Authentication
404x Tipe PDF Ukuran file 0.59 MB Source: file.upi.edu
Modul PLPG Ekonomi SMA/MA Rayon 10 Jawa Barat
BAB III
EKONOMI MONETER
Ani Pinayani, Drs., M.M.
FPEB Universitas Pendidikan Indonesia
Email : ani_pinayani@yahoo.co.id
Sistem Perekonomian
Sistem Perekonomian
Sektor Riil
Sistem Keuangan
Sistem
Perbankan
Moneter Fiskal
Perekonomian Internasional
Property of Dwityapoetra S. Besar 4
Uang membuat dunia berputar
A. Pendahuluan
Dewasa ini ekonomi moneter menjadi suatu cabang yang penting dalam ilmu
ekonomi sebab uang memegang peranan yang penting dalam lapangan hidup manusia
misalnya dalam perdagangan internasional, harga uang antar negara/kurs dan
kestabilan harga uang. Uang merupakan alat yang penting dalam kehidupan ekonomi.
Teori umum yang khusus mempelajari uang/teori moneter disebut ekonomi moneter.
Dalam ekonomi moneter dipelajari sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap
kegiatan ekonomi misalnya tingkat employment (N), harga/inflasi (P), Output (O)
serta hubungan ekonomi internasional. Oleh karena itu ekonomi moneter mencakup
beberapa hal antara lain :
a. peranan dan fungsi uang dalam perekonomian
b. sistem moneter serta pengaruhnya terhadap uang dan kredit
c. struktur dan fungsi Bank Sentral
d. pengaruh uang dan kredit terhadap kegiatan ekonomi
e. moneter Internasional
Universitas Pendidikan Indonesia 2009 1
Modul PLPG Ekonomi SMA/MA Rayon 10 Jawa Barat
Tujuan mempelajari ekonomi moneter adalah untuk mengetahui mekanisme
penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter serta
neraca pembayaran internasional serta menganalisis beberapa fenomena moneter
dalam hubungannya dengan pengaruh kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.
Pengertian yang paling singkat dari teori moneter adalah teori mengenai
bekerjanya pasar uang. Pada prinsipnya pelaku pasar uang terdiri dari dua kelompok
yaitu kelompok yang menawarkan/kelebihan dana (kreditur) dan kelompok yang
mencari/kekurangan dana (debitur). Kemudian berdasarkan peranannya dalam
menciptakan uang beredar, pelaku pasar uang terdiri dari : Otorita Moneter (Bank
Sentral dan Pemerintah), Lembaga Keuangan (Bank dan Bukan Bank) dan
Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan).
Peran utama otorita moneter adalah sebagai sumber awal dari terciptanya uang
beredar dan merupakan sumber penawaran uang kartal ( C ) untuk memenuhi
permintaan uang dari masyarakat dan sumber pen awaran uang yang dibutuhkan oleh
lembaga-lembaga keuangan (Cadangan Bank/Bank Reserve). Uang kartal dan
cadangan bank (R) merupakan sumber bagi terciptanya uang beredar, C dan R disebut
uang inti/uang primer. Lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank) berperan sebagai
sumber penawaran uang giral (Demand Deposits/DD), Deposito Berjangka (Time
Deposits/TD), Tabungan (Saving Deposits/SD) dan aktiva-aktiva keuangan lain yang
diminta oleh masyarakat. Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan) adalah
konsumen akhir dari uang yang tercipta, yang mereka gunakan utuk memperlancar
kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran mereka.
Uang beredar (C, DD, TD, SD. dll) tercipta melalui proses pasar yaitu melalui
interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Oleh karena itu uang beredar dapat
bertambah atau berkurang tergantung hasil tarik menarik antara permintaan dan
penawaran uang yang tercermin pada perilaku para pelaku utama pasar uang tersebut.
B. Sejarah dan Fumgsi Uang
1. Sejarah Uang
Ensiklopedia bebas Wikipedia menulis tentang sejarah uang dengan kalimat :
” ... pada mulanya masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang
berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia
lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-
Universitas Pendidikan Indonesia 2009 2
Modul PLPG Ekonomi SMA/MA Rayon 10 Jawa Barat
buahan untuk konsumsi sendiri, singkatnya apa yang diperoleh itulah yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Selanjutnya manusia dihadapkan pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi
sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh
barang yang tidak bisa dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau
menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya.
Akibatnya munculah sistem barter , yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Tetapi akhirnya banyak kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.
Diantaranya kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan, dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk
memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatsi kesulitan
tersebut mulailah timbul pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk
digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran
itu adalah benda - benda yang diterima oleh umum (generally acepted), benda-benda
yang dipilih berniali tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nikai magis dan mistik),
atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari, misalnya garam
yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat
pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat samapai sekarang ,
orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa latin salarium
yang berarti garam. Barng yang dianggap indah dan bernilai seperti kerang, pernah
dijadikan sebagai alat tukar sebelummanusia menemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Karena
benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai
uang (storage), penyimpanan dan pengangkutan (transfortation) menjadi sulit
dilakukan serta timbul kesulitan lain akibat kurangnya daya tahan benda-benda
tersebut.
Ketika itu manusia berpikir keras untuk bisa menemukan suatu benda yang
memenuhi syarat untuk dijadikan uang. Timbulah apa yang dinamakan uang logam
yang terbuat dari emas dan perak. Logam tersebut dipilih sebagai alat tukar karena
memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama, dan tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai dan mudah dipindah-pindahkan.
Uang logam emas dan perak juga dosebut sebagai uang penuh (full bodied
money) yang memiliki arti sebagai uang yang memiliki nilai sesungguhnya atau nilai
Universitas Pendidikan Indonesia 2009 3
Modul PLPG Ekonomi SMA/MA Rayon 10 Jawa Barat
intrinsik (nilai bahan) dimana nilai bahan pembuat uang sama dengan nilai
nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut).Pada saat itu setiap orang
berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya dan mempunyai yang
tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Seiring dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika
perkembangan tukar menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah
sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas sehingga nilainya
kian lama kian tinggi. Hal ini sejalan dengan prinsip universal ekonomi dimana jika
ada permintaan tinggi sementara barang langka, maka harganya akan naik dan
sebaliknya. Penggunaan uang emas dan perak juga tidak menjawab pertukaran barang
yang kecil/murah sehingga lama kelamaan timbulah ide untuk membuat uang kertas
(promise money);
Awalnya uang kertas yang beredar merupakan bukti atas kepemilikan emas
dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin sepenuhnya atau
100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan
kapanpun bisa ditukar penuh dengan jaminannya. Perkembangan selanjutnya ketika
lembaga atau institusi keuangan dalam bentuk yang sederhana sudah dibangun
manusia, maka uang kertas yang memiliki nilai nominal tertentu dan nilainya lebih
kecil dibandingkan nilai emas juga kian digemari orang. Mungkin karena dianggap
lebih praktis, masyarakat tidak lagi menggunakan emas sebagai alat pertukaran dan
lebih menggunakan Promise Money (surat utang) tersebut sebagai alat tukar.
2. Fungsi Uang
Pada dasarnya fungsi uang adalah sebagai alat pembayaran atau pertukaran.
Namun ilmu ekonomi membagi fungsi uang ke dalam dua kelompok yaitu fungsi asli
dan fungsi turunan. Fungsi asli uang ada tiga yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yag akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, karena dianggap tidak praktis tetapi cukup menggunakan
uang sebagai alat tukar. Uang berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account)
karena uang dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat
Universitas Pendidikan Indonesia 2009 4
no reviews yet
Please Login to review.