Authentication
463x Tipe DOCX Ukuran file 0.03 MB Source: hansenkammer.files.wordpress.com
TIPS dan TRIK MENGERJAKAN TPA
Tes potensi akademik atau TPA saat ini telah menjadi semacam tes yang paling sering dilakukan dalam seleksi
penerimaan mahasiswa baru, calon pegawai negeri ataupun untuk peningkatan jabatan strategis. Saya pribadi telah
mengikuti tes ini sebanyak 3 kali. Yang pertama pada saat seleksi penerimaan calon pegawai jalur MT PT.Waskita
Karya. Kedua pada tahun 2010 ketika saya sedang berada di Jogja. Dan yang terakhir baru bulan Mei ini saya lakukan.
Mengingat pentingnya hasil tes ini membuat saya untuk sekedar sharing mengenai tips dan trik mengerjakan TPA
yang sudah saya alami. Dan tentu saja, apa yang saya berikan disini berasal dari berbagai sumber diantaranya buku-
buku TPA yang banyak diperjualbelikan di took-toko buku dan juga dari pelatihan di UGM.
Berikut tips dan trik untuk mengerjakan tes kemampuan KUANTITATIF (hitungan)
Secara umum tes kemampuan KUANTITATIF terdiri dari:
1. Barisan bilangan dan huruf
2. Operasi bilangan sederhana
3. Aritmatika sosial (tidak dibahas)
4. Geometri (tidak dibahas)
Nah, mari kita lihat satu per satu poin-poin penting yang perlu dikuasai dalam mengerjakan tes kemampuan
KUANTITATIF ini.
1. Barisan Bilangan dan Huruf
A) Barisan bilangan
a. Barisan aritmatika
Artinya barisan bilangan dimana antara 2 suku yang berurutan mempunyai beda/selisih yang sama
Contoh: 1, 6, 11, 16, 21, …..
Beda pada barisan tersebut adalah 5
Sehingga pola barisan di atas adalah +5, berarti =21+5 = 26
b. Barisan geometri
Artinya barisan bilangan yang memiliki rasio atau pembanding yang sama antara 2 suku yang
berurutan
Contoh: 4, 16, 64, 256, ….
Rasio pada barisan di atas adalah 4
Sehingga pola barisan di atas adalah x4, berarti = 256x4 = 1024
c. Barisan Fibonacci
Artinya barisan bilangan dimana suku berikutnya adalah penjumlahan dari dua suku sebelumnya
Contoh: 3, 4, 7, 11, 18, x
Disini dapat kita lihat pola:
7 = 3+4
11 = 4+7
18 = 7+11
x = 11+18 = 29
Disini perlu diingat trik yang dapat kita pakai:
- Bila angka dalam suatu barisan pada soal berjumlah banyak (lebih dari 6 buah), maka kemungkinan besar
polanya adalah lompatan satu atau dua angka
Misalnya: 31, 33, 35, 34, 36, 38, 37, 39, 41, 40, …..
- Bila angka dalam suatu barisan pada soal berjumlah sedikit (kurang dari 5 buah), maka kemungkinan besar
polanya adalah perkalian atau pembagian
Misalnya: 1, 2, 6, 21, …..
B) Barisan huruf
Merupakan barisan yang terdiri dari huruf abjad. Satu-satunya trik paling mudah untuk mengerjakan soal
ini adalah dengan menuliskan abjad A-Z, kemudian perhatikan pola yang ada di soal. Saya menemui
sekurang-kurangnya 2 atau 3 buah soal pada tes TPA merupakan soal barisan huruf.
Contoh: z, w, t, q, n, ….
Pertama buatlah urutan abjad A-Z sbb.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Dari pola diatas, dapat kita ketahui bahwa itu merupakan pola maju sebanyak 2 huruf dari z ke w
melompati x dan y. Demikian seterusnya, sehingga dapat kita jawab lanjutan pola barisan huruf diatas
adalah k, h, e dan b.
2. Operasi Bilangan Sederhana
Inti dari penyelesaian soal semacam ini adalah kebiasaan kita menyelesaikan soal dengan angka. Oleh karena
itu, perbanyaklah latihan soal dengan angka-angka sehingga anda terbiasa dengan angka-angka. Ada
beberapa operasi sederhana yang ada baiknya bila kita ulangi kembali.
A) Bilangan bulat
1. Operasi kali ( x ) dan bagi ( : ) adalah setara. Karena itu mana yang terletak di sebelah kiri, itu dulu
yang dikerjakan
2. Operasi tambah ( + ) dan kurang ( - ) adalah setara. Karena itu mana yang terletak di sebelah kiri, itu
dulu yang dikerjakan
3. Untuk operasi gabungan, operasi kali dan bagi lebih dulu dikerjakan daripada operasi tambah dan
kurang
Sifat operasi bilangan bulat
Pada penjumlahan berlaku sifat:
a. Komutatif
x + y = y + x
b. Asosiatif
(x + y) + z = x + (y + z)
c. Distributif terhadap perkalian
x.y + x.z = x (y + z)
d. Identitas
x + 0 = 0 + x = x
e. Tertutup
Bil bulat + Bil bulat = Bil bulat
Pada pengurangan hanya berlaku sifat:
a. Distributif terhadap perkalian
x.y - x.z = x (y - z)
b. Tertutup
Pada perkalian berlaku sifat:
a. Komutatif
x.y = y.x
b. Asosiatif
(x.y) z = x (y.z)
c. Distributif
x (y + z) = xy + xz
d. Identitas
x . 1 = 1 . x = x
e. Tertutup
Pada pembagian sifat-sifat operasi di atas tidak berlaku.
B) Bilangan Pecahan
Operasi bilangan pecahan juga sangat sering dijumpai dalam soal TPA. Ada 4 jenis bilangan pecahan yang
biasa ditemui yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan decimal dan persen.
1. Pecahan biasa
a
Bentuk umumnya adalah b dimana a adalah pembilang dan b adalah penyebut dan b ≠ 0.
a
Bentuk b sama artinya dengan a : b atau a dibagi b.
a axc a.d
Perlu dipahami bahwa b = bxc = b.d
2. Pecahan campuran
Pecahan campuran terdiri dari satu bilangan bulat dan diikuti oleh pecahan biasa.
a b (a.c)+b
Bentuk umumnya adalah c =
c
3. Pecahan desimal
Pecahan desimal adalah hasil bagi pecahan biasa yang diikuti tanda koma (,).
0,777…. adalah pecahan desimal berulang dengan angka berulang adalah 7
0,232323…. adalah pecahan desimal berulang dengan angka berulang adalah 23 (dua angka
berulang)
Tips cara mengubah pecahan berulang menjadi pecahan biasa:
Contoh: 0,777…. = p…….. x 10 (untuk 1 angka berulang)
7,777…. = 10 p _
7 = 9 p
7
p =
9
Demikian pula untuk pecahan dengan 2 angka berulang tinggal dikalikan dengan 100, dan
seterusnya.
4. Persen
Persen artinya per seratus sehingga persen adalah pecahan yang penyebutnya adalah 100.
a
a% =
100
Dengan demikian semua pecahan biasa diubah menjadi persen dengan membuat penyebutnya
menjadi 100.
Sifat-sifat yang harus diketahui dalam operasi pecahan
a c a+c
b + b = b
a c a−c
b - b = b
a c axc axc
b x b = bxb = 2
b
a c axd
b : d = bxc
Perbandingan a : b = c : d akan sama dengan b x c = a x d
C) Bilangan Berpangkat dan Akar
Bentuk umumnya adalah y = an
Sifat-sifat yang harus diketahui dalam operasi pangkat
am x an = am+n
m x m = m
a b (ab)
m m a
m
a : b = ( b )
a0 = 1, a ≠ 0
m n
m
an = √a
−m 1
a = m
a
a
n mn
(¿¿m) = a
¿
2 = 2 +2ab + 2
(a+b) a b
2 = 2 -2ab + 2
(a−b) a b
(a + b)(a – b) = a2 - b2
D) Pertidaksamaan
1. Simbol pertidaksamaan:
< : dibaca lebih kecil dari
> : dibaca lebih besar dari
≤ : dibaca lebih kecil atau sama dengan
≥ : dibaca lebih besar atau sama dengan
2. Sifat-sifat pertidaksamaan
a) Jika a < b, maka a + c < b + c
b) Jika a < b, maka a – c < b – c
c) Jika a < b, maka a.c < b.c, jika c > 0
a.c > b.c, jika c < 0
d) Jika a, b, c, dan d bilangan real, maka:
a < x < b
c < y < d +
a+c < x+y < b+d
E) Ingat rumus ini: s = v x t
F) Statistika
Mean (rata-rata) : jumlah semua data dibagi banyaknya data.
Modus : data yang paling sering muncul.
no reviews yet
Please Login to review.