Authentication
227x Tipe PPTX Ukuran file 0.90 MB
sedangkan bagi wajib pajak sendiri penilaian kembali aktiva dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan perencanaan perpajakannya dengan tujuan untuk menghemat pembayaran pajak penghasilan badan. Revaluasi Aktiva Tetap Kondisi Krisis Kondisi inflasi menyebabkan nilai historis aktiva perusahaan jauh berbeda dengan kondisi pasarnya. Terdepresiasinya rupiah dan terevaluasinya valas, nilai nominal utang valas dalam Rupiah akan melejit tanpa diimbangi oleh peningkatan nilai aktiva selain (kerugian) selisih nilai tukar. Hal ini berakibat ketimpangan nilai utang dengan ekuitas dan aktiva, karena aktiva dinilai menurut harga perolehan (histoncal cost), sedangkan utang dinilai menurut nilai tukar (valas) pasar. Sehingga, perusahaan melakukan revaluasi karena nilai buku sudah tidak bisa mencerminkan harga pasar yang berlaku Dampak Revaluasi Terhadap PPH Bagi pemerintah penilaian kembali aktiva dapat menambah penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan badan Bagi wajib pajak penilaian kembali aktiva dapat digunakan sebagai sarana untuk menghemat pembayaran pajak. Kenaikan nilai aktiva tetap mengakibatkan naiknya beban penyusutan aktiva tetap yang dibebankan ke dalam laba rugi, atau dibebankan ke harga pokok produksi Meningkatkan Struktur Modal Selisih lebih penilaian kembali aktiva juga meningkatkan struktur modal sendiri, artinya perbandingan antara pinjaman (debt) dengan modal sendiri (equity) atau Debt to Equity Ratio (DER) menjadi membaik. Membaiknya DER pada gilirannya perusahaan dapat menarik dana baik melalui pinjaman dari pihak ketiga atau melalui emisi saham. Dengan meningkatnya struktur modal suatu perusahaan maka kontrol perusahaan akan lebih baik.
no reviews yet
Please Login to review.