Authentication
468x Tipe PDF Ukuran file 0.41 MB
Materi Pembelajaran BAB Jaringan Tumbuhan Kelas XI
Jaringan Tumbuhan
Sebagai salah satu ciptaan Tuhan, tumbuhan memiliki struktur tubuh yang sangat
menakjubkan. Masing-masing bagian tubuh tumbuhan saling bekerja sama untuk
tumbuh dan berkembang. Kemampuan ini ada karena tumbuhan memiliki bagian sel
hidup yang membentuk jaringan. Tubuh tumbuhan tersusun atas pelbagai macam
jaringan. Menurut kemampuan membelahnya, jaringan tumbuhan ada dua macam,
yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
1. Jaringan Meristem
Asal kata meristem adalah meristes, artinya ‘terbelah’, yang berasal dari bahasa
Yunani. Sesuai namanya, sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif
membelah untuk menghasilkan sel baru. Karena itu, tidak salah bila disebut
dengan jaringan embrional. Ciri jaringan meristem antara lain: selnya kecil-kecil,
dinding sel tipis, inti sel besar, dan vakuola kecil. Kemudian, pada jaringan
meristem terdapat sel-sel yang selalu tetap. Sel tetap berfungsi untuk menghasilkan
sel-sel baru di dalam meristem. Sel-sel baru dinamakan inisial atau permulaan.
Sedangkan sel-sel baru yang mengalami spesialisasi dan perkembangan di dalam
jaringan dinamakan derivatif. Sel-sel derivatif merupakan sel pengganti meristem.
Menurut asal pembentuknya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi tiga
macam, yakni promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Promeristem
merupakan jaringan meristem yang sudah ada sejak tumbuhan berfase embrio.
Adapun meristem primer, bisa ditemukan pada tumbuhan dewasa. Meristem
primer terletak pada ujung batang dan ujung akar.
Karena itu, tubuh tumbuhan bisa bertambah tinggi dan panjang. Melalui sifatnya
ini, meristem primer dinamakan juga meristem apikal. Sel meristem primer
berkembang menjadi meristem sekunder. Sebagai contoh, kambium. Kambium
merupakan jaringan yang dimiliki oleh tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae). Kambium terdapat di antara xilem dan floem. Pembelahan sel
kambium ke arah dalam akan membentuk kayu. Sedangkan pembelahan sel
kambium ke arah luar membentuk kulit kayu. Dengan demikian, kambium dapat
mengalami pertumbuhan ke samping. Misalnya saja, batang dan cabang tumbuhan
dikotil yang tumbuh semakin besar. Pertumbuhan kambium membentuk lapisan
kayu yang lebih tebal daripada kulit kayu. Sebab, pertumbuhan kambium ke arah
luar lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kambium ke arah dalam.
1
Sementara itu, selain asal pembentuknya, jaringan meristem juga dikelompokkan
berdasarkan letaknya yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem
lateral. Apakah maksud dari ketiga jenis jaringan ini? Meristem apikal disebut juga
dengan meristem ujung. Meristem apikal terdapat pada ujung akar dan ujung
batang. Saat mengalami pemanjangan, meristem apikal akan menghasilkan tunas
apikal. Tunas apikal berkembang menjadi pelbagai jaringan baru yang membentuk
cabang, daun, dan bunga. Sehingga, pertumbuhan apikal disebut juga
pertumbuhan primer. Sedangkan jaringan yang dihasilkan disebut jaringan
primer. Selain memiliki meristem apikal, jaringan tumbuhan juga memiliki
meristem interkalar. Jaringan meristem interkalar disebut juga meristem antara.
Letak jaringan ini berada di antara jaringan permanen (jaringan dewasa).
Pertumbuhan meristem interkalar akan menghasilkan bunga. Sehingga tidak salah
jika jaringan yang dibentuk oleh meristem ini tergolong dalam jaringan primer.
Meristem interkalar banyak terdapat pada pangkal ruas batang rumput-rumputan
(Graminae). Selanjutnya, bagian jaringan meristem yang lain adalah meristem
lateral. Jaringan meristem ini dinamakan juga meristem samping. Contohnya
meristem lateral pada kambium pembuluh dan kambium gabus. Saat mengalami
pembelahan sel, kambium pembuluh atau kambium gabus pada akar dan batang
akan mengalami proses penebalan (lignifikasi). Akibatnya, akar atau batang akan
semakin besar. Pertumbuhan seperti ini dinamakan pertumbuhan sekunder dan
jaringan yang dihasilkan dinamakan jaringan sekunder. Sebenarnya pertumbuhan
primer dan sekunder tumbuhan terjadi pada waktu yang bersamaan, hanya saja
letak pertumbuhannya berbeda. Oleh karena itu, tumbuhan kayu dapat mengalami
pertumbuhan baik secara apikal maupun lateral secara bersamaan.
2. Jaringan Permanen
Berdasarkan kemampuan membelahnya, tumbuhan memiliki jaringan permanen.
nama lain jaringan permanen adalah jaringan dewasa. Sifat jaringan permanen
yakni non meristematik. Artinya, sel jaringan permanen tidak mampu tumbuh dan
berkembang lagi. Hanya membentuk struktur tubuh tumbuhan dengan fungsi
tertentu saja. Menurut asalnya, jaringan permanen dihasilkan dari diferensiasi dan
spesialisasi sel-sel pada jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk
tubuh tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsinya. Sementara, spesialisasi
adalah pengkhususan sel tumbuhan guna menyokong fungsi sel tertentu. Seperti
halnya jaringan meristem, jaringan permanen tersusun dari pelbagai jenis jaringan.
Penyusun jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.
a. Jaringan Epidermis
Asal kata “epidermis” adalah epi artinya di atas dan derma artinya kulit yang
berasal dari Yunani. Sesuai namanya, jaringan epidermis dalam tubuh
tumbuhan berfungsi sebagai penutup dan pelindung jaringan lainnya, terutama
pada jaringan muda yang masih memungkinkan mengalami perkembangan dan
pertumbuhan. Karena itu, jaringan epidermis terletak pada lapisan terluar akar,
batang, dan daun. Ciri jaringan epidermis antara lain selnya hidup dan
tersusun rapat, tidak memiliki klorofil dan berbentuk balok. Jaringan epidermis
juga mampu melakukan diferensiasi epidermis.
Karena itu, jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki stomata, sel
kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata, spina, dan velamen. Derivat-derivat
ini dapat ditemukan baik pada akar, batang, maupun daun. Stomata (tunggal
disebut stoma) atau mulut daun merupakan pori kecil yang diapit oleh dua sel
penjaga. Di dalam sel penjaga terdapat kloroplas. Kloroplas merupakan bagian
2
epidermis yang berisi klorofil dengan peran sebagai tempat terjadinya proses
fotosintesis. Fungsi stomata adalah sebagai tempat terjadinya respirasi
(pertukaran gas) dan juga transpirasi (proses penguapan air). Salah satu bentuk
diferensiasi epidermis yang lain adalah sel kipas. Sel kipas terdapat pada
epidermis atas daun rumput-rumputan (Gramineae atau Cyperaceae). Sebagai
contoh, sel kipas pada rumput teki dan daun bambu. Sel kipas bentuknya lebih
besar dibanding sel epidermis, dinding sel tipis dan bisa mengempis. Daun
rumput teki, bambu, dan sejenisnya dapat menggulung untuk mengurangi
penguapan. Sel epidermis daun atas juga mengalami diferensiasi. Lapisan
kutikula (senyawa lemak), misalnya, merupakan zat kutin yang mengalami
penebalan, Contohnya daun pohon nangka. Semen-tara lapisan lilin dapat
ditemukan pada epidermis bawah daun. Misalnya saja, lapisan lilin pada daun
pisang. Bentuk diferensiasi epidermis lainnya adalah trikoma (jamak disebut
trikomata). Trikoma ialah bentuk modifikasi sel epidermis yang berupa rambut-
rambut. Trikoma biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah,
maupun biji. Pada sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas. Jumlah
selnya bisa tunggal atau banyak. Ada trikoma yang mempunyai kelenjar
sekretori dan ada juga yang tidak. Trikoma memiliki beragam fungsi, antara lain
mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan, dan membantu
penyerbukan bunga. Trikoma juga berfungsi menyerap air dan garam mineral
dari tanah, misalnya trikoma pada akar. Selain itu, trikoma mampu
meneruskan rangsang dari luar dan membantu penyebaran biji. Kemudian,
bentuk diferensiasi epidermis yang lain adalah duri pada batang atau cabang
tumbuhan. Duri (spina) merupakan modifikasi sel epidermis yang terdapat
pada tumbuhan tertentu. Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis, yakni duri
asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh jaringan di dalam stele batang.
Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas (Bougainvillea). Sedangkan duri
palsu dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang.
Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar. Bila kalian melihat tanaman
anggrek, maka kalian akan menemukan velamen. Velamen merupakan
modifikasi sel epidermis yang terdapat pada akar udara tanaman anggrek.
Epidermis dan akar anggrek disebut epidermis ganda atau multipel
epidermis. Velamen berfungsi sebagai tempat menyimpan air. Berikutnya
adalah sel kersik. Sel kersik merupakan hasil modifikasi sel epidermis pada
batang Graminae. Sel kersik mengandung zat kersik atau silika (SiO2). Batang
tebu adalah tanaman yang banyak mengandung sel ini. Karenanya, permukaan
batang tebu menjadi keras.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim merupakan bentuk lain dari jaringan dewasa. Jaringan
parenkim menyusun tubuh tumbuhan setelah jaringan epidermis. Jaringan
parenkim disebut juga jaringan dasar. Alasannya, jaringan dasar bisa
ditemukan pada semua organ tumbuhan, seperti akar, batang, dan daun.
Pada batang, jaringan dasar ditemukan pada korteks dan empulur batang.
Sedangkan pada daun, jaringan dasar berdiferensiasi menjadi jaringan bunga
karang. Kemudian juga pada selubung berkas pengangkut. Adapun ciri-ciri
jaringan parenkim antara lain ukuran sel besar dan hidup, dinding sel tipis,
banyak terdapat vakuola, sel berbentuk segi enam, dan banyak memiliki ruang
antar sel. Selain itu, jaringan parenkim mampu membelah, baik secara
embrional maupun meristematik. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
terbagi menjadi beberapa jaringan, yaitu parenkim air, parenkim pengangkut,
parenkim penyimpan udara, parenkim asimilasi, parenkim penimbun, dan
parenkim penutup luka. Parenkim air adalah parenkim yang berperan dalam
3
penyimpan air. Sebagai contoh, parenkim air pada tumbuhan kaktus.
Parenkim pengangkut merupakan salah satu jaringan yang menyusun xilem
dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan garam mineral, sedangkan
floem berfungsi mengangkut hasil asimilasi yang kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. Jenis parenkim lainnya adalah parenkim penyimpan udara
(aerenkim). Seperti namanya, fungsi parenkim ini sebagai penyimpan udara
pada ruang antarsel. Contohnya, parenkim penyimpan udara pada tumbuhan
air yang mempunyai ruang antarsel dengan jumlah banyak dan ukuran yang
besar. Jenis berikutnya adalah parenkim asimilasi. Fungsi parenkim asimilasi
adalah tempat pembuatan zat makanan pada proses fotosintesis. Parenkim ini
banyak terdapat pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Selain jenis
parenkim tersebut, ada pula parenkim penimbun. Peran parenkim ini yaitu
menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut berada pada
vakuola. Contohnya umbi, rimpang, dan biji. Sementara itu, jaringan parenkim
penutup luka disebut kambium gabus (felogen). Jaringan ini mampu
beregenerasi menjadi jaring embrional (meristematik) adalah fungsinya.
c. Jaringan Penyokong
Jaringan dewasa juga memiliki jaringan penyokong. Seperti halnya beton pada
bangunan, jaringan penyokong berfungsi menunjang dan memperkokoh bentuk
tumbuhan. Karena itu, jaringan ini disebut juga jaringan mekanik. Selain itu,
jaringan ini juga berfungsi melindungi embrio, melindungi berkas pengangkut,
dan memperkuat jaringan parenkim. Jaringan penyokong memiliki tebal dan
kuat. Sel jaringan ini dapat pula mengalami spesialisasi. Oleh karena itu,
jaringan ini dinamakan pula jaringan penguat. Jaringan penyokong ini terdapat
pada daun, batang, dan biji memiliki. Jaringan penyokong ini terbagi atas dua
jenis jaringan, yakni jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan
kolenkim memiliki sel hidup, dan tak berlignin. Selain itu, selnya mengalami
penebalan. Jaringan banyak terdapat pada organ tumbuhan yang sedang
tumbuh. Bila berbaur dengan sel parenkim, sel jaringan penyokong tampak
lebih tebal. Jaringan kolenkim berfungsi mengokohkan dan menjaga kelenturan
tubuh tumbuhan. Sementara itu, jaringan sklerenkim hanya terdapat pada
organ tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim mati dan dindingnya tebal berlignin.
4
no reviews yet
Please Login to review.