Authentication
188x Tipe PDF Ukuran file 0.33 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau atau mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaiakan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian dalam pendidikan mutlak dilakukan oleh pendidik agar perkembangan kemampuan peserta didik dapat dipantau secara terus menerus. Oleh karena itu, dalam penilaian harus didahului dengan mengidentifikasi indikator hasil belajar kemudian disertai penerapan berbagai teknik penilaian yang relevan dengan model pembelajaran yang digunakan. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar (Arikunto 2009). Pada umumnya sebagian guru terbiasa menilai kompetensi siswa dengan menggunakan tes tulis. Padahal, guru juga perlu menggunakan penilaian yang lain agar dalam menilai kompetensi siswa bisa secara maksimal dan dapat mengetahui perbedaannya dalam penilaian kompetensi siswa. Oleh karena itu, penggunaan teknik penilaian selaian dari tes tulis perlu dikuasai oleh guru. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di tiga sekolah, penilaian yang dilakukan oleh guru di SMA NU Plus Panguragan, SMA PUI Gegesik, dan SMA Negeri 1 Gegesik hingga saat ini selalu menggunakan tes tulis pada materi Sistem Reproduksi. Sehingga hasil belajar dari siswa di sekolah tersebut masih belum terlihat perbedaannya jika dalam menilai kompetensi siswa tidak dilengkapi dengan penilaian yang lain. Jadi, perlu adanya alternatif penilaian yang lain agar diharapkan semua aspek bisa dilihat hasilnya. Berdasarkan laporan hasil observasi, menurut guru mata pelajaran Biologi di SMA PUI GEGESIK mengatakan bahwa selama ini beliau pernah beberapa kali menggunakan penilaian portofolio namun belum pernah menggunakan penilaian portofolio yang berbasis Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam setiap pembelajaran biologi khususnya di kelas XI MIPA. Begitu pula hal yang sama dilakukan oleh guru biologi di SMA NU Plus Panguragan dan SMA Negeri 1 Gegesik. 2 Dalam pembelajaran biologi secara garis besar meliputi ranah keterampilan abstrak dan ranah keterampilan konkret. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan siswa pada kompetensi keterampilan, maka diperlukan sistem penilaian yang tepat salah satunya penilaian kinerja, sebagai mana yang tertuang pada Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan yang menyatakan bahwa pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui praktik, produk, proyek, portofolio atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Pada hakikatnya terdapat dua bentuk portofolio, yaitu portofolio produk dan portofolio proses. Diantara keduanya memiliki perbedaan, dan juga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Guru harus mampu membedakan tahapan portofolio proses dan portofolio produk. Berbagai bentuk portofolio bergantung kepada darimana dan untuk apa portofolio digunakan, (Surapranata & Hatta, 2004: 46). Oleh karena itu, penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat penilaian pada tingkat berskala sekolah, kelas, wilayah dan bahkan pada tingkat berskala nasional. Penggunaan portofolio pada tingkat kelas, memberi pengertian dan tujuan yang lebih luas mengenai cermin filosofi dalam pengajaran dan pembelajaran, bukan hanya sebagai alat penilaian. Kehidupan belajar peserta didik sehari-hari di kelas, portofolio kelas amat penting diterapkan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan, memilih, mengorganisasikan, dan merefleksikan bahan-bahan dokumen untuk dijadikan bahan penilaian bagi diri peserta didik mengenai kemampuan dan potensinya. (Tim Pengembang FIP UPI. 2013:282). Kelebihan menggunakan penilaian portofolio adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak terlibat, dan siswa sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauhmana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi siswa akan mampu melakukan self- assesment. Keterampilan menemukan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Selain itu juga, penggunaan portofolio juga memiliki kelemahan yaitu penggunaan portofolio akan menjadi beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa, dan penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran, apalagi kalau kelasnya besar. Penilaian portofolio membantu peserta didik dalam merefleksi diri, mengevaluasi diri dan menentukan tujuan belajarnya, sehingga penilaian portofolio dapat menilai belajar peserta didik secara menyeluruh baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Akhir pelajaran, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru. Guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik 3 melalui karyanya, sehingga hal ini bertujuan agar penguasaan dari kognitif, afektif dan psikomotor terbentuk pada diri peserta didik. Rubrik digunakan untuk menilai kinerja siswa. Rubrik penilaian portofolio diperlukan untuk mendokumentasi perkembangan kemajuan belajar siswa. Sains tidak hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan/proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah. Jadi, rubrik penilaian portofolio keterampilan proses sains siswa materi sistem reproduksi yang dikembangkan digunakan untuk menilai kegiatan siswa mulai dari persiapan, dan proses selama pembelajaran. Adanya rubrik penilaian portofolio keterampilan proses sains siswa materi sistem reproduksi, diharapkan mampu menilai semua tugas-tugas siswa dengan adil daripada rubrik yang sudah digunakan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan supaya semua pekerjaan siswa itu dihargai dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Selain itu, memberikan motivasi yang lebih besar bagi siswa dan memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu. Manfaat penggunaan rubrik portofolio dalam penilaian adalah rubrik penilaian portofolio memberikan gambaran nyata tentang kemampuan siswa yang sesungguhnya. Keunggulan rubrik penilaian portofolio yaitu mengumpulkan informasi secara apa adanya tentang hasil belajar siswa, pengetahuan, dan sikapnya secara nyata sehingga dapat mendorong siswa dalam mencapai hasil yang lebih baik, dengan demikian siswa dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang dilakukannya Berkaitan dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang penggunaan portofolio untuk penilaian, ada beberapa bentuk portofolio yang digunakan yaitu portofolio proses dan portofolio produk. Sehingga penggunaan portofolio ini dapat mengukur aspek-aspek yang dimiliki siswa yang tidak dapat terukur dengan penilaian konvensional, sehingga kemampuan siswa dapat terlihat secara keseluruhan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mencoba menerapkan strategi penilaian portofolio dengan menekankan bentuk portofolio mana yang lebih efektif yang dapat digunakan dalam proses penilaiain suatu pembelajaran. Peneliti mengambil sebuah penelitian dengan judul “Pengembangan Penilaian Portofolio Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk mengukur hasil belajar siswa dalam Konsep Sistem Reproduksi untuk Siswa Kelas XI di Kabupaten Cirebon”. Penelitian ini dilakukan di SMA NU Plus Panguragan, SMA PUI Gegesik, dan SMA Negeri 1 Gegesik pada kelas XI MIPA di semester genap. Produk yang dikembangkan berupa instrumen penelitian portofolio keterampilan proses sains siswa dalam materi sistem reproduksi. Tujuan dari dikembangkannya penilaian portofolio keterampilan proses sains 4 siswa adalah supaya guru dapat memantau perkembangan siswa dan menghargai mereka sebagai individu dengan keunikan masing-masing. Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi kelas XI MIPA. Data penelitiannya berupa kelayakan rubrik penilaian portofolio proses sains siswa dalam maeri sistem reproduksi, nilai portofolio, tanggapan siswa dan guru serta wawancara siswa dan guru terhadap penilaian portofolio dalam konsep sistem reproduksi. B. Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut : a. Pentingnya penilaian portofolio untuk dikembagkan b. Assesment autentik portofolio masih jarang diterapkan dalam dunia pendidikan c. Siswa beserta gurunya belum bisa berinteraksi secara baik dalam menerapkan keterampilan proses sains di setiap pembelajaran biologi 2. Batasan Masalah Dari sejumlah permasalahan seperti yang dikemukakan di atas, maka tidak mungkin permasalahan tersebut terjawab dalam satu kali penelitian. Hal ini disebabkan berbagai keterbatasan penelitian, baik dari kemampuan meniliti, waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah-masalah pada “Pengembangan Penilaian Portofolio Berbasis Keterampilan Proses Sains untuk mengukur hasil belajar siswa dalam Konsep Sistem Reproduksi untuk Siswa Kelas XI di Kabupaten Cirebon”. 3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana pengembangan instrumen portofolio berbasis keterampilan proses sains pada tahap validasi ahli ? b. Bagaimana hasil penilaian portofolio berbasis keterampilan proses sains berdasarkan uji coba terbatas dan uji coba luas ? c. Bagaimana hasil belajar siswa dalam penilaian portofolio berdasarkan penilaian portofolio keterampilan proses sains ? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah menggambarkan assesment kinerja proses berbasis keterampilan proses sains siswa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
no reviews yet
Please Login to review.