Authentication
353x Tipe DOC Ukuran file 0.72 MB Source: jenipharmacyunhas.files.wordpress.com
Laboratorium Kimia Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
LAPORAN KELOMPOK
PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI
KOMPLEKSOMETRI
KELOMPOK 3
Golongan : Rabu Pagi
ASISTEN: Adelin Junita P
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu dari reaksi-reaksi matematis yang tidak disertai
perubahan valensi adalah reaksi pembentukan kompleks. Penetapan
kualitatif yang berdasarkan reaksi komlpeks disebut kompleksometri.
Kompleksometri disebut juga dengan kelatometri. Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengompleks,
membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi pembentukan kompleks
atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga
banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup
luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan
pada titrasi.(1)
Reaksi pembentukan kompleks antara ion logam dengan EDTA
sangat peka terhadap pH. Karena reaksi pembentukan kompleks selalu
+ +
dilepaskan H maka (H ) didalam larutan akan meningkat walaupun
sedikit. Akan tetapi yang sedikit ini akan berakibat menurunnya stabilitas
kompleks pada suasana tersebut (reaksi ini dapat berjalan pada suasana
asam, netral dan alkalis). Untuk menghindari hal tersebut, maka perlu
diberikan penahan (buffer). Sebagai larutan buffer yang dapat langsung
digunakan dengan campuran NH4Cl dan NH4OH. Indikator untuk
menetukan titik akhir titrasi adalah EBT (Erichrom Black T). Satuan yang
digunakan molaritas.
EBT dipakai untuk titrasi dengan suasana pH = 7-11, untuk
penetapan kadar dari logam Cu, Al, Fe, Co, Ni, Pt dipakai cara titrasi tidak
langsung, sebab ikatan kompleks antara logam tersebut dengan EBT
cukup stabil. EBT yang ditambahkan kedalam larutan ZnSO yang telah
4
ditambahkan buffer menghasilkan ZnEBT yang berwarna merah anggur.
Raeaksi dengan EDTA yang dititrasi menghasilkan perubahan warna dari
merah anggur ke biru.(2)
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan
EDTA, merupakan salah satu jenis asam amino polikarboksilat. EDTA
sebenaranya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan
suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya
atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
koordinasi permolekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asam
etilen adiamina tetra asetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen
penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.(4)
I.2 Maksud dan Tujuan
I.2.1 Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami penentuan kadar suatu sampel dengan
cara titrimetri.
I.2.2 Tujuan percobaan
Menentukan kadar dari ZnSO dan MgSO dengan metode
4 4
kompleksometri.
I.3 Prinsip percobaan
Penentuan kadar ZnSO dan MgSO dengan menggunakan metode
4 4
kompleksometri dengan titran Na EDTA, menggunakan indikator EBT
2
(Hitam Eriokrom T) dengan titik akhir titrasi dicapai pada saat larutan
berubah warna dari merah jambu menjadi biru tua.
no reviews yet
Please Login to review.