jagomart
digital resources
picture1_Transformasi 64133 | Pertemuan 3 Transformasi Geometri


 303x       Tipe PDF       Ukuran file 0.30 MB       Source: eprints.dinus.ac.id


File: Transformasi 64133 | Pertemuan 3 Transformasi Geometri
bab 4 transformasi geometri tujuan pembelajaran pembaca bisa memahami konsep transformasi geometri 2 d dan 3 d translasi rotasi refleksi shear dan scalling outcome pembelajaran pembaca bisa menghitung transformasi geometri ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                            Bab 4 
                            Transformasi Geometri  
                             
                            TUJUAN PEMBELAJARAN 
                                 Pembaca bisa memahami konsep transformasi geometri 2-D dan 3-D : translasi, rotasi, 
                                  Refleksi, Shear dan scalling.  
                             
                            OUTCOME PEMBELAJARAN 
                                 Pembaca bisa menghitung transformasi geometri 2-D secara manual 
                             
                             
                            Pendahuluan 
                            Transformasi  geometri  pada  dasarnya  adalah  mengubah  kedudukan  setiap  titik,  misalkan 
                            sebuah  titik  A(x,y)  mengalami  transformasi  sehingga  menjadi  A’(x’,y’)  menggunakan 
                            persamaan atau algoritma tertentu. Hal ini berarti terdapat suatu fungsi T yang memetakan 
                            koordinat A menjadi koordinat A’ dan dituliskan sebagai : 
                             
                                                               A’=T(A). 
                             
                            Transformasi yang banyak digunakan di dalam grafika komputer adalah transformasi affin 
                            (affine  tranformation),  yang  mempunyai  bentuk  yang  sangat  sederhana.  Sejumlah 
                            transformasi  dasar  dari  transformasi  affin  antara  lain  adalah  :  penggeseran  (translation), 
                            penskalaan (scaling), pemutaran (rotation) dan shearing.  
                               
                             
                            4.1         Translasi (Pergeseran) 
                            Sembarang titik pada bidang xy dapat digeser ke sembarang tempat dengan menambahkan 
                            besaran pada absis X dan ordinat Y. Misalkan titik A(x,y) digeser searah sumbu X sejauh t  
                                                                                                                                                                             x
                            dan sejauh ty searah sumbu Y (perhatikan Gambar 4-1), maka titik hasil pergeseran tersebut 
                            dapat ditulis sebagai berikut : 
                                                                                                                             
                                        x’ = x + tx                                                                           Y 
                                        y’ = y + ty                                                                           y’                      A’(x’,y’) 
                                                                                                                                    A(x,y)                 t
                            atau dapat disusun sebagai berikut :                                                               y                            x 
                                         
                                        x’ = x + 0.y + tx                                                                      0        x       ty   x’          X 
                                        y’ = 0.x + y + ty 
                             
                            atau dapat disusun dalam bentuk matriks :                                                                Gambar 4-1 
                             
                                                      x'        1 0 x              t 
                                                                                x
                                                                        .                 
                                                                                
                                                      y'        0 1 y               ty
                                                                                
                                                                                                                                                                             1 
                             
                  
                  
                 Contoh 4.1 
                 Tentukan posisi dari segitiga ABC yang dibentuk oleh titik-titik A(20,20), B(100,20) dan 
                                                             80
                 C(60,120) jika dilakukan penggeseran pada     .  
                                                            70
                                                              
                 Jawab: 
                  
                                  '    '    '
                                x    x    x    1 0 20 100 60            80 80 80        100 180 140
                                  a    b    c                                                     
                                                      .                                                 
                                            
                                   '   '    '                                                     
                                 y    y    y     0 1 20 20 120            70 70 70         90   90   190
                                  a    b    c                                                     
                                            
                  
                 Yaitu A’(100,90), B’(180,90) dan C’(140,190) 
                  
                  
                 Contoh cara perhitungan matriks: 
                 A x B = 
                  
                                                                                                       
                   3
                 A  = A x A x A = 
                  
                                                         
                                                                                          
                  
                 4.2    Scalling (Penskalaan) 
                 Penskalaan adalah proses untuk memperbesar atau memperkecil suatu obyek atau gambar. 
                 Misalkan titik A(x,y) diskalakan terhadap titik P(a,b) dengan faktor skala sebesar S  searah 
                                                                                                    x
                 sumbu X dan sebesar S  searah sumbu Y, maka titik hasil penskalaan titik A tersebut dapat 
                                        y
                 diperlihatkan pada gambar 4-2 berikut : 
                 maka koordinat hasil penskalaan dapat ditentukan berikut : 
                  
                  
                  
                  
                  
                  
                  
                                                                                                           2 
                  
                              x’ = Sx(x-a) + a 
                              y’ = Sy(y-b) + b 
                      
                      
                      
                      
                                                        Y                    A’(x’,y’) 
                                                         y’ 
                                                          y    A(x,y)           S (y-b) 
                                                            P(a,b)    y-b        y
                                                          b      x-a 
                                                               a     x         x’ 
                                                         0         S (x-a)         X 
                                                                     x
                      
                                                              Gambar 4-2 
                      
                      
                     atau 
                      
                              x’ = Sxx + a – Sxa 
                              y’ = Syy + b – Syb 
                      
                     atau dalam bentuk matriks : 
                      
                                        x'    S      0  x      aS a
                                               x                    x
                                                        .                  
                                             0    S   bS b
                                        y'             y    y           y
                                                                    
                      
                     Jika pusat penskalaannya adalah sumbu koordinat P(0,0), maka a = 0 dan b = 0, sehingga 
                     persamaannya menjadi  :  
                      
                                        x'    S      0  x
                                               x         
                                                        .       
                                             0    S  
                                        y'             y    y
                                                       
                     Matrik penyajian untuk penskalaan terhadap titik pusat P(0,0) adalah 
                                             S     0
                                             x       
                                      T =              . 
                                             0   S 
                                                    y
                                                     
                      
                     Contoh 4.2 
                     Tentukan posisi dari segitiga ABC yang dibentuk oleh titik-titik A(20,20), B(100,20) dan 
                                                                                          4
                     C(60,120), jika dilakukan penskalaan dengan faktor skala   terhadap titik pusat P(0,0) 
                                                                                         2
                                                                                          
                     Jawab: 
                                                                                                                                 3 
                      
                   '    '   '
                 x   x    x    4 0 20 100 60           80 400 240
                   a    b   c                                    
                                      .                                
                            
                  y'  y'   y'   0   220   20  120   40   40   240
                   a    b   c                                    
                            
                Yaitu A’(80,40), B’(400,40) dan C’(240,240) 
                 
                Contoh perhitungan : 
                4x20 + 0x20 
                0x20 + 2x20 
                 
                 
                4.3    Rotasi (Perputaran) 
                Seperti halnya pergeseran dan penskalaan, untuk pemutaran sembarang obyek  dilakukan 
                dengan pemutaran setiap titik ujung garis. Pemutaran searah jarum jam akan dinyatakan 
                dengan sudut negatif, sedangkan pemutaran berlawanan dengan jarum jam dinyatakan dengan 
                sudut postif. Dengan menganggap besarnya sudut putar adalah , maka hasil pemutaran titik 
                A(x,y) dengan pusat putar P(a,b) akan dihasilkan titik A’(x’,y’) seperti yang diperlihatkan 
                pada gambar 4-3 berikut : 
                 
                Pandang segitiga siku-siku PAQ : 
                        
                        sin   y b rsin   y b 
                                r                               Y      A’(x’,y’) 
                                                                y’ 
                        cos  xb rcos  xa
                                 r                               y       y’-b   A(x,y) 
                                                                 P(a,b)         y-b 
                Pandang segitiga siku-siku PA’R, maka :          b            Q 
                                                                      x’-a R 
                                   y'b                          0    a   x’   x    X 
                        sin(  ) r  rsin( ) y'b                 x-a 
                        cos(  ) x'a rcos(  ) x'a        Gambar 4-3 
                                     r
                 
                        rsin(  )  rsin.cos rcos.sin  y'b
                        (x a).sin (y-b).cos  y'b               
                        y' xsin  ycos b-a.cos b.sin
                 
                        rcos( )  rcos.cos rsin.sin  x'a
                        (x a).cos (y-b).sin  x'a                
                        x' x.cos  ysin a-a.cos b.sin
                 
                                                                                                     4 
                 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab transformasi geometri tujuan pembelajaran pembaca bisa memahami konsep d dan translasi rotasi refleksi shear scalling outcome menghitung secara manual pendahuluan pada dasarnya adalah mengubah kedudukan setiap titik misalkan sebuah a x y mengalami sehingga menjadi menggunakan persamaan atau algoritma tertentu hal ini berarti terdapat suatu fungsi t yang memetakan koordinat dituliskan sebagai banyak digunakan di dalam grafika komputer affin affine tranformation mempunyai bentuk sangat sederhana sejumlah dasar dari antara lain penggeseran translation penskalaan scaling pemutaran rotation shearing pergeseran sembarang bidang xy dapat digeser ke tempat dengan menambahkan besaran absis ordinat searah sumbu sejauh ty perhatikan gambar maka hasil tersebut ditulis berikut tx disusun matriks contoh tentukan posisi segitiga abc dibentuk oleh b c jika dilakukan jawab yaitu cara perhitungan proses untuk memperbesar memperkecil obyek diskalakan terhadap p faktor skala sebesar s diperlihatkan di...

no reviews yet
Please Login to review.