Authentication
448x Tipe DOCX Ukuran file 0.08 MB Source: dinus.ac.id
MAKALAH
EKONOMI INTERNASIONAL
SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL
Dosen Pengampu : Hartono, S.E,M.SiSI
Disusun oleh:
Andi Aulia Ramadhani (B11.2019.05904)
Satriawan Eka Putra (B11.2019.05902)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
A. Pengertian Sistem Keuangan Internasional
Keuangan internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau
ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang
mempelajari keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi
makro.
Keuangan internasional mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem
moneter internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung,
dan hubungannya dengan perdagangan internasional.
Keuangan internasional, kadang disebut keuangan multinasional, menangani
manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional
harus menilai dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko
valuta asing, termasuk keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan
keterpaparan penerjemahan.
B. SISTEM KEUANGAN DARI MASA KE MASA
a) Sistem keuangan internasional kurun waktu pra perang dunia.
b) Sistem keuangan internasional antar perang dunia.
c) Sistem keuangan internasional pasca perang dunia.
d) Sistem keuangan internasional pada masa sekarang.
a) SISTEM KEUANGAN PRA PERANG DUNIA
Sistem keuangan waktu pra perang dunia digunakan “Standar Emas = muncul
karena menurut para ahli merupakan system kurs tetap dan cenderung stabil dan
kalau berubah tidak terlalu signifikan pada saat itu”
Keuntungan melekat pada sistem ini :
1. Stabilnya kurs valas “dimana kurs yang tingkat ketinggiannya tidak berubah
dan jika ada pergerakan akan selalu diikuti oleh ekspor/impor emas.
2. Defisit atau surplus neraca pembayaran berkecenderung tidak berlangsung
“sebab dalam kondisi surplus maupun deficit akan cenderung menimbulkan
kekuatan-kekuatan dalam perekonomian yang secara otomatis
mengakibatkan surplus maupun deficit neraca pembayaran yang terjadi yang
pada akhirnya akan kembali seimbang”
Kelemahan sistem standar emas :
1. Stabilitas dalam kurs valuta asing biasanya diikuti oleh ketidakstabilan tingkat
harga. Apabila terjadi aliran emas masuk maka tingkat harga dan kegiata
ekonomi akan cenderung naik dan demikian pula sebaliknya.
2. Mekanisme penyeimbangan kembali neraca pembayaran dalam praktek
asing sering tidak lancar seperti yang diungkapkan dalam teori, yang
disebabkan oleh adanya kecenderungan pemerintah negara bersangkutan
untuk tidak mematuji aturan permainan sistem standar emas.
b) SISTEM MONETER INTERNASIONAL KURUN WAKTU ANTAR PERANG
DUNIA
Masa dimana standar emas berhenti karena gejolak PD 1 Agustus 1914, maka
terputuslah integrasi konvertibilitas mata uang terhadap emas, mekanisme
penyesuaian neraca pembayaran dan sistem perekonomian (pergerakan
ekonomi berjalan sendiri-sendiri)
Dalam masa perang negara mempraktekan sistem pengawasan/kontrol devisa =
kurs valas tidak diserahkan dalam mekanisme pasar tetapi ditentukan oleh
pemerintah
Terjadinya genjala inflasi dikarenakan pemerintah saat itu banyak menggunakan
kebijakan anggaran dan cadangan valas untuk membiayai perangnya dimana
untuk menutupi anggaran devisitnya mencetak uang kertas, dimana sebelumnya
status negara kreditur menjadi debitur
c) SISTEM MONETER INTERNASIONAL MASA PASCA PERANG
Sistem moneter internasional masa pasca perang (sistem brettonwoods) kurun
waktu dari 1946 hingga sekarang, dimana dijumpai dua macam sistem moneter
yaitu :
1. Sistem BrettonWoods masa penggunaan tahun 1946 s/d 1972
Sistem BrettonWoods (1944-1976) adalah sebuah sistem perekonomian
dunia yang dihasilkan dari konferensi yang diselenggarakan Woods, New
Hampshire (1944) Terdapat dua tujuan utama konferensi BrettonWoods ,
yaitu:
a) Mendorong pengurangan tarif dan hambatan lain dalam perdagangan
internasional.
b) Menciptakan kerangka ekonomi global untuk meminimalisir konflik
ekonomiyang terjadi di antara negara-negara, yang salah satu bagiannya
adalah mencegah terjadinya PD II di Bretton.
Konferensi BrettonWoods diikuti oleh 44 perwakilan negara. Pertemuan
tersebut menyepakati pembentukan tiga buah lembaga ekonomi
Internasional:
a) International MonetaryFund (IMF),
b) International Bank forReconstructionand Development (IDRB)
c) International Trade Organization (ITO) → World Trade Organization(WTO)
2. Sistem kurs mengambang terkendali
Dolar AS disepakati untuk menjadi satu-satunya mata uang yang secara
langsung konvertibel dengan emas untuk tujuan moneter yang resmi. Satu
Ons emas disepakati bernilai US$ 35 dan untuk mata uang lainnya ditetapkan
apa yang disebut nilai pari atau kurs yang ditambatkan pada mata uang dolar
Amerika (US$), dan US$ menambatkan pada emas ($35/ons).
Pada saat itu berlaku kurs mata vang tetap. (Kurs mata uang tetap ialah
apabila dua negara atau lebih sepakat tentang kurs mata uang mereka ).
Selanjutnya, negara yang telah menentukan nilai paritasnya diharuskan untuk
menjaga agar kurs yang berlaku tidak menyimpang dari batasan-barasan
yang ditetapkan, yakni tidak lebih tinggi alau lebih rendah daripada nilai
paritas plus-minus satu persen. Misalnya pound Inggris memiliki nilai pari per
ons emas adalah £.2,80. Berdasarkan toleransi deviasi ± 1%, maka pound
memiliki rentang antara £.2,772 dan £.2,828.
kurs mengambang terkendali "IMF memberikan persetujuan negara anggota
tersebut untuk menyesuaikan dengan kurs valas dengan cara mendevaluasi
atau merevaluasi mata uangnya sendiri-sendiri.
Pada masa pasca perang dunia pertama terbentuklah 3 lembaga ekonomi
internasional :
1. IMF (Internasional MonetaryFund), yang menjadi perhatian utama adalah
bidang keuangan internasional, yang meliputi : menetapkan kurs devisa,
pemeliharaan kurs devisa, membantu negara anggota dalam menghadapi
kesulitan neraca pembayaran.
2. IBRD (Internasional Bank forReconstructionand Development) / wordbank
perhatian utama mengenai investasi internasional
3. ITO (International Trade Organization) perhatian utama meningkatkan taraf
hidup masyarakat dunia melalui peningkatan volume perdagangan dengan
cara meriberalisasi perdagangan internasional.
Ada 6 tujuan yang ingin dicapai:
Untuk memajukan kerjasamamoneter internasional dengan jalan mendirikan
lembaga IMF.
Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia.
Untuk memajukan stabilitas kurs valas.
Untuk mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap
pembayaran internasional.
Untuk menyediakan dana yang dipinjamkan dalam bentuk pinjaman Jangka
pendek atau jangka menengah.
Untuk memperpendek dan memperkecil besar defisit atau surplusurplus
neraca pembayaran.
d) SISTEM MONETER INTERNASIONAL YANG BERLAKU SEKARANG
Tahun 1962 perancismempelopori penukaran mata uang US$ dengan emas yang
diikuti oleh negara lain sehingga cadangan hingga 1968 terasa sangat besar,
sehingga amerika memutuskan untuk mencabut (konverbilitas mata uangnya
US$ terhadap emas (1971), maka berakhir masa sistem moneter brettonwoods.
Brettonwoods runtuh pada thn 1971 dan pada tahun 1976 dari pertemuan
Jamaica dihasilkan SecondAmandement terhadap pasal-pasal persetujuan IMF.
Amandemen kedua ini antara lain menyangkut :
no reviews yet
Please Login to review.