Authentication
460x Tipe PDF Ukuran file 0.53 MB Source: rest-app.belajar.kemdikbud.go.id
KEMDIKBUD PPPPTK IPA
PPPPTK IPA
TITRASI ASAM BASA
(Titrasi)
Tati Setiawati
setiawati58@gmail.com
Titrasi merupakan metode analisis kimia secara kuantitatif yang biasa
digunakan di laboratorium untuk menentukan konsentrasi suatu reaktan. Oleh
karena pengukuran volum berperan penting dalam titrasi, maka teknik ini juga
disebut dengan analisis volumetrik. Analisis titrimetri merupakan satu dari
bagian utama kimia analitik dan perhitungannya didasarkan pada hubungan
kuantitatif reaksi-reaksi kimia. Menurut Raymond Chang, reaksi kimia yang
digunakan sebagai dasar titrasi adalah (1) reaksi yang melibatkan asam kuat
dan basa kuat, (2) reaksi yang melibatkan asam lemah dengan basa kuat,dan
(3) reaksi yang melibatkan asam kuat dan basa lemah.
Pada titrasi asam basa yang perlu diperhatikan adalah: (a) larutan standar,
yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya,(b) indikator yang fungsinya
untuk mengetahui titik akhir titrasi, dan (c) prosedur untuk menghitung
konsentrasi larutan yang ditentukan.
Tujuan dari titrasi untuk menentukan secara kuantitatif suatu zat dalam larutan
dengan zat/larutan lain yang konsentrasinya telah diketahui melalui reaksi
secara bertahap hingga mencapai titik stoikhiometri
Pada pembahasannya materi ini sesuai dengan kompetensi dasar berikut:
Mendeskripsikan konsep titrasi asam basa
Melakukan titrasi asam basa untuk menghitung konsentrasi larutan
A. Prinsip Titrasi Asam Basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer maupun titran.
Titer adalah larutan standar, yaitu larutan yang sudah diketahui konsentrasinya
dan ditempatkan dalam buret, sedangkan titran adalah larutan yang akan
K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115 1
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
KEMDIKBUD PPPPTK IPA
ditentukan konsentrasinya, biasanya ditempatkan dalam labu Erlenmeyer. PPPPTK IPA
Kadar atau konsentrasi asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa
atau sebaliknya. Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa adalah
berdasarkan reaksi penetralan, sehingga titrasi asam-basa sering disebut juga
dengan titrasi netralisasi. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi
netralisasi yaitu:
H+ + OH- H2O
Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen dari larutan asam dengan ion
hidroksida dari larutan basa dan membentuk air yang bersifat netral.
Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi
antara donor proton (pemberi) dengan akseptor proton (penerima).
Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen atau titik
stoikhiometri, yakni ion hidrogen dan ion hidroksida habis bereaksi. Titik
ekivalen dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator yang berubah
warna di sekitar titik tersebut. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi
disebut titik akhir titrasi.
Pada titrasi asam basa, ada beberapa istilah yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang telah ditetapkan konsentrasinya,
Dalam titrasi larutan standar disebut dengan titran.Tahap pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan titrasi adalah pembuatan larutan
standar.Suatu larutan dapat digunakan sebagai larutan standar bila
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
mempunyai kemurnian yang tinggi
mempunyai rumus molekul yang pasti
tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang
larutannya harus bersifat stabil
mempunyai massa molekul relatif (Mr) tinggi tetapi muatan ionnya
rendah
K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115 2
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
KEMDIKBUD PPPPTK IPA
Suatu larutan yang memenuhi persyaratan disebut larutan standard primer, PPPPTK IPA
sedangkan larutan standard sekunder adalah larutan standard yang bila
akan digunakan untuk standardisasi harus distandardisasi lebih dahulu
dengan larutan standard primer.
2. Cara menghitung konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya.
Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka
konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
Dimana: :
NB = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
VB = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
NA = konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan
standar)
VA = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
3. Indikator
Indikator adalah suatu asam atau basa organik lemah yang menunjukkan
warna berbeda antara bentuk molekular (tidak terionisasi) dan bentuk
terinisasinya. Kedua bentuk ini tergantung pada pH larutan yang diuji.
Indikator ditambahkan pada titran sebelum proses titrasi dilakukan.
Indikator akan berubah warna ketika titik ekivalen terjadi, jika warna
indikator berubah, maka pada saat itu titrasi dihentikan. Indikator yang
digunakan pada titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan
warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indikator diusahakan
sesedikit mungkin dan umumnya sekitar dua atau tiga tetes. Untuk
memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat
mungkin dengan titik ekivalen. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih
indikator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.
K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115 3
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
KEMDIKBUD PPPPTK IPA
Pemilihan indikator untuk titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa PPPPTK IPA
yang digunakan dalam titrasi. Dengan memilih indikator yang tepat untuk
titrasi, maka titik akhir titrasi dapat digunakan untuk menentukan titik
ekivalen.
4. Titik Ekivalen
Titik ekivalen adalah titik dimana reaksi penetralan tepat tercapai sehingga
titrasi harus dihentikan. Hal ini dapat diamati dari perubahan warna
indikator. Sejatinya indikator akan berubah warna pada saat titik ekivalen
tercapai di mana titer yang ditambahkan dengan jumlah mol tertentu sama
dengan jumlah mol dari larutan titran. Pada titrasi asam-basa kuat, titik
akhir dari titrasi adalah titik pada saat pH reaktan sekitar 7, Jika
menggunakan indikator fenolphtalein maka akan terjadi perubahan warna
menjadi merah muda, tetapi indikator yang tepat untuk titrasi asam basa
adalah bromtimol biru atau BTB.
Cara mengetahui titik ekivalen
Ada dua cara untuk mengetahui titik akhir titrasi asam basa, antara lain :
Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi
dilakukan, kemudian dibuat grafik antara pH (sebagai ordinat) dengan
volume titran (sebagai absis) untuk memperoleh kurva titrasi. Titik
tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekivalen”. Gambar
berikut adalah kurva titrasi dan titik ekivalen dari titrasi asam kuat
dengan basa kuat
K E M E N T E R I A N P E N D I D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT CENTRE)
Jl. Diponegoro no. 12 BandungTelp (022) 4231191 Fax (022) 4207922 Bandung 40115 4
Homepage: www.p4tkipa.org: E-mail: p4tkipa@yahoo.com
no reviews yet
Please Login to review.