Authentication
483x Tipe DOCX Ukuran file 0.06 MB Source: husadakaryajaya.ac.id
Soal Latihan UKOM DIII Keperawatan (Sistem
Pernafasan) 2017
Soal Latihan Uji Kompetensi (UKOM) 2017, Keperawatan Medikal Bedah,
Sistem Pernafasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada
mahasiswa yang akan melaksanakan ujian kompetensi DIII Keperawatan.
Soal ini adalah soal latihan, bukan merupakan soal asli Ukom dan tidak
melalui proses validasi oleh tim Ukom.
1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang interna dengan keluhan
sesak nafas, batuk berdahak, dahak tidak bisa keluar. Pada pengkajian
ditemukan pasien merasa nyaman dengan posisi duduk, tidak ada nafsu
makan dan cepat lelah. Dari pemeriksaan fisik terdengar ronchi paru lobus
kanan atas, pernafasan 28 kali permenit, nadi 90 kali permenit, tekanan
darah 130/80mm Hg. Hasil pemeriksaan AGD : pH 7,40, pO2 80 mmHg,
pCO 35 mmHg, HCO 26 mmol.Apakah masalah keperawatan utama pada
2 3
pasien?
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Gangguan pertukaran gas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Intoleransi aktivitas
2. Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat diruang interna dengan diagnosa
medis asma. Pada pengkajian ditemukan saat ini kondisinya sudah membaik
dan diperbolehkan untuk pulang. Pada saat perawatan, didapatkan data
faktor penyebab timbulnya asma adalah karena alergi dan merokok sudah 10
tahun. Apakah pendidikan kesehatan yang perlu diberikan pada pasien
sebelum pulang ?
a. Hindari stress
b. Berolah raga, makan secara teratur
c. Berhenti merokok, menghindari alergen
d. Berolah raga, menghindari makanan merangsang
e. Melakukan kontrol dan minum obat secara teratur
3. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat diruang interna dengan keluhan
sesak nafas, batuk berdahak, lemah dan banyak mengeluarkan keringat.
Pada pengkajian ditemukan pasien mengatakan batuk lebih dari satu bulan,
selama dirumah pasien pernah batuk bercampur darah, mual dan tidak nafsu
makan. Hasil pemeriksaan fisik pernafasan 26 kali permenit, nadi 88 kali
permenit, tekanan darah 130/80 mmHg. Apakah pemeriksaan penunjang
yang harus dilakukan untuk melengkapi data pengkajian pasien?
a. Foto thorak
b. Darah rutin
c. CT scan
d. MRI
e. BTA
4. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang interna dengan
diagnosis medis TBC Paru. Pada pengkajian ditemukan adanya batuk
berdahak, demam, keringat dingin, dan tidak nafsu makan. Pemeriksaan
fisik ditemukan BB 50 kg, TB 155 cm, pernafasan 26 kali permenit, suhu
27.8ºC, tekanan darah 110/70 mmHg, hasil BTA +. Pasien sedang dilakukan
pemeriksaan laboratorium darah.Apakah hasil pemeriksaan darah yang
mungkin muncul pada pasien tersebut?
a. Trombosit menurun
b. Elektrolit meningkat
c. Sel darah putih meningkat
d. Sel darah merah menurun
e. Laju endap darah meningkat
5. Seorang perempuan berusia 35 tahun, dirawat di ruang interna dengan
keluhan batuk berdahak dan sesak nafas. Dari pengkajian didapat dahak
tidak bisa keluar, ronchi pada paru kanan, pernafasan 26 kali permenit.
Menurut rencana pasien akan dilakukan tindakan fisioterapi dada untuk
membantu mengeluarkan dahak.
Apakah tindakan pertama yang dilakukan perawat pada pasien tersebut?
a. Memberikan posisi duduk
b. Memberikan minum air hangat
c. Meletakan kepala pasien lebih tinggi dari kaki
d. Memeriksa nadi dan tekanan darah setiap 30 menit
e. Meletakan dua bantal pada pergelangan kaki dan leher
6. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat diruang interna dengan
keluhan sesak nafas sejak dua hari yang lalu dan didiagnosis bronchitis. RR :
24 kali per menit, saturasi 92%. Apakah teknik pemberian oksigen yang
tepat diberikan kepada pasien tersebut?
a. Masker
b. Nasal kanul
c. Masker venturi
d. Rebreathing masker
e. Nonrebreathing masker
7. Seorang laki-laki berusia 77 datang ke IGD mengeluh sesak napas walaupun
dengan aktifitas ringan, tidur dengan 3 bantal,batuk pada malam hari,pasien
mengatakan sudah seminggu tidak makan obat furosemide dan
lanoxin, karena tidak ada biaya untuk membeli obat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi
110 kali/menit, pernapasan 22 kali/menit, edema pada kedua tungkai,
peningkatan tekanan vena jugularis, terdengar ronkhie, Dari
data foto thoraks ditemukan adanya bendungan paru. Apa
diagnosa keperawatan utama dari kasus diatas?
a. Penurunan curah jantung
b. Kelebihan volume cairan
c. Gangguan oksigenisasi
d. Penurunan kemampuan aktifitas
e. Gangguan bersihan jalan napas
8. Seorang laki-laki di rawat dengan diagnosa medis Bronchopneumonia.
Hasil pengkajian didapatkan pasien batuk disertai dahak, bernafas dengan
otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung, terdengar suara ronkhi
dilobus bagian kanan, frekuensi nafas 35 x/menit, Suhu 38,8°C. Apakah
tindakan mandiri perawat pada pasien tersebut?
a. Melakukan suction
b. Melakukan nebulizer
c. Pemberian obat mukolitik
d. Pemberian obat ekspetoran
e. Melakukan Fisioterapi dada
9. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan sesak nafas disertai batuk. Hasil
auskultasi paru didapatkan sekret pada paru bagian kanan dan perawat akan
melakukan fisioterapi dada. Apakah posisi yang tepat untuk tindakan
tersebut?
a. Posisi miring kanan
b. Posisi semi fowler
c. Posisi miring kiri
d. Posisi supinasi
e. Posisi fowler
10. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah karena
mengalami kecelakaan lalu lintas. Hasil pengkajian didapatkan data
kesadaran composmentis, sesak napas, pasien batuk dan mengeluarkan
sputum bercampur darah. Terdapat pembengkakan lokal pada dada dan
berwarna kebiruan, krepitasi, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi
100 x/menit, frekuensi nafas 32 x/menit, pemeriksaan Rontgen :
Hemotoraks. Apakah tindakan yang dilakukan perawat selanjutnya?
a. Kolaborasi pemasangan WSD
b. Memberikan posisi semi fowler
c. Melakukan penghisapan lendir
d. Melakukan fisioterapi dada
e. Melakukan batuk efektif
11. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan
keluhan sesak nafas disertai batuk dan mengeluarkan dahak. Hasil
pengkajian didapatkan data klien tampak lemah, riwayat pekerjaan sebagai
buruh pabrik, tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nafas 28 x/menit,
wheezing. Diagnose medis : COPD. Apakah faktor resiko COPD berdasarkan
kasus diatas?
a. Infeksi saluran nafas berulang
b. Polusi didalam ruangan
c. Polusi diluar ruangan
d. Hipertensi pulmonal
e. Pekerja berat
12. Seorang laki-laki berusia 45 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan
TBC paru. Hasil pengkajian didapatkan data sesak napas disertai batuk,
badan tampak kurus, akral dingin, naik turunnya dada teratur, tekanan darah
130/90 mmHg, frekuensi nafas 26 x/menit, suara ronkhi, pemeriksaan
rontgen terdapat oedema pulmo. Manakah prioritas diagnosa keperawatan
yang muncul?
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
b. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan produksi sputum
berlebih
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan jaringan alveoli
d. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
e. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan akibat sekunder dari
penyakit TBC
13. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat dengan diagnosa medis
Pneumotorak. Hasil pengkajian didapatkan data pasien sesak nafas dan
sputum tidak bisa keluar, suara napas terdengar ronchi basah. Pasien
terpasang WSD. Saat dilakukan perawatan WSD tiba-tiba pasien mengalami
distress pernapasan. Apa tindakan yang dilakukan perawat selanjutnya?
a. Mengecek adanya undulasi
b. Mengatur posisi semi fowler 15°-30°
c. Mencatat jumlah sekret pada botol penampungan
d. Mengganti balutan dan fiksasi pada daerah tusukan
e. Mengobservasi posisi selang untuk melihat sumbatan
no reviews yet
Please Login to review.