Authentication
Analisa lingkungan internal
• Penilaian internal berfokus pada upaya identifikasi dan evaluasi
kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan dalam area fungsional
bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem
informasi manajemen. Kekuatan /kelemahan internal, ditambah
dengan peluang/ancaman eksternal dan pernyataan yang jelas,
memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi. Tujuan
dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan
kekuatan serta mengatasi kelemahan internal. Ketika lingkungan
eksternal terus-menerus berubah, sumber daya dan kapabilitas
perusahaan sendiri kiranya merupakan landasan yang lebih stabil
untuk mendefinisikan identitasnya.
Proses melakukan audit internal
• Audit internal membutuhkan pengumpulan dan
pemaduan informasi mengenai manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan pengembangan, serta operasi sistem
informasi manajemen perusahaan. Proses
melakukan audit internal memeberikan kesempatan
lebih luas bagi para partisipan untuk memahami
bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi
mereka dapat berfungsi secara tepat dalam
organisasi secara keseluruhan.
Matrix Evaluasi Faktor Internal
• Matrix Evaluasi Faktor Internal digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk
mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan diantara area tersebut Matrix Evaluasi Faktor Internal
dapat dikembangkan dalam lima langkah:
• Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagaimana yang disebutkan dalam proses audit internal.
Masukkan 10 sampai 20 faktor internal, termasuk kekuatan dan kelemahan organisasi.buat sespesifik
mungkin..
• Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (faktor yang paling tidak penting
sampai 1,0 (sangat penting). Bobot itu mengidentifikasi signifikansi relative dari suatu faktor terhadap
keberhasilan perusahaan. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0
• Berilah peringkat antara 1 – 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah faktor tersebut sangat
lemah (peringkat 1), lemah (peringkat 2), kuat (peringkat 3), atau sangat kuat (peringkat 4).
Perhatikan bahawa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat
peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot di langkah 2
berbasis industry.
• Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing
variabel.
• Jumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi
Pembahasan Analisis Internal PT. Perusahaan
Gas Negara (PGN)
• STRENGTHS
• Panjang jaringan yang terintegrasi (ring line) unit bisnis
berupaya menguasai pasar potensial yakni pelanggan dan calon
pelanggan dengan menguasai jaringan pipa distribusi yang
interkoneksi atau ring line. Hal ini merupakan kekuatan bagi
unit bisnis, sehingga bisa mengurangi beragam gangguan bagi
pelanggan seperti kurangnya tekanan, kendala pasokan, dan
masalah teknis. Sementara distributor lain hanya memiliki pipa
di dekat dengan tapping produsen (Pertamina) untuk
mengurangi biaya konstruksi pipa dan pemeliharaan jaringan.
Sebagai contoh, PT Sadikun memiliki jaringan pipa di area
Banten.
• Kualitas gas bumi yang baik dan ramah lingkungan. Beberapa unit bisnis saat ini menerima
pasokan gas dari beberapa produsen seperti Pertamina Sumatera Selatan, Medco E&P Lematang,
Medco E&P Indonesia, Conoco Phillips Grissik, Pertamina JBB, Pertamina TAC Ellipse, dan
Pertamina Cirebon. Kualitas gas yang diterima unit bisnis lebih terjamin dengan sejumlah
produsen yang telah puluhan tahun bergerak di bidang Minyak dan Gas. Gas bumi merupakan
salah satu alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan direkomendasikan pemerintah.
Data menunjukkan bahwa selama tahun 2010, dengan penggunaan gas bumi dapat ikut
membantu mengurangi emisi sebesar 17.165 ton per hari
• Kinerja dan kepercayaan konsumen. Unit bisnis yang ditetapkan berdasarkan SK Direksi PGN,
berdiri sejak tahun 2003. Hingga tahun 2011 beberapa unit bisnis telah melayani 848 pelanggan
industri, 7 unit pembangkit listrik, 980 pelanggan komersial dan 55.035 pelanggan rumah tangga
(Laporan Tahunan PGN, 2010). Kepercayaan dan jumlah konsumen meningkat seiring dengan
peningkatan kinerja unit bisnis. Pada tahun 2010, salahsatu unit bisnis di daerah Jakarta
sekitarnya memiliki panjang pipa 2399 km dan menyalurkan 578 mmscfd. Penggunaan
pembangkit listrik yakni di PLN Muara Tawar, Krakatau Daya Listrik, Cikarang Listrindo, PLN
Tanjung Priok, Bekasi Power, PLN Cilegon dan PLN Talang Dukuh. Pemerintah, PLN dan sektor
swasta mempercayakan unit bisnis daerah Jakarta sekitarnya untuk menyalurkan gas bumi dalam
volume yang sangat besar dan dengan kontrak jangka panjang yakni lebih dari 5 tahun.
no reviews yet
Please Login to review.