Authentication
373x Tipe PDF Ukuran file 0.06 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE
provided by E-Journal Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia (Sri Rahayu) 145
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BAHASA
INDONESIA KELAS VII DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH
Sri Rahayu
Alumni Program Pascasarjana
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah (1) memaparkan proses pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Kelas VII dengan model pembelajaran berbasis
masalah, (2) Memaparkan kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia Kelas
VII dengan model pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan, meliputi : (a)
kualitas produk Kerja Siswa (LKS), dan (b) kualitas penggunaan Lembar Kerja Siswa
(LKS). Jenis penelitian ini adalah peneltian pengembangan denganmodel 4-D adalah
define, (pendefinisian), design (desain dan perancangan), develop (pengembangan),
dan disseminate (diseminasi atau penyebaran). Pengumpulan data dilakukan dengan
instrmen lembar validasi ahli, lembar keusioner, lembar observasi. Teknik analisa data
dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu, teknik analisis data kualitas LKS dan
penerapan LKS dengan model pembelajaran berbasis masalah.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses pengembangan terdiri dari dua tahap:(1)tahap analisis
pemahaman penyusun tentang LKS dan kebutuhan siswa dan (2) tahap perancangan
antara lain menghasilkan rangkuman materi tiap-tiap kompetensi dasar. Kualitas
produk berdasarkan validasi ahli diperoleh rata-rata 72,48% berarti baik, kualitas
penggunaan berdasarkan kuesioner kepada guru dan observasi terhadap siswa
diperoleh rata-rata 75,65% berarti baik.
Kata kunci: pengembangan, lembar kerja siswa, pembelajaran berbasis masalah
Abstract:The research aimed to (1) describe the process of developing the Indonesian
Student Workheet using Problem Based Learning Model, (2) show the quality of the
Indonesian Student Work Sheet using Problem Based Learning Model, including: (a)
the product quality of the Student Worksheet and (b) the using quality of the Student
Worksheet. The type of the research was research and development using 4-D model,
those are definition, design, development, and dissemination. The data collection used
instrument of validation sheet from the expert, questionnaire sheet, observation sheet.
The technique of data analysis divided into three, the technique of data analysis of
student worksheet quality and the implementation of student work sheet using Problem
Based Learning. The results showed that the development process consisted of two
stages: (1) the analysis phase of the writers understanding about the Student
Worksheet and its need, and (2) the design phase which produced the summaries of the
materials in each basic competences. The product quality based on the expert gained
the score in average of 72.48%, good, the using quality based on the questionnaires to
the teacher and observation to the students gained the score in average of 75, 65, good.
Keywords:development, student worksheets, problem-based learning
146 EDU-KATA, Vol. 4, No. 2, Agustus 2017
PENDAHULUAN Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam
Bahan ajar dapat dikelompokkan pemanfaatannya biasanya diberikan
menjadi empat yaitu : (1) Bahan kepada tiap siswa yang mana nantinya
cetak (printed) antara lain handout, buku, guru menugaskan siswa untuk
modul, lembar kerja siswa, brosur, mengerjakan berbagai soal yang terdapat
leaflet, wallchart, foto/gambar, di dalam LKS tersebut. Penggunaan LKS
model/maket. (2) Bahan ajar dengar oleh guru sangat membantu guru dalam
(audio) seperti kaset, radio, piringan melaksanakan pembelajaran karena pada
hitam, dan compact disk audio. (3) Bahan LKS ini terdapat soal-soal yang dapat
ajar pandang dengar (audio visual) seperti langsung dikerjakan. Ketika guru telah
video compact disk, film. (4) Bahan selesai memberikan materi pelajaran
ajar interaktif (interactive teaching kepada siswa, maka siswa dapat
material) seperti compact disk interaktif memantapkan materi tersebut dengan
(Abdul Madjid, 2007). mengerjakan soal-soal latihan yang
Masalah penting yang sering terdapat pada LKS. Namun dalam
dihadapi guru dalam kegiatan pemanfaatannya LKS ini kurang efektif
pembelajaran adalah memilih atau karena sering tidak aktual, tidak
menentukan materi pembelajaran atau menantang dalam penyelesaian, dan tidak
bahan ajar yang tepat dalam rangka menarik minat siswa untuk
membantu siswa mencapai kompetensi. mengerjakannya, tetapi peserta didik
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dituntut harus tetap mengerjakan tanpa
dalam kurikulum atau silabus, ada evaluasi soal-soal dari guru mata
materi bahan ajar hanya dituliskan pelajaran yang bersangkutan.
secara garis besar dalam bentuk Oleh karena siswa terkadang tidak
“materi pokok”. Menjadi tugas guru memiliki masalah dalam pembelajaran
untuk menjabarkan materi pokok tersebut tersebut, maka inisiatif harus
sehingga menjadi bahan ajar yang dimunculkan agar siswa mempunyai
lengkap. Selain itu, bagaimana cara masalah. Setelah siswa memiliki
memanfaatkan bahan ajar juga masalah, mereka digiring untuk
merupakan masalah. Pemanfaatan berkeinginan menyelesaikan masalah
dimaksud adalah bagaimana cara tersebut melalui motode yang ditetapkan.
mengajarkannya ditinjau dari pihak guru, Hal inilah salah satu cara pengembangan
dan cara mempelajarinya ditinjau dari LKS dengan model pembelajaran
pihak murid. berbasis ilmiah.
Salah satu bahan ajar yang sudah Uraian di atas memberi inisiatif
dikenal dan banyak dipergunakan dalam kepada penulis untuk melakukan
kegiatan belajar mengajar secara umum penelitian tentang Pengembangan
oleh lembaga sekolah adalah Lembar Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa
Kerja Siswa (LKS). Bagi guru fungsi Indonesia Kelas VII dengan Model
LKS adalah untuk menentukan siswa Pembelajaran Berbasis Masalah.
dapat belajar maju sesuai dengan Tujuan khusus penelitian ini
kecepatan masing-masing dan materi sebagai berikut :
pelajaran dapat dirancang sedemikian 1) Memaparkan proses
rupa sehingga mampu memenuhi pengembangan Lembar Kerja
kebutuhan siswa, baik cepat maupun Siswa (LKS) Bahasa Indonesia
yang lambat membaca dan memahami Kelas VII dengan model
(Azhar Arsyad, 2005). pembelajaran berbasis masalah.
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia (Sri Rahayu) 147
2) Memaparkan kualitas Lembar grafika (tata letak). Hasil dari validasi ini
Kerja Siswa (LKS) Bahasa merupakan nilai atau status LKS apakah
Indonesia Kelas VII dengan LKS tersebut sudah memenuhi kriteria
model pembelajaran berbasis bahasa yang baik, memiliki model
masalah yang dikembangkan. pembelajaran berbasis masalah, dan
a. Memaparkan kualitas produk Lembar memiliki tata grafika yang baik atau
Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia belum. Selanjutnya pengumpulan data
Kelas VII dengan model juga dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran berbasis masalah yang penerapan LKS bagi siswa.
dikembangkan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
b. Memaparkan kualitas penggunaan observasi dengan instrumen lembar
Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa observasi yang telah disiapkan.
Indonesia Kelas VII dengan model Teknik analisa data dalam
pembelajaran berbasis masalah yang penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu,
dikembangkan. teknik analisis data kualitas LKS dan
penerapan LKS dengan model
METODE PENELITIAN pembelajaran berbasis masalah. Di bawah
Penelitian ini merupakan jenis ini dijelaskan teknik analisis data, untuk
penelitian pengembangan. Subjek lembar validasi ahli, lembar kuesioner,
penelitian pengembangan ini adalah (1) dan lembar observasi.
Siswa Kelas VII E, VII F, VV G, dan VII
H, SMP Negeri 1 Kebomas Kabupaten HASIL PENELITIAN
Gresik, (2) Guru Bahasa Indonesia Kelas Proses Pengembangan LKS
VII E, VII F, VV G, dan VII H, SMP LKS yang dikembangkan oleh
Negeri 1 Kebomas Kabupaten Gresik, peneliti dalam penelitian pengembangan
dan(3) Validator ahli pembelajaran, ini adalah LKS Bahasa Indonesia Kelas
validator ahli bahasa, dan validator ahli VII Semester Genap pada Kompetensi
grafika. Dasar 9.1, Kompetensi Dasar 10.1, dan
Data dalam penelitian ini terdapat Kompetensi Dasar 11.3.
dua jenis, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari Tahap Pendefinisian
lembar wawancara, observasi, dan Analisis Awal Pembuatan LKS
kuesioner. Sedangkan data sekunder Keberadaan buku ajar bukan satu-
diperoleh dari dokumen berupa LKS. satunya sarana pembelajaran bagi peserta
Instrumen pengumpulan data dalam didik saat ini, meskipun buku ajar berisi
penelitian ini adalah lembar validasi ahli, materi seperti yang ditetapkan dalam
lembar observasi, lembar wawancara, dan kurikulum, peserta didik juga
kuesioner. memerlukan pegangan sumber belajar
a. Lembar Validasi Ahli lainnya agar pembelajaran lebih hidup
b. Kuesioner/Angket dan terarah.
c. Lembar Observasi Pada kenyataannya guru memiliki
Teknik pengumpulan data diawali segudang tugas dan kewajiban yang
dengan permintaan kepada validator sangat menyita waktunya, mulai dari
(para ahli di bidangnya) untuk menilai mempersipkan pembelajaran, mengajar di
LKS Bahasa Indonesia kelas VII dilihat kelas, mengevaluasi dan mengoreksi,
dari tiga aspek yaitu bahasa, model sampai pada tugas administrasi yang
pembelajaran berbasis masalah, dan masih dibebankan kepadanya. Hal inilah
148 EDU-KATA, Vol. 4, No. 2, Agustus 2017
yang sering menjadi alasan informasi maupun soal-soal (pertanyaan-
ketidakberdayaan guru untuk pertanyaan) yang harus dijawab oleh
mengembangkan diri dalam hal peserta didik. LKS ini sangat baik
menyusun dan mengembangkan bahan digunakan untuk menggalakkan
ajar. Akhirnya, proses pembelajaran keterlibatan peserta didik dalam belajar
berlangsung dengan sumber belajar yang baik dipergunakan dalam penerapan
sudah tersedia, yaitu buku ajar dari metode terbimbing maupun untuk
berbagai penerbit yang ada. memberikan latihan pengembangan.
Berkaitan dengan hal itu, maka
sudah waktunya guru memiliki Analisis Cara Pemahaman Siswa
kemampuan tambahan selain mengajar, terhadap KD
yaitu mengembangkan dan menyusun Dalam proses belajar mengajar,
bahan ajar, khususnya yang berupa bahan guru membutuhkan alat sebagai
ajar bentuk cetak. Dengan menyusun pendukung atau penunjang dalam
bahan ajar sendiri diharapkan lebih menyampaikan materi serta untuk
mengena, karena guru berhubungan mencapai tujuan yang diinginkan. Alat
langsung dengan mereka sehingga lebih yang digunakan dapat berupa media dan
memahami sifat dan karakter peserta bahan ajar.
didiknya. Oleh karena itu sangat penting Lembar kerja siswa berfungsi
bagi guru memperoleh pengetahuan sebagai sarana untuk mengaktifkan siswa,
tentang bagaimana mengembangkan dan merangsang belajar siswa untuk
menyusun bahan ajar bentuk cetak, mulai menyampaikan informasi agar
dari bentuk sederhana seperti handout, memahami dan menghayati suatu konsep,
LKS sampai pada bentuk yang melatih keberanian mengemukakan
memerlukan pemikiran yang lebih lama pendapat secara sistematis serta melatih
dan mendalam, seperti diktat, modul, dan siswa mengambil kesimpulan sendiri.
buku ajar.
Analisis Konsep LKS
Analisis Kebutuhan Siswa Saat ini di sekolah-sekolah banyak
Lembar Kerja Siswa (LKS) ditemui penggunaan buku jenis LKS
merupakan salah satu jenis alat bantu (Lembar Kerja Siswa) yang sebenarnya
pembelajaran, bahkan ada yang merupakan buku rangkuman materi
menggolongkan dalam jenis alat peraga pelajaran yang disertai dengan kumpulan
pembelajaran. Dalam pengertian lainnya soal, terutama soal-soal pilihan ganda.
Lembar kerja siswa (LKS) ialah lembar LKS yang semestinya dikerjakan di
kerja yang berisi informasi dan sekolah dalam kegiatan pembelajaran,
perintah/instruksi dari guru kepada siswa seringkali juga harus dikerjakan di rumah
untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar sebagai pekerjaan rumah (PR). Dalam
dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam LKS jenis ini, materi pelajaran biasanya
bentuk penerapan hasil belajar untuk tidak disampaikan dalam bentuk
mencapai suatu tujuan. uraian/bacaan, melainkan sudah dalam
Secara umum LKS merupakan bentuk rangkuman atau poin-poin penting
perangkat pembelajaran sebagai saja. Akibatnya, ketika menggunakan
pelengkap atau sarana pendukung LKS ini, siswa-siswa cenderung langsung
pelaksanaan Rencana Pelaksanaan mengerjakan soal-soal, yang pada
Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa umumnya berupa soal-soal pilihan ganda.
berupa lembaran kertas yang berupa Jika siswa tidak dapat mengerjakan
no reviews yet
Please Login to review.