dianggap sebagai satu “nomor” dalam
sistem perangkatan, dengan mendapatkan gaji sangat minim. Berpuluh-puluh
ribu wanita dan anak di bawah umur diperas tenaganya untuk bekerja di pabrik-
pabrik sebagai buruh tenaga murah dengan mendapatkan perlakuan yang
sangat kejam dan tidak manusiawi. Kaum lemah dieksploitir sampai batas
optimum tanpa rasa belas kasihan.
Kaum buruh dianggap sebagai social animal yang terpaksa dan dipaksa
bekerja, kalau dia tidak mau mati. Pada masa itu harga manusia lebih murah dari
pada mesin-mesin pabrik. Di sisi lain para buruh harus mampu menyesuaikan diri
terhadap tuntutan pabrik dan kondisi dari mesin-mesin kalau mereka ingin tetap
bertahan hidup. Fungsi buruh pada saat itu ialah memproduksi barang. Semakin
banyak dia menghasilkan produk kerja, semakin unggul atributnya. Sedangkan
tujuan utama dari pabrik dan perusahaan ialah memprodusir hasil yang
sebanyak-banyaknya, dengan mengeluarkan ongkos yang seminimal mungkin
tanpa memperhatikan kondisi sosial para buruh.
Pada tahun 1879, Wilhelm Wundt menciptakan suatu laboratorium khusus
untuk penelitian terhadap tingkah laku manusia. Kemudian penelitian-penelitian
MR-1.PI/O:Pengantar Psikologi Industri dan Organisasi
4
no reviews yet
Please Login to review.