Authentication
342x Tipe PDF Ukuran file 0.35 MB Source: digilib.polban.ac.id
BAB V KESIMPULAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahan baik berupa kuisioner dan hasil analisa data maka
didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil kuisioner yang bertujuan untuk mengukur tingkat
kepuasan pengguna gedung kuliah C terhadap fasilitas yang ada serta
ditindak lanjuti dengan program perawatan dan perbaikan, pengguna
gedung masih belum puas terhadap fasilitas yang ada dan terdapat
beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki dan ditambahan penulis
memperkirakan total biaya perbaikan dan penambahan fasilitas sebesar
Rp 195,253,840.99 (penggunaan cat dan waterprofing biasa).
Dari hasil kuisioner diketahui bahwa, 10 skala prioritas utama elemen
yang harus diganti ialah, perbaikan sanitasi / closet, keran, jendela, nako,
flafond, sirkulasi, karpet sajadah, wastafel kebutuhan air dan lantai..
2. Berdasarkan Pendekatan Initial Cost, selama 50 tahun didapatkan biaya
Maintenance Cost Pada Gedung Kuliah C tahun 2013 ialah sebesar
Rp 73.936.045,24, dengan Initial Cost bangunan pada saat dibangun tahun
1982 ialah sebesar Rp. 3.074.058.133,13 dan perhitungan Energy Cost
sebesar Rp 36,092,820.00,- perbulan. Pada perhitungan penulis
menggunakan perkiraan discount factor sebesar 5 % pertahun.
3. Standard Operaional Prosedure ( SOP ) komponen Pada gedung kuliah C
yang meliputi Arsitektural, Struktural, Mekanikal dan Tata Graha / Tata
Lingkungan ialah sebagai berikut :
- Komponen Arsitektural merupakan komponen dengan SOP terbanyak,
karena pada suatu gedung volume komponen ini cukup banyak jika
dibandingkan dengan komponen lainnya. Periode penggantian
M. Indra Perdana Kajian OMR ditinjau dari ASMET ................
140
BAB V KESIMPULAN
komponen arsitektural cukup beragam, komponen ini merupakan
komponen yang paling sering diganti dalam suatu gedung kuliah C.
- Komponen struktural bangunan merupakan komponen yang paling
utama dalam suatu bangunan gedung, tidak ada SOP khusus pada
komponen structural bangunan, karena struktur suatu bangunan
pemerintah dirancang 50 tahun lebih. Sehingga komponen ini
merupakan komponen dengan biaya perawatan dibebankan pada saat
awal-awal pembangunan gedung.
- Komponen Mekanikal & Elektrikal komponen ini merupakan utulitas
bangunan yang diharuskan ada agar kegiatan pengguna bangunan
dapat berlangsung, SOP pada Komponen mekanikal Elektrikal
meliputi pengecekan, penggantian dan pembersihan berkala
komponen-koponen plumbing, kelistrikan, dan utulitas lainnya.
- Komponen tata graha dan tata lingkungan merupakan komponen yang
berperan penting terhadap salah satu poit syarat dari bangunan gedung
yaitu persyaratan kesehatan dan kenyamanan. SOP dari tata graha dan
tata lingkungan sendiri berisi mengenai cara-cara melakukan
pembersihan yang benar dan sesuai standard yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
4. Pada Kajian Arsitektur, untuk pemilihan bahan cat yang efektif dan efisien
untuk sisa waktu 19 adalah Nippon splotless dengan umur perkiraan cat 15
penggantian hanya 1,3 kali saja, dan harga jangka panjang yang lebih
murah disbanding kan dengan cat lainnya
Pada waterproofing pemilihan yang efektif dan efisien adalah waterproof
membrane system touching, dengan masa pakai 10 tahun dan penggantian
2 kali dalam 19 tahun, dengan harga jangka panjang yang lebih murah
dibandingkan dengan jenis lainnya.
5. Pada Kajian struktur selasar gedung C yang rembes, hasil pengukuran
hammer test didapatkan kekuatan beton sebesar 44.6 Mpa, setelah diuji
laju carbonasi test dengan menggunakan cairan Penoptalen, kekuatan
M. Indra Perdana Kajian OMR ditinjau dari ASMET ................
141
BAB V KESIMPULAN
beton berkurang sebesar 20-30 % dari mutu beton awal, setelah dianalisis
kondisi struktur pelat selasar tersebut masih dalam keadaan baik.
6. Dari kajian operasi toilet, pembagian alur air tidak merata, ketika keran 1
dibuka keran tidak dialiri air dan penggunaan air sebesar 840 liter per hari
sedangkan reservoir yang ada hanya sebesar 500 liter, sehingga perlu
adanya penambahan kapasitas reservoir air, serta perlu adanya perbaikan
sanitasi pada saluran closet.
5.2 Saran
Saran-saran yang diberikan berkaitan dengan Gedung Kuliah C selama studi
di lapangan, diantaranya sebagai berikut :
1. Volume kerusakan dapat diminimalisir atau dikurangi maka perawatan
sebuah gedung harus dilakukan secara rutin. Diperlukan juga sumber daya
manusia yang cakap/ahli dalam hal perawatan gedung, hal ini guna
menjaga kenyamanan dan kepuasan pengghuni / pengguna gedung.
2. SOP dan Maintenance Cheklist yang ada pada laporan ini dapat diterapkan
pada seluruh Gedung yang bertipe sama dengan Gedung Kuliah C.
3. Setiap komponen bangunan memiliki umur pakai, maka dari itu baiknya
disediakan spare part atau stok pengganti komponen yang rusak seperti
cat, lampu, alat sanitasi, keramik, kusen alumunium genteng dan lain lain.
4. Penerangan Pada Selasar Perlu lebih diperhatikan.
5. Permasalahan pada toilet perlu diperhatikan karena toilet merupakan salah
satu sarana yang penting.
6. Pendanaan untuk perbaikan yan bersifat darurat atau segera, alangkah
baiknya dicadangkan, seperti adanya kerusakan alat alat Mekanikal
Elektrikal.
M. Indra Perdana Kajian OMR ditinjau dari ASMET ................
142
no reviews yet
Please Login to review.