Authentication
361x Tipe PPTX Ukuran file 0.20 MB
TUGAS PGSD KELAS SORE
FILSAFAT PENDIDIKAN
MUHAMMAD SALEH RAMADHAN
201861067
AKSIOLOGI : KEGUNAAN
ILMU
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang
berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar.
Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
Jujun S.Suriasumantri mengartika aksiologi sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John
Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau
suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri
adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insan.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari
hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya
ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di
jalan yang baik pula. Karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai
ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan di jalan yang tidak benar.
A. ILMU DAN MORAL
Masalah moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan
kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk
mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian moral. Sejarah kemanusiaan
dihasi oleh semangat para martir yang rela mengorbankan nyawanya demi untuk
mempertahankan apa yang dianggap benar. Peradaban telah menyaksikan
Sokrates dipaksa meminum racunan John Huss dibakar. D sejarah tidak berhenti
disini : kemanusiaan tidak pernah urung dihalangi untuk menemukan kebenaran.
Tanpa landasan moral maka ilmuwan sekali dalam melakukan prostitusi
intelektual. Penalaran secara rasional yang telah membawa manusia mencapai
harkatnya seperti sekarang ini berganti drengan proses rasionalisasi yang bersifat
mendustakan kebenaran.
B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL ILMUWAN
Seorang ilmuan mempunyai tanggung jawab sosial di bahunya. Bukan saja
karena ia adalah warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung
dengan di masyarakat yang yang lebih penting adalah karena dia mempunyai
fungsi tertentu dalam keberlangsungan hidup manusia.
Sampai ikut bertanggung jawab agar produk keilmuannya sampai dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sikap sosial seorang ilmuan adalah konsisten
dengan proses penelaahan keilmuan yang dilakukan. Sering dikatakan bahwa ilmu
itu bebas dari sistem nilai. Ilmu itu sendiri netraldan para ilmuanlah yang
memberikannya nilai.
C. NUKLIR DAN PILIHAN MORAL
Seorang ilmuan secara moral tidak akan membiarkan hasil penemuannya
dipergunakan untuk menindas bangsa lain meskipun yang mempergunakannnya
itu adalah bangsanya sendiri. Sejarah telah mencatat bahwa ilmuan telah bangkit
dan bersikap terhadap politik pemerintahnya yang menurut anggapan mereka
melanggar asas-asas kemanusiaan. Ternyata bahwa dalam soal-soal menyangkut
kemanusiaan para ilmuan tidak pernah bersifat netral. Mereka tegak dan bersuara
sekiranya kemanusiaan memerlukan mereka. Suara mereka bersifat universal
dalam mengatasi golongan, ras, sistem kekuasaan, agama dan rintangan-rintangan
lainnya yang bersifat sosial.
Seorang ilmuan tidak boleh berpangku tangan, dia harus memilih sikap,
berpihak pada kemanusiaan. Pilihan moral memang terkadang getir sebab tidak
bersifat hitam di atas putih. Seperti halnya yang terjadi pada Albert Einstein
diperintahkan untuk membuat bom atom oleh pemerintah negaranya.
Seorang ilmuan tidak boleh menyembunyikan hasil penemuannya, apapun juga
bentuknya dari masyarakat luas serta apapun juga konsekuensi yang akan terjadi
dari penemuannya itu. Seorang ilmuan tidak boleh memutar balikkan temuannya
jika hipotesis yang dijunjung tinggi tersusun atas kerangkan pemikiran yang
terpengaruh preferensi moral ternyata hancur berantakan karena bertentangan
dengan fakta-fakta pengujian
no reviews yet
Please Login to review.