Authentication
PENERAPAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
DI SMK NEGERI 4 MAKASSAR
Busra Bumbungan*)
Email : busra_bumbungan@ymail.com
Abstrak : Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan penerapan kompetensi
kewirausahaan di SMK Negeri 4 Makassar yang meliputi: kompetensi teknis, kompetensi
pemasaran, kompetensi keuangan dan kompetensi antar manusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kompetensi teknis kewirausahaan SMK
Negeri 4 Makassar sesuai dengan karakter kompetensi keahlian. Keterlaksanaan kegiatan
berkaitan erat dengan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, (2) Kewirausahaan SMK
Negeri 4 Makassar pada bagian pemasaran dilakukan dengan melihat kebutuhan warga
yang ada di sekolah. Hal ini merupakan sikap inovasi, kerja keras dan motivasi serta naluri
kewirausahaan dari kepala sekolah dalam melihat peluang-peluang kewirausahaan akan
lebih membuka ruang pemasaran yang lebih luas, (3) Kompetensi keuangan di SMK Negeri
4 Makassar dilakukan dengan proses pengaturan barang dan pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan ini tidak terlepas dari kompetensi kewirausahaan kepala sekolah, (4) Kemampuan
komunikasi yang dimiliki oleh kepala sekolah SMK Negeri 4 Makassar memberikan ruang
untuk membangun sebuah kemitraan dengan organisasi yang dapat membantu terwujudnya
visi misi SMK Negeri 4 Makassar, (5) Faktor pendukung penerapan kompetensi
kewirausahaan SMK Negeri 4 Makassar yaitu adanya bantuan ADB invest, adanya
koordinir dari setiap kompetensi keahlian, adanya mitra SMK Negeri 4 Makassar dan ada
pasar yang jelas. Sedangkan yang menjadi penghambatnya meliputi masih kurangnya minat
berwirausaha siswa dan kurangnya manajemen waktu yang dilakukan oleh siswa.
Kata Kunci : Kompetensi dan Kewirausahaan
Abstract: This study aimed to describe the implementation of entrepreneurial competence at
SMK Negeri 4 Makassar include: technical competence, marketing competence, financial
competence and interpersonal competence.
The results of the study revealed that: (1) the technical competence of entrepreneural at
SMK Negeri 4 Makassar was conducted with the character of competency skills. The
implementation of this activity was related closely the principal entrepreneurial
competence, (2) Entrepreneurship at SMK Negeri 4 Makassar in marketing departement
was conducted by seeing the needs of the people at school. It is an attitude of innovation,
hard work and motivation and entrepreneurial instincts of the principal in seeing
entrepreneurial opportunities will be opened up wider marketplace, (3) Financial
Competence in SMK Negeri 4 Makassar do with the arrangement of goods and financial
reporting . These activities can not be separated from the principal entrepreneurial
competence, (4) Communication competence of the principal at SMK Negeri 4 Makassar
gave space to build partnership to institutions which could the relezation of the school’s
vision and mission and could give benefits to both institutoin, (5) the supporting factors on
the implementation of entrepreneural competence at SMK Negeri 4 Makassar were
assitance on ADB infestation, coordination from each competency skills, partnership with
instution, and clear market;Whereas, the inhibing faktors were lack of interest in
entrepreneurship for students and lack of time management.
Keywords: Competence and Entrepreneurship
PENDAHULUAN ingin melakukan proses perjalanan
Peraturan Pemerintah Republik kreativitas berfikir dan inovasi dalam
Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 meningkatkan kemajuan sekolah.
tentang pembagian urusan Kompetensi merupakan kemampuan
pemerintahan antara pemerintah, seseorang dalam melaksanakan suatu
pemerintahan daerah provinsi, dan kegiatan. Depdiknas dalam Wahyudi
pemerintahan daerah kabupaten/kota (2009: 32) menyatakan bahwa
banyak membawa kemajuan inovatif kompetensi adalah pengetahuan,
di bidang pengelolaan pendidikan. keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
Konsep dan prinsip otonomi direfleksikan dalam kebiasaan berfikir
pendidikan adalah memberikan ruang dan bertindak secara konsisten yang
kreatifitas dan inovasi yang memungkinkannya menjadi kompeten
proporsional sebagai upaya atau berkemampuan dalam
memberdayakan pendidikan. Realisasi menjalankan wewenang, tugas dan
otonomi dalam bidang pendidikan tanggung jawabnya.
diberikan pada tingkat sekolah, dengan Upaya mengembangkan
anggapan bahwa sekolah sebagai kewirausahaan sekolah hendaknya
lembaga tempat penyelenggaraan melibatkan sumber daya manusia
pendidikan yang merupakan sebuah yang produktif sehingga
sistem dengan memiliki berbagai kewirausahaan sekolah dapat berhasil.
perangkat dan unsur yang saling Sumber daya tersebut harus memiliki
berkaitan satu sama lain. Otonomi jiwa dan watak kewirausahaan dalam
sekolah mengandung arti bahwa menjalankan kewirausahaan sekolah.
sekolah diberi keleluasaan dalam Jiwa dan watak kewirausahaan
mengelola sumber daya sekolah sesuai tersebut dipengaruhi oleh
dengan prioritas kebutuhan sekolah keterampilan, kemampuan, atau
dengan mengikutsertakan peran kompetensi. Kompetensi itu sendiri
masyarakat untuk membantu dan ditentukan oleh pengetahuan dan
mengontrol penyelenggaraan pengalaman usaha. Seorang wirausaha
pendidikan dalam kerangka kebijakan merupakan seseorang yang memiliki
nasional. jiwa dan kemampuan tertentu dalam
Peranan kepala sekolah sangat berkreasi dan berinovasi. Ia adalah
besar sebagai penangung jawab penuh seseorang yang memiliki kemampuan
sekolah yang dipimpinnya termaksud untuk menciptakan sesuatu yang baru
keberhasilan kepala sekolah sebagai dan berbeda atau kemampuan kreatif
seorang wirausaha dalam dan inovatif. Kemampuan kreatif dan
meningkatkan keberhasilan sekolah. inovatif tersebut secara riil tercermin
Berkembangnya kewirausahaan dalam kemampuan dan kemauan untuk
sekolah, maka kepala sekolah dan memulai usaha, kemampuan untuk
sumber daya yang ada di sekolah mengerjakan sesuatu yang baru,
haruslah memiliki kompetensi. kemauan dan kemampuan untuk
Kompetensi tersebut merupakan syarat mencari peluang, kemampuan dan
utama bagi komponen sekolah yang keberanian untuk menanggung risiko
dan kemampuan untuk Dengan belajar mengelola usaha kecil
mengembangkan ide dan meramu yang dilakukan oleh siswa akan
sumber daya. menumbuhkan wacana baru bagi siswa
Menurut Meredith (dalam dalam mengembangkan paradigma
Suryana dan Bayu, 2011: 28) perencanaan masa depan yang tidak
wirausaha adalah orang-orang yang hanya mengharapkan kesempatan
mempunyai kemampuan melihat dan bekerja di sektor formal dan informal,
menilai kesempatan usaha tetapi berani menjadi pencipta
mengumpulkan serta sumber daya lapangan kerja.
yang dibutuhkan guna mengambil Pembekalan jiwa
keuntungan daripadanya dan kewirausahaan kepada siswa telah
mengambil tindakan yang tepat guna dilakukan oleh Sekolah Menengah
memastikan kesuksesan. Sedangkan Kejuruan Negeri 4 Makassar (SMK
kompetensi kewirusahaan merupakan Negeri 4 Makassar) sehingga kelak
sebuah bentuk kemampuan yang mesti siswa dan alumni menjadi seorang
dimiliki oleh suatu lembaga sehingga wirausaha. Berdasarkan hasil
lembaga tersebut dapat mencapai pengamatan awal yang di lakukan
tujuan yang diharapkan demikian pun peneliti, peneliti melihat berbagai
dengan lembaga sekolah. Adapun kegiatan kewirausahan SMK Negeri 4
kompetensi kewirausahaan yang perlu Makassar dalam bentuk unit usaha
dimiliki oleh sekolah sehingga seperti usaha cafe, toko skapat mart,
kewirausahaan dapat berhasil seperti jasa penjualan tiket penerbangan
kompetensi teknis, kompetensi domestik dan internasional. Kegiatan
pemasaran, kompetensi keuangan dan tersebut dikelolah oleh tiga (3)
kompetensi hubungan antar manusia. kompetensi keahlian di SMK Negeri 4
Sekaitan dengan Makassar. Disamping itu, SMK Negeri
kewirausahaan sekolah pada Sekolah 4 Makassar juga menjalin kerjasama
Menengah Kejuruan (SMK), bahwa dengan beberapa lembaga/perusahan
umumnya SMK pada persoalan dalam mengembangkan kewirausahaan
pendidikan masih menekankan pada sekolah. keberadaan unit usaha yang
sisi kemampuan berpikir daripada ada di sekolah dengan melibatkan
persoalan kemampuan keterampilan siswa di dalam kegiatan tersebut maka
sehingga sisi kognetif peserta didik secara tidak langsung ini merupakan
yang lebih diutamakan dari sisi afektif proses penciptaan kemandirian siswa.
dan psikomotoriknya. Padahal seorang Selanjutnya hasil wawancara
siswa sebagai lulusan hendaknya awal yang dilakukan peneliti kepada
memiliki pemahaman pengetahuan Kepala Sekolah Menegah Kejuruan
yang relatif baik mengenai Negeri 4 Makassar yang mengatakan
kewirausahaan, tapi tidak memiliki bahwa SMK Negeri 4 Makassar
keterampilan dan pola pikir sebagai salah satu lembaga pendidikan
berwirausaha. Sehingga tidak tertanam formal yang ada di kota makassar yang
dalam diri siswa tentang pentingnya membekali para siswanya untuk
untuk menjadi seorang wirausaha. menjadi wirausaha sehingga mampu
menumbuhkan jiwa wirausaha. Lebih Berdasarkan hal tersebut
lanjut kepala sekolah mengatakan sehingga peneliti berkeingginan untuk
bahwa bagi siswa yang kurang tertarik melihat lebih jauh lagi tentang
dan berminat pada konsep penerapan kompetensi kewirausahaan
kewirausahaan, kemudian diberikan SMK Negeri 4 Makassar yang ditinjau
motivasi agar siswa tersebut tetap dari aspek kompetensi teknis,
menjadi seorang yang mandiri setelah kompetensi pemasaran, kompetensi
menyelesaikan studi. keuangan, dan kompetensi hubungan
Di samping itu, informasi dari antar manusia
salah seorang guru SMK Negeri 4 Rumusan masalah dalam
Makassar yang menyatakan bahwa penelitian ini adalah penerapan
kepala sekolah mendukung konsep kompetensi kewirausahaan di SMK
kewirausahaan dalam mengembangkan Negeri 4 Makassar dengan aspek-
konsep kemandirian siswa. aspek di bawah ini:
Selanjutnya dikatakan bahwa 1. Bagaimanakah kompetensi teknis
keberadaan kewirausahaan di sekolah kewirausahaan di SMK Negeri 4
diolah sedemikian rupa sehingga Makassar?
mampu menumbuhkan jiwa 2. Bagaimanakah kompetensi
kewirausahaan yang dimiliki oleh pemasaran kewirausahaan di SMK
siswa sehingga tertenam dalam diri Negeri 4 Makassar?
siswa pola kemandirian siswa, mapan 3. Bagaimanakah kompetensi
dan mampu meningkatkan keuangan kewirausahaan di SMK
kesejahteraan warga. Lebih lanjut guru Negeri 4 Makassar?
mengatakan bahwa kepala sekolah 4. Bagaimanakah kompetensi
memberikan motivasi kepada para hubungan antara manusia dalam
guru terutama kepada guru kewirausahaan di SMK Negeri 4
kewirausahaan agar dapat Makassar?
menanamkan tentang pentingnya 5. Faktor-faktor apakah yang
konsep kewirausahaan kepada siswa. mendukung dan menghambat
Dari pernyataan tersebut penerapan kompetensi
sehingga peneliti mencoba berasumsi kewirausahaan di SMK Negeri 4
bahwa kepala sekolah dan sumber Makassar?
daya sekolah mencoba menerapkan Penelitian ini dilakukan dengan
kompetensi kewirausahaan sekolah tujuan untuk untuk mendapatkan
demi membangun jiwa dan watak gambaran kompetensi teknis,
kewirausahaan bagi siswa sehingga kompetensi pemasaran, kompetensi
pada akhirnya tertanam dalam diri keuangan dan kompetensi hubungan
siswa tentang pentingnya sebuah antar manusia kewirausahaan SMK
wirausaha yang pada akhirnya siswa Negeri 4 Makassar serta mengetahui
mampu mandiri secara financial faktor-faktor penghambat dan
setelah menyelesaikan studi di SMK pendukung penerapan kompetensi
Negeri 4 Makassar.
no reviews yet
Please Login to review.