Authentication
670x Tipe PDF Ukuran file 4.72 MB Source: media.neliti.com
Kritik Sastra Cyber
KRITIK SASTRA CYBER
Yeni Mulyani Supriatin
yeni.mulyani@yahoo.com
ABSTRAK
Kehadiran dan kecepatan perkembangan teknologi telah menyebabkan terjadinya proses
perubahan dalam segala aspek kehidupan. Demikian pula dalam kehidupan sastra terjadi proses
perubahan dalam karya, kritik, dan pembaca sastra. Sastra Indonesia turut memanfaatkan teknologi
komputer yang didukung sarana internet dan multimedia. Tulisan ringkas ini akan mendeskripsikan
seputar masalah sastra yang dipublikasikan melalui media komputer. Beberapa hal seperti penulis,
karya, dan corak kritik sastra multimedia menjadi topik utama yang akan dikemukakan dalam
makalah ini. Masalah yang diangkat seputar corak kritik, penulis, dan karya sastra apa saja yang
muncul dalam dunia maya. Tujuan penulisan adalah mendeskripsikan corak kritik, penulis, karya
sastra yang muncul dalam media komputer. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah
pendekatan kritik sastra yang dikemukakan oleh Tanaka dalam Damono (1993), sedangkan metode
yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif.
Kata kunci: sastra cyber dan kritik sastra
ABSTRACT
The presence and the speed of technological development has resulted in the process of change
in all aspects of life. Similarly, The process happens in literature in the work, critics, and readers.
Indonesian literature also take advantage of computer technology supported internet and
multimedia facilities. This brief article will describe the problem on the published literature through
the medium of computer and internet. It presents the issues on the writers, works, and multimedia
style of literary criticism that appear in the virtual world. The objective is to describe the mode of
criticism, authors, literary works that appear in cybermedia. The methodology used in this paper is a
literary criticism approach proposed by Tanaka in Damono (1993), where as the method used in this
paper is a qualitative method.
Key words: cyber literature and literary criticism
PENDAHULUAN fotokopi buram. Sekarang, sistem dalam mesin
pintar yang akrab dikenal dengan artificiant
intellegent telah memungkinkan segala jenis
Seperti diketahui bersama pada dekade
naskah tampil dengan berbagai variasi, lengkap
2000-an peranan komputer yang dilengkapi
dengan warna-warna menarik, suara, dan
teknik multimedia dan jalur internet semakin
animasi. Tidak hanya itu sebuah karya sastra
meningkat sehingga media ini diprediksi akan
juga bisa disebarkan dalam jumlah tak terbatas
menjadi perangkat dominan dalam kehidupan
dan juga ke wilayah tak terbatas.
manusia pada era sekian tahun mendatang.
Perkembangan sastra Indonesia yang
Sebelum adanya mesin pintar, baik karya sastra
menggunakan media cyber atau teknik
maupun kritik sastra hanya berbentuk goresan
multimedia bisa dikatakan makin menampak-
tinta hitam tidak bergerak di atas lembar-lembar
kan peningkatan yang signifikan. Meskipun
kertas dengan jumlah terbatas atau berbentuk
demikian, perkembangan itu terjadi secara
perlahan, stabil, dan mantap. Hal itu antara lain
* Peneliti di Balai Bahasa Bandung
Jurnal Sosioteknologi Edisi 25 Tahun 11, April 2012
47
Kritik Sastra Cyber
disebabkan peran mesin pintar di Indonesia Mencermati situs atau milis yang ada
belum mendominasi jika dibandingkan dengan dalam internet atau dari gejala yang ada dapat
penggunaan internet di seluruh dunia yang dicatat bahwa kritik sastra dalam internet-
mencapai percepatan peningkatan yang cukup umumnya -- tulisannya pendek, yaitu antara 1-
drastis. Berdasarkan catatan Loekito (2003) 2 alinea, tulisan tersebut ditulis oleh siapa saja,
dalam kurun waktu tiga tahun antara tahun artinya kritik sastra dapat ditulis oleh siapa pun
1997-2000 diperkirakan terdapat lebih dari (bukan hanya kritikus profesional, dosen, dan
lima puluh juta pengguna internet. Jumlah mahasiswa), dan dapat dibaca oleh khalayak
tersebut meningkat menjadi empat ratus juta ramai. Dari gejala tulisan tentang kritik sastra
pada tahun 2000. mudah diduga bahwa kritik sastra yang
berkembang dalam media ini adalah jenis kritik
Apabila karya sastra Indonesia sudah
umum. Dikatakan kritik umum karena bersifat
mulai dipublikasikan melalui media cyber
terbuka, mengacu pada tulisan tentang sastra
yang menarik untuk dicermati adalah
yang ditulis oleh siapa pun dan dipublikasikan
sebenarnya adakah kritik sastra Indonesia
di media internet yang dibaca oleh khalayak
sekarang di media tersebut? Lalu, siapa saja
ramai.
penulisnya? Apakah kritikus profesional atau
kritikus umum? Kritik sastra seperti apa yang
Seperti dikemukakan oleh Tanaka dalam
muncul di internet? Lalu bagaimana corak
Damono (1993:103) terdapat dua macam kritik
kritik sastra internet?
sastra, yaitu kritik sastra akademis dan kritik
Pertanyaan-pertanyaan itu begitu sastra umum. Kritik akademis bersifat tertutup
menarik dan dapat dijadikan sebagai latar yang mencakup para kritikus profesional,
belakang penulisan makalah ini. Namun, pengajar di perguruan tinggi, dan mahasiswa
sebelum sampai pada pokok permasalahan ada yang menulis untuk lingkungan sendiri,
baiknya dikemukakan apa yang dimaksud sedangkan kritik umum bersifat terbuka yang
dengan istilah multimedia dan sepintas tentang mencakup para kritikus umum--adalah mereka
yang biasa menulis di surat kabar, majalah, dan
kritik sastra.
media lain dan dibaca oleh khalayak ramai.
Kritik akademis berfungsi sebagai pencari
KRITIK SASTRA MULTIMEDIA
keterangan dan penyusunan kembali konsep-
konsep, sedangkan sistem kritik umum
Istilah multimedia berdasarkan kamus The
berfungsi sebagai penyaring dan pemilih yang
American Heritage (Loekito, 2003) memiliki
membantu arus informasi dengan cara
dua arti:
menyaring tipe-tipe karya tertentu dari
sejumlah besar karya yang ditawarkan kepada
1. segala sesuatu yang berhubungan
pembaca. Meskipun kritik akademis relatif
dengan penggunaan kombinasi
tertutup, secara tidak langsung dapat
berbagai media;
memengaruhi pembaca terutama jika ia dibaca
2. segala sesuatu yang berhubungan
dan memengaruhi kritikus umum.
dengan aplikasi komputer yang dapat
Mengacu pada pendapat Tanaka inilah,
mengombinasikan teks, gambar,
kritik sastra yang terdapat dalam sastra cyber
animasi, dan suara menjadi satu.
dikatakan sebagai kritik umum. Secara
sederhana kritik yang terdapat dalam media
Akan tetapi, akhir-akhir ini kata multi-
internet tersebut adalah berupa ulasan atau
media lebih sering dihubungkan dengan
tanggapan ringkas dan sederhana mengenai
aplikasi komputer yang mengintegrasikan teks,
masalah sastra yang sedang tren dalam
gambar, animasi, dan suara. Sementara itu,
masyarakat. Di samping itu, ada pula informasi
seiring dengan perkembangan zaman, karya
tentang buku baru, baik buku terjemahan
sastra tampil dalam multimedia. Demikian pula
maupun buku asli yang sudah diluncurkan
dengan kritik sastra tidak ketinggalan ikut
(semacam timbangan buku), dan yang menarik
muncul di media tersebut.
Jurnal Sosioteknologi Edisi 25 Tahun 11, April 2012
48
Kritik Sastra Cyber
adalah adanya polemik yang mendapat positif sastra yang disumbangkan oleh
perhatian dari khalayak.
teknologi dapat dilihat dari gejala yang ada,
berikut ini.
Kritik sastra multimedia memiliki ke-
unggulan yang tidak akan didapatkan di media
lain jika dibandingkan dengan kritik sastra
a. Kualitas: peningkatan mutu karya sastra
konvensional, artinya kritik sastra yang lazim
digital secara jelas terbaca dari hasil
dipublikasikan melalui media massa cetak,
karya dari hari ke hari. Kemudian,
seperti koran dan majalah. Keunggulan itu
apabila media cetak konvensional
adalah memiliki komunikasi bebas dan
seperti koran dan majalah masih
langsung. Model interaksi bebas dan langsung
dianggap sebagai satu-satunya alat ukur
inilah yang menjadi ciri utama komunikasi
mutu karya, peningkatan mutu karya
melalui media cyber. Proses komunikasi pun
sastra digital juga dapat dilihat dari
terjadi lebih cepat dan lebih kaya. Dikatakan
semakin meningkatnya jumlah karya
lebih cepat karena sifat cyber yang tidak
sastra digital yang berhasil menembus
terbatas waktu dan disebut lebih kaya karena
barikade redaktur sastra koran dan
sifat penyampaian opini yang langsung dan
majalah. Sebut saja nama-nama penyair
tidak terbatas ruang. Lebih kaya juga dapat
baru seperti Rukmi Wisnu Wardani,
ditafsirkan sebagai banyaknya masukan yang
Anggoro Saronto, Herri Latief, dan T.S.
mengomentari pada satu masalah. Kekayaan
Pinang berhasil menembus koran
masukan ini disebabkan oleh beragamnya
bahkan telah menerbitkan buku. Para
individu yang memberikan masukan, beragam-
penyair ini mengakui bahwa mereka
nya opini, komentar/kritik atas sebuah karya
lahir, tumbuh, dan berkembang berkat
yang diberikan dari berbagai sudut pandang,
media digital.
perbedaan usia, gender, tingkat pendidikan, dan
b. Kuantitas: secara kuantitas per-
latar belakang pekerjaan.
kembangan sastra digital Indonesia
Dengan demikian, kritik sastra multi-
diindikasikan dari meningkatnya
media cukup beragam dan menarik untuk
jumlah karya yang beredar di dunia
diungkapkan. Sebagai contoh, uraian berikut
cyber dan jumlah penulis yang terus
akan mendeskripsikan kritik sastra multimedia.
bertambah. Hitungan ini belum
termasuk para pengamat atau pelaku
CORAK KRITIK SASTRA CYBER
sastra pasif;
c. Wilayah: peningkatan wilayah jangkau-
1. Polemik dalam Multimedia
an dapat dijadikan acuan. Yang
dimaksud wilayah di sini adalah posisi
Kegiatan kritik sastra multimedia bisa
geografis dan wilayah pribadi. Wilayah
digambarkan dari rangkaian polemik yang
geografis dapat menjangkau berbagai
terjadi di antara sastrawan muda yang
sudut dunia secara cepat, sedangkan
mendominasi tulisannya dalam multimedia
wilayah pribadi memudahkan individu
dengan satrawan senior atau mereka yang lebih
dari berbagai wilayah pribadi ber-
dahulu ada dalam kehidupan sastra Indonesia.
gabung;
Pada dasarnya yang dipertentangkan dua
d. Jenis: meskipun tidak dapat dikatakan
generasi itu adalah hadirnya sastra dalam
sebagai genre baru, sastra digital telah
internet. Loekito (http:cybersastra.net/edisi
memberikan alternatif lain dalam
jan2002/index.shtml, salah seorang penyair
penyajian sastra, misalnya penyajian
muda yang banyak menulis dalam internet
dalam bentuk poetry tree, kolaborasi,
mengatakan bahwa hadirnya sastra multimedia
dapat memberikan perkembangan positif dalam
multimedia, dan dan sastra computer
kehidupan sastra Indonesia. Perkembangan
geeks.
Jurnal Sosioteknologi Edisi 25 Tahun 11, April 2012
49
Kritik Sastra Cyber
Di samping itu, dampak positif sastra Sastrawan yang berkibar lewat cerpen Sukri
Membawa Pisau Belati itu menyampaikan
digital Indonesia adalah terbentuknya suatu
pendapatnya bahwa kehidupan sastra internet
organisasi berbasis dunia maya yang bekerja
seperti yang tampak dalam Akubaca,
demi perkembangan sastra Indonesia.
Bumimanusia, dan Ceritanet sampai situs-situs
Organisasi ini telah menghasilkan tiga antologi
remaja yang menyediakan ruangan puisi dan
cetak dan satu cd-room antologi digital.
cerpen seperti Indocampus.com atau
Sebagian besar hasil penerbitan ini disumbang-
Kitakita.com menandai kehidupan sastra yang
kan secara cuma-cuma ke berbagai sekolah dan
tengah bergairah terutama di kalangan muda.
institusi pendidikan di seluruh Indonesia.
Meskipun demikian, lanjut Hamsad hadirnya
Pernyataan Loekito yang didukung
sastra internet tidak akan menggerus satra
dengan data faktual yang lengkap dan kuat,
media cetak. Pernyataan yang senada dengan
seperti mengukuhkan kehadiran sastra internet
Afrizal Malna dan Hamsad juga terdapat dalam
atau sastra digital bahwa keberadaannya
situs-situs lain yang menyatakan bahwa sastra
membawa pengaruh yang positif pada
internet seperti cendawan di musim hujan,
perkembangan sastra Indonesia. Suara-suara
tetapi kehadiran sastra intenet tidak akan
yang senada dengan Loekito banyak ditemukan
memberi pengaruh apa-apa dalam kehidupan
dalam internet, seperti dalam milis
sastra Indonesia. Sastra Indonesia, karya dan
penyair@yaahoogroups.com, milis puisi
kritiknya yang dipublikasikan dalam majalah,
k i t a @ y a h o o o g r o u p s . c o m , d a n
koran, dan dalam bentuk buku akan terus
www.cybersastra.net. Dalam usahanya untuk
berjalan, tidak akan mati hanya gara-gara
menjelaskan adanya karya sastra internet atas
muncul sastra internet.
sastra cyber yang membawa pengaruh positif
Yang dapat dicatat dari rangkaian
pada perkembangan sastra Indonesia, mereka
polemik tersebut menunjukkan kegiatan kritik
berpendapat bahwa kehidupan sastra internet
sastra multimedia telah berjalan baik.
yang didominasi kaum muda ternyata tidak bisa
Perdebatan pendapat tentang munculnya sastra
dimungkiri lagi keberadaannya. Setelah
internet ini telah pula menandai kehidupan
sebelumnya marak bemunculan diskusi satra,
sastra cyber telah ada dan tidak bisa ditolak
seni, dan budaya di berbagai milis (mailling
keberadaannya dalam khazanah sastra
list) serta hompage atau laman pribadi
Indonesia modern.
sastrawan terhitung sejak awal tahun 2001,
hadir pula situs-situs sastra Indonesia. Diawali
2. Tanggapan/Ulasan Karya
dengan Cybersastra.com yang kini berganti
nama menjadi Cybersastra.net, kehidupan
Yang menarik dalam kritik sastra
sastra internet semakin bergairah.
multimedia selain polemik adalah tulisan-
Berbeda dengan sastrawan muda yang
tulisan yang berupa tanggapan atau ulasan-
menyambut positif kehadiran sastra intenet
ulasan mengenai berbagai karya sastra atau
yang penulisnya mendapat julukan digital artist
genre sastra yang sedang aktual di masyarakat,
atau 'seniman digital, mereka yang tergolong
misalnya, tentang hebohnya novel Supernova
sastrawan senior mencibir kehadiran sastra
karya Dewi Lestari, novel-novel Ayu Utami
internet.. Muncullah nama-nama seperti Afrizal
Saman dan Larung yang sering disebut sebagai
Malna dan Hamsad Rangkuti, sastrawan senior
contoh karya dengan ciri "keterbukaan baru"
yang terlibat dalam polemik. Afrizal Malna
dalam membaca seksualitas, dan tentang novel-
seperti yang dikutip oleh MBM Gatra dan situs
novel chicklit dan teenlit yang "meledak" di
Akubaca mengatakan bahwa sastra internet
pasaran. Yang paling banyak mendapat
tidak akan berumur panjang. Sastra internet
tanggapan dalam sastra internet yang datang
hanyalah tren sesaat. Demikian pula yang
dari khalayak ramai adalah tentang novel-novel
chiklit dan teenlit. Oleh karena itu, uraian
dinyatakan oleh Hamsad Rangkuti meskipun
berikut akan mengulas seputar tanggapan
pernyataannya tidak setajam Afrizal Malna.
Jurnal Sosioteknologi Edisi 25 Tahun 11, April 2012
50
no reviews yet
Please Login to review.