jagomart
digital resources
picture1_Jurnal Penelitian Pdf 45886 | 115179 Id Respon Eksplan Setengah Biji Kedelai Var


 217x       Tipe PDF       Ukuran file 0.91 MB       Source: media.neliti.com


File: Jurnal Penelitian Pdf 45886 | 115179 Id Respon Eksplan Setengah Biji Kedelai Var
jurnal mipa 38 2 2015 102 107 jurnal mipa http journal unnes ac id nju index php jm respon eksplan setengah biji kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap higromisin ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 17 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                               Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 102-107 
                                                                                                     
                                                                                       Jurnal MIPA                                                                                  
                                                                                                     
                                                                       http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM 
                           RESPON EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING 
                           MASAM TERHADAP HIGROMISIN SECARA IN VITRO 
                                                                                                                                                                                   
                                             
                           D Rizania  YU Anggraito, L Herlina 
                            
                           Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia 
                                                                              
                           Info Artikel                         Abstrak
                           _______________________              __________________________________________________________________________________________ 
                           Sejarah Artikel:                     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan konsentrasi optimal higromisin terhadap 
                           Diterima Agustus 2015                pertumbuhan eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam. Penelitian ini dilakukan dengan 
                           Disetujui September 2015             menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 
                           Dipublikasikan Oktober               pertama adalah varietas kedelai (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. 
                           2015                                 Burangrang), faktor kedua adalah konsentrasi higromisin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 
                           _______________________              mg/l).  Data  dianalisis  dengan  Anava  dua  jalan,  bila  signifikan  dilanjutkan  dengan  uji  lanjut 
                           Keywords:                            menggunakan  DMRT (Duncan’s  Multiple  Range  Test).  Hasil  penelitian  menunjukkan  varietas 
                           kedelai var. tahan tanah             kedelai  dan  konsentrasi  higromisin  berpengaruh  sangat  signifikan  pada  jumlah  eksplan  yang 
                           kering masam, Higromisin,            hidup,  jumlah  tunas,  dan  hari  muncul  tunas.  Interaksi  dari  varietas  kedelai  dan  konsentrasi 
                           Secara in vitro                      higromisin  tersebut  juga  berpengaruh  signifikan  pada  semua  parameter.  Konsentrasi  optimal 
                           _____________________________        higromisin yang diperlukan untuk menyeleksi eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam 
                                                                pada parameter jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas yaitu pada 
                                                                konsentrasi 15 mg/l. 
                                                                 
                                                                Abstract
                                                                               
                                                                __________________________________________________________________________________________ 
                                                                This  research  aims  to  determine  the  response  and  optimal  concentration  of  hygromycin  on  the 
                                                                growth of dry acid soil resintant soybean variety explant. This research was used a completely 
                                                                randomized design factorial consisting of two factors. The first factor was soybean variety (var. Ijen, 
                                                                var.  Sinabung,  var.  Argomulyo,  var.  Anjasmoro,  var.  Burangrang),  the  second  factor  is  the 
                                                                concentration of hygromycin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l). Data were analyzed by 
                                                                using two-way ANOVA, followed by significant when using DMRT further test (Duncan's Multiple 
                                                                Range Test).  The  results  showed  soybean  variety  and  concentration  of  hygromycin  significantly 
                                                                effect on the number of live explants, number of shoots, and the emerging shoots. The interaction of 
                                                                soybean varieties and the hygromycin concentration was also a significant effect on all parameters. 
                                                                Optimal concentration of hygromycin required for selection of dry acid soil resistant soybean variety 
                                                                explant on the parameter number living explants, number of shoots, and the emerging shoots was 15 
                                                                mg/l.                                                                                                              
                                                                                                                            © 2015 Universitas Negeri Semarang 
                            Alamat korespondensi:                                                                                                         ISSN 0215-9945 
                           Gedung D6 Lantai 1, Kampus Unnes Sekaran,                                                                                                               
                           Gunungpati, Semarang, 50229  
                           E-mail: aisyahthaf@rocketmail.com 
                            
                            
                                                                                                    102 
                                                                                 
                                        D Rizania, YU Anggraito, L Herlina/ Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 102-107  
                   PENDAHULUAN                                                       Tanaman kedelai yang adaptif pada kondisi 
                                                                              tersebut  adalah  kedelai  toleran  terhadap  lahan 
                          Kebutuhan pangan selalu meningkat sesuai            kering  masam  yang  dapat  diperoleh  melalui 
                   dengan      bertambahnya         penduduk.       Untuk     seleksi.  Seleksi  secara  in  vitro  tanaman  kedelai 
                   memenuhi kebutuhan tersebut, usaha peningkatan             terhadap  sel-sel  transforman  merupakan  faktor 
                   produksi  pangan  menjadi  prioritas  utama  dalam         untuk  keberhasilan  transformasi  genetik.  Seleksi 
                   pembangunan pertanian. Kedelai adalah salah satu           bertujuan untuk memisahkan sel transforman dan 
                   komoditas pangan utama setelah padi dan jagung             sel  non  transforman.  Seleksi  sel-sel  transforman 
                   (Zakaria  2010).  Seiring  dengan  bertambahnya            dilakukan secara in vitro menggunakan antibiotik 
                   jumlah       penduduk         dan       meningkatnya       sebagai agen seleksi (Arencibia et al. 1998).  
                   kesejahteraan         masyarakat,         beragamnya              Seleksi  yang  umum  dilakukan  biasanya 
                   penggunaan kedelai terutama sebagai bahan baku             menggunakan  antibiotik  misalnya  higromisin. 
                   makanan  terus  meningkat  dari  tahun  ke  tahun.         Dalam  proses  transformasi  telah  disisipkan  gen 
                   Produksi  kedelai  sebesar  847,16  ribu  ton,             yang tahan terhadap antibiotik higromisin sebagai 
                   sementara  kebutuhannya  sekitar  1,96  juta  ton          penanda       seleksi.    Eksplan      kedelai     yang 
                   (BPS 2013).                                                tertransformasi  akan  mampu  bertahan  dalam 
                          Secara  nasional,  lahan  rawa  dan  lahan          media  yang  mengandung  antibiotik  higromisin, 
                   kering  sangat  luas.  Dari  total  lahan  sebanyak  58    sedangkan  yang  tidak  tertransformasi  akan 
                   juta  hektar  hanya  sekitar  18%  lahan  pertanian        mengalami kematian. Gen yang umum digunakan 
                   Indonesia  yang  tergolong  subur  (Barus  2013).          dalam  proses  transformasi  adalah  gen  hpt  yang 
                   Semakin  menyempitnya  lahan  pertanian  subur             menyandi  enzim  hygromycin  fosfotransferase. 
                   karena  banyak  digunakan  untuk  pemukiman,               Beberapa vektor ekspresi menggunakan gen hptII 
                   perkantoran, maupun fasilitas umum lainnya perlu           dalam  T-DNAnya  supaya  dapat  menghasilkan 
                   adanya  usaha  peningkatan  produksi  pangan,              enzim  hygromycin  phosphotransferase  seperti 
                   antara  lain  dengan  memanfaatkan  lahan  kering          pC1301H (Mulyaningsih et al. 2010), pCambia1301 
                   masam.                                                     (Liberty et al. 2009), dan pRQ6 (Pardal et al. 2004). 
                          Upaya  pemanfaatan  lahan  kering  masam                   Setiap tanaman mempunyai batas toleransi 
                   umumnya kurang efektif  untuk  tanaman  pangan             yang  berbeda-beda  terhadap  higromisin.  Hal 
                   karena tingkat kesuburannya rendah (Trustinah et           tersebut tergantung pada genotipe eksplan, jenis 
                   al.  2009).  Salah  satu  cara  yang  efektif  adalah      eksplan, dan jenis antibiotik. Penggunaan eksplan 
                   mengembangkan  varietas  toleran  tanah  kering            setengah  biji  yang  dihilangkan  aksis  embrionya 
                   masam. Pemerintah telah berupaya meningkatkan              lebih     efisien    dalam     proses     transformasi 
                   produksi  kedelai  melalui  perluasan  areal  tanam        menggunakan Agrobacterium (Paz et al. 2006).  
                   dan peningkatan produktivitas dengan penerapan                    Informasi  mengenai  konsentrasi  optimal 
                   teknologi tepat guna, diantaranya varietas unggul          ketika tahap seleksi in vitro terutama pada kedelai 
                   berpotensi hasil tinggi (Balitkabi 2008).                  varietas  tahan  tanah  kering  masam  sangat 
                          Perakitan tanaman kedelai dengan varietas           diperlukan.  Berdasarkan  latar  belakang  di  atas, 
                   unggul  dapat  dilakukan  menggunakan  teknik              perlu  dilakukan  penelitian  tentang  bagaimana 
                   kultur jaringan atau kultur in vitro (Slamet 2011).        respon eksplan kedelai varietas tahan tanah kering 
                   Perakitan  tanaman  kedelai  tahan  tanah  kering          masam  terhadap  higromisin,  serta  berapakah 
                   masam dengan rekayasa genetika dapat dilakukan             konsentrasi higromisin yang optimal untuk kedelai 
                   melalui  tranformasi  genetik.  Hal  ini  dapat            varietas tahan tanah kering masam. 
                   ditempuh       dengan       penggunaan         bantuan             
                   Agrobacterium  tumefaciens  dalam  transformasi            METODE PENELITIAN 
                   tanaman        karena      lebih      menguntungkan                
                   dibandingkan dengan metode lain (Arencibia et al.                 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak 
                   1998).     Proses      seleksi    bertujuan      untuk     Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor. 
                   membedakan  eksplan  yang  tertransformasi  dan            Faktor  pertama  adalah  varietas  kedelai  (var. 
                   yang tidak tertransformasi.                                Argomulyo, var. Burangrang, var. Anjasmoro, var. 
                                                                          103 
                                                                                             
                                              D Rizania, YU Anggraito, L Herlina/ Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 102-107  
                      Ijen,   var.     Sinabung),      faktor      kedua      adalah      dipengaruhi  oleh  Cyclin-dependent  kinase,  enzim 
                      konsentrasi higromisin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l,                   yang  berperan  pada  pembelahan  sel.  Percepatan 
                      20 mg/l, 25 mg/l). Unit perlakuan berupa 1 botol                    peralihan       fase-fase      pembelahan          sel    akan 
                      yang ditanam 5 eksplan biji setengah dengan 5 kali                  mempersingkat           waktu        pembelahan         sel-sel 
                      ulangan  pada  setiap  perlakuan.  Data  penelitian                 sehingga mempercepat waktu muncul tunas. 
                      berupa data kuantitatif dengan parameter jumlah                             Berdasarkan  hasil  penelitian  (Tabel  1  dan 
                      eksplan yang hidup, hari muncul tunas, dan jumlah                   Tabel  2),  konsentrasi  15  mg/l  merupakan 
                      tunas. Data kualitatif perubahan warna eksplan di                   konsentrasi  minimal  higromisin  yang  diperlukan 
                      analisis    secara  deskriptif.  Pengambilan  data                  untuk menyeleksi eksplan, akan tetapi adanya efek 
                      dihitung  dari  awal  pertumbuhan  hingga  akhir                    toksis        dari       higromisin          mengakibatkan 
                      penelitian selama 30 hari.                                          pertumbuhan eksplan dan kemunculan tunas pada 
                                                                                          eksplan mengalami penundaan. Hal ini disebabkan 
                      HASIL DAN PEMBAHAN                                                  oleh  kemampuan  sementara  dari  eksplan  untuk 
                                                                                          beradaptasi  terhadap  media  yang  ditambah 
                      Pertumbuhan tunas                                                   higromisin.  Maka  ketika  menghadapi  cekaman 
                              Eksplan  yang  bertahan  hidup  dan  ada                    antibiotik,  eksplan  berusaha  mengatasi  cekaman 
                      pertumbuhan  tunas  disebabkan  karena  adanya                      tersebut       terlebih      dahulu      sehingga       energi 
                      proses  pembelahan  sel.  Proses  pembelahan  sel                   diarahkan untuk proses pemulihan.  
                               
                      Tabel 1. Rerata pengamatan jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas pada tiap 
                      taraf perlakuan.                                              Jumlah        eksplan  Jumlah                 Hari         muncul 
                                      Varietas               Konsentrasi            yang hidup                 tunas              tunas 
                                                                                         a                         a                 a
                                      Argomulyo              0 mg/l                 5,00                       4,0                5,0  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             10 mg/l                4,40                       4,0                6,6  
                                                                                         ab                        bc                cd
                                                             15 mg/l                4,00                       2,2                6,8  
                                                                                         f                         d                 de
                                                             20 mg/l                0,40                       1,2                7,4  
                                                                                         de                        d                 e
                                                             25 mg/l                1,00                       1,2                7,6  
                                                                                         a                         a                 a
                                      Burangrang             0 mg/l                 5.00                       4,2                5,0  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             10 mg/l                5,00                       4,2                6,4  
                                                                                         b                         b                 bc
                                                             15 mg/l                3,40                       2,4                6,4  
                                                                                         ef                        cd                de
                                                             20 mg/l                0,80                       1,6                7,4  
                                                                                         ef                        d                 e
                                                             25 mg/l                0,60                       1,2                7,6  
                                                                                         a                         a                 a
                                      Anjasmoro              0 mg/l                 5,00                       4,0                5,0  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             10 mg/l                4,60                       4,0                6,6  
                                                                                         cd                        bc                bc
                                                             15 mg/l                1,80                       2,2                6,6  
                                                                                         ef                        cd                bc
                                                             20 mg/l                0,80                       1,6                6,6  
                                                                                         ef                        d                 cd
                                                             25 mg/l                0,60                       1,2                6,8  
                                                                                         a                         a                 ab
                                      Ijen                   0 mg/l                 5,00                       4,0                5,8  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             10 mg/l                5,00                       4,0                6,6  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             15 mg/l                4,60                       3,4                6,6  
                                                                                         c                         bc                cd
                                                             20 mg/l                2,00                       2,0                6,8  
                                                                                         cd                        cd                de
                                                             25 mg/l                1,40                       1,4                7,0  
                                                                                         a                         a                 a
                                      Sinabung               0 mg/l                 5,00                       4,0                5,0  
                                                                                         a                         a                 bc
                                                             10 mg/l                5,00                       4,0                6,6  
                                                                                         a                         a                 de
                                                             15 mg/l                4,40                       3,4                7,2  
                                                                                         c                         bc                de
                                                             20 mg/l                2,00                       1,8                7,2  
                                                                                         cd                        cd                e
                                                             25 mg/l                1,40                       1,4                7,6  
                                     Huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan signifikan 
                                                                                      104 
                                                                             
                                      D Rizania, YU Anggraito, L Herlina/ Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 102-107  
                         Tabel 2. Rerata pengamatan perubahan warna eksplan pada tiap taraf perlakuan. 
                         Varietas                                   Konsentrasi higromisin 
                         kedelai          0 mg/l         10 mg/l         15 mg/l        20 mg/l          25 mg/l 
                                                                                                          
                                           
                         Argomulyo         
                                           
                                           
                                                                                                          
                                           
                         Burangrang        
                                           
                                           
                                                                                                          
                                           
                         Anjasmoro                                        
                                           
                                           
                                                                                                          
                                           
                         Ijen                                             
                                           
                                           
                                                                                                          
                                           
                         Sinabung                                         
                                           
                                           
                         Pada  proses  pertumbuhan  eksplan  dan          Perubahan warna eksplan 
                  pembentukan tunas, eksplan membutuhkan energi                  Perubahan warna eksplan merupakan tanda 
                  yang  terkandung  di  dalam  media  pertumbuhan.        kematian  sel,  sehingga  apabila  eksplan  terdapat 
                  Higromisin    di   dalam     media    menyebabkan       pada  konsentrasi  higromisin  yang  tinggi  dari 
                  pertumbuhan       eksplan     terhambat      bahkan     konsentrasi  optimal  maka  eksplan  tidak  mampu 
                  mengalami  kematian  akibat  cekaman  yang              lagi  membentuk  sel-sel  baru.  Kematian  eksplan 
                  berlebih, sehingga eksplan mengalami penurunan          tampak  dengan  terjadinya  pencokelatan  pada 
                  jumlah  tunas.  Selain  itu,  agen  penyeleksi  dapat   seluruh    bagian    eksplan.   Munculnya  warna 
                  juga  menghambat  pertumbuhan  sel-sel  atau            kehitaman  serta  tidak  munculnya  tunas  juga 
                  jaringan transforman, sehingga pertumbuhan atau         merupakan indikator bahwa tanaman mengalami 
                  regenerasinya memerlukan waktu yang lebih lama          kematian.  
                  dibandingkan  kontrol.  Hal  ini  sesuai  dengan               Higromisin         menghambat          proses 
                  penelitian Pardal et al. (2004), bahwa konsentrasi      metabolisme dengan cara mengikat ribosom 80S, 
                  15  mg/l  higromisin  merupakan  konsentrasi            sehingga terjadi kesalahan translasi mRNA (Bashir 
                  optimal yang digunakan untuk menyeleksi eksplan         et al. 2004). Pada tumbuhan, ribosom 80S berada 
                  embrio muda kedelai varietas Wilis.                     di organel kloroplas dan mitokondria. Higromisin 
                                                                          menyebabkan  pertumbuhan  sel-sel  yang  tidak 
                                                                          membawa  gen  ketahanan,  akan  mengalami 
                                                                          kematian  yang  diawali  pada  bagian  yang 
                                                                       105 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal mipa http journal unnes ac id nju index php jm respon eksplan setengah biji kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap higromisin secara in vitro d rizania yu anggraito l herlina jurusan biologi fmipa universitas negeri semarang indonesia info artikel abstrak sejarah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan konsentrasi optimal diterima agustus pertumbuhan dilakukan dengan disetujui september menggunakan rancangan acak lengkap ral pola faktorial yang terdiri dari faktor dipublikasikan oktober pertama adalah var ijen sinabung argomulyo anjasmoro burangrang kedua mg data dianalisis anava dua jalan bila signifikan dilanjutkan uji lanjut keywords dmrt duncan s multiple range test hasil menunjukkan berpengaruh sangat pada jumlah hidup tunas hari muncul interaksi tersebut juga semua parameter diperlukan menyeleksi yaitu abstract this research aims to determine the response and concentration of hygromycin on growth dry acid soil resintant soybean variety explant was used a ...

no reviews yet
Please Login to review.