Authentication
490x Tipe PDF Ukuran file 2.96 MB
Jurnal Publikasi Pendidikan Submitted : 01/02/2021
http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Reviewed : 22/02/2021
Volume 11 Nomor 2, Juni 2021 Accepted : 14/04/2021
p-ISSN 2088-2092 e-ISSN 2548-6721 Published : 15/06/2021
Pelatihan Jarimatika Bagi Guru Di SD Negeri 2 Indralaya Utara
1 2 3
Puji Ayurachmawati , Sunedi , Marvinda Rizki Dita Dirgantara ,
4 5 6
Sylvia Lara Syaflin , Miftha Indasari , Adrianus Dedi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
PGRI Palembang
Pujiar29@gmail.com
ABSTRAK
Pelajaran matematika merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa sebelum
mempelajari mata pelajaran sains. Masih banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika
hal ini dapat dilihat dari hasil belajarnya serta sikapnya dalam mengikuti pembelajaran. Sebenarnya
tidak demikian, apa bila guru dalam tugasnya memiliki keterampilan dan kemampuan yang dapat
menarik minat siswa dalam belajar terutama behitung kali, bagi, tambah dan kurang. Metode jarimatika
sangat baik digunakan guru karena jarimatika dapat memudahkan siswa dalam berhitung baik dari angka
satuan, puluhan hingga ratusan dengan menggunakan jari tangan. Metode pada pelatihan ini
menggunakan metode ceramah, workshop, dan Tanya jawab dimana angket digunakan sebagai nilai
ukur ketercapaian kegiatan. Hasil pelatihan menunjukan bahwa metode jarimatika dapat dijadikan
alternative pembelajaran bagi guru SD kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan berhitung kali,
bagi, tambah dan kurang. Selama kegiatan semua guru aktif dalam pelatihan serta kemampuan guru
dalam penggunaan metode jarimatika sangat baik. Terlihat pada angket yang diberikan bahwa didapat
hasil 88% guru memamhami metode jarimatika bahkan melebih 85% dari target yang diharapakan.
Kata kunci: Pelatihan, Metode jarimatika
ABSTRACT
Mathematics is a basic skill that students must master before learning science subjects. There
are still many students who have difficulty learning mathematics, this can be seen from their learning
outcomes and their attitudes in participating in learning. Actually this is not the case, what if the teacher
in his duties has the skills and abilities that can attract students' interest in learning, especially counting,
dividing, adding and less. The Jarimatika method is very good for the teacher to use because Jarimatika
can make it easier for students to count from unit numbers, tens to hundreds using their fingers. The
method in this training uses the method of lectures, workshops, and question and answer where
questionnaires are used as a measure of activity achievement. The results of the training show that the
Jarimatika method can be used as an alternative learning method for elementary school teachers to
students in increasing their numeracy skills, divide, add and less. During the activity, all teachers were
active in training and the teacher's ability to use the Jarimatika method was very good. It can be seen
in the questionnaire given that the results obtained that 88% of teachers understand the Jarimatika
method even more than 85% of the expected target.
Keywords: Training, Jarimatika method
PENDAHULUAN kurang berminat mempelajarinya. (Dewi et al.,
Dalam pembelajaran matematika, 2020) mengemukakan bahwa matematika
khususnya berhitung tidak jarang ditemukan masih saja dianggap sebagai bidang studi yang
banyak kesulitan karena tidak banyak siswa menakutkan oleh banyak siswa, dan masih
yang tertarik dengan perhitungan(Riyanti et al., banyak siswa yang memperoleh hasil belajar
2017). Bukan hal yang mengherankan lagi yang kurang memuaskan. Sampai saat ini
ketika matematika dianggap sebagai pelajaran matematika masih dirasakan sebagai momok
paling sulit oleh siswa karena sebagian besar oleh sebagian siswa, termasuk bagi siswa SD.
materinya memerlukan perhitungan Indikasinya adalah masih banyak siswa
Umumnya matematika merupakan SD mengalami kesulitan dalam belajar
mata pelajaran yang tidak disenangi. Ada kesan matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil
mata pelajaran matematika adalah salah satu belajarnya, keluhan, serta sikapnya dalam
mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa-siswa mengikuti pembelajaran. Tidak dapat
125
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 11 Nomor 2, 2021| 126
dipungkiri dengan menunjuk pada hasil belajar Penggunaan jarimatika bisa menjadi
siswa yang masih rendah. Sebenarnya tidak alternatif dalam memudahkan mengasa
demikian, apa-bila guru dalam tugasnya untuk kemampuan berhitung matematika siswa.
membuat siswa memahami dan termotivasi Jarimatika memiliki peran dalam meningkatkan
untuk mempelajari matematika terutama kakatifan belajar siswa (Ariati, 2017). Konsep
pembelajaran berhitung KaBaTaKu (Kali Bagi sederhana dalam penerapan jarimatika yang
Tambah Kurang). Menurut (Nasution et al., menyenangkan dalam mengajarkan konsep
2016) pembelajaran KaBaTaKu (Kali Bagi berhitung dasar kepada anak-anak menurut
Tambah Kurang) Sebaiknya menggunkan kaidah-kaidah berikut: 1. Dimulai dengan
metode jarimatika, hal ini dikarnakan metode memahami konsep bilangan, lambang bilangan
jarimatika dapat memudahkan siswa dalam dan operasi hitung dasar 2. Mengajarkan cara
berhitung baik dari angka satuan, puluhan berhitung dengan jari-jari tangan. 3. Prosesnya
hingga ratusan dengan menggunakan jari diawali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira
tangan. (Sulistiyaningsih, N. 2018).
Jarimatika (singkatan dari jari dan Pada dasarnya penggunaan jarimatika
aritmatika) adalah metode berhitung dengan dapat membatuh guru dalam proses
menggunakan jari tangan (Wulandari, pembelajaran berhitung siswa. sehingga guru
2008.17). Metode ini dikembangkan kembali memliki metode baru dalam menerapkan
oleh Septi Peni Wulandani sekitar tahun 2004. pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi siswa seperti pemanfaatan alat peraga.
dengan metode jarimatika mampu melakukan Pemanfaatan alat peraga sederhana seperti jari
operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi tangan akan meningkatkan minat belajar siswa
Tambah Kurang) sampai dengan ribuan serta dapat menjadikan siswa berpikir kreatif,
(jarimatika center Indonesia I). aktif dan menyenangkan. Guru dapat lebih
Jarimatika adalah sebuah cara mudah melakukan pembelajaran berihitung
sederhana dan menyenangkan mengajarkan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang).
berhitung dasar kepada anak-anak menurut sehingga jari tangannya benar-benar
kaidah : Dimulai dengan memahamkan secara menyerupai kalkulator, maka metode ini diberi
benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan, nama JARIMATIKA yang artinya Jari Pintar
lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, Berhitung atau Berhitung dengan Jari.
kemudian mengajarkan cara berhitung dengan Secara umum tujuan PKM ini adalah
jari-jari tangan (Indah, 2015). Prosesnya para dosen memberikan pelatihan metode
diawali, dilakukan dan diakhiri dengan jarimatika bagi guru Sekolah Dasar Negeri 2
gembira. Metode ini sangat mudah diterima Indralaya utara. Sehingga guru memliliki
anak. Mempelajarinya pun sangat metode lain yang dapat menumbuhkan minat
mengasyikkan, karena jarimatika tidak belajar berhitung siswa serta dapat
membebani memori otak dan “alat”nya selalu meningkatkan kemampuan dan keterampilan
tersedia bahkan saat ujian karena alatnya adalah siswa dalam berhitung terutaman KaBaTaKu
jari tangan kita sendiri (Salsinha et al., 2019). (Kali Bagi Tambah Kurang). Sedangkan secara
Beberapa penelitian menunjukkan hasil efektif spesifik tujuan yang hendak dicapai adalah: (1).
dalam penggunan jari matika dalam Melatih keterapilan guru dalam berhitung
kemampuan berhitung siswa. metode jarimatika. (2). Dapat menambah
Marianti (2017) pada penelitian wawasan guru dalam pembelajaran
tindakan kelas yang dilakukan untuk matematika. (3). Mengembangkan kemampuan
penggunaan jarimatika dalam meningkatkan dosen dalam melaksanakan Tri Dharma
kemampuan berhitung diperoleh hasil efektif perguruan tinggi khususnya pelaksanaan
dengan presentasi keberhasilan dalam kelas pengabdian kepada masyarakat.
mencapai 90%. Sama halnya dengan (Idham
Sumirat, 2017) menyatakan bahwa dengan METODE KEGIATAN
penggunaan konsep jarimatika pada proses Kegiatan pelatihan jarimatika bagi guru
pembelajaran di SD kelas I dan II menyatakan SD negeri 2 indralaya utara di laksanakan
bahwa metode jarimatika efektif dalam selama satu hari yaitu pada hari Selasa, 20
meningkatkan pemahaman konsep Oktober 2020 bertempat di SD Negeri 2
penjumlahan dan pengurangan siswa kelas I dan Indralaya utara. Khalayak sasaran pada
II Sekolah Dasar dengan capaian peningkatan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini yaitu
sebesar 91,89% di siklus II. guru-guru di SD Negeri 89 Indralaya Utara
Puji Ayurachmawati, et.al. Pelatihan Jarimatika Bagi Guru… , halaman 125-130
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 11 Nomor 2, 2021| 127
semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 Kegiatan pengabdian kepada
sebanyak 45 orang dengan durasi 5 jam. masyarakat dosen Program Studi Pendidikan
Panitia penyelenggara adalah Guru Sekolah Dasar ini telah dilaksanakan pada
LPPKMK Universitas PGRI Palembang. hari Selasa, 20 Oktober 2020 dari pukul 08.00 –
Mekanisme kegiatan ini dilaksanakan 12.00 WIB, bertempat di Ruang Kelas SD
berdasarkan rancangan umum kegiatan Negeri 2 Indaralaya Utara. Jl. Palembang-
pelatihan yang dikoodinasi oleh LPPkMK Prabumulih Km.32 Timbangan Indralaya Utara.
Universitas PGRI Palembang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini telah
diikuti oleh guru –guru SD Negeri 2 Indralaya
Utara dengan jumlah peserta sebanyak 45
orang.
Berikut pengenalan jarimatika dengan
lambang-lambang yang digunakan di dalam
Jarimatika. diawali dengan tangan kanan yang
merupakan lambang bilangan satuan 1 – 9.
Bagan 1. Skema tahapan PKM Untuk jari tangan kiri bernilai puluhan
Penyampaian materi kegiatan ini
dilaksanakan dengan tiga metode sebagai
berikut:
a. Metode ceramah
Metode ceramah digunakan untuk kegiatan
tahap awal yang berkaitan dengan
pemahaman guru tentang (1) Pengenalan
metode jarimatika, (2) Penggunan metode Kemudian dilanjutkan dengan
jarimatika dalam pembelajaran pengoperasian jarimatika dengan menggunakan
matematika jari tangan tersebut. Operasi yang pertama yaitu
dan (3) Cara menggunakan jari tangan Operasi penjumlahan contohnya: 3+4. Cara:
untuk jarimatika operasi KaBaTaKu (Kali Buka jari kanan 3 kemudian buka lagi sebanyak
Bagi Tambah Kurang). 4 jari, karena sudah tidak cukup maka untuk
b. Workshop memperoleh angka 5 buka jari jempol yang
Kegiatan ini termasuk kegiatan inti yang memiliki angka 5. Karena jempol memiliki
berkaitan dengan pemahaman dan angka 5 dan jari bergerak sebanyak 4 maka akan
aktualisasi kemampuan guru pada proses didapat hasilnya 7.
pelatihan metode jarimatika dalam Sedangkan untuk operasi penguragan
pembelajaran matematika. Kegiatan ini jarimatika dapat menggunakan jari tangan
meliputi (1) praktek dan latihan dasar- hitungan mundur atau dilipat kembali sebanyak
dasar pengenalan jarimatika, dan (2) pengurangan. Contoh: 7−3. Cara: Buka jari
praktek penggunaan jarimatika pada kanan benilai 7 kemudian tutup/kurang 3
operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dengan cara tutup jempol, karena jempol
perkalian dan pembagian. memiliki angka 5 maka untuk memperoleh 3,
c. Metode tanya jawab tutup jempol lalu buka dua jari kanannya maka
Metode ini digunakan untuk menggali didapat jari bernilai 4.
tingkat pemahaman guru terhadap metode Berbeda dengan operasi penjumlahan
jarimatika yang disampaikan oleh pemateri. dan pengurangan sebelumnya, untuk operasi
Pertanyaan-pertanyan yang diberikan guru perkalian dan pembagian nilai jari tangan
tentang metode jarimatika dapat menjadi nilai berbeda.
ukur pemahaman guru terhadap metode
jarimatika.
HASIL & PEMBAHASAN
Puji Ayurachmawati, et.al. Pelatihan Jarimatika Bagi Guru… , halaman 125-130
Jurnal Publikasi Pendidikan | Volume 11 Nomor 2, 2021| 128
Jumlah jari yang ditutup 4. Bilangan
yang dibagi adalah 24, ambil satuannya yaitu 4.
Satuan dibagi dengan bilangan yang tertutup
yaitu 4.
Jadi 4 : 4 = 1
Proses pelatihan jarimatika ini
dilakukan satu kali pertemuan. Para guru sangat
• Jari jentik (kelingking) = 6 antusias dan menyenangkan melaksanakan
• Jari manis = 7 kegiatan demi kegiatan. Hal ini dikarenakan
• Jari tengah = 8 para guru belum tahu sama sekali dengan
• Jari telunjuk = 9 metode jarimatika yang mana, dengan
• Ibu jari = 10 menggunakan jarimatika guru dapat melakukan
berbagai operasi hitung bilangan dengan mudah
Rumus: (P1+P2) + (S1 x S2) diantaranya; penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Ket: P = Puluhan Kegiatan pertama menjelaskan materi
S = Satuan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
Operasi perkalian 6 x 7. pembagian bilangan satuan dan puluhan.
Sebelum pembelajaran materi tersebut dimulai
dilakukan lebih dahulu pengenalan jarimatika
yang disampaikan oleh pemateri diantaranya
nama-nama jari, nilai tiap-tiap jari, dan
pengunaan jari.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap
praktek jarimatika. Pada kegiatan praktek guru
Caranya: Lipatlah jari tangan kiri terlihat mulai memahami pengunaan jarimatika
bernilai 7 , kemudian lipat jari tangan kanan baik untuk operasi penjumlahan, pengurangan,
bernilai 6. Jari yang dilipat tangan kanan dan perkalian dan pembagaian. Terlihat beberapa
kiri bernilai puluhan dan jari tangan yang guru dengan mudah menghitung operasi
berdiri bernilai satuan (kanan dan kiri). bilangan dengan metode ini baik angka satuan
Selanjutnya jumlahkan nilai jari yang dilipat ataupun puluhan. Pemahaman jarimatika dapat
(20 + 10 =30). Kalikan banyak jari yang tidak ini dapat menjadi pembelajran alternatif bagi
dilipat tangan (4 x 3 = 12). Hasil penjumlahan guru serta memudahkan guru dalam proses
tangan yang dilipat (puluhan) dijumlahan pembelajaran di kelas khususnya operasi
dengan hasil kali tangan yang tidak dilipat ( 30 KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang).
+ 12 = 42). Maka hasil perkalian jarimatika 7 x
6 adalah 42.
Sedangankan operasi pembagian jari
tengan memiliki 2 angka dapat dilihat pada
gambar berikut:
Contoh: 24 : 6 = ….
Gambar: 1. kegiatan persentasi metode
jarimatika
Tangan kanan menunjukkan angka 6
Puji Ayurachmawati, et.al. Pelatihan Jarimatika Bagi Guru… , halaman 125-130
no reviews yet
Please Login to review.