Authentication
473x Tipe DOC Ukuran file 0.08 MB
Makalah Kewarganegaraan
Mencintai dan Menghargai Batik
Bukan Hanya Memakai
Oleh :
Aris Rezky Clintha Ginting 1510008027
Isnaini Monika 1510009027
Sarah Widiaisyafitri K. 1510010027
Desain Produk
Fakultas Seni Rupa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan nafas
kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan. Dalam
makalah ini membahas tentang batik sebagai salah satu simbol Indonesia yaitu
identitas bangsa, perwujudan batik untuk bela negara, dan hubungan antara batik dan
cinta tanah air. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya.
Pendahuluan
Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan kebiasaan lain yang
diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu
dan teknologi yang semakin canggih, rasa tanggung jawab sudah pudar terhadap
budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan budayanya. Hal ini disebabkan semakin
gencarnya media elektronik, khususnya televisi yang selalu menayangkan
kebudayaan luar. Hal ini dengan mudahnya merusak pola pikir masyarakat khususnya
para generasi muda , mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke
budaya luar.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan kita bersama yakni kebudayaan yang
mempunyai makna bagi Bangsa Indonesia yang mempunyai ragam budaya diperoleh
dari berbagai macam suku, ras, agama, dan adat istiadat. Namun seiring
perkembangan zaman era globalisasi, kebudayaan Indonesia mulai luntur. Maka dari
itu kita wajib untuk menjaga dan melestarikannya.
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menerapkan malam pada kain, kemudian pengolahannya diproses
dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia sebagai keseluruhan
teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, telah
ditetapkan sebagai warisan budaya, Indonesia tentunya, oleh UNESCO.
Seni dan teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam ini sebenarnya
merupakan teknik kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini sudah
dikenal semenjak abad ke-4 SM, yaitu dengan ditemukannya kain pembungkus mumi
yang dilapisi malam untuk membuat pola. Di Asia, teknik serupa batik juga
diterapkan di Tiongkok, India, dan Jepang. Di Indonesia, batik sudah ada sejak zaman
Majapahit. Batik yang dihasilkan awalnya adalah batik tulis, kemudian batik cap
dikenal setelah Perang Dunia 1. Walaupun kata ‘batik’ berasal dari Bahasa Jawa,
kehadiran batik di Jawa sendiri tidak tercatat. Sejarahwan asing berpendapat bahwa
teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka. Sejarahwan
Indonesia sendiri percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari Toraja, Flores,
Halmahera, dan Papua. Daerah-daerah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi
Hinduisme tetapi diketahui sebagai pemilik Tradisi Kuna membuat batik.
Kesenian dan kebudayaan merupakan dua hal yang menyatu. Kesenian dapat
menjadi wajah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia yang mulai
memudar karena arus global. Ini disebabkan oleh kurang pedulinya Bangsa Indonesia
terhadap budayanya. Namun, pada saat kebudayaan itu diakui negara lain, Bangsa
Indonesia mulai bingung. Dari sini, kita tahu bahwa peran masyarakat dan pemerintah
sangatlah kurang.
no reviews yet
Please Login to review.