Authentication
565x Tipe PDF Ukuran file 0.41 MB Source: bappeda.semarangkota.go.id
Riptek, Vol.2, No.2, Tahun 2008, Hal.: 1 - 6
KEBIJAKAN PUBLIK YANG PRO PUBLIK
Nugroho SBM
Abstrak
Kebijakan publik tentunya harus berorientasi pada kepentingan publik, meskipun pada kenyataannya tidak
selalu demikian. Produk kebijakan publik yang baik atau pro publik mensyaratkan terpenuhinya instrumen-
instrumen penunjang dan disusun secara sistematis melalui tahapan-tahapan. Kebijakan publik yang pro
publik memiliki kriteria harus melibatkan publik dalam setiap tahapan penyusunan, realistik, transparan,
jelas tolok ukur keberhasilan, jelas target atau sasaran, jelas dasar hukum, dan antar kebijakan tidak terjadi
tumpang tindih atau bertentangan. Kebijakan publik dewasa ini diharapkan berfokus pada pelayanan
publik, sebagai pengimbang pajak atau retribusi yang ditarik oleh pemerintah.
Kata kunci : kebijakan, publik
Pendahuluan keterbatasan PAD yang bisa ditarik) sudah habis
Mungkin pembaca heran membaca judul dialokasikan untuk kepentingan belanja aparat
tulisan ini. Apakah ada kebijakan publik yang antara lain yang terbesar adalah gaji. Tetapi
tidak pro publik? Bila mencermati berbagai sebenarnya jika pemerintah kabupaten atau kota
kebijakan publik yang dilaksanakan baik oleh dan propinsi mau berupaya keras, maka ada
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah beberapa pos belanja aparat ini yang bisa
(propinsi dan kabupaten atau kota) maka banyak dihemat sehingga alokasi untuk belanja publik
yang ternyata tidak untuk kepentingan publik bisa lebih besar.
atau masyarakat umum. Contoh ketiga dari kebijakan publik yang
Banyak contoh bisa dikemukakan. Pertama, tidak pro publik adalah pembangunan proyek
di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia yang memang ditujukan untuk kepentingan
dilakukan penggusuran besar-besaran sektor umum tetapi setelah dilaksanakan ternyata tidak
informal dan pedagang kaki lima dengan alasan benar-benar memenuhi kebutuhan publik. Ambil
keberadaan sektor informal dan pedagang kaki contoh kebijakan pembangunan fasilitas MCK
lima tersebut menganggu ketertiban, (Mandi Cuci Kakus) di pedesaan pada jaman
kenyamanan serta kepentingan umum (publik). Orde Baru yang tanpa sosialisasi ternyata
Padahal, sebagian besar publik adalah penduduk membuat MCK tersebut tidak dimanfaatkan oleh
miskin yang butuh lapangan pekerjaan. Bila penduduk. Penduduk pedesaan, sesuai
diteliti maka kebutuhan kota yang bersih tanpa kebiasaannya yang sudah berjalan sekian lama,
pedagang kaki lima sebenarnya Cuma kebutuhan melakukan kegiatan MCK di sungai. Karena tidak
sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat termanfaatkan maka leluconnya MCK itu
menengah ke atas. Dalam hal ini Kota Semarang singkatan dari “Monumen Cipta Karya” (karena
bisa dicontoh. Di Kota Semarang, sektor informal PU Cipta karyalah yang membangun dan punya
dan pedagang kaki lima bukannya digusur tetapi proyek tersebut).
ditata. Di kawasan Simpang Lima, tiap sabtu dan Tulisan singkat ini bermaksud mengulas
minggu pagi sampai siang juga diperbolehkan secara singkat definisi kebijakan publik, , alasan
untuk berdagang pedagang kaki lima dan sektor mengapa kebijakan publik diperlukan, instrumen-
informal. instrumen yang biasa digunakan, tahap-tahap
Contoh kedua dari kebijakan publik yang dalam kebijakan publik, syarat-syarat agar
tidak pro publik adalah alokasi anggaran (APBD) kebijakan publik bisa terlaksana dengan baik, dan
yang porsi terbesarnya justru untuk belanja masalah-masalah lain yang terkait. Kesemuanya
aparat dan bukan untuk belanja publik guna itu nanti akan berujung pada bagaimana
kepentingan pelayanan publik. Padahal APBD mendisain dan melaksanakan kebijakan publik
disahkan atau disetujui oleh publik dalam hal ini yang benar-benar pro publik.
lewat wakilnya di DPRD. Memang, banyak alasan Definisi Kebijakan Publik
dikemukakan untuk menjelaskan hal ini. Di Ada banyak sekali definisi yang dikemukakan
antara sekian banyak alasan itu adalah APBD oleh para ahli tentang apa itu kebijakan publik.
yang sangat terbatas (antara lain karena Satu di antaranya, yang menurut penulis, sangat
Kebijakan Publik Yang Pro Publik (Nugroho SBM)
sederhana tetapi jelas yaitu dari Wikipedia tersebut tentu merasa bahwa terjadinya
Indonesia (tersedia di http://id.wikipedia.org/ ketimpangan pendapatan tersebut bukan
wiki/ Kebijakan_publik). Menurut Wikipedia urusannya. Ia kaya karena usahanya sendiri.
Indonesia, Kebijakan Publik adalah kebijakan Di sini, kebijakan publik oleh pemerintah
atau keputusan yang mengikat orang banyak diperlukan untuk memperkecil ketimpangan
pada tataran strategis atau garis besar yang pendapatan ini, misalnya dengan
dibuat oleh pemegang otoritas atau kekuasaan menerapkan tarif pajak yang progresif.
publik. 2. Adanya Monopoli Alamiah
Selanjutnya, masih menurut Wikipedia Yang dimaksud monopoli alamiah adalah
Indonesia, Yang dimaksud dengan pemegang monopoli yang secara alamiah harus terjadi.
otoritas atau kekuasaan publik adalah mereka Bentuk pasar selain monopoli justru akan
yang menerima mandat dari publik yang biasanya merugikan masyarakat atau publik. Pemegang
diperoleh melalui pemilihan umum. monopolinya dalam hal ini haruslah pemerintah.
Fokus utama kebijakan publik, sekarang ini, Contoh dari monopoli alamiah ini adalah
adalah pada pelayanan publik yaitu segala perusahaan air minum yang menghadapi pasar
sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk atau jumlah pelanggan yang relatif sedikit dan
mempertahankan dan meningkatkan kualitas terletak di daerah pegunungan yang terpencil
kehidupan orang banyak (masyarakat). sehingga pembangunan jaringannya mahal.
Pelayanan publik ini dilakukan sebagai Dalam kondisi seperti itu jika kemudian diijinkan
penyeimbang kewenangan atau hak pemerintah beberapa perusahaan untuk bersaing dan
untuk menarik pajak dan retribusi dari melayani kebutuhan air minum di daerah
masyarakat. tersebut maka biaya rata-rata per perusahaan
Alasan-alasan Mengapa Diperlukan Kebijakan akan tinggi dan jika biaya rata-rata tinggi maka
Publik tarif air minumpun nantinya akan tinggi. Maka
akan lebih baik jika hanya satu perusahaan dan
Ada beberapa alasan mengapa dibutuhkan itu milik pemerintah yang melayani kebutuhan
kebijakan publik yang dilaksanakan oleh air minum di daerah tersebut.
pemerintah. Dalam ilmu ekonomi alasan-alasan 3. Adanya Barang Publik
tersebut disebut sebagai adanya kegagalan
pasar. Maksudnya adalah kebijakan publik dapat Barang publik atau barang milik umum
dipandang sebagai campur tangan pemerintah mempunyai 2 (dua) ciri yaitu tidak adanya
dalam masyarakat karena mekanisme pasar gagal rivalitas (Non-Rivalry) dan tidak bisa
menyeelesaikan beberapa masalah. Beberapa hal dikecualikan (Non-Excludable). Tidak adanya
yang menunjukkan adanya kegagalan pasar rivalitas yang dimaksud adalah konsumsi
adalah: satu orang akan suatu jasa atau barang tidak
1. Adanya Eksternalitas mengurangi jatah konsumsi orang lain.
Contoh jasa perlindungan polisi akan
Yang dimaksud eksternalitas adalah sesuatu seseorang tidak akan mengurangi jatah jasa
yang dianggap di luar tanggungjawab pihak perlindungan polisi untuk orang lain.
tertentu. Misalnya saja masalah pencemaran Sedangkan yang dimaksud tidak bisa
lingkungan. Perusahaan merasa bahwa dikecualikan adalah barang atau jasa publik
pembuangan limbah adalah sesuatu yang tidak bisa mengecualikan konsumsi bagi
wajar yang bukan tanggungjawabnya untuk masyarakat yang membayar atau tidak
mengatasinya. Maka dibutuhkan campur membayar untuk konsumsi barang tersebut.
tangan pemerintah agar sesuatu yang Contohnya adalah konsumsi taman kota
dianggap eksternalitas menjadi internalitas. tentu tidak bisa hanya dikhususkan bagi
Caranya antara lain dengan undang-undang mereka yang membayar pajak saja. Karena
yang mewajibkan perusahaan untuk dua sifat barang publik ini maka pasar dalam
mengolah limbahnya terlebih dahulu hal ini yang dimaksud adalah perusahaan
sebelum dibuang. Contoh yang lain adalah swasta tidak akan tertarik untuk
pertumbuhan usaha yang pesat telah menyediakannya. Tugas pemerintah lewat
menyebabkan ketimpangan pendapatan kebijakan publiklah untuk menyediakannya.
yang tinggi. Pengusaha-pengusaha yang 4. Adanya Informasi yang Asimetris
sukses karena usahanya tumbuh pesat
2
Kebijakan Publik Yang Pro Publik (Nugroho SBM)
Dalam kehidupan ekonomi seringkali terjadi sisi, yaitu: (a) Sisi penerimaan, instrumen
arus informasi yang tidak simetris. Arus kebijakannya pajak, retribusi, serta
informasi yang tidak simetris ini penerimaan non-pajak misal dari
menyebabkan yang diuntungkan hanya satu pengelolaan asset-asset daerah; dan (b) Sisi
pihak saja sehingga persaingan usaha pengeluaran instrumennya alokasi anggaran
berlangsung tidak adil. Contoh yang paling per sektor, pemberian berbagai subsidi, dan
sering diambil adalah kasus pelanggaran di lain-lain.
Bursa saham yang dikenal dengan nama 3. Kebijakan Moneter yaitu kebijakan untuk
“Insider Trading” (Perdagangan karena mengatur besaran-besaran moneter yaing
informasi orang dalam). Kasusnya sebagai meliputi jumlah uang beredar, suku bunga,
berikut: sebelum laporan keuangan dan kredit untuk mencapai tujuan tertentu.
dipublikasikan kepada publik maka ada Untuk Indonesia tujuan kebijakan moneter
karyawan yang mengetahui isi laporan adalah terutama untuk pengendalian nilai
keuangan tersebut. Misalnya dalam laporan tukar dan iflasi. Pihak yang berwenang
keuangan tersebut ada informasi bahwa melakukan kebijakan moneter adalah Bank
keuntungan perusahaan sangat besar. Indonesia. Pemerintah baik pusat maupun
Keuntungan perusahaan yang sangat besar daerah tidak bisa mencampuri urusan
akan mendongkrak harga sahamnya di kebijakan moneter ini. Insrumen yang
bursa. Lalu “orang dalam” (karyawan) ini digunakan dalam kebijakan monter adalah
membocorkan laporan tersebut kepada Giro Wajib Minimum (GWM), Operasi Pasar
seseorang sehingga orang tersebut Terbuka (Jual- beli SBI), Tingkat Diskonto
mengetahui hal tersebut lebih dahulu (Bunga pinjaman Kredit Likuiditas BI), dan
dibanding orang lain. Atas dasar informasi himbauan moral (misal untuk menurunkan
itu orang tersebut memborong saham suku bunga kredit).
perusahaan yang dibocorkan laporan 4. Kebijakan di bidang Perdagangan, yaitu
keuangannya. Dan setelah laporan keuangan
itu dipublikasikan maka harga saham Kebijakan untuk mengatur jalannya
perusahaan itu naik dan orang yang perdagangan baik dalam negeri maupun
mendapat informasi itu menjual kembali internasional. Instumen yang digunakan
saham yang dibelinya dan ia mendapatkan adalah insentif-insentif fiskal (misal
untung besar. Maka dibutuhkan keringanan dan pembebasan pajak),
campurtangan pemerintah dan memang ada penyederhanaan prosedur, penetapan bea-
kebijakan pemeintah yang melarang adanya masuk (tariff), penjatahan (kuota), dan lain-
Insider Trading di Bursa saham. lain
Instrumen-Instrumen Kebijakan Publik 5. Kebijakan Redistribusi Asset
Menurut beberapa literatur kebijakan publik, Misalnya: kebijakan untuk meredistribusi
ada beberapa piranti atau instrumen yang lahan pertanian sesuai Undang-undang
digunakan dalam kebijakan publik. Beberapa Pokok Agraria, kebijakan untuk memberikan
kebijakan publik beserta instrumennya kredit bagi golongan ekonomi lemah,
diantaranya adalah: kebijakan untuk menutup lapangan usaha
1. Target-target kebijakan yang ditetapkan, bagi golongan kuat dan lapangan usaha itu
misalnya target: angka kemiskinan, angka hanya diperbolehkan bagi golongan ekonomi
melek huruf, angka pengangguran, inflasi, lemah, dan lain-lain. Instumen yang
suku bunga, dan lain-lain. Target tersebut digunakan adalah peraturan-peraturan
bisa sekaligus sebagai instrumen karena perundang-undangan.
dengan target tersebut bisa senantiasa 6. Kebijakan Kerjasama Pemerintah-Swasta
dievaluasi apakah kebijakan-kebijakan untuk Kebijakan Kerjasama Pemerintah-Swasta
mencapai target tersebut sudah pada jalur atau Public-Private Patnership (PPP) diambil
yang benar (on the right track). karena pemerintah kekurangan dana untuk
2. Kebijakan Fiskal atau Kebijakan Anggaran membangun infrastruktur. Berbagai bentuk
(APBN untuk pusat dan APBD untuk kerjasama bisa dilakukan misalnya adalah
Pemerintah Propinsi dan Kabupaten atau Build Operate Transfer (BOT) yaitu swasta
Kota). Kebiajkan fiskal ini meliputi 2 (dua) membangun suatu infrastruktur misal jalan
3
Kebijakan Publik Yang Pro Publik (Nugroho SBM)
tol, diberi kesempatan mengoperasikannya, wewenang (dalam
lalu setelah jangka waktu tertentu tahap 3) sudah
diserahkan kepada pemerintah. Instrumen representatif bagi
yang digunakan bisa berbagai macam bisa publik.
peraturan bisa insentif-insentif fiskal seperti 5 Penyusunan Bagaimana Agenda
keringanan pajak. Agenda atau jadwal disusun
7. Kebijakan Pendapatan agar kerja organisasi
teratur agar bisa
Kebijakan pendapatan adalah kebijakan yang memecahkan msalah
langsung mempengaruhi pendapatan prioritas yang telah
masyarakat. Contohnya adalah kebijakan ditetapkan?
penetapan upah minimum. 6 Formulasi Bagaimana formula
kebijakan yang tepat
Tahap-Tahap dalam Penyusunan Kebijakan untuk mengtasi
Publik masalah yang
diprioritaskan?
Kebijakan publik yang baik disusun mengikuti 7 Legitimasi Produk hukum apakah
tahap-tahap yang runtut. Menurut Charles O yang diperlukan untuk
Jones dalam Ulul Albab , ada 11 (sebelas) tahap melegitimasi:
yang harus dilalui dalam penysunan kebijakan kebijakan, piranti
publik yang baik. Kesebelas tahap beserta kebijakan yang
pertanyaan logis yang menyertainya dapat dilihat digunakan, serta
pada tabel berikut ini : organisasi yang
berwenang?
Tabel 8 Penganggaran Berapa banyak
Tahap Penyusunan Kebijakan Publik dan anggaran yang
Pertanyaan Logisnya dibutuhkan untuk
No Tahap Kegiatan Pertanyaan logis kebijakan mengatasi
masalah prioritas, dari
1 Persepsi/Definisi Apa yang menjadi mana sumber
masalah prioritas yang anggarannya, dan
ingin diatasi oleh apakah dibutuhkan
kebijakan publik penyeduaian kebijakan
2 Agregasi Berapa banyak orang dengan anggaran?
yang berpikir bahwa 9 Implementasi Apakah dengan
masalah tersebut melihat kondisi dan
penting/harus situasi di lapangan,
diprioritaskan? Atau implementasi
dengan kata lain kebijakan perlu
apakah masalah penyesuaian?
tersebut merupakan 10 Evaluasi Apakah tolok ukur
prioritas bagi orang keberhasilan kebijakan
banyak atau publik? yang akan
3 Organisasi Bagaimana masalah- dilaksanakan dan siapa
masalah organisasi yang berwenang
untuk menangani melakukan evaluasi
masalah tersebut: tersebut?
lembaga yang 11 Penyesuaian Apa saja yang perlu
berwenang disesuaikan untuk
menangani, siapa terakhir kali sebelum
orang-orangnya, dll. kebijakan
4 Representasi Apakah organisasi diimplementasikan?
yang dibentuk atau Sumber: Ulul Albab, tersedia di
sudah ada yang diberi http://www.unitomo.ac.id/artikel/ululalbab/ public_
polecy_9.pdf
4
no reviews yet
Please Login to review.