2
         M. ‘Anin         Angger         M. Rivan        M. Haris         Nadif        M. Naufal 
          Nabail          Ilham         Prawira G.     Wirananda         Mustafa        Dzakwan 
          ‘Azhiim       Amanullah          (22)            (20)            (24)          Luzen 
           (13)            (03)                                                           (21)
                                                       3
     Apa itu BPR ?
                                                                                                                           4
                     BBPPR R       aadadallaahh        lleembambagaga  
               kkeueuaanngagann           bbaannkk           yyaanngg  
               memelnaeksarimana kasin mpkeaginaatna n  huasanhyaa  
               sedacalam ra      kbeonnvtenuk sionaldepo      asitatuo  
               berberdajansgkarak,a nta  buprnigansinp ,  dasny/aartiaahu  
               ybenang tuk dalam  lkaeinginaytaa nnya  tyiadnag k 
               medipembrsaermikaakna n jadesan gadanl aimtu   dalalnu  
               lmeintans yalurkpeanmba     dayanraa n seba(UgaUi  
               Puersabahan BkaPnR  n(Uo U1 0P ertabahunnk 1an9 9n8o) .7 
               tahun 1992)
                                                       5
     Sejarah BPR
                                                       6
                                            Sejarah BPR
      Sejarah terbentuknya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 
    berakar  sejak  jaman  penjajahan  Belanda,  Perkreditan 
    Rakyat  di  Indonesia  dimulai  sejak  abad  19  dengan 
    berdirinya Bank Kredit Rakyat (BKR) dan Lumbung Desa, 
    yang  dibangun  dengan  tujuan  membantu  para  petani, 
    pegawai,  dan  buruh  agar  dapat  melepaskan  diri  dari 
    jeratan  para  lintah  darat  (rentenir)  yang  membebankan 
    dengan bunga sangat tinggi.
      Pada masa Pemerintahan Koloni Belanda, Perkreditan 
    Rakyat dikenal masyarakat dengan istilah Lumbung Desa, 
    Bank Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang Desa, yang saat 
    itu hanya ada di Jawa dan Bali.