jagomart
digital resources
picture1_Organisasi Adalah Pdf 44920 | Download Fullpapers Akk60199870a9full


 177x       Filetype PDF       File size 0.34 MB       Source: journal.unair.ac.id


Organisasi Adalah Pdf 44920 | Download Fullpapers Akk60199870a9full

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 17 Aug 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
                                                                                                                                 93
                Peran Human Capital terhadap Kesuksesan Organisasi: Karyawan Adalah Investasi 
                Human Capital Role in The Success of Organization: The Employee is Investation
                NUZULUL KUSUMA PUTRI*
                *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga 
                                                                     ABSTRACT
                      Organization is a bundling of people who shared their vision in achieving a goal. Managing an organization is 
                attempting to manage those people efficiently to achieve the organization goal. For many years, employee just seen 
                as people who work to paid not as people whom work with. This paradigm shifting to new paradigma which tend to 
                make employee as the organization investment. Employee is human who not only technically work but also emotionally 
                engaged to other human in organization. Many practitioners proved that today employee is not only tools but its more 
                than real organization key to be successful.
                Keywords: human capital, organization success
                Correspondence: Nuzulul Kusuma Putri, Kampus C Jalan Mulyorejo, Surabaya. E-mail: putri.nuzulul@yahoo.com
                      Organisasi adalah sebuah kumpulan dari sumber         jangka panjang bagi “kesehatan” organisasi, dan bahwa 
                daya, yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa             manusia atau “human capital” merupakan sumber utama 
                kategori yakni financial resources, physical resources,     dari kedua aset tersebut.
                human resources, organizational knowledge and learning,           Kesuksesan organisasi akan bertambah seiring 
                serta general organization resources. Organisasi yang       kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan 
                sukses adalah organisasi yang dalam jangka panjang          lingkungannya, bergerak dengan cepat dengan tetap 
                secara efektif mampu menyediakan, mengembangkan,            berorientasi pada konsumen, secara berkelanjutan 
                dan mengatur sumber daya serta kemampuannya sebagai         berinovasi sambil tetap memperhatikan efisiensi, serta 
                keuntungan yang kompetitif. Sebuah organisasi dengan        terutama mengoptimalkan talenta dari karyawannya. 
                output yang hebat membutuhkan input yang hebat pula. 
                      Menurut Holbeche (2005), saat ini sedang              Human Capital
                berkembang “knowledge economy”, yakni bahwa faktor                Human capital theory lahir empat dekade yang lalu 
                kunci dalam produksi adalah manusia, dan manusia            oleh Theodore Schultz, Gary Becker dan Jacob Mincer. 
                adalah satu-satunya faktor kesuksesan organisasi yang       Teori ini mendapat perhatian besar dalam penelitian, dan 
                tidak diperdagangkan sebagai komoditas dagang               telah mengalami berbagai perkembangan. Saat ini human 
                organisasi. Di Inggris, hubungan antara praktek manajemen   capital telah menjadi konsep yang familiar, digunakan 
                manusia yang baik dengan kesuksesan organisasi telah        di berbagai debat publik, dan menjadi frase favorit para 
                diperhitungkan dalam siklus manajemen. Selama ini,          politikus yang memiliki perhatian terhadap relevansi 
                pengukuran kinerja organisasi hanya diukur melalui          perkembangan dan diseminasi pengetahuan yang 
                pencapaian finansial padahal pengukuran tersebut tidak      berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup.
                merefleksikan daya saing yang sebenarnya dari organisasi          Nalbantian et al (2004) dalam Armstrong (2006) 
                dan belum mampu meramal kinerja organisasi di masa          mendefinisikan human capital sebagai “Persediaan dari 
                depan.                                                      kumpulan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, 
                      Kingsmill (2003) dalam Holbache (2005) menjelaskan    kreativitas dan atribut pekerja lainnya” dan berpendapat 
                bagaimana sebuah organisasi seharusnya mengukur             bahwa human capital juga mencakup “memberi nilai pada 
                human capital yang dimiliki dan memperhitungkan nilai dari  setiap atribut ini serta menggunakan pengetahuan secara 
                manusianya dalam laporan dan rekening tahunan, serta        efektif untuk mengelola organisasi”. 
                meningkatkan status dari aset manusia dalam pasar tenaga          Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Schultz 
                kerja. Bagi Kingsmill, “Human Capital Management”, atau     (1971), human capital theory didasarkan asumsi bahwa 
                cara organisasi mengatur, merekrut, mempertahankan,         pendidikan formal sangat terkait dan dibutuhkan untuk 
                melatih dan mengembangkan karyawannya terkait               meningkatkan kapasitas produksi organisasi. Atau dalam 
                dengan cara memandang manusia sebagai aset bisnis           kata lain, populasi yang berpendidikan merupakan 
                yang berharga, bukan hanya sebagai pengeluaran              populasi yang produktif. Babalola (2003) menjelaskan 
                biaya. Hal ini lebih pada meyakinkan bahwa organisasi       bahwa alasan yang mendasari investasi pada human 
                memiliki orang-orang dengan skills dan pengalaman untuk     capital didasarkan pada tiga argumen, yaitu (1) Bahwa 
                menjalankan strategi bisnis, saat ini dan di masa depan.    generasi baru harus diberikan pengetahuan (yang relevan) 
                Modal intelektual dan potensi inovasi merupakan kunci       yang terakumulasi dari generasi sebelumnya. (2) Bahwa 
                     94                                                       J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 11, No. 2, Mei–Agustus 2013: 93–97
                     generasi baru harus diajarkan bagaimana pengetahuan 
                     seharusnya digunakan untuk mengembangkan produk 
                     baru, menawarkan proses dan metode produksi yang baru 
                     dan memberikan pelayanan. (3) Bahwa seseorang harus 
                     terus dipacu untuk mengembangkan seluruh ide, produk, 
                     proses dan metode melalui pendekatan yang kreatif
                          Bagi  karyawan,  investasi  dalam  pelatihan 
                     dan pengembangan karyawan berarti menarik dan 
                     mempertahankan human capital sebagai bentuk return dari 
                     investasi organisasi. Return ini berupa peningkatan kinerja, 
                     produktivitas, fleksibilitas, serta kemampuan berinovasi. 
                     Menurut Schuller (2000), inti dari human capital ini                 Gambar 1. Aspek Dalam Human Capital  
                     adalah keterampilan, pengetahuan dan kompetensi yang                        (Sumber: Armstrong, 2006)
                     merupakan faktor kunci yang menentukan kesejahteraan 
                     organisasi. 
                          Berbeda dengan Schuller, Davenport (1999) memiliki            Nilai tambah karyawan yang dapat berkontribusi 
                     pandangan berbeda tentang inti dari human capital.           terhadap organisasi dijelaskan melalui human capital 
                     Karyawan seharusnya tidak diperlakukan sebagai aset          theory. Teori ini menganggap karyawan sebagai aset dan 
                     pasif yang bisa dibeli, dijual dan diganti oleh pemilik      menekankan investasi organisasi pada karyawannya 
                     organisasi, namun perlu diperhatikan bahwa karyawan juga     sehingga akan menghasilkan return bagi organisasi. 
                     secara aktif memiliki kontrol terhadap kehidupan kerjanya.   Teori ini menekankan pada human capital management 
                     Karyawan, khususnya karyawan yang berpendidikan,             serta human resource management. Human capital akan 
                     dapat menentukan sendiri bahwa dirinya adalah seorang        menghasilkan keunggulan kompetitif karena merupakan 
                     agen yang bebas yang dapat menentukan bagaimana              sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tidak dapat ditiru 
                     dan di mana mereka dapat menginvestasikan talenta,           atau diambil alih oleh pesaing. Boxall (1996) menyebutnya 
                     waktu dan energinya. Sehingga pemikiran penting tentang      sebagai “human capital advantage”, yakni superioritas 
                     human capital theory, tidak dapat dipisahkan dari tiga       sumber daya manusia suatu organisasi dibanding 
                     aspek (Armstrong, 2006), yakni (1) Intellectual Capital.     organisasi lain yang merupakan hasil dari human capital 
                     Konsep human capital berhubungan dengan konsep               organisasi dan human process advantage. 
                     intellectual capital, yang didefinisikan sebagai persediaan        Strategi human capital dapat dikembangkan dari 
                     dan aliran pengetahuan yang tersedia bagi organisasi.        pengukuran dan pelaporan human capital. Strategi ini 
                     Modal ini merupakan sumber daya yang intangible yang         dapat digunakan sebagai pelengkap bagi strategi-strategi 
                     terkait dengan karyawan, yang bersama sumber daya            human resource. Berikut ini merupakan strategi human 
                     tangible (uang dan aset fisik), memberikan nilai bisnis      capital (Armstrong, 2006). (1) People – siapa yang ada 
                     bagi organisasi. Menurut Bontis (1998) dalam Armstrong       dalam organisasi, keterampilan dan kemampuan yang 
                     (2006), sumber daya yang intangible adalah factor lain       dibayar, keterampilan apa yang hendak dikembangkan, 
                     selain aset finansial dan fisik yang berkontribusi bagi      tingkat kualifikasinya, dan area apa yang mereka kuasai. 
                     organisasi. (2) Social Capital Social capital adalah unsur   (2) Work processes – bagaimana pekerjaan tersebut 
                     lain dari intellectual capital, yakni bahwa pengetahuan      terselesaikan, tingkat kerjasama dan ketergantungan antar 
                     berasal dari hubungan di dalam dan di luar organisasi.       unit dalam organisasi, dan peran teknologi. (3) Managerial 
                     Putnam (1996) mendefinisikan social capital berupa           structure – tingkat kematangan karyawan, kontrol dan 
                     jaringan, norma dan kepercayaan (trust) yang membuat         pengarahan dari manajer, rentang kendali, manajemen 
                     seseorang dapat berusaha secara efektif meraih tujuan        kinerja dan prosedur kerja. (4) Information and knowledge 
                     organisasi. (3) Organizational Capital. Organizational       – bagaimana pertukaran informasi antar karyawan dan 
                     capital adalah pengetahuan yang telah dimiliki oleh          dengan konsumen. (5) Decision-making – seberapa 
                     organisasi, yang diimplementasikan dalam sebuah basis        penting sebuah keputusan itu dibuat dan apa dasarnya, 
                     data, manual, dll. 
                          Berikut ini merupakan ilustrasi yang menunjukkan                                Tabel 1.
                     ketiga aspek tersebut menyusun human capital agar               Perbedaan Dasar Human Capital Management dan 
                     dapat menjadi modal yang mendukung kesuksesan                             Human Resource Management
                     organisasi.                                                   Human Capital                Human Resource 
                          Human capital management (HCM) adalah                    Management                   Management
                     perkembangan total dari potensi manusia yang                  Manusia dianggap sebagai  Manusia merupakan 
                     memperlihatkan nilai organisasi. HCM membahas                 aset, bukan sumber           sumber pengeluaran 
                     tentang bagaimana menciptakan nilai organisasi melalui        pengeluaran biaya            biaya yang signifikan 
                     anggotanya. Berikut ini merupakan perbedaan dasar                                          dan harus dikelola
                     dari human capital management dengan human resource          Sumber: Armstrong (2006)
                     management.
                 Peran Human Capital terhadap Kesuksesan Organisasi: Karyawan Adalah Investasi (Nuzulul Kusuma Putri)                   95
                 desentralisasi, partisipasi dan tenggat waktu keputusan.             Jika organisasi berharap untuk dapat bertahan 
                 (6) Rewards – bagaimana penghargaan moneter dan non            maka organisasi harus (1) Melakukan aksi jangka pendek 
                 moneter digunakan, seberapa banyak yang harus dibayar          dengan pemikiran jangka panjang. (2) Mampu mengambil 
                 sebagai risiko, penghargaan individu atau penghargaan          keuntungan dari pasar dunia- berkolaborasi namun 
                 kelompok, jangka panjang atau jangka pendek termasuk           tetap berkompetisi. (3) Selalu berusaha untuk secara 
                 jaminan karir.                                                 proaktif berfokus pada pelanggan. (4) Mengembangkan 
                                                                                produk baru dengan cepat. (5) Menciptakan visi dan 
                 Kesuksesan Organisasi                                          kepemimpinan dalam organisasi. (6) Mengutamakan 
                       Dalam Oxford Dictionary kata “sukses” merupakan          kebutuhan para stakeholder. 
                 kata benda yang memiliki arti sebagai berikut                        Zuboff (1988) dalam Holbeche (2005) berpendapat 
                       “achievement of one’s aim, fame, wealth,                 bahwa
                       etc.”                                                          “The 21st century company has to promote 
                       Jadi sukses merupakan sebuah pencapaian yang                   and nurture the capacity to improve and to 
                 sesuai dengan suatu yang menjadi tujuan, ketenaran,                  innovate. That idea has radical implications. 
                 kemakmuran, dll.. Sukses tergantung pada perencanaan                 It means learning becomes the axial principle 
                 dan desain yang luas, penilaian situasi yang tepat,                  of organizations. It replaces control as the 
                 antisipasi akurat terhadap resistensi akan perubahan dan             fundamental job of management.”
                 keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi resistensi              Seorang  pemimpin  harus  mampu  untuk 
                 ini. Penekanannya pada intensi, stabilitas dan return          mengoptimalkan kemampuan organisasi untuk belajar. 
                 terhadap equilibrium bagi kesuksesan usaha (Holbeche,          Pengetahuan, terutama akses dalam memperoleh 
                 2005).                                                         pengetahuan, akan mulai memiliki peran penting sebagai 
                                                                                kekuatan yang secara alami tumbuh dalam organisasi 
                 Sebelum Abad ke-21                                             dan sistem.
                       Tidak ada formula tunggal dalam menentukan marjin              Sedangkan menurut Ashkenas et al., (1998), 
                 dan batas kompetitif dalam kesuksesan, serta tidak ada         kesuksesan dalam jangka menengah dan panjang 
                 kesepakatan ide tentang hal ini. Lebih dari tiga dekade        berasal dari kemampuan organisasi untuk mengungkit 
                 yang lalu, para eksekutif telah menggunakan berbagai teori     sumber dayanya dalam merubah konteks finansial. 
                 manajemen dalam merumuskan kesuksesan organisasi.              Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam abad ke-21 
                 Pada tahun 1970-an, ukuran kesuksesan lebih tertuju pada       terdapat empat faktor penting yang mempengaruhi 
                 the excellence and entrepreneurship theories sehingga          kesuksesan organisasi, yaitu (1) Ukuran. Organisasi yang 
                 banyak menggunakan alat manajemen seperti strategic            selalu tumbuh dan berkembang, harus mengusahakan 
                 planning, value chain, matrix management dan participative     efisiensi dalam produksi dan pelayanan, meningkatkan 
                 management.                                                    modal dan memberikan penetrasi pada pasar dan 
                       Sedangkan pada tahun 1980-an lebih berfokus              suppliers. (2) Kejelasan peran. Dalam organisasi yang 
                 pada kepemimpinan dan pelayanan pada pelanggan.                selalu tumbuh dan berkembang, pemisahan yang jelas 
                 Banyak organisasi di barat menyadari fakta bahwa               terhadap peran manajer dan karyawan, dan kejelasan 
                 kualitas merupakan pembeda strategis yang dipilih oleh         mengenai wewenang juga harus jelas. Hal ini akan sangat 
                 konsumen. Bermula dari hal itu, mulai dikenal standard         penting dalam the man in the right place. (3) Spesialisasi. 
                 internasional tentang kualitas yakni ISO9000:1987 yang         Setelah ada pembagian tugas yang jelas, harus dibuat 
                 selanjutnya berkembang tiap dekadenya. Selanjutnya             sebuah spesialisasi dan dikembangkan keahliannya. (4) 
                 pada dekade 90-an, ukuran kesuksesan organisasi mulai          Pengendalian. Organisasi harus punya pengendalian 
                 bergeser pada ukuran lain. Ukuran ini mengacu pada             untuk meyakinkan bahwa setiap bagian dari organisasi 
                 learning organization, re-engineering, core competency,        berkinerja sesuai dengan tujuan organisasi. Peran manajer 
                 systems thinking, agile company dan empowerment                adalah memastikan bahwa karyawannya melakukan 
                 theories.                                                      pekerjaan yang tepat di waktu yang tepat pula.
                 Abad ke- 21                                                    Mengukur Kesuksesan Organisasi
                       Melihat perkembangan yang terjadi saat ini, Holbeche           Kesuksesan organisasi merupakan sebuah integrasi 
                 (2005) berpendapat bahwa “sukses” pada seperempat              menyeluruh dari aktivitas organisasi (Porter & Tanner, 2004). 
                 abad yang pertama di abad ke-21, akan tergantung               Penilaian utama dalam kesuksesan organisasi antara lain 
                 pada kemampuan organisasi untuk berperan sebagai               (1) Leadership (2) Customer Focus (3) Strategic alignment 
                 entrepreneur, sehingga akan mampu untuk menghasilkan           (4) Organizational learning, innovation and improvement. (5) 
                 dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk                People focus. Kesuksesan organisasi sangat tergantung 
                 menopang ide-ide baru, tanpa memperhatikan jenis               pada pengetahuan, keterampilan, kreativitas dan motivasi 
                 usahanya.                                                      dari anggotanya. Orang-orang yang potensial harus terikat 
                              96                                                                                    J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 11, No. 2, Mei–Agustus 2013: 93–97
                                                                                                                          (2000), organisasi membutuhkan keadaan yang stabil 
                                                                   Leadership                                             namun selalu mengalami perubahan. Ironisnya, proses 
                                                                                                                          perubahan tersebut dapat mendestabilisasi fondasi yang 
                                                Social                                   Customer                         dibangun untuk kesuksesan organisasi di masa depan 
                                             resposibility                                 Focus                          dengan merusak dasar motivasi karyawan yang berupa 
                                                                                                                          kepercayaan ‘trust’. Hal ini dapat menjadi ancaman 
                                                                                                                          serius terhadap kesuksesan organisasi karena ‘trust’ 
                                    Results                                                          Strategic            merupakan ikatan psikologis organisasi dan anggotanya. 
                                     focus                        Kesuksesan                        alignmens             Tingkat kepercayaan yang rendah antar keduanya adalah 
                                                                   Organisasi                                             penghalang terbesar dalam menciptakan perubahan 
                                                                                                                          dalam organisasi. Trust menyempurnakan mekanisme dari 
                                      Fact-based                                                                          sebuah inovasi dan tanggung jawab yang lebih besar. Hal 
                                                                                               Organizational             ini bersifat resriprokal. Saat sebuah trust hadir, karyawan 
                                       processes                                                  learning  
                                     management                                                innovation and             merasa bahwa mereka dihormati dan diberi kekuasaan 
                                                                                               improvement
                                                                                                                          untuk membuat keputusan. Mereka akan dapat bekerja 
                                                       Partnership              People                                    dengan integritas dan menunjukkan kemampuan mereka 
                                                      development                focus                                    secara optimal. Untuk membentuk sebuah trust, karyawan 
                                                                                                                          harus dibuat untuk dapat merasakan bahwa mereka 
                                     Gambar 2. Penilaian Utama Dalam Kesuksesan                                           telah diperlakukan secara adil, bahwa manajer mereka 
                                        Organisasi (Sumber: Porter & Tanner, 2004)                                        berlaku jujur dan organisasi memiliki tujuan yang patut 
                                                                                                                          diperjuangkan. Selanjutnya, karyawan harus disiapkan 
                                                                                                                          untuk mempelajari keterampilan baru dan berkomitmen 
                              kuat melalui nilai yang didukung dengan sebuah budaya                                       terhadap organisasi. 
                              “trust” dan pemberdayaan. (6) Partnership development.                                               Pertumbuhan (kesempatan untuk pembelajaran 
                              (7) Fact-based processes management. (8) Results focus.                                     dan peningkatan pengalaman) merupakan hal yang 
                              (9) Social responsibility.                                                                  penting. Jika seorang karyawan telah termotivatsi untuk 
                                       Pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, melihat                                    menunjukkan kinerja yang lebih baik, ia membutuhkan 
                              realisasi global terhadap pentingnya kualitas, organisasi                                   pekerjaan yang lebih besar dan menantang, yang 
                              yang menjalankan strategi dalam meraih kesuksesan                                           menyediakan kesempatan untuk berkembang. 
                              menciptakan sebuah program sebagai pengakuan resmi                                          Karyawan membutuhkan kesempatan untuk mempelajari 
                              terhadap kualitas dan kesuksesannya. Kini, ada beberapa                                     keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya, dan 
                              penghargaan yang diberikan bagi organisasi yang                                             untuk dapat diawasi dan dikembangkan sesuai perannya 
                              berprestasi dalam kualitas dan kesuksesannya. Beberapa                                      tersebut. Mereka harus paham mengenai perannya dalam 
                              penghargaan yang penting tersebut antara lain Deming                                        mencapai tujuan organisasi, dan batasan mereka dalam 
                              Prize dari Jepang, the Malcolm Baldrige National Quality                                    melakukan sebuah terobosan baru. Karyawan butuh 
                              Award dari the United States, the European Foundation                                       dukungan dan panduan dalam melakukan peran mereka 
                              for Quality Management’s (EFQM) Excellence Model®,                                          daripada dipersalahkan saat melakukan kesalahan. 
                              the Canada Awards for Excellence, the Australian Business                                   Hubungan resiprokal ini digambarkan pada gambar 2.1.
                              Excellence Awards, dan the Singapore Quality Award.                                                  Berapapun umur seseorang, kebanyakan orang ingin 
                                                                                                                          untuk tetap belajar dan berkembang. Investasi perusahaan 
                              Pengaruh Human Capital terhadap Kesuksesan                                                  dalam melaksanakan pelatihan dan pengembangan 
                              Organisasi                                                                                  merupakan sebuah cara kunci untuk menunjukkan tidak 
                                       Kesuksesan organisasi yang berkelanjutan                                           hanya tentang komitmen organisasi terhadap karyawan 
                              membutuhkan manusia. Pada abad ke-19 yang visioner,                                         tetapi juga komitmen dalam menumbuhkan human capital 
                              kesuksesan organisasi tidak lagi tergantung pada laba                                       yang dimiliki organisasi. 
                              maksimal atau nilai uang sebagai prioritas manajerial.                                               Senge (1990) percaya bahwa di masa depan 
                              Namun organisasi juga harus mampu untuk menjamin                                            hanya ada dua macam organisasi yakni organisasi gagal, 
                              social capital dari karyawan. Sunderland (2003) dalam                                       merupakan organisasi yang mati perlahan atau tiba-
                              Armstrong (2006) berpendapat bahwa                                                          tiba, dan organisasi pembelajar (learning organization), 
                                       ‘An organization’s success is the product of                                       organisasi yang memiliki kemampuan untuk belajar dan 
                                       its people’s competence. That link between                                         bereaksi lebih cepat terhadap pasar daripada pesaingnya. 
                                       people and performance should be made                                              Vecchio and Appelbaum (1995) berpendapat bahwa 
                                       visible and available to all stakeholders.’                                        organisasi yang dapat mempertahankan kesuksesannya 
                                                                                                                          meningkatkan kinerjanya melalui pencapaian konsensus 
                                       Agar organisasi dapat sukses, karyawan harus                                       dengan pekerja, di mana manajer dan karyawannya 
                              mampu untuk meningkatkan kompetensinya sesuai                                               bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan trust 
                              dengan tuntutan perubahan. Menurut Abrahamson                                               merupakan komponen kunci dalam meningkatkan kinerja 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Peran human capital terhadap kesuksesan organisasi karyawan adalah investasi role in the success of organization employee is investation nuzulul kusuma putri fakultas kesehatan masyarakat universitas airlangga abstract a bundling people who shared their vision achieving goal managing an attempting to manage those efficiently achieve for many years just seen as work paid not whom with this paradigm shifting new paradigma which tend make investment only technically but also emotionally engaged other practitioners proved that today tools its more than real key be successful keywords correspondence kampus c jalan mulyorejo surabaya e mail yahoo com sebuah kumpulan dari sumber jangka panjang bagi dan bahwa daya yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa manusia atau merupakan utama kategori yakni financial resources physical kedua aset tersebut organizational knowledge and learning akan bertambah seiring serta general kemampuan untuk beradaptasi dengan sukses dalam lingkungannya bergerak cep...

no reviews yet
Please Login to review.