Authentication
498x Tipe DOCX Ukuran file 0.05 MB Source: stie-igi.ac.id
BAB 14
ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Pengertian Activity Based Costing
Activity Based Costing (Sistem ABC) adalah sistem akuntansi biaya berbasis aktivitas,
dimana penentuan biaya produk berdasarkan konsumsi sumber daya oleh aktivitas, dengan
proses pengumpulan dan penelusuran data biaya melalui kinerja aktivitas. Pendekatan penentuan
biaya berdasarkan aktivitas adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas,
dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya
biaya.
Activity Based Costing merupakan metode penentuan HPP (product costing) yang
ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok secara cermat bagi kepentingan manajemen,
dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya alam setiap aktivitas yang digunakan
untuk menghasilkan produk.
Activity based costing adalah suatu sistem biaya yang mengumpulkan biaya-biaya ke
dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan lalu membebankan biaya atau aktivitas
tersebut kepada produk atau jasa, dan melaporkan biaya aktivitas dan produk atau jasa tersebut
pada manajemen agar selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, pengendalian biaya, dan
pengambilan keputusan.
Berikut definisi dan pengertian Activity Based Costing (ABC) dari beberapa sumber buku:
Menurut Mulyadi (2007), activity based costing adalah sistem informasi biaya berbasis
aktivitas yang didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya
dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas.
Menurut Raiborn dan Kinney (2011), activity based costing adalah sistem akuntansi
biaya yang berfokus pada aktivitas organisasi dan pengumpulan biaya-biaya berdasarkan
sifat pokok yang masih mendasari tingkat beberapa overhead yang telah ditetapkan
kemudian dihitung menggunakan berbagai macam pemicu biaya dalam aktivitas suatu
organisasi.
Menurut Siregar, dkk (2014), activity based costing adalah suatu pendekatan perhitungan
biaya yang membebankan biaya sumber daya ke dalam objek biaya, seperti produk, jasa
atau konsumen berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya.
Menurut Rudianto (2013), activity based costing adalah pendekatan penentuan biaya
produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber
daya oleh aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa
produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan
tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya.
Menurut Brimson (1991), activity based costing adalah proses pengumpulan dan
penelusuran data biaya dan kinerja aktivitas aktivitas perusahaan dan pengujian informasi
umpan balik antara biaya yang sesungguhnya dengan biaya yang direncanakan untuk
membuat tindakan korelasi yang diperlukan.
Konsep Dasar Activity Based Costing
Activity Based Costing adalah suatu sistem yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang
dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Menyediakan informasi perihal aktivitas-
aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kejadian atau transaksi yang
merupakan pemicu biaya (cost driver) yang bertindak sebagai faktor penyebab dalam
pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya.
Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke produk. Sistem ABC
mengasumsikan bahwa aktivitas-aktivitaslah yang mengkonsumsi sumber daya dan bukannya
produk.
Menurut Rudianto (2013), terdapat dua konsep dasar yang harus diketahui dalam sistem ABC,
yaitu:
1. Biaya memiliki penyebab. Biaya ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang menyebabkan
timbulnya biaya akan menempatkan personil perusahaan pada posisi dapat
mempengaruhi biaya. Sistem ABC berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya
menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan
timbulnya alokasi biaya.
2. Penyebab biaya dapat dikelola. Penyebab biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. Melalui
pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya, personil
perusahaan dapat memengaruhi biaya. Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan
berbagai informasi tentang aktivitas.
Agar penerapan Activity Based Costing menjadi optimal, perlu diperhatian beberapa hal sebagai
berikut:
1. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi. Sistem ABC mensyaratkan
bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam produk atau lini produk yang diproses
dengan menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya akan
menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke masing-masing produk.
2. Tingkat persaingan industri yang tinggi. Terdapat beberapa perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama atau sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang
ketat tersebut dibutuhkan pembebanan biaya yang akurat. Informasi tentang pembebanan
biaya yang akurat akan memudahkan bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan
keputusan.
3. Biaya pengukuran yang relatif rendah. Biaya pengukuran (measurement cost)
merupakan biaya yang terkait dengan pengukuran yang digunakan oleh suatu sistem
biaya. Agar penerapan sistem ABC dapat optimal, maka biaya pengukuran untuk
menghasilkan informasi biaya aktivitas harus relatif rendah.
Aktivitas dalam Sistem ABC
Untuk mengidentifikasi biaya sumber daya pada berbagai aktivitas, perusahaan perlu
mengklasifikasikan seluruh aktivitas berdasarkan bagaimana aktivitas tersebut mengkonsumsi
sumber daya. Pengklasifikasian aktivitas dalam beberapa level ini akan memudahkan
perhitungan karena biaya aktivitas yang berkaitan dengan level yang berbeda akan menggunakan
jenis Cost Driver yang berbeda. Menurut Firdaus dan Wasilah (2009), tingkatan aktivitas dalam
sistem ABC adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas Tingkat Unit (unit-level activity)
Biaya untuk setiap unit adalah sumber daya yang digunakan untuk aktivitas yang akan
meningkat pada setiap unit produksi atau jasa yang dihasilkan. Dasar pengelompokan untuk level
ini adalah hubungan sebab akibat setiap unit yang dihasilkan. Contoh aktivitas tingkat unit
mencakup pemakaian bahan baku langsung, pemakaian jam tenaga kerja langsung, serta
pemasukan komponen dan inspeksi setiap unit. Aktivitas tingkat unit merupakan aktivitas
berdasarkan volume. Aktivitas yang dibutuhkan bervariasi secara proporsional dengan jumlah
objek biaya. Penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya dan penggerak biaya untuk konsumsi
aktivitas cenderung sama dengan aktivitas tingkat unit.
b. Aktivitas Tingkat Kelompok (batch-level activity)
Biaya untuk setiap kelompok unit tertentu adalah sumber daya yang digunakan untuk aktivitas
yang akan terkait dengan kelompok unit produk atau jasa yang dihasilkan. Dasar pengelompokan
untuk level ini adalah biaya yang hubungan sebab akibat untuk setiap kelompok unit yang
dihasilkan. Contoh aktivitas tingkat kelompok adalah persiapan mesin, pengaturan pesanan
pembelian, penjadwalan produksi, inspeksi yang dilakukan oleh batch, penanganan bahan baku,
dan percepatan proses produksi.
c. Aktivitas Tingkat Produk (product-level activity)
Biaya untuk setiap produk/jasa tertentu adalah sumber daya digunakan untuk aktivitas yang
menghasilkan suatu produk dan jasa. Dasar pengelompokan untuk level ini adalah biaya yang
memiliki hubungan sebab akibat dengan setiap produk atau jasa yang dihasilkan. Contoh
aktivitas tingkat produk mencakup desain produk, pembelian suku cadang yang dibutuhkan oleh
produk, dan keterlibatan dalam perubahan rekayasa untuk memodifikasi produk.
d. Aktivitas Tingkat Fasilitas (facility-level activity)
Biaya untuk setiap fasilitas tertentu adalah sumber daya yang digunakan untuk aktivitas yang
tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan produk atau jasa yang dihasilkan tetapi untuk
mendukung organisasi secara keseluruhan. Dasar pengelompokan untuk level ini sulit dicari
hubungan sebab akibatnya dengan produk atau jasa yang dihasilkan tetapi dibutuhkan untuk
kelancaran kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi barang atau jasa.
Aktivitas ini tidak disebabkan oleh produk atau kebutuhan pelayanan pelanggan dan tidak dapat
ditelusuri ke satu unit, batch, atau produk. Contoh aktivitas tingkat fasilitas mencakup
penyediaan keamanan untuk memelihara mesin pabrik dengan fungsi umum, pengelolaan pabrik,
pembayaran pajak bangunan dan asuransi pabrik, serta penutupan buku setiap bulan. Beberapa
perusahaan menyebutkan aktivitas ini sebagai aktivitas pendukung bisnis atau infrastruktur.
Pemicu Biaya (Cost Driver) dalam Sistem ABC
Cost driver adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas, cost driver
merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan
dari aktivitas ke aktivitas lainnya, produk, atau jasa (Blocher dkk, 2011).
no reviews yet
Please Login to review.