jagomart
digital resources
picture1_Pertanian Pdf 37470 | 238286 Penentuan Musim Tanam Jenis Varietas Dan C3ce00c2


 384x       Tipe PDF       Ukuran file 0.24 MB       Source: media.neliti.com


File: Pertanian Pdf 37470 | 238286 Penentuan Musim Tanam Jenis Varietas Dan C3ce00c2
j manusia lingkungan januari 2017 24 1 1 10 doi 10 22146 jml 23077 penyesuaian musim tanam jenis varietas dan teknik budidaya tanaman padi terkait mitigasi emisi metana determination of ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 12 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                              J. Manusia & Lingkungan, Januari  2017, 24(1):1-10. DOI: 10.22146/jml.23077 
              
                  PENYESUAIAN MUSIM TANAM, JENIS VARIETAS, DAN TEKNIK BUDIDAYA 
                               TANAMAN PADI TERKAIT MITIGASI EMISI METANA 
             (Determination of Early Planting Season, Type Varieties, and Cultivation Techniques of Rice as 
                                               Mitigation to Methane Emission) 
                                                                  
                                                    Lilik Slamet Supriatin* 
                   Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, LAPAN, Jl. dr. Djundjunan 133, Bandung 40173. 
                                                                  
                         *
                         Penulis korespondensi. Tel: 081394307769. Email: lilik_lapan@yahoo.com. 
              
                  Diterima: 1 September 2016                                        Disetujui: 17 Desember 2016 
                                                                  
                                                            Abstrak 
                 Emisi metana (CH ) dari pertanian padi lahan sawah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cara pemberian 
                                  4
             air,  pengolahan tanah, varietas padi, dan iklim. Pada penelitian ini dikaji tahap penentuan musim tanam, pemilihan 
             varietas padi, dan tahap terakhir adalah teknik budidaya pertanian padi lahan sawah yang terkait mitigasi emisi CH . 
                                                                                                                   4
             Hasil kajian menunjukkan bahwa musim tanam padi pada musim kemarau menghasilkan emisi CH  lebih kecil daripada 
                                                                                                  4
             di musim hujan dengan pengurangan emisi CH4 sebesar 18,13%. Indonesia yang memiliki tiga tipe pola curah hujan 
             tahunan (monsunal, equatorial, lokal) mengakibatkan periode musim tanam rendah emisi CH  berbeda antara tipe curah 
                                                                                             4
             hujan yang satu dengan lainnya. Varietas padi Way apo buru adalah varietas yang menghasilkan emisi CH4 terendah 
             tetapi tetap optimum dalam produksi gabah sehingga dapat dipilih menjadi prioritas pertama untuk ditanam. Teknik 
             budidaya pertanian padi lahan sawah yang menghasilkan rendah emisi CH4 dapat dilakukan dengan membuat genangan 
             air  yang  dangkal  saja,  dengan  cara  pemberian  air  berselang,  dan  kombinasi  antara  pemeliharaan  padi,  ganggang, 
             tanaman paku air, ikan air tawar, dan bakteri metanotrof dalam satu petak lahan sawah (mina padi plus). Pemberian air 
             dengan cara berselang menurunkan emisi CH  pada musim kemarau sebesar 59,36% dan pada musim hujan sebesar 
                                                     4
             51,68% jika dibandingkan dengan pemberian air secara terus-menerus (kontinyu). Teknik budidaya mina padi plus 
             mengurangi emisi CH  sebesar 21,5 kg/ha/musim tanam dan bakteri metanotrof mengurangi emisi CH  ke atmosfer 
                                4                                                                       4
             sebesar 20-60 Tg. Sawah dapat dijadikan sebagai instalasi terbuka pengolahan udara berlimbah CH4. 
             Kata kunci: sawah, metana, mitigasi, teknik, budidaya, emisi, gas rumah kaca. 
                                                            Abstract 
                 Methane (CH4) emissions from rice cultivation can be influenced by several factors i.e. the provision of water, soil 
             cultivation, varieties of rice, and the climate. This study will examine the determination of the growing season, the 
             selection of rice varieties and cultivation techniques of rice agriculture-related wetland mitigation of the CH  emission. 
                                                                                                           4
             The results showed that the rice planting season in the dry season produces CH  emissions is smaller than in the rainy 
                                                                                  4
             season with CH4 emission reduction of 18.13%. Indonesia, which has three types of annual rainfall patterns resulting in 
             periods of low growing season CH  emissions differ between types of rainfall each other. Way apo buru rice species are 
                                           4
             varieties that produce low emissions of CH4 but remains optimum in grain production. Cultivation techniques of rice 
             farming rice fields that produce low emissions of CH4 can be done by creating a pool of shallow water only, by way of 
             provision of water intermittent, and the combination of maintenance of rice, algae, plants salviniales, freshwater fish, 
             and bacteria metanotrof in a wetland. The provision of water by intermittent lowering emissions of CH  in the dry 
                                                                                                          4
             season by 59.36% and in the rainy season amounted to 51.68% when compared to the provision of water continuously 
             (continuous).  Mina  padi  plus  cultivation  techniques  reduce  CH   emissions  by  21.5  kg/ha/planting  and  metanotrof 
                                                                      4
             bacteria can reduce CH4 emissions to the atmosphere by 20-60 Tg. 
             Keywords: paddy field, mitigation, methane, technique, cultivation, emission, greenhouse gas.. 
              
                            PENDAHULUAN                            ditinggalkan, walaupun masih ada saja petani yang 
                                                                   menggunakan jenis kearifan lokal ini di beberapa 
                  Secara  tradisional  penentuan  musim  tanam     daerah.    Jika     menggunakan      pengetahuan 
             padi  di   lingkungan  petani  dahulu  biasanya       agroklimatologi,   awal   musim    tanam    dapat 
             menggunakan  kearifan  lokal  prakiraan  musim        ditentukan dengan memperhatikan pola curah hujan 
             tanam  yang  berkembang  secara  setempat,  seperti   bulanan,   persepuluh   harian   (dasarian)  atau 
             Pranata  Mangsa  di  Jawa,  Palontara  di  Sulawesi   permingguan (Karim, 1985). 
             Selatan, atau Waruga di Bali. Perkembangan ilmu            Pertanian padi sawah dihadapkan pada sebuah 
             pengetahuan  dan  teknologi  benih  serta  agrokimia  dilema,  antara  kepentingan  ekonomi  dan  dampak 
             (pupuk dan insektisida) mengakibatkan penggunaan      ekologi  (dampak lingkungan). Pada sisi ekonomi, 
             kearifan  lokal  jenis  ini  mulai  bergeser  dan     pertanian   padi   sawah     diharapkan   mampu 
              2                                                                        J. MANUSIA & LINGKUNGAN                                        Vol. 24, No. 1 
               
              menghasilkan produksi padi yang maksimal setiap              Biswas, 1979; Warneck, 1988). Peningkatan suhu 
              tahun dengan frekuensi tanam padi (musim tanam)              bumi karena emisi dan konsentrasi CH4 disebabkan 
              yang diusahakan sampai 4 kali dalam setahun. Hal             oleh dua hal, yaitu pertama efek gas rumah kaca 
              ini  mengingat  kebutuhan  masyarakat  Indonesia             dari CH  sendiri dan ke dua dari CH  yang masuk 
                                                                                    4                               4
              akan beras yang tinggi. Rata-rata konsumsi beras             ke stratosfer akan merusak lapisan ozon sehingga 
              per  kapita  per  tahun  orang  Indonesia  adalah            radiasi  ultra  violet  matahari  akan  masuk  ke  bumi 
              termasuk tertinggi di dunia. Kebutuhan per kapita            dengan intensitas yang lebih tinggi. 
              beras pada tahun 2014 adalah 130 kg (BPS, 2014).                   Kepedulian  dan  kesadaran  akan  adanya  isu 
              Pada sisi ekologi dampak peningkatan emisi CH                lingkungan      berupa     pemanasan      global    dan 
                                                                     4
              berupa pemanasan global dan perubahan iklim yang             perubahan iklim yang salah satunya disebabkan dan 
              dihasilkan oleh pertanian padi sawah ke lingkungan           bersumber dari kegiatan budidaya padi sawah yang 
              harus mendapat perhatian.                                    mengemisikan       CH4  (metana)        mengakibatkan 
                    Intergovernmental Panel On Climate Change              penentuan musim tanam untuk saat ini seharusnya 
              (IPPC,  1995)  menyatakan  bahwa  secara  global             tidak  saja  memperhitungkan  pola  curah  hujan, 
              besarnya  emisi  CH   sumber  alami  berasal  dari           tetapi juga memperhatikan berapa besar emisi CH  
                                     4                                                                                            4
              lahan basah 72%, rayap 13%, laut 6%, dan lainnya             yang akan dihasilkan jika padi ditanam pada musim 
              9%. Sumber antropogenik CH4 terdiri dari pertanian           hujan  atau  di  musim  kemarau.  Panjaitan  dkk. 
              padi sawah 16%, peternakan hewan besar 23%, gas              (2015) menyatakan bahwa emisi CH  dipengaruhi 
                                                                                                                    4
              alam 26%, pembakaran biomassa 11%, dan limbah                oleh  pengelolaan  air,  pengolahan  tanah,  varietas 
              padat  dan  cair  24%.  Sekitar  90%  CH   yang              padi, dan iklim.  
                                                              4
              dilepaskan dari lahan sawah ke atmosfer bersumber                  Oleh  karena  itu  masalah  dari  penelitian  ini 
              dari  tanaman  padi  dan  sisanya  sebanyak  10%             dapat  dirumuskan  yaitu  belum  terdapatnya  kajian 
              berasal     dari    gelembung       air    (ebullition).     komprehensif  dari  tahap  pertama  yaitu  waktu 
              Ditambahkan  oleh  Dewan  Nasional  Perubahan                musim  tanam,  tahap  ke  dua  pemilihan  jenis 
              Iklim  (DNPI,  2010)  sektor  pertanian  menduduki           varietas,  dan  tahap  ke  tiga  teknik  budidaya  padi 
              emisi  gas  rumah  kaca  (CH ,  CO ,  N O,  H O)             sawah      yang     berorientasi     untuk     mitigasi 
                                               4      2    2      2
              tertinggi  ke  tiga  di  Indonesia  setelah  emisi  gas      (pengurangan)  emisi  gas  CH4.  Jika  setiap  tahap-
              rumah  kaca  dari  perubahan  tata  guna  lahan  di          tahap menanam padi sawah dari mulai penentuan 
              peringkat pertama dan pada peringkat ke dua adalah           awal musim tanam, dilanjutkan dengan pemilihan 
              emisi gas rumah kaca dari lahan gambut.                      varietas  padi  serta  teknik  budidaya  padi  yang 
                    Tanah sawah yang ditanami padi diperkirakan            kesemuanya  berorientasi  pada  emisi  CH4  yang 
              mengemisi sebesar 20 - 120 juta ton CH4 per tahun            minim,  maka  emisi  CH4  ke  atmosfer  dapat 
              ke atmosfer. Emisi total tersebut berasal dari total         berkurang  dan  potensi  pemanasan  global  serta 
              luasan lahan dunia yang digunakan untuk budidaya             perubahan  iklim  dapat  dicegah  dan  diantisipasi. 
                                                          6    2 
              padi  sawah  yang  mencapai  1,45  x  10   km atau           Tujuan  penelitian  ini  adalah  menganalisis  dan 
              sekitar 10% dari total lahan pertanian dunia (Yagi           memberikan informasi waktu musim tanam, jenis 
              dan  Minami,  1990;  Lelieveld  dan  Crutzen,  1993;         varietas  padi  yang  ditanam,  dan  teknik  budidaya 
              Panjaitan  dkk.,  2015).  Ditambahkan  oleh  Mosier          tanaman padi yang minim menghasilkan emisi CH4. 
              dkk.  (1994)  yang  menyatakan  bahwa  emisi  CH                    
                                                                     4
              berkontribusi  sebesar  15%  dari  total  efek  rumah                      METODE PENELITIAN 
              kaca yang dihasilkan oleh gas-gas rumah kaca.                                              
                    Gas  CH   (metana)  sebagai  gas  rumah  kaca                Pendekatan  yang  digunakan  pada  penelitian 
                             4
              yang  terdapat  di  atmosfer  akan  berperan  penting        ini  adalah  pendekatan  kuantitatif  dengan  metode 
              pada  pemanasan  global  setelah  gas  rumah  kaca           penelitian  adalah  survey.  Metode  penelitian  yang 
              jenis  CO   (karbon  dioksida)  (Rahmansyah  dan             digunakan  untuk  menentukan  musim  tanam  padi 
                         2
              Sudiana,  2010).  Kenaikan  konsentrasi  CH4  di             yang dapat meminimumkan emisi CH4 adalah tidak 
              atmosfer  sebesar  1,3  ppmv  akan  mengakibatkan            secara       langsung       melakukan        percobaan 
                                                       °
              peningkatan suhu global sebesar 1,3  C (Kiehl and            (eksperimen)  di  lapangan,  tetapi  dengan  studi 
              Dickenson,      1987).    Peningkatan      emisi    dan      literatur   penelitian-penelitian   sebelumnya  dan 
              konsentrasi CH  di atmosfer belakangan ini perlu             menganalisis. Data fluks emisi CH  yang dihasilkan 
                               4                                                                                4
              diantisipasi mengingat potensi dan daya pemanasan            pada berbagai musim tanam adalah data sekunder.  
              global yang besar dari CH4. Bobot molekul (BM)                     Metode  analisis  yang  digunakan  untuk 
              CH  yang  besarnya  hanya  16  (paling  kecil  dan           memilih varietas padi yang minim emisi gas CH  
                  4                                                                                                               4
              ringan  di  antara  bobot  molekul  gas  rumah  kaca         tetapi  optimum  pada  produksi  adalah  dengan 
              lainnya)  berpotensi  melayang  sampai  jauh  masuk          membuat rasio ekoefisiensi.  Ekoefisiensi  menurut 
              ke stratosfer tempat lapisan ozon (O3) berada dan            Schmidheiny  (1992)  adalah  suatu  upaya  untuk 
              akan  merusak  lapisan  ozon  tersebut  (Biswas  and         memproduksi  barang  dan  jasa  secara  lebih 
                                                                        Lilik Slamet Supriatin : Penyesuaian Musim Tanam                                              3 
              
             bermanfaat,    dan    secara   kontinyu    berusaha      dan  ulangan  dari  penelitian  Suharsih  (1999)  dan 
             mereduksi konsumsi sumber daya dan pencemaran.           Panjaitan dkk (2015). 
             Pertanian padi sawah menghasilkan barang berupa               Berdasarkan  Tabel  2  dapat  diketahui  secara 
             beras   sebagai    makanan     pokok    masyarakat       rata-rata emisi CH  pada musim hujan lebih besar 
                                                                                        4
             Indonesia dan dengan menanam varietas padi yang          daripada musim kemarau untuk ke dua penelitian. 
             memperhatikan  emisi  CH   berarti  mereduksi            Pada  penelitian  Suharsih  dkk  (1999),  emisi  CH  
                                          4                                                                             4
             pencemaran  yang  dihasilkan  oleh  pertanian  padi      rata-rata  pada  musim  kemarau  adalah  66,872 
             sawah.  Rasio  antara  emisi  CH4  yang  dihasilkan      kg/ha/musim tanam lebih kecil jika  dibandingkan 
             selama penanaman varietas padi tertentu terhadap         pada  musim  hujan  (79,002  kg/ha/musim  tanam). 
             produksi  beras  suatu  varietas  padi  oleh  penulis    Jika  dipersentasekan,  maka  penanaman  padi  atau 
             disebut dengan rasio ekoefisiensi. Formulasi untuk       musim  tanam  padi  yang  dilakukan  pada  musim 
             menentukan  rasio  ekoefisiensi  (RE)  tersaji  pada     hujan  akan  menghasilkan  emisi  CH4  yang  lebih 
             persamaan 1 berikut.                                     tinggi  sebesar  18,13%  jika  dibandingkan  padi 
                                                                      ditanam pada musim kemarau. 
                                                                           Demikian  juga  dengan  penelitian  yang 
                                                                      dilakukan  oleh  Panjaitan  dkk  (2015),  emisi  CH  
                                                                                                                        4
             Data  yang  digunakan  untuk  membuat  rasio             rata-rata  pada  musim  kemarau  sebesar  0,467 
                                                                           2
             ekoefisiensi  adalah  emisi  CH4  dan  produksi          mg/m /menit  yang  lebih  kecil  daripada  musim 
             berbagai  varietas  padi  yang  merupakan  data          tanam  yang  dilakukan  pada  musim  hujan  (0,687 
                                                                           2
             sekunder. Tabel 1 menyajikan data emisi CH4 dan          mg/m /menit). Penanaman padi pada musim hujan 
             produksi gabah yang dihasilkan beberapa varietas         akan  menghasilkan  emisi  CH   yang  lebih  tinggi 
                                                                                                     4
             padi.                                                    sebesar 47,10% daripada padi ditanam pada musim 
                  Metode  yang  digunakan  untuk  menentukan          kemarau.  Perbedaan  nilai  persentase  yang  dihasil 
             teknik   budidaya  tanaman  padi  yang  dapat            kan oleh ke dua penelitian dapat disebabkan karena 
             meminimumkan  emisi  gas  CH4  adalah  dengan            pengaruh dari pH air hujan, jenis varietas padi yang 
             melakukan studi pustaka dan analisis. Data tentang       ditanam,  jenis  tanah,  dan  teknik  budidaya  yang 
             teknik  budidaya  padi  dan  emisi  CH4  adalah  data    digunakan,  tetapi  pada  umumnya  musim  tanam 
             sekunder.  Berdasarkan  studi  pustaka  tersebut  dan    padi  yang  dilakukan  pada  musim  hujan  selalu 
             analisis  akan  ditentukan teknik  budidaya  tanaman     menghasilkan  emisi  CH   lebih  tinggi  daripada 
                                                                                                4
             padi yang dapat meminimumkan emisi CH4.                  melakukan tanam padi pada musim kemarau. 
                                                                       
                                                                      Tabel 1. Emisi CH  dan produksi beberapa varietas 
                       HASIL DAN PEMBAHASAN                                             4
                                                                      padi. 
                  Pada  pertanian  padi  lahan  sawah,  gas  CH  
                                                                4        Varietas Padi      Emisi CH      Produksi gabah 
                                                                                                     4
             dihasilkan  dari  pembusukan  bahan  organik  yang                              (kg/ha)          (kg/ha) 
             terdapat pada lahan sawah yang tergenang (kondisi        Banyuasin                171             2670 
             anaerob).  Bahan  organik  ini  dapat  berasal  dari     Batang Anai              196             4500 
             eksudat akar dan sisa tanaman padi yang menjadi          Batanghari               100             1560 
             substrat    bagi    bakteri    metanogen      untuk      Cisadane                 218             6400 
             menghasilkan CH . Metana yang telah dihasilkan           Dodokan                   74             3300 
                               4
             oleh  bakteri  metanogen  akan  disalurkan  melalui      IR 36                    112             4900 
             pembuluh      aerenkim    tanaman     padi    untuk      IR 64                    176             6700 
             dilepas/diemisikan ke atmosfer.                          Mamberamo                173             7400 
                  Banyak  sudah  penelitian  tentang  pengaruh        Maros                    117             4300 
                                                                      Muncul                   127             4600 
             musim tanam padi pada emisi CH4 yang dihasilkan.         Punggur                  182             4050 
             Beberapa diantaranya oleh Suharsih dkk (2000) dan        Tenggulang               121             3220 
             Panjaitan  dkk  (2015).  Tabel  2  menyajikan  fluks     Way Apo Buru             154             7400 
             emisi CH  yang dihasilkan oleh beberapa perlakuan        Sumber: Setyanto & Suharsih (2005), Susilawati dkk. 
                       4
                                                                      (2009). 
                                      Tabel 2. Fluks emisi CH pada kondisi dua musim berbeda. 
                                                              4 
                                                                     1                             2       2
                         Ulangan/            Emisi CH4 (kg/ha/musim)               Emisi CH4 (mg/m /menit)  
                         Perlakuan       Musim kemarau        Musim hujan      Musim kemarau        Musim hujan 
                             1                99,83             145,94              0,516              0,643 
                             2                34,54              46,19              0,454              0,659 
                             3                31,28              45,92              0,466              0,663 
                             4                93,67              91,58              0,456              0,709 
                             5                75,04              65,38              0,431              0,759 
                               1                    2
                      Sumber :   Suharsih dkk (1999);   Panjaitan dkk (2015). 
                                                                    
              
              4                                                                         J. Manusia & Lingkungan                                                  Vol. 24, No. 1 
               
                    Ke  dua  hasil  penelitian  sebelumnya  sesuai         air,  udara),  termasuk  juga  bakteri  metanogen 
              dengan  penelitian  yang  telah  dilakukan  oleh             sebagai  penghasil  metana  biogenik  (metana  yang 
              Sumirat  dan  Solehudin  (2009).  Berdasarkan                dihasilkan  oleh  organisme).  Diperkirakan  total 
              penelitian pada 3 lokasi lahan (lahan terbuka, lahan         jumlah  bakteri  yang  mendiami  muka  bumi  ini 
              sawah dan hutan sekunder di Kalimantan Selatan),             adalah 5x1030 (Madigan dkk., 2009). 
              Sumirat  dan  Solehudin  (2009)  mendapatkan                       Air  hujan  selain  memberikan  dampak  fisik 
              koefisien  korelasi  (r)  antara  curah  hujan  dengan       pada  lahan  sawah  (ketinggian  genangan  air  dan 
              emisi  CH   adalah  0,33.  Hal  ini  menunjukkan             suhu  air),  juga  mengandung  aspek  kimia  berupa 
                          4
              semakin  besar  curah  hujan,  maka  semakin  tinggi         kandungan      CO  terlarut       dalam    air   hujan. 
                                                                                              2
              fluks emisi CH4 sehingga emisi CH4 pada musim                Karbondioksida  (CO2)  yang  terdapat  di  atmosfer 
              hujan lebih besar daripada di musim kemarau.                 dapat  tercuci  dan  terbawa  ke  permukaan  tanah 
                    Emisi CH  pada musim penghujan lebih tinggi            bersamaan  air  hujan  yang  jatuh.  Karbondioksida 
                              4
              daripada  di  musim  kemarau  pada  lahan  sawah             (CO ) yang terlarut dalam air hujan yang jatuh di 
                                                                                2
              disebabkan      oleh    enam      faktor    pendukung        lahan  sawah  dapat  menjadi  substrat  bagi  bakteri 
              pembentukan  CH .  Pertama  pada  musim  hujan,              metanogen  untuk  menghasilkan  metana  (CH ). 
                                  4                                                                                              4
              lahan sawah memiliki volume genangan air yang                Reaksi pembentukan CH4 dari CO2 disajikan pada 
              lebih  tinggi  daripada  di  musim  kemarau  karena          persamaan 2. 
                                                                                      +
              mendapat tambahan air berlebih dari air hujan. Ke            CO + 8H  + bakteri matanogen → CH  + 2H O + 
                                                                               2                                      4       2
              dua,  pada  budidaya  padi  lahan  sawah,  di  dasar         Energi                                               (2) 
              permukaan  lahan  sawah  terbentuk  lapisan  tapak                 Berdasarkan analisis dari beberapa penelitian 
              bajak (hard pen) yang bersifat kedap air sehingga            yang  dilakukan,  semuanya  menunjukkan  bahwa 
              air  hujan  yang  jatuh  di  lahan  sawah  tidak  dapat      pada musim hujan emisi CH  dari pertanian padi 
                                                                                                            4
              berinfiltrasi   dan    akan     semakin     menaikkan        sawah lebih besar daripada di musim kemarau. Hal 
              ketinggian  genangan  air  di  dalam  lahan  sawah           ini tidak berarti musim tanam padi harus dilakukan 
              dengan  sifat  genangan  air  yang  diam  (statis).          pada  musim  kemarau  untuk  meminimkan  emisi 
              Semakin tinggi genangan air pada suatu badan air             CH4.  Pada  musim  kemarau  memang  emisi  CH4 
              (termasuk  lahan  sawah),  maka  kondisi  badan  air         lebih  kecil  daripada  di  musim  hujan,  tetapi 
              akan    semakin     bersifat    anaerob     dan    akan      pertanyaan selanjutnya adalah apakah kebutuhan air 
              meningkatkan  suhu  air  (Setyanto  dan  Suharsih,           tanaman padi pada musim kemarau dapat terpenuhi 
              2005).  Pembentukan  metana  berbanding  lurus               jika  saja  mengandalkan  dari  air  hujan.  Dengan 
              dengan  suhu.  Semakin  tinggi  genangan  air  akan          demikian  untuk  menentukan  musim  tanam  padi 
              memicu      peningkatan      suhu    air   dan     akan      yang  optimum  menghasilkan  emisi  CH   dan 
                                                                                                                            4
              menstimulasi  pembentukan  emisi  metana  yang               kebutuhan air dapat terpenuhi harus dicek dengan 
              semakin  besar  (Treenberth,  1994).  Ke  tiga,  air         pola curah hujan tahunan lokasi setempat yang akan 
              hujan  selain  menambah  ketinggian  genangan  air           ditanami. 
              pada  lahan  sawah  juga  memberikan  material                     Indonesia memiliki tiga tipe pola curah hujan, 
              organik yang terbawa bersamaan aliran permukaan              yaitu tipe monsunal, equatorial, dan lokal. Gambar 
              (run off) air hujan dan diendapkan di lahan sawah.           1  menyajikan  tiga  tipe  pola  curah  hujan  di 
              Material organik ini berasal dari butiran tanah yang         Indonesia dan cakupan daerahnya. 
              tererosi oleh air hujan. Material organik ini dapat                Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa 
              menjadi     substrat    bakteri    metanogen      untuk      kawasan Indonesia menurut tipe pola curah hujan 
              menghasilkan  CH4.  Ke  empat,  curah  hujan  yang           tahunan  dapat  dibagi  menjadi  3  tipe  pola  curah 
              intensif  pada  saat  musim  hujan  menguntungkan            hujan  yaitu  pola  monsunal,  equatorial,  dan  lokal. 
              tanaman  padi  karena  ketersediaan  air  menjadi            Pola  curah  hujan  tipe  monsunal  memiliki  musim 
              cukup      untuk     pertumbuhan       tanaman      dan      basah (musim hujan) dari November–Februari dan 
              menghasilkan  eksudat  akar  yang  lebih  banyak.            musim kemarau dari Mei–Agustus. Lokasi dengan 
              Eksudat  akar  ini  adalah  substrat  bagi  bakteri          curah  hujan  tipe  equatorial  memiliki  2  periode 
              metanogen  dalam  menghasilkan  emisi  CH4,                  musim  hujan  dalam  setahun  yaitu  dari  Januari–
              semakin banyak eksudat akar yang dihasilkan akan             April  dan  September–Desember  dengan  musim 
              mempertinggi emisi CH4 (Das dan Baruah, 2008).               kemarau dari  Mei–Agustus.  Lokasi  dengan  curah 
              Ke  lima,  pembusukan  material  organik  secara             hujan  tipe  lokal  memiliki  periode  musim  hujan 
              anaerob pada musim hujan lebih tinggi daripada di            yang  lebih  panjang  dari  April–Agustus  dan 
              musim  kemarau.  Ke  enam,  bakteri  adalah                  memiliki  2  periode  musim  kemarau  yaitu  dari 
              mikroorganisme  yang  bersifat  ubikuotus  yang              Januari–Maret         dan       September-Desember. 
              berarti bahwa jumlah bakteri berlimpah dan dapat             Berdasarkan pertimbangan kebutuhan air tanaman 
              ditemukan di hampir semua tempat di dunia (darat,            dari curah hujan dan minimnya emisi CH  yang  
                                                                                                                       4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...J manusia lingkungan januari doi jml penyesuaian musim tanam jenis varietas dan teknik budidaya tanaman padi terkait mitigasi emisi metana determination of early planting season type varieties and cultivation techniques rice as mitigation to methane emission lilik slamet supriatin pusat sains teknologi atmosfer lapan jl dr djundjunan bandung penulis korespondensi tel email yahoo com diterima september disetujui desember abstrak ch dari pertanian lahan sawah dapat dipengaruhi oleh faktor seperti cara pemberian air pengolahan tanah iklim pada penelitian ini dikaji tahap penentuan pemilihan terakhir adalah yang hasil kajian menunjukkan bahwa kemarau menghasilkan lebih kecil daripada di hujan dengan pengurangan sebesar indonesia memiliki tiga tipe pola curah tahunan monsunal equatorial lokal mengakibatkan periode rendah berbeda antara satu lainnya way apo buru terendah tetapi tetap optimum dalam produksi gabah sehingga dipilih menjadi prioritas pertama untuk ditanam dilakukan membuat genan...

no reviews yet
Please Login to review.