Authentication
349x Tipe PDF Ukuran file 0.63 MB Source: staff.ui.ac.id
Solusi Analitis
2 Persamaan-persamaan Diferensial Orde-1
dengan Metode Analitis
2.1. Persamaan Diferensial dengan konfigurasi VARIABEL TERPISAH
a. Bentuk Umum:
y′ = f (x) , f dan g fungsi sembarang.
g(y)
b. Metode dan Tahapan Penyelesaian:
1. Gantikan y′atau gunakan: y′ = dy
dx
2. Susun ulang PD bersangkutan sehingga didapatkan bentuk:
g(y)dy = f (x) dx
3. Integrasikan persamaan di atas, sehingga diperoleh:
∫g(y)dy = ∫f(x)dx
c. Contoh soal:
1. Selesaikan atau cari ‘primitif’ dari: x + yy′ = 0
2. Selesaikan PD orde-1 berikut: x2 y′ − y = 0
3. Cari penyelesaian dari PD berikut: x dy + 3 y = 0
dx
4. Cari penyelesaian PD orde-1 2xy′ + y = 0, dengan harga awal pada
saat x = 2 memiliki y =1
Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 1 dari 28)
d. Penyelesaian soal:
1. Gantikan y′ dengan dy, sehingga PD tersebut dapat ditulis ulang sebagai:
dx
ydy = −x atau ydy = − xdx, sehingga dapat diintegrasikan menjadi
dx
∫ydy = −∫xdx
dan hasilnya adalah
y2 x2
2 = − 2 + C
dengan C adalah tetapan sembarang (arbitrary), dan persamaan di atas dapat
dituliskan sebagai
y2 + x2 = 2C
sebagai persamaan lingkaran yang berpusat di titik (0,0), jika dipenuhi harga
C>0.
2. PD dimaksud dapat ditulis sebagai x2 dy = y, dan dengan penulisan ulang
dx
yang memperhatikan prinsip-prinsip pembagian (pecahan), maka variabel-
variabel dalam PD tersebut dapat terpisahkan sehingga akan diperoleh
persamaan
dy = dx
y x2
bentuk integrasinya dapat dituliskan sebagai
dy = dx
∫ y ∫x2
menghasilkan
Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 2 dari 28)
ln y = −1 + C
x
dan bentuk akhirnya:
y = exp−1 +C = eCe−1/x
x
sebagai persamaan yang mirip dengan persamaan Arrhenius, yang banyak
digunakan dalam pemodelan kinetika reaksi kimia.
3. PD tersebut dapat disusun ulang, sehingga penulisannya menjadi:
dy = −3dx, jika y ≠ 0
y x
dan bentuk integrasinya adalah:
∫dy = −3∫dx
y x
dan hasilnya:
ln y = −3ln x = ln 1
h x 3
dan
y = ±h = K
x3 x3
Dalam hal ini, K merupakan tetapan (konstanta) sembarang (arbitrary), yang
hanya dapat ditentukan harganya berdasarkan nilai atau kondisi awal (initial
condition) dari PD tersebut, yaitu y = y0 pada saat x = x0.
Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 3 dari 28)
4. Bentuk integrasi dari PD tersebut adalah
dy = −1 dx, jika y ≠ 0
∫ y 2 ∫ x
dan hasilnya:
ln y = ln x −1/2 = ln 1
h x
atau
y = K
x
Dengan memperhatikan kondisi awal dari PD tersebut, yaitu pada saat x = 2
harga y =1, akan diperoleh 1= K 2 atau K = 2, sehingga hasil
akhirnya menjadi
y = 2 x
e. Tugas dan soal-soal latihan:
Selesaikan persamaan-persamaan diferensial berikut, sampai didapatkan ‘primitif’-nya
(sesuai dengan yang diberikan):
1. y = −2y, dengan primitif y = K x2
x
2. 3t di − i = 0 , dengan primitif i = K t1/3
dt
3. 3t di + i = 0 , dengan primitif i = K t−1/3 dengan t ≠ 0
′ dt
4. y cosx + y sin x = 0, dengan primitif y = K cosx
2 dθ 2
()
5. 1−t dt + tθ = 0, dengan primitif θ = K 1−t
Lampiran Bab 2-A: Solusi Analitis Persamaan Diferensial Order-1 dengan Metode Analitis (halaman 4 dari 28)
no reviews yet
Please Login to review.