Authentication
328x Tipe PDF Ukuran file 0.52 MB Source: dewey.petra.ac.id
2. LANDASAN TEORI
2.1 Produktivitas
Dewasa ini, seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di
bidang konstruksi dan tingginya permintaan konsumen di bidang konstruksi akan
suatu produk membuat para kontraktor berusaha untuk membuat kualitas yang
cukup baik serta dapat menyelesaikan dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Hal ini membuat tuntutan bagi terciptanya suatu manajemen proyek secara baik
dan efektif sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Salah satu tolak ukur yang sering
digunakan untuk menggambarkan keberhasilan dalam manajemen suatu proyek
adalah produktivitas (Olomolaiye, 1998).
th
Produktivitas memiliki banyak arti. Concise Oxford Dictionary (9
edition) mendefinisikan produktivitas sebagai kemampuan untuk memproduksi,
keadaan produktif, keefektifan dalam mengusahakan produktivitas khususnya di
area industri. Yang terpenting dari definisi produktivitas adalah konsep-konsep
sebagai berikut (Olomolaiye et al, 1998 dalam Wibowo & Prasetya, 2004):
1. Capacity to produce (kemampuan untuk memproduksi), yaitu kekuatan
atau kemampuan di balik produksi itu sendiri.
2. Effectiveness of productive effort (keefektifan dalam mengusahakan
produksi), sebagai ukuran baik buruknya penggunaan sumber daya.
3. Production per unit of effort (produksi per- unit dari tiap usaha), untuk
mengukur output dari faktor produksi dengan mengacu pada 1 periode
waktu yang sudah ditetapkan.
Produktivitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai hasil yang
diperoleh dari suatu pekerjaan dibagi dengan seluruh alokasi sumber daya yang
digunakan untuk mencapai hasil tersebut (input). Secara lebih mendetail, berikut
merupakan beberapa definisi dari produktivitas yang dikutip dari berbagai
sumber:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produktivitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan sesuatu; daya produksi; keproduktifan.
2. Produktivitas merupakan perbandingan total output berupa barang maupun
jasa pada waktu tertentu dibagi dengan total input-nya yang antara lain
4
Universitas Kristen Petra
bisa berupa: man-power, manajemen, material, modal, dan mesin yang
dimiliki (Olomolaiye, 1998).
3. Produktivitas ialah tingkat kecepatan dalam melakukkan suatu kegiatan
produksi (Pilcher, 1992).
4. Menurut makalah dari “Integraph” dengan judul “Factors Affecting
Construction Labor Productivity”, produktivitas didefinisikan sebagai
perbandingan dari hasil atau keluaran dari suatu kegiatan produksi dibagi
dengan semua masukan yang diperlukan untuk memproduksi keluaran
tersebut.
Produktivitas adalah kemampuan berproduksi pekerja dalam
menyelesaikan kuantitas pekerjaan yang ditetapkan dan menentukan keberhasilan
pelaksanaan proyek. Secara umum produktivitas adalah perbandingan antara hasil
kegiatan (output) dan masukan (input) (Pilcher, 1992 dalam Wibowo & Prasetya,
2004). Salah satu masukan (input) sebagai faktor produktis selain mesin, bahan
baku, energi adalah pekerja (Umar, 2004). Produktivitas pekerja menjadi fokus
utama produktivitas dalam industri konstruksi karena pekerja adalah sumber daya
yang memberikan pengaruh terbesar pada manajemen (Savindo, 1984 dan
Soetanto,1998).
2.2 Konstruksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konstruksi adalah susunan
(model, tata letak) suatu bangunan. Konstruksi berkaitan erat dengan proyek
konstruksi, dimana proyek konstruksi dapat diartikan sebagai proyek yang
melibatkan banyak pihak dan terjadi banyak proses yang kompleks, sehingga
setiap proyek memiliki keunikan (Santoso, 2004). Menurut Pusat Bahasa (2005),
Konstuksi dapat juga diartikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Pada umumnya, kegiatan konstruksi
diawasi oleh manajer proyek, insinyur design, atau asisten proyek. Adapun orang
atau badan yang membiayai, merencanakan, dan melaksanakan bangunan tersebut
disebut sebagai unsur pelaksanaan proyek konstruksi, yaitu pemilik, konsultan
perencana, kontraktor atau pemborong, dan konsultan pengawas (Ervianto, 2005).
Orang atau badan yang berhubungan dengan proyek konstruksi tersebut bisa
5
Universitas Kristen Petra
dikatakan sebagai manajemen proyek konstruksi, dimana manajemen proyek
konstruksi adalah suatu cara atau metode untuk mencapai suatu hasil dalam
bentuk bangunan atau infrasturktur yang dibatasi oleh waktu dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksaan, dan pengawasan. Menurut D.I Clelant
dan W.R King (1987), proyek adalah gabungan dari berbagai sumber daya, yang
dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk suatu sasaran tertentu.
Kegiatan atau tugas yang dilakukan pada proyek berupa pembangunan atau
perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian,
pengembangan. Dari pengertian diatas, maka proyek merupakan kegiatan yang
bersifat sementara, tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal
dan waktu akhir, sumber daya terbatas atau tertentu yang dimaksudkan untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sebagaimana layaknya pelayanan jasa,
ketentuan mengenai biaya, mutu, dan waktu penyelesaian konstruksi sudah diikat
dalam kontrak dan ditetapkan sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai
(Dipohusodo, 1996).
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja dalam
Bidang Konstruksi
Dalam beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, terdapat faktor-
faktor produktivitas pekerja konstruksi dibagi menjadi 4 kelompok besar.
Kelompok-kelompok ini dapat dilihat pada Tabel 2.1 yang dibagi menjadi faktor
tenik, faktor manusia, faktor manajemen, dan faktor luar (Hafez et al., 2014).
Dalam berbagai kelompok ini salah satu kelompok faktor yang mewakili adalah
faktor manajemen. Faktor manajemen sendiri terdiri dari banyak aspek, beberapa
diantaranya adalah pembayaran yang terlambat; pengawasan terhadap tenaga
kerja; kepemimpinan dalam pengarahan tenaga kerja; proporsi kerja yang
diberikan kepada sub-kontraktor; metode konstruksi; jumlah dan komposisi
tenaga kerja, etc (Aziz et al., 2014). Metode konstruksi adalah teknik konstruksi
yang digunakan kontraktor untuk menyelesaikan sebuah proyek (Henry et al.,
2007).
6
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.1 Tabel Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Pekerja Konstruksi
No VARIABEL JURNAL
1 2 3 4
1 Indikator Faktor Teknik
1.1 Kelengkapan spesifikasi proyek (gambar, model)
Inspeksi yang dilakukan sebelum melaksanakan
1.2 tahap selanjutnya yang akan diikerjakan
Pengerjaan ulang suatu bagian akibat kesalahan
1.3 kerja
Koordinasi/kerjasama yang baik antara kedua
1.4 belah pihak perencana (arsitek dengan tenaga kerja
teknik)
Kerumitan design yang direncanakan oleh
1.5 perencana
1.6 Perubahan design dari rencana awal
Tata letak penempatan fasilitas-fasilitas dalam
1.7 proyek
Pengaturan akses pekerja dan pendistribusian
1.8 material dalam proyek
Tanggapan para pekerja terhadap arahan yang
1.9 telah diberikan
2 Indikator Faktor Manusia
2.1 Keahlian tenaga kerja
2.2 Pengalaman tenaga kerja
2.3 Motivasi tenaga kerja
2.4 Stamina fisik para tenaga kerja
3 Indikator Faktor Pengendalian
3.1 Pembayaran yang terlambat
3.2 Pengawasan terhadap tenaga kerja
3.3 Kepemimpinan dalam pengarahan tenaga kerja
Proporsi kerja yang diberikan kepada sub-
3.4 kontraktor
3.5 Metode konstruksi
3.6 Jumlah dan komposisi tenaga kerja
3.7 Letak gudang yang tidak sesuai
3.8 Tempat penyimpanan alat dan material
Kecelakaan yang terjadi akibat kurangnya
3.9 keamanan
Jadwal dan harapan yang tinggi kepada performa
3.10 tenaga kerja
3.11 Pelatihan yang dilakukan kepada tenaga kerja
7
Universitas Kristen Petra
no reviews yet
Please Login to review.