Authentication
725x Tipe PDF Ukuran file 0.03 MB
Sistem Pelaporan dan Buku Besar (General Ledger)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat Oleh:
Yovie Aulia Dinanda
55518110057
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2018
Buku Besar dan Siklus Pelaporannya
Buku besar adalah alat yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan yang tejadi pada
suatu akun yang disebabkan karena adanya transaksi keuangan. Buku ini berisi tentang
perkiraan-perkiraan yang mengikhtisarkan pengaruh adanya transaksi keuangan terhadap
perubahan sejumlah akun seperti aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Dalam sebuah
perusahaan harus memiliki buku besar, karena fungsinya sangat penting. Buku besar
berfungsi untuk meringkas semua data transaksi yang sudah tertulis di dalam jurnal umum.
Selain itu digunakan sebagai alat yang menggolongkan data keuangan, dari yang jumlahnya
besar sampai kecil.
Semua data yang sudah ditulis di jurnal, harus dicatat atau digolongkan lagi dalam buku besar
dan juga sebagai bahan informasi ketika menyusun laporan keuangan. Buku besar terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Buku Besar Umum Buku besar umum adalah buku utama pencatatan transaksi
keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua akun dan merupakan dasar
pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan
informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode
akuntansi tertentu.
2. Buku Besar Pembantu Buku besar pembantu disebut juga sebagai buku tambahan. Buku
pembantu ini disediakan untuk rekening-rekening buku besar yang membutuhkan
perincian, misalnya : piutang dagang, utang dagang dan persediaan barang dagang.
Dari buku pembantu ini dapat disusun daftar mengenai rekening yang bersangkutan
pada setiap tanggal yang dikehendaki (biasanya akhir bulan atau akhir tahun)
Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan
proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan pembuatan laporan yang
merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini berinteraksi dengan siklus lain dan
berbagai pihak, baik eksternal maupun internal.
Dalam siklus buku besar terdapat berbagai informasi dari sumber lain:
1. Informasi mengenai transaksi regular (siklus pendapatan, pengeluaran, sistem produksi,
akuntansi biaya, dan sistem persediaan)
2. Bagian keuangan yaitu transaksi pendanaan dan investasi
3. Departemen anggaran (berupa data anggaran)
4. Kepala departemen keuangan (berupa transaksi penyesuaian)
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai
interpedensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu
sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Input sistem buku besar berasal dari siklus
transaksi. Rangkuman aktivitas transaksi diolah oleh sistem buku besar untuk memperbaharui
akun-akun control besar. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status
sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya tersebut. Sistem pelaporan
keuangan mengkomunikasikan informasi terutama pada pemakai eksternal. Sistem buku besar
dan pelaporan keuangan melakukan pengumpulan data transaksi, mengolah transaksi yang
masuk, menyimpan data transaksi, memelihara pengendalian akuntansi, menghasilkan laporan
keuangan, dan mengklasifikasikan data transaksi dan akun.
Sistem pemrosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi. Dua sistem pemrosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output,
manajemen data dan pengendaliannya. Transaksi secara manual dimulai dari dokumen
sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe
transaksinya.
Tujuan sistem buku besar:
a. Untuk mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akrual
b. Untuk memposting pada rekening yang tepat
c. Untuk menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit
d. Mengakomodasi kebutuhan pembuatan jurnal penyesuaian
e. Untuk menyediakan laporan keuangan yang tepat
Sistem pemrosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi. Dua sistem pemrosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output,
manajemen data dan pengendaliannya sebagai berikut: (Ali, Hapzi. Forum e-Learning 13.
2018).
1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual Transaksi secara manual dimulai dari
dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai
dengan tipe transaksinya.
2. Sistem pemrosesan transaksi berkomputerisasi Sistem pemrosesan transaksi
komputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan sistem pemrosesan
transaksi secara manual.
Sumber data dan input dalam transaksi-transaksi yang akan di posting ke general ledger dapat
di klasifikasikan ke dalam 4 tipe, yaitu:
1. Transaksi eksternal yang bersifat rutin
2. Transaksi internal yang bersifat rutin
3. Transaksi non-rutin
4. Jurnal penyesuaian (adjusting entries).
Transaksi ini terjadi pada akhir periode akuntansi.
Pemrosesan data dalam sistem buku besar dibagi menjadi dua, yakni:
a. Pemrosesan dan transaksi harian Transaksi yang bersifat harian seperti transaksi
penjualan, penerimaan kas, pembelian, dan transaksi pengeluaran kas.
b. Pemrosesan akhir periode Pada akhir periode ada dua jurnal penyesuaian yang perlu
dibuat yaitu jurnal penyesuaian yang bersifat rutin dan jurnal penyesuaian yang bersifat
tidak rutin.
Hasil output dari sistem pemrosesan buku besar berupa informasi yang dapat diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu:
1. Analisis Buku Besar Digunakan untuk alat pengendalian perusahaan.
2. Laporan keuangan Laporan keuangan utama yang dibuat oleh perusahaan ada tiga, yaitu
neraca, laporan laba rugi dan arus kas. Ketiga laporan dibuat pemakai laporan dari pihak
luar perusahaan yang meliputi pemegang saham, kreditur, pemerintah dan analisis
keuangan.
3. Laporan manajerial
Data laporan manajerial berasal dari data yang juga digunakan untuk membuat laporan
keuangan.
Kasus
Setiap perusahaan pasti melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan. Tahap awal
dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan adalah melakukan penjurnalan. Sistem buku
besar umum (General ledger system/GLS) sebagai suatu pusat yang terhubung ke sistem-
sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus transaksi memproses
peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Jurnal
dalam pencatatan terbagi menjadi jurnal umum dan khusus. Tujuan di buatnya jurnal adalah
untuk memudahkan dalam mengelompokan akun-akun transaksi keuangan. Setelah
melakukan penjurnalan, tahap berikutnya adalah mengklasifikasikan akun dalam buku besar.
Buku besar ini sangat membantu bagian keuangan khususnya dalam memudahkan untuk
mengelompokan akun berdasarkan jenisnya dari yang aset yang paling lancar sampai dengan
akun beban. Akun-akun dalam buku besar di golongkan berdasarkan nomor akun, di mulai
dari aset paling lancar dalam perusahaan dan di akhiri dengan beban. Biasanya setiap
perusahaan sudah menetapkan kode tersendiri untuk pengklasifikasian akun. Perusahaan
melakukan pencatatan secara perpetual, dimana hal tersebut berarti pencatatan dilakukan terus
menerus. Transaksi di golongkan berdasarkan jenisnya, misalnya terjadi penjualan secara
kredit, maka akan di jurnal sebagai piutang usaha (debet) dan penjualan (kredit). Biasanya di
buat voucher jurnal berdasarkan transaksi. Sebuah voucher jurnal, dapat digunakan untuk
mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi
jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang dipengaruhi. Lalu transaksi penjualan
tersebut di catat dalam buku besar yang di golongkan dalam akun piutang usaha dengan kode
akun 2 (dua) dan penjualan dengan kode akun 4 (empat). Setelah di lakukan pencatatan di
buku besar, maka bagian keuangan akan mencatat piutang usaha tadi ke dalam buku besar
pembantu hutang piutang. Buku besar pembantu ini di gunakan untuk memudahkan dalam
penggolongan hutang piutang berdasarkan debitur dan kreditur. Dalam hal transaksi penjualan
di atas, maka bagian keuangan akan menginput dalam buku besar pembantu piutang sesuai
dengan nama debitur yang melakukan transaksi. Transaksi yang termasuk di dalamnya adalah
transaksi rutin, jurnal penyusuaian, dan jurnal penutup, semuanya dimasukan ke buku besar
umum dari voucher jurnal. Pada akhir bulan, perusahaan akan melakukan pengecekan untuk
mengetahui saldo kas, piutang, persediaan, hutang dan beban. Bagian keuangan akan
menyusun neraca saldo dan membuat jurnal penyesuaian. Berikutnya bagian keuangan akan
menyusun laporan keuangan. Data untuk menyusun laporan keuangan ini berasal dari
transaksi harian yang sudah di kelompokan berdasarkan akunnya masing-masing. Data
tersebut tentu saja sudah di olah berdasarkan ilmu akuntansi sehingga dapat di jadikan sebagai
dasar penyusunan laporan keuangan. Pada tahap pelaporan, bagian keuangan akan
menjelaskan secara detail kepada pemilik perusahaan mengenai kinerja perusahaan selama
periode bersangkutan. Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal di
tetapkan oleh standar hukum dan profesional. Kebanyakan dari informasi ini ada dalam
bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, dan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh
lembaga yang menerapkan peraturan tersebut. Penerima utama dari informasi laporan
keuangan adalah para pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pemerintah.
no reviews yet
Please Login to review.